Anda di halaman 1dari 7

RANGKAIAN PERISTIWA PENTING MENJELANG

PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA

NAMA
FIRJA ABIDIN

KELAS
XI IPS 3

PELAJARAN
SEJARAH PEMINATAN
A. PENGERTIAN PPKI

PPKI adalah singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Panitia Persiapan


Kemerdekaan Indonesia dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai. PPKI memiliki
tugas yaitu melanjutkan hasil pekerjaan dari BPUPKI setelah BPUPKI dibubarkan oleh
Jepang pada tanggal 7 agustus 1945. PPKI awalnya memiliki 21 anggota, namun pada
akhirnya tanpa sepengetahuan Jepang PPKI menambahkan 6 orang anggota lagi.
PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 di Kota Ho CHi Minh, Vietnam oleh
Jenderal Terauchi. Peresmian tersebut dihadiri oleh Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan
Dr. radjiman Wedyodiningrat.
PPKI dibentuk untuk menarik simpati golongan atau tokoh-tokoh di Indonesia supaya
bersedia untuk membantu Jepang dalam perang Pasifik pada tahun 1943. Pada saat itu Jepang
menjanjikan untuk memberi kemerdekaan kepada Indonesia melalui Perjanjian Kyoto.

B. SEJARAH PPKI

Sejarah PPKI dimulai saat kekalahan Jepang dalam Perang pasifik yang sudah mulai
terlihat jelas. Pada 7 September 1944, perdana Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso
mengumumkan bahwa Indonesia akan diberikan kemerdekaan jika Jepang mencapai
kemenangan dalam perang Asia Timur Raya.
Jepang mengharapkan, dengan memberikan kesempatan kemerdekaan, tentara sekutu
akan disambut oleh negara Indonesia sebagai penyerbu negara mereka. Akhirnya pada
tanggal 1 maret 1945 Jendral Kumakichi harada, pimpinan pemerintah pendudukan militer
Jepang di Jawa mengumumkan pembentukan badan khusus untuk menyelidiki usaha-usaha
dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang bernama BPUPKI.
Pada hari ulang tahun kaisar Jepang, Kaisar Hirohito, tanggal 29 April 1945, BPUPKI
diresmikan.  DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk sebagai ketua BPUPKI yang
didampingi oleh Raden Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio sebagai wakil ketua.
Pada saat itu Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor tata Usaha
BPUPKI yang dibantu oleh Masuda Toyohiko dan Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo. BPUPKI
beranggotakan 67 orang. Tujuh anggota dari BPUPKI adalah anggota istimewa, mereka
adalah perwakilan dari pendudukan militer Jepang. Namun, ketujuh anggota tersebut tidak
memiliki hak suara, hanya jadi pengamat saja.
Selama berdirinya BPUPKI, telah diadakan dua kali sidang dan pertemuan-pertemuan
tidak resmi oleh panitia kecil. Sidang pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei 1945 sampai 1
Juni 1945. Pada sidang pertama ini, Indonesia mendapatkan rumusan dasar negara.
Rumusan dasar negara tersebut diberikan oleh tiga tokoh utama pergerakan nasional
Indonesia yaitu Prof. Moh. Yamin,, Prof. Dr. Soepomo dan juga Ir. Soekarno. Gagasan lima
sila dasar itu diberi nama oleh Ir. soekarno dengan istilah Pancasila.
Sidang BPUPKI pertama itu dikenang sebagai detik-detik lahirnya Pancasila, maka
dari itu setiap 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Pidato yang diberikan oleh Ir.
Soekarno menjadi tanda bahwa berakhirnya masa persidangan resmi yang dilaksanakan oleh
BPUPKI.
BPUPKI mengalami proses jeda atau istirahat selama sebulan lebih. Sebelum masa
resesi ini dimulai dibentuklah panitia kecil yang beranggotakan 9 orang yang disebut dengan
Panitia Sembilan. Panitia sembilan diketuai oleh Ir. Soekarno dengan tugas mengolah usul-
usul dasar negara dari para anggota BPUPKI.
Sidang kedua BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 1945 sampai 17 Juli 1945.
Pada sidang kedua ini BPUPKI membahas tentang wilayah Indonesia, kewarganegaraan
Indonesia, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi serta pendidikan di Indonesia.
Setelah sidang kedua BPUPKI, pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi
dibubarkan. BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah berhasil dalam menyelesaikan
tugasnya untuk menyusun rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Setelah
pembubaran BPUPKI, barulah dibentuk PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia.
PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan beranggotakan 21 orang yang terdiri dari berbagai etnis
di Indonesia.
PPKI sendiri diberikan tugas untuk meresmikan pembukaan dan batang tubuh
Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, PPKI juga diberikan tugas untuk melanjutkan hasil
kerja BPUPKI seperti memindahkan kekuasaan dari pihak pemerintah Jepang kepada
pemerintah Indonesia dan juga bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan
dengan ketatanegaraan Indonesia yang baru.
PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 oleh Jendral terauchi di Kota Ho CHi
Minh, Vietnam dengan mendatangkan tiga tokoh dari Indonesia yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh.
Hatta dan DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat.
Pada saat itu Terauchi juga memberikan pidato singkat mengenai pemerintah jepang
yang memutuskan untuk memberikan hadiah kemerdekaan kepada Indonesia. keesokan
harinya, ketiga tokoh Indonesia tersebut kembali ke Indonesia dan disambut oleh rakyat
Indonesia.
Setelah pertemuan tersebut, PPKi tidak bisa bertugas karena golongan muda
Indonesia mendesak supaya kemerdekaan Indonesia segera dilakukan atas nama PPKI.
Rencana rapat PPKI pada 16 Agustus 1945 bahkan tidak bisa terlaksana karena terjadi
peristiwa Rengasdengklok.
Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh golongan
muda seperti Adam Malik dan Chaerul Saleh. Golongan muda tersebut menculik Ir.
Soekarno, Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo.Sementara itu di Jakarta, Chaerul dan anggota
pemuda lainnya menyusun rencana untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang. Namun
rencana tidak berjalan mulus karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana
perebutan kekuasaan tersebut.
Rencana proklamasi Indonesia awalnya akan dilakukan di Rengasdengklok pada
tanggal 16 Agustus 1945, bahkan teks proklamasi dan bendera merah putih sudah dikibarkan
sejak tanggal 15 Agustus. Karena tidak adanya kabar yang jelas dari Jakarta, Jusuf Kunto
dikirim untuk berunding dengan golongan muda di Jakarta. Namun, Jusuf Kunto hanya
menemui Mr. Achmad Soebardjo di sana.
Pada akhirnya Jusuf Kunto dan Mr. Achmad Soebardjo pergi ke Rengasdengklok
untuk menjemput Soekarno, Moh. Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo
membawa Bung Karno dan Hatta ke Jalan Pegangsaan Timur no. 56 untuk membacakan
proklamasi.
Keesokan harinya, pada tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi dikumandangkan dengan
naskah yang telah diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yang diambil dari
Kantor Kepala Angkatan Laut jerman, Mayor Dr. Hermann Kandeler. Sebagai salah satu
tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia, Karya Lengkap Bung Hatta Buku 2;
Kemerdekaan Dan Demokrasi berisikan berbagai karya yang dihasilkan oleh salah satu
anggota dari PPKI ini.

