Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 2

o Amelia Suci Indah Melati (10011382025173)


o Indra Bayu (10011182025023)
o Nabilah Qatrunnada (10011282025103)
o Siti Eftalia Khuljannah (10011382025191)
PANCASILA
Pancasila dalam arus sejarah
bangsa Indonesia
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Pancasila baru dirumuskan pada masa penjajahan Jepang oleh para pejuang
bangsa yang ada dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI). Dalam sejarah bangsa Indonesia sejak masa Jepang sampai sekarang kita
banyak mengenal bermacam-macam rumusan Pancasila, di antaranya:

● Rumusan Moh. Yamin secara lisan (sidang pertama BPUPKI, 29 Mei 1945)
● Rumusan Moh. Yamin secara tertulis (saat berpidato pada sidang BPUPKI)
● Rumusan Prof. Soepomo (31 Mei 1945)
● Rumusan Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
● Rumusan Panitia 9: Piagam Jakarta
● Rumusan dalam pembukaan UUD 1945
● Rumusan dalam Pembukaan Konstitusi RIS 1949
● Rumusan dalam UUDS 1950

Rumusan Pancasila yang berlaku sebagai dasar negara hingga saat ini terdapat
dalam Pembukaan UUD 1945.
Proses perumusan Pancasila merupakan perisriwa yang sangat penting dalan
sejarah berdirinya negara Indonesia. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan
bangsa Indonesia bisa dibagi ke dalam beberapa masa.

1. Masa Sebelum Kebangkitan Nasional


Sebelum kemerdekaan Indonesia bahkan sebelum era kebangkitan nasional, belum
ada rumusan dan nama Pancasila, tetapi nilai Pancasila telah tumbuh dan hidup ditengah-
tengah masyarakat pada masa sebelum kebangkitan nasional. Pada masa ini nilai-nilai
Pancasila telah tumbuh subur dan diakui kebenarannya oleh masyarakat Nusantara.
Nusantara berada di jalur perdagangan internasional. Kondisi ini yang menyebabkan
beberapa daerah telah menjadi pusat perdagangan dan terbiasa bersentuhan dengan berbagai
budaya yang ikut terbawa oleh para pedagang yang datang. Kondisi ini telah membentuk
masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang terbuka karena dalam kesehariannya
masyarakat Nusantara telah tersentuh nilai-nilai global yang dibawa oleh para pedagang asing
yang singgah atau datang ke kepulauan Nusantara. Nilai-nilai yang hadir akan diserap dan
dipadukan dengan budaya yang telah tumbuh. Apapun budaya dan ideologi yang masuk,
sejauh dapat dicerna oleh sistem sosial dan tata nilai setempat, dapat berkembang secara
berkelanjutan.
2. Masa Kebangkitan Nasional sampai Kemerdekaan Indonesia

Pelopor pergerakan kebangkitan nasional ialah sebuah organisasi yang berbasis


kebudayaan, yaitu Budi Utomo. Setelah berdirinya Budi Utomo, maka lahir berbagai
organisasi yang didirikan oleh putra-putri Nusantara, seperti Serikat Dagang Islam (SDI),
Indische Partij, Partai Nasional Indonesia. Dan yang menjadi tonggak penting dalam
perjuangan kebangkitan nasional Indonesia adalah peristiwa Sumpah Pemuda.
Pada akhir masa penjajahan, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Jepang
hadir diawal dengan menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia dan dibentuklah sebuah
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai.
Pada Sidang pertama BPUKI ada beberapa tokoh yang menyampaikan pidatonya
dan diputuskan beberapa hal diantaranya bentuk negara Indonesia dan luas wilayah
Indonesia. Pada sidang kedua BPUPKI membentuk tiga panitia kecil yaitu Panitia Perancang
Undang-undang Dasar, Panitia Ekonomi dan Keuangan, dan Panitia Pembelaan Tanah Air.
Pada fase selanjutnya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
atau Dokuritsu Zyunbi Iinkai untuk mengesahkan berbagai keputusan dalam Sidang BPUPKI.
3. Masa Setelah Kemerdekaan
a. Masa Konstitusi RIS & UUDS b. Era Orde Baru c. Era Reformasi

