Anda di halaman 1dari 3

Landasan Historis

Memahami landasan historis Pendidikan Pancasila, berarti kita kembali memahami


sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan serta merebut kemerdekaan
atau upaya dalam membebaskan bangsa dari belenggu penjajah beradab-abad lamanya.
Dalam konteks ini, pemahaman tersebut ditingkatkan menjadi sebuah kesadaran yakni
perjuangan bangsa Indonesia didasari, disemangati dan dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila yang
telah ada dalam diri bangsa Indonesia sejak lama. Terbentuknya bangsa Indonesia melalui
proses yang cukup panjang menghantarkan bangsa ini menemukan jati dirinya sebagai
bangsa yang merdeka, bersatu, serta memiliki semangat kebersamaan yang disimpul dalam
pandangan hidup bangsa, yakni Pancasila.
Sebagai warga negara Indonesia memang selayaknya peserta didik harus memahami
secara benar sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Hal ini agar setiap warga negara tidak
terombang-ambing di tengah arus globalisasi masyarakat dunia. Warga negara yang
memahami sejarah bangsanya akan menjadi warga negara yang memiliki sikap mental yang
kuat dan ditunjukkan oleh sikap nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat pula.
Bangsa Indonesia terbentuk melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang sejak
zaman kerajaan Kutai, Sriwijarya, Majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah
dan menguasai bangsa lndonesia. Beratus-ratus tahun bangsa Indonesia menjalani hidupnya
berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai suatu bangsa yang merdeka, mandiri, dan
memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup bangsa.
Setelah melalui suatu proses yang cukup panjang dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia
menemukan jati dirinya, yang di dalam tersimpul ciri khas dan karakter bangsa yang berbeda
dengan bangsa lain, yang oleh pendiri bangsa kita dirumuskan dalam suatu susunan
sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip (sila) dan kemudian diberi nama
Pancasila.
Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini terutama dalam masa reformasi,
bangsa Indonesia harus memiliki visi dan pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-
ambing di tengah-tengah masyarakat internasional. Dengan perkataan lain bangsa Indonesia
harus memiliki nasionalisme dan rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini terlaksana bukan
melalui suatu kekuasaan atau hegemoni ideologi melainkan suatu kesadaran berbangsa yang
berakar pada sejarah bangsa.
Jadi secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara telah dimiliki oleh bangsa Indonesia,
sehingga boleh dikatakan bahwa secara historis nilai-nilai Pancasila itu berasal dari bangsa
Indonesia itu sendiri. Dengan kata lain, bangsa Indonesia adalah causa materialis dari
Pancasila.
Catatan sejarah perjalanan bangsa Indonesia menunjukkan bahwa, pemilihan dan
perumusan Pancasila menjadi dasar negara Indonesia memiliki proses yang cukup panjang.
Proses tersebut diawali dari penggalian dan pembuktian nilai-nilai Pancasila yang telah ada
sejak Indonesia ada, sejak dari zaman Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya bangsa
asing menjajah serta menguasai bangsa Indonesia. Nilainilai tersebut kemudian dirumuskan
menjadi dasar falsafah negara Indonesia oleh para pendiri negara melalui sidang BPUPKI
dari tanggal 29 Mei 1945 sampai dengan 1 Juni 1945.
Sidang BPUPKI kemudian dilanjutkan kembali oleh Sembilan tokoh nasional untuk
membahas hasil pidato pada sidang BPUPKI pertama dan berhasil menyusun sebuah naskah
yang disebut dengan “Piagam Jakarta” pada tanggal 22 Juni 1945 yang didalamnya
menyepakati rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Selanjutnya penetapan
Pancasila menjadi dasar negara, dilaksanakan sehari setelah kemerdekaan Republik
Indonesia, tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) menetapkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia secara sah, sehingga
Pancasila terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dan secara resmi menjadi dasar negara
Republik Indonesia.
Penetapan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia ternyata
dalam pelaksanaannya tidak dilaksanakan secara benar dan konsekuen. Terjadinya
pemberontakan sebagai upaya merubah ideologi Pancasila terjadi di beberapa tempat di
Indonesia. Peristiwa pemberontakan G.30 S/PKI pada tahun 1965 merupakan sebuah bukti
kelam pelaksanaan mempertahankan ideologi Pancasila menjadi ideologi yang mampu
diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. Perbedaan pandangan yang mengutamakan
kepentingan golongan daripada kepentingan nasional bangsa membawa sikap mental
sebagian masyarakat yang ingin merubah ideologi Pancasila menjadi ideologi Komunis.
Ketidakpahaman terhadap makna nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan
salah satu penyebab terjadinya penyelewengan terhadap ideologi Pancasila.
Perjalanan sejarah Pancasila ini harusnya dijadikan sebagai penguat dalam memahami
Pancasila secara baik benar dan konsekuen. Memahami peristiwa sejarah pemberontakan dan
penyelewengan terhadap Pancasila akan menguatkan kembali kewajiban setiap warga negara
Indonesia untuk memahami, mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai upaya
mencapai cita-cita nasional bangsa Indonesia. Sebagai warga negara, peserta didik harus
memiliki sikap kepribadian seorang patriot yang cinta dan rela berkorban demi tanah air dan
bangsa. Mahasiswa harus siap menerima estafet perjuangan tersebut untuk mengisi
kemerdekaan di segala bidang dengan semangat dan dijiwai oleh Pancasila. Semangat dan
jiwa tersebut harus dipahami dan disebarluaskan melalui Pendidikan Pancasila.

https://bpmku.unila.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/Buku-Ajar-Bersama-BKS-MK-
Pendidikan-Pancasila.pdf

Anda mungkin juga menyukai