C. TUGAS PPKI
PPKI memiliki tugas yang sama dengan bPUPKI, yaitu tugas-tugas yang berkaitan
dengan kemerdekaan Indonesia. Berikut adalah beberapa tugas-tugas PPKI:

1. Menyusun dan mengesahkan konstitusi


Menurut Soekarno, kemerdekaan harus dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu bentuk
deklarasi dan proklamasi. Proklamasi adalah pernyataan kemerdekaan yang sangat singkat.
Proklamasi dilaksanakan dengan mengumumkan kepada masyarakat dunia bahwa sebuah
negara telah lahir dan merdeka serta berdaulat.
Sedangkan deklarasi adalah pernyataan proklamasi yang diiringi dengan konstitusi.
Konstitusi Indonesia sendiri adalah Undang-Undang Dasar 1945. UUD 1945 ini berhasil
ditetapkan menjadi konstitusi negara Indonesia dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945. Konstitusi adalah norma hukum yang berada di bawah dasar negara.
Konstitusi adalah sebuah hukum negara yang menggambarkan sistem ketatanegaraan dari
negara tersebut. UUD 1945 ini tentunya mengalami sejarah yang panjang dan berliku-liku
untuk dapat diterima sebagai landasan hukum di Indonesia.

2. Menyusun dan mengesahkan dasar negara


Dasar negara merupakan komponen penting bagi suatu negara. Dasar negara
umumnya tercantum di dalam konstitusi. Dasar negara akan dijadikan pedoman pemerintahan
dalam suatu negara untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab. Bagi masyarakat suatu
negara dasar negara dijadikan sebagai pandangan hidup atau pedoman yang sesuai dengan
kepribadian bangsa tersebut.
Dasar negara Indonesia yang dimaksud adalah Pancasila. Pancasila tercantum di
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945. Di dalam UUD yang disahkan tersebut ada pancasila yang merupakan revisi dari
Piagam Jakarta. Rumusan Pancasila tersebut terdapat pada alinea keempat pada Pembukaan
UUD 1945. Buku Undang Undang Dasar Negara Ri Tahun 1945 Dengan Kabinet Indonesia
Maju 2019-2024 ini memuat UUD 1945, Amandemen I-IV beserta penjelasannya, dan masih
banyak lagi yang dapat Grameds dapatkan.

3. Mempersiapkan dan membentuk pemerintahan


PPKI juga bertugas untuk menyusun dan membentuk pemerintahan dalam rangka
mempersiapkan kemerdekaan. Pada tanggal 18 Agustus 1945, selain mengesahkan Undang-
Undang Dasar Negara, PPKI juga menetapkan dan memilih Ir. Soekarno sebagai presiden
dan Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Pada saat itu juga Indonesia memilih untuk menganut
sistem pemerintahan Presidensial.
Setelah memilih dan menetapkan presiden dan wakil presiden baru, PPKI juga
menentukan tugas, fungsi dan wewenang dari presiden dan wakil presiden dalam
pemerintahan. Selain itu PPKI juga menentukan tugas-tugas untuk lembaga negara sebagai
perwakilan rakyat Indonesia dan juga hal-hal yang berguna untuk membantu pelaksanaan
pemerintahan Indonesia yang baru.

4. Memperjelas wilayah-wilayah Indonesia


Ketika baru merdeka, Indonesia belum memiliki wilayah yang tetap pada saat itu.
Wilayah Indonesia baru terbagi setelah dua hari Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
Pembagian wilayah tersebut dilakukan pada tanggal 19 Agustus 1945. Pada awal baru
merdeka Indonesia hanya menetapkan delapan provinsi diantaranya:
 Sumatera dengan gubernur Mr. teuku Muhammad Hasan
 Jawa Barat dengan gubernur Mas Sutardjo Kertohadikusumo
 Jawa Tengah  dengan gubernur Rp Soeroso
 Jawa Timur dengan gubernur RMT Ario Soerjo
 Sunda Kecil dengan gubernur I Goesti Ketoet Poedja
 Maluku dengan gubernur Mr. Johannes Latuharhary
 Sulawesi dengan gubernur GSSJ Ratulangi
 Borneo dengan gubernur Pangeran Muhammad Noor.
Penetapan wilayah ini dilakukan untuk mempersiapkan dan memperjelas daerah mana saja
yang menjadi wilayah Indonesia.

D. SIDANG-SIDANG DALAM SEJARAH PPKI

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia berhasil dilaksanakan, hal yang harus


dilakukan selanjutnya oleh Indonesia adalah memindahkan kekuasaan dari Jepang ke
Indonesia dan membentuk pemerintahan. Saat kita membicarakan soal sejarah PPKI maka
tidak lepas dari pelaksanaan sidah yang dilakukan pergerakan ini demi mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. Berikut ini sidang-sidang yang pernah dilakukan oleh PPKI:

1. Sidang ke-1 PPKI


PPKI mengadakan rapat di Pejambon pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebelum rapat
dimulai, Soekarno dan Moh. Hatta meminta KH Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo,
Ki Bagus hadikusumo dan Mr. Teuku Muhammad Hasan untuk membahas rancangan
Undang-undang Dasar yang sebelumnya telah dirancang oleh Panitia Sembilan pada tanggal
22 Juni 1945.
Rancangan Undang-Undang yang ingin dibahas adalah kalimat ‘Ketuhanan dengan
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’. Pembahasan tersebut bertujuan
supaya tidak ada polemik dalam kehidupan rakyat Indonesia, karena Indonesia menganut
beberapa agama, tidak hanya menganut agama Islam.
Pembahasan tersebut dipimpin oleh Moh. Hatta dan dilaksanakan selama 15 menit.
Dari pembahasan tersebut telah disepakati untuk menghilangkan kalimat ‘Dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’. Pada sidang pertama PPKI, yang
dilaksanakan 18 Agustus 1945, menghasilkan beberapa keputusan yaitu:

a. Mengesahkan UUD 1945


Pada sidang pertama PPKI, UUD 1945 disahkan menjadi konstitusi negara. selain
mengesahkan UUD 1945, PPKI juga melakukan revisi Piagam Jakarta atau Jakarta Charter.

b. Menetapkan Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden
Penetapan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil presiden
merupakan usulan dari Otto Iskandardinata.

c. Membentuk Komite Nasional


PPKI membentuk komite nasional yang bertujuan untuk membantu tugas-tugas
presiden sebelum dibentuknya perwakilan rakyat.

2. Sidang Ke-2 PPKI


Setelah itu, pada hari keesokannya, 19 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang kedua
yang menghasilkan:
 Membentuk pemerintah daerah
 Membentuk komite nasional daerah
 Membentuk 12 kementrian
 Membentuk 4 menteri negara
 Membentuk tentara rakyat Indonesia
Pada tanggal 22 agustus 1945, PPKI mengadakan sidang ketiga yang menghasilkan
keputusan-keputusan seperti:
 Menetapkan komite nasional Indonesia pusat atau KNIP
 Membentuk Partai Nasional Indonesia atau PNI
 Membentuk Badan Keamanan Rakyat atau BPR
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-ppki/

Anda mungkin juga menyukai