Anda di halaman 1dari 16

Pancasila dalam Konteks

Sejarah Perjuangan
Indonesia
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang memiliki sejarah perjuangan yang
penting. Mari jelajahi perjalanan Pancasila dari masa kerajaan hingga masa
kemerdekaan.

By Eneng Susilistia Agustini, S.Kom., M.Kom


Tujuan Pembelajaran
1 Pahami Nilai-nilai 2 Mendalami Proses
Dasar Pembentukan

Menggali dan memahami Melihat proses pembentukan


nilai-nilai dasar Pancasila dan perubahan Pancasila dari
yang menjadi landasan dalam masa ke masa untuk
berbangsa dan bernegara. memahami konteksnya secara
lengkap.

3 Menghargai Perjuangan

Mengapresiasi perjuangan para pemimpin nasional dalam merumuskan


Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Latar Belakang
Pengaruh Akhir Pemerintahan Seminari Pancasila
Kolonialisme Jepang
Seminari Pancasila pada tahun
Pemerintahan kolonial Belanda 1945 sebagai awal proses
melahirkan gerakan perlawanan pemikiran dan rumusan awal
Dengan berakhirnya
Theeledge, yang menjadi cikal Pancasila.
pemerintahan Jepang, rakyat
bakal Pancasila sebagai Indonesia semakin menyadari
semangat perjuangan. pentingnya memiliki ideologi
nasional.
Sejarah Pancasila pada Masa Kerajaan

Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Majapahit

Pada masa Sriwijaya, terdapat prinsip-prinsip yang Di masa Majapahit, Pancasila sudah tercermin dalam
mendasari Pancasila, seperti persatuan, musyawarah, semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menghormati
dan ketidaksukaan terhadap prinsip ketidakadilan. kesatuan dalam keragaman.

Kesultanan Demak Hindia Belanda


Perumusan Pancasila
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia. Perumusan
Pancasila dilakukan melalui proses yang melibatkan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tahun 1945. Perumusan Pancasila dilakukan
melalui proses yang melibatkan beberapa tokoh penting seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara,
dan beberapa anggota BPUPKI dan PPKI pada tahun 1945.
Tokoh-tokoh yang mengusulkan rumusan
Pancasila antara lain:
• Soekarno
• Mohammad Hatta
• Ki Hajar Dewantara
• Anggota BPUPKI:
• Soekarno
• Mohammad Hatta
• Ki Hajar Dewantara
• Soepomo
• Ahmad Subardjo
• Wahid Hasjim
• Abdul Karim Oemar
• Abikoesno Tjokrosoejoso
• Abdoel Gaffar Pringgodigdo
• Sutan Sjahrir
• Anggota PPKI:
• Soekarno
• Mohammad Hatta
• Ki Hajar Dewantara
• Soepomo
• Abdul Karim Oemar
• Abikoesno Tjokrosoejoso
Panitia Sembilan
Setelah penetapan tersebut, Panitia Sembilan melanjutkan proses perumusan Pancasila. Panitia ini terdiri dari:

• Soekarno (ketua)
• Moh. Hatta (wakil ketua)
• Moh. Yamin
• Achmad Soebardjo,
• A.A Maramis
• Abdul Kahar Muzakir
• Agus Salim
• Abikoesno Tjokrosoejoso
• Abdul Wachid Hasyim.
Ir. Soekarno

Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato mengenai dasar negara Indonesia merdeka. Dalam
pidatonya, ia menyampaikan usulan yang berbentuk Philosophische Grondslag atau Weltanschauung, yaitu
fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, dan hasrat yang sedalam-dalamnya demi mendirikan negara yang kekal abadi.

Gagasan dalam pidato Soekarno menjadi awal mula perumusan Pancasila. Kemudian Sidang BPUPKI sepakat
untuk menggunakan nama Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Hal ini memicu lahirnya Hari Kelahiran
Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni di Indonesia.
Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan
menyepakati rumusan Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia.
Rumusan Pancasila yang disepakati Panitia Sembilan terdiri dari lima sila, yaitu:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Pancasila ini kemudian dimasukkan ke dalam naskah mukadimah atau pembukaan dasar hukum tertulis
negara yang diberi nama ‘Piagam Jakarta’ oleh Moh. Yamin. Namun, sebagian kelompok menganggap sila pertama
terlalu bernuansa Islam, sehingga sila pertama diubah menjadi Ketuhanan yang Maha Esa.