Pada masa ini kondisi Masa orde baru atau dikenal Di masa reformasi ada banyak
kehidupan bangsa Indonesia dengan kembali ke UUD 1945, hal yang perlu direformasi,
belum stabil. Bahkan Indonesia Pancasila dikembalikan terutama masalah kebebasan
berganti UUD yaitu, UUD fungsinya sebagai dasar negara. yang dipandang sangat
1945, Konstitusi RIS, UUDS. Masa orde baru, Pancasila dibatasi di era orde baru.
Rumusan Pancasila pada ditempatkan pada Semangat kebebasan
Konstitusi RIS dengan kedudukannya semula sebagai berdampak pada pada krisis
rumusan Pancasila pada UUDS norma dasar kehidupan moral, masyarakat kehilangan
1950 terpisah dari cita-cita kenegaraan sesuai dengan kontrol atas kebebasan yang
bangsa. pada konteks yang kita Pembukaan UUD 1945. Pada dimilikinya. Sampai akhirnya
ketahui Pancasila merupakan masa ini juga diberlakukan TAP muncul gerakan yang berjuang
ideologi dan cita-cita bangsa. MPR No XX/MPRS/1966 yang untuk kembali menggali nilai
Kedudukan Pancasila yang menjadikan Pancasila sumber Pancasila dengan
terdapat pada UUD 1945 telah dari segala sumber hukum. mengamanatkan bahwa setiap
ditinggalkan. prodi pendidikan tinggi wajib
mengajarkan Pendidikan
Pancasila dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
Alasan Diperlukannya Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa
Indonesia

❑ Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia


Setiap bangsa mana pun di dunia ini memiliki identitas yang sesuai dengan latar belakang
budaya masing-masing. Budaya dapat membentuk identitas suatu bangsa melalui proses
inkulturasi dan akulturasi. Pancasila sebagai identitas bangsa Indonesia merupakan
konsekuensi dari proses inkulturasi dan akulturasi tersebut.

❑ Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia


Pancasila disebut juga sebagai kepribadian bangsa Indonesia, artinya nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diwujudkan dalam sikap mental dan
tingkah laku serta amal perbuatan.
❑ Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa Indonesia
Pancasila dikatakan sebagai pandangan hidup bangsa, artinya nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan diyakini kebenarannya, dan kegunaannya oleh
bangsa Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

❑ Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa


Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila
telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.

❑ Pancasila sebagai Perjanjian Luhur


Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa dan kepribadian bangsa
disepakati oleh para pendiri negara (political consensus) sebagai dasar negara Indonesia.
Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila
dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
➢ Sumber Historis Pancasila
Secara historis, sejak zaman kerajaan unsur Pancasila sudah muncul dalam kehidupan
bangsa kita. Agar nilai-nilai Pancasila selalu melekat dalam kehidupan bangsa Indonesia, maka nilai-nilai
yang terkandung dalam setiap Pancasila tersebut kemudian dirumuskan dan disahkan menjadi dasar
Negara. Sebagai sebuah dasar Negara, Pancasila harus selalu dijadikan acuan dalam bertingkah laku
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

➢ Pancasila Sumber Sosiologis


Dalam perspektif sosiologi, suatu masyarakat pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai-
nilai yang tertentu. Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri.
Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukan hanya hasil
konseptual seseorang saja, melainkan juga hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri.
➢Pancasila Sumber Politis
Pola pikir untuk membangun kehidupan berpolitik yang murni dan jernih mutlak
dilakukan sesuai dengan kelima sila yang mana dalam berpolitik harus bertumpu pada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyarawatan/Perwakilan
dan dengan penuh Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia tanpa pandang bulu.

Anda mungkin juga menyukai