Anda di halaman 1dari 8

PANITIA

PERSIAPAN
KEMERDEKAAN
INDONESIA
PENGERTIAN
PPKI adalah singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dalam bahasa Jepang disebut
Dokuritsu Junbi Inkai. PPKI memiliki tugas yaitu melanjutkan hasil pekerjaan
dari BPUPKI setelah BPUPKI dibubarkan oleh Jepang pada tanggal 7
agustus 1945. PPKI awalnya memiliki 21 anggota, namun pada akhirnya
tanpa sepengetahuan Jepang PPKI menambahkan 6 orang anggota lagi.

PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 di Kota Ho CHi Minh,


Vietnam oleh Jenderal Terauchi. Peresmian tersebut dihadiri oleh Ir.
Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan Dr. radjiman Wedyodiningrat.
SEJARAH PPKI
Sejarah PPKI dimulai saat kekalahan Jepang dalam Perang pasifik yang sudah mulai terlihat jelas. Pada 7 September 1944, perdana
Menteri Jepang, Jenderal Kuniaki Koiso mengumumkan bahwa Indonesia akan diberikan kemerdekaan jika Jepang mencapai
kemenangan dalam perang Asia Timur Raya. Jepang mengharapkan, dengan memberikan kesempatan kemerdekaan, tentara sekutu
akan disambut oleh negara Indonesia sebagai penyerbu negara mereka. Akhirnya pada tanggal 1 maret 1945 Jendral Kumakichi
harada, pimpinan pemerintah pendudukan militer Jepang di Jawa mengumumkan pembentukan badan khusus untuk menyelidiki usaha-
usaha dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang bernama BPUPKI. Pada hari ulang tahun kaisar Jepang, Kaisar Hirohito,
tanggal 29 April 1945, BPUPKI diresmikan. DR. KRT Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk sebagai ketua BPUPKI yang didampingi oleh Raden
Pandji Soeroso dan Ichibangase Yosio sebagai wakil ketua. Pada saat itu Raden Pandji Soeroso juga diangkat sebagai kepala kantor
tata Usaha BPUPKI yang dibantu oleh Masuda Toyohiko dan Mr. Abdoel Gafar Pringgodigdo. BPUPKI beranggotakan 67 orang. Tujuh
anggota dari BPUPKI adalah anggota istimewa, mereka adalah perwakilan dari pendudukan militer Jepang. Namun, ketujuh anggota
tersebut tidak memiliki hak suara, hanya jadi pengamat saja. Selama berdirinya BPUPKI, telah diadakan dua kali sidang dan pertemuan-
pertemuan tidak resmi oleh panitia kecil. Sidang pertama dilakukan pada tanggal 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Pada sidang pertama
ini, Indonesia mendapatkan rumusan dasar negara. Rumusan dasar negara tersebut diberikan oleh tiga tokoh utama pergerakan
nasional Indonesia yaitu Prof. Moh. Yamin,, Prof. Dr. Soepomo dan juga Ir. Soekarno. Gagasan lima sila dasar itu diberi nama oleh Ir.
soekarno dengan istilah Pancasila.
SEJARAH PPKI
Sidang BPUPKI pertama itu dikenang sebagai detik-detik lahirnya Pancasila, maka dari itu setiap 1 Juni diperingati sebagai hari lahir
Pancasila. Pidato yang diberikan oleh Ir. Soekarno menjadi tanda bahwa berakhirnya masa persidangan resmi yang dilaksanakan oleh
BPUPKI. BPUPKI mengalami proses jeda atau istirahat selama sebulan lebih. Sebelum masa resesi ini dimulai dibentuklah panitia kecil yang
beranggotakan 9 orang yang disebut dengan Panitia Sembilan. Panitia sembilan diketuai oleh Ir. Soekarno dengan tugas mengolah usul-
usul dasar negara dari para anggota BPUPKI. Sidang kedua BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 1945 sampai 17 Juli 1945. Pada
sidang kedua ini BPUPKI membahas tentang wilayah Indonesia, kewarganegaraan Indonesia, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi
serta pendidikan di Indonesia. Setelah sidang kedua BPUPKI, pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi dibubarkan. BPUPKI dibubarkan
karena dianggap telah berhasil dalam menyelesaikan tugasnya untuk menyusun rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia.
Setelah pembubaran BPUPKI, barulah dibentuk PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan
beranggotakan 21 orang yang terdiri dari berbagai etnis di Indonesia. PPKI sendiri diberikan tugas untuk meresmikan pembukaan dan
batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, PPKI juga diberikan tugas untuk melanjutkan hasil kerja BPUPKI seperti
memindahkan kekuasaan dari pihak pemerintah Jepang kepada pemerintah Indonesia dan juga bertugas mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan ketatanegaraan Indonesia yang baru. PPKI diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 oleh Jendral terauchi di
Kota Ho CHi Minh, Vietnam dengan mendatangkan tiga tokoh dari Indonesia yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan DR. KRT Radjiman
Wedyodiningrat.
SEJARAH PPKI
Setelah pertemuan tersebut, PPKi tidak bisa bertugas karena golongan muda Indonesia mendesak supaya kemerdekaan Indonesia
segera dilakukan atas nama PPKI. Rencana rapat PPKI pada 16 Agustus 1945 bahkan tidak bisa terlaksana karena terjadi peristiwa
Rengasdengklok. Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh golongan muda seperti Adam Malik
dan Chaerul Saleh. Golongan muda tersebut menculik Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo.Sementara itu di Jakarta,
Chaerul dan anggota pemuda lainnya menyusun rencana untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang. Namun rencana tidak
berjalan mulus karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana perebutan kekuasaan tersebut. Rencana proklamasi
Indonesia awalnya akan dilakukan di Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945, bahkan teks proklamasi dan bendera merah
putih sudah dikibarkan sejak tanggal 15 Agustus. Karena tidak adanya kabar yang jelas dari Jakarta, Jusuf Kunto dikirim untuk
berunding dengan golongan muda di Jakarta. Namun, Jusuf Kunto hanya menemui Mr. Achmad Soebardjo di sana. Pada akhirnya
Jusuf Kunto dan Mr. Achmad Soebardjo pergi ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno, Moh. Hatta, Fatmawati dan Guntur.
Achmad Soebardjo membawa Bung Karno dan Hatta ke Jalan Pegangsaan Timur no. 56 untuk membacakan proklamasi. Keesokan
harinya, pada tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi dikumandangkan dengan naskah yang telah diketik oleh Sayuti Melik
menggunakan mesin ketik yang diambil dari Kantor Kepala Angkatan Laut jerman, Mayor Dr. Hermann Kandeler. Sebagai salah
satu tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia, Karya Lengkap Bung Hatta Buku 2; Kemerdekaan Dan Demokrasi berisikan
berbagai karya yang dihasilkan oleh salah satu anggota dari PPKI ini.
DAFTAR
ANGGOTA PPKI
Berikut adalah susunan keanggotaan PPKI:

1. Ir. Soekarno – ketua 15. Mr. Abdul Abbas - anggota Namun Selanjutnya, tanpa sepengetahuan
2. Drs. Moh. Hatta – wakil ketua 16. Teuku Moehammad Hasan - anggota dari pihak Jepang, anggota PPKI bertambah
3. prof. Mr. Dr. Soepomo – anggota 17. Dr. GSSJ Ratulangi - anggota 6 orang yaitu:
4. KRT Radjiman Wedyodiningrat – anggota 18. Andi Pangerang - anggota
5. KRT Radjiman Wedyodiningrat- anggota 19. A.A. Hamidan - anggota 1. Achmad Soebardjo - penasihat
6. R. P. Soeroso – anggota 20. I Goesti Keteot Poedja - anggota 2. Sajoeti Melik - anggota
7. Soetardjo Kartohadikoesoemo – anggota 21. Mr. Johannes Latuharhary - anggota 3. Ki Hadjar Dewantara - anggota
8. Kiai Abdoel Wachid Hasjim – anggota 22. Drs. Yap Tjwan Bing - anggota 4. R.A.A Wiranatakoesoema - anggota
9. Ki Bagus Hadikusumo – anggota 5. Kasman Singodimedjo - anggota
10. Otto Iskandardinata – anggota 6. Iwa Koesoemasoemantri - anggota
11. Abdoel Kadir - anggota
12. Pangeran Soejohamidjojo - anggota
13. Pangeran Poebojo - anggota
14. Dr. Mohammad Amir - anggota
TUGAS PPKI

PPKI memiliki tugas yang sama dengan BPUPKI,


yaitu tugas-tugas yang berkaitan dengan kemerdekaan
indonesia. Berikut ini adalah beberapa tugas-tugas PPKI:

1. Menyusun dan mengesahkan konstitusi


2. Menyusun dan mengesahkan dasar negara
3. Mempersiapkan dan membentuk pemerintahan
4. Memperjelas wilayah-wilayah Indonesia
5. Sidang-sidang dalam sejarah PPKI
TUJUAN
PEMBENTUKAN
PPKI

Tujuan utama dari pembentukan PPKI adalah


mempersiapkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Pada 14 Agustus 1945, Jepang menyerahkan diri kepada
sekutu.

Anda mungkin juga menyukai