Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus
Salim dan Abikusno Cokrosuyoso. Panitia Sembilan ini menghasilkan dokumen yang
berisi asas dan tujuan negara Indonesia merdeka. Dokumen tersebut dikenal
sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter), yang isinya sebagai berikut.
1. Ketuhanan dengan mewajibkan menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya.
2. Dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
pemusyawaratan/perwakilan.
5. Mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sidang Kedua BPUPKI (10 Juli - 17 Juli 1945)
Sidang kedua BPUPKI membahas rancangan undang-undang dasar, termasuk
mengenai pembukaan (preambule) oleh Panitia Perancang UUD yang diketuai Ir.
Soekarno. Panitia perancang ini kemudian membentuk panitia kecil untuk
merumuskan rancangan UUD dengan segala pasal-pasalnya. pemimpin panitia kecil
adalah Mr. Supomo dengan anggotanya Mr. Wongsonegoro, Mr. Ahmad Subarjo, Mr.
A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, H. Agus Salim dan Sukiman.
Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD secara bulat menerima Piagam
Jakarta sebagai Pembukaan UUD. Untuk menyempurnakan UUD dengan segala
pasal-pasalnya diserahkan kepada paniti kecil yang hasilnya kemudian diserahkan
kepada Panitia Penghalus Bahasa yang anggotanya Husein Jayadiningrat, H. Agus
Salim dan Supomo.
Pada tanggal 14 juli 1945, BPUPKI melanjutkan sidang untuk menerima laporan dari
Panitia Perancang UUD. Ir. Soekarno sebagai ketua Panitia Perancang UUD
melaporkan tiga hal penting sebagai berikut.
1. Pernyataan Indonesia merdeka.
2. Pembukaan UUD (diambil dari Piagam Jakarta).
3. Batang tubuh yang kemudian disebut undang-undang dasar.
Latar Belakang dibentuk PPKI, Pengurus PPKI, tugas PPKI
Karena BPUPKI dianggap terlalu cepat ingin melaksanakan proklamasi
kemerdekaan, maka Jepang membubarkannya dan membentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Dokuritsu Junbi Iinkai, Komite Persiapan
Kemerdekaan) pada tanggal 7 Agustus 1945 yang diketuai oleh Ir.
Soekarno.Keanggotaan Pada awalnya PPKI beranggotakan 21 orang (12 orang dari
Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi 1 orang dari Kalimantan, 1 orang
dari Nusa Tenggara 1 orang dari Maluku.
Pada awalnya PPKI beranggotakan 21 orang (12 orang dari Jawa, 3 orang dari
Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa
Tenggara, 1 orang dari Maluku, 1 orang dari golongan Tionghoa). Susunan awal
b. Memilih dan mengangkat Ir.Soekarno sebgai presiden dan Drs. M. Hatta sebgai
wakil presiden.
c. Membentuk komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sebelum DPR dan
MPR terbentuk
Latar belakang anggota ppki dipanggil ke dalat, tujuan dan hasil yang didapat
Jepang yang kedudukannya kian terdesak oleh Sekutu akhirnya memanggil
beberapa tokoh pergerakan nasional Indonesia. Tokoh-tokoh yang dipanggil itu
adalah Ir.Sukarno dan Moh.Hatta, keduanya bertolak ke Dalat (Vietnam) dari tanggal
9 -14 Agustus 1945. Jenderal Terauchi selaku panglima besar tentara Jepang di Asia
Tenggara kemudian memberitahukan keputusan pemerintah Jepang yang antara
lain:
a. Jepang menjanjikan kemeerdekaan Indonesia
b. Pembentukan PPKI
c. Penentuan wilayah Indonesia yang meliputi bekas jajahan Hindia Belanda.