Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH

PENDIDIKAN PANCASILA
(UNO101M)

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM SEJARAH INDONESIA DALAM PERISTIWA:


SUMPAH PALAPA BUDI OETOMO SUMPAH PEMUDA

Oleh:
Kelompok 1
1. Ketut Arya Pringandana – 2207521159 – 02
2. Ni Wayan Oci