Hasil akhir rumusan Pancasila ini kemudian ditetapkan sebagai pembukaan dasar hukum tertulis negara di Sidang
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945. Pancasila akhirnya menjadi dasar negara
Indonesia dengan lima sila, yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


Rumusan Pancasila dan Proklamasi
Kemerdekaan
Perumusan Bersama Proklamasi Pendidikan Pancasila
Kemerdekaan
Rumusan Pancasila dilakukan Pancasila menjadi dasar Pancasila menjadi bagian
berdasarkan kontribusi berbagai proklamasi kemerdekaan penting dalam pendidikan untuk
tokoh pergerakan seperti Indonesia pada tanggal 17 menanamkan nilai-nilai ideologi
Soekarno, Hatta, dan kaum Agustus 1945 dan menjadi yang kuat di kalangan generasi
nasionalis. ideologi negara. muda.
Dalam sejarah perumusan Pancasila, terdapat beberapa tokoh penting yang memberikan usulan dan peranannya
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Soepomo dan Soekarno adalah dua tokoh utama yang
memberikan usulan dasar negara, masing-masing dengan konsep Panca Dharma dan Philosophische Grondslag atau
Weltanschauung, yang kemudian disempurnakan oleh Panitia Sembilan menjadi rumusan Pancasila yang terdiri
dari lima sila.

Setelah melalui beberapa revisi dan penyesuaian, rumusan Pancasila akhirnya ditetapkan sebagai pembukaan dasar
hukum tertulis negara pada 18 Agustus 1945 dalam Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Pancasila kemudian menjadi dasar negara Indonesia yang diperingati setiap tahun pada tanggal 1 Juni sebagai Hari
Kelahiran Pancasila.
Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

1 Era Revolusi

Masa perjuangan bangsa Indonesia dalam


merebut dan mempertahankan
Perkembangan Pancasila 2 kemerdekaan dengan semangat Pancasila.
Pancasila mengalami perubahan dan
adaptasi mengikuti perkembangan zaman
dan kebutuhan bangsa.
3 Pancasila Sebagai Identitas

Pancasila menjadi identitas Indonesia


sebagai negara yang berdasarkan pada
nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan
Kesatuan dalam Keragaman Landasan Negara

Pancasila mengajarkan pentingnya persatuan dan Pancasila menjadi landasan dalam menyusun
saling menghormati dalam perbedaan yang ada di UUD 1945 dan menjadi pedoman dalam
Indonesia. menjalankan pemerintahan dan kehidupan
berbangsa.

Nilai-Nilai Pancasila Komitmen untuk Masa Depan

Kejujuran, kerja keras, keadilan, dan persatuan Menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai
adalah nilai-nilai yang harus diimplementasikan ideologi negara dalam menjaga keutuhan bangsa
dalam kehidupan sehari-hari. dan kemajuan Indonesia.
Soal
1. Apa yang menjadi faktor penentu dalam terbentuknya Pancasila?
2. Bagaimana Pancasila memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia saat
ini?

3. Apa yang harus dilakukan untuk menjaga dan memperkuat Pancasila


sebagai ideologi negara?
4. Berikan contoh konkrit implementasi nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

5. Mengapa Pancasila menjadi identitas utama Indonesia?


SELESAI…..
Jawaban
Faktor penentu dalam terbentuknya Pancasila adalah perjuangan para pendiri bangsa Indonesia yang
menggabungkan nilai-nilai universal dengan kearifan lokal.

Pancasila memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia saat ini dengan menjadi dasar dalam pembentukan hukum,
kebijakan pemerintah, dan norma-norma sosial yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk menjaga dan memperkuat Pancasila sebagai ideologi negara, diperlukan pendidikan dan sosialisasi yang
intensif tentang nilai-nilai Pancasila, serta implementasi nyata dari nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah menghormati perbedaan, menjunjung
tinggi keadilan, menjaga persatuan dan kesatuan, dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara.

Pancasila menjadi identitas utama Indonesia karena mencerminkan kesepakatan bersama dari berbagai suku, agama,
dan budaya yang ada di Indonesia, serta menjadi dasar yang mengikat seluruh warga negara Indonesia dalam
mengarungi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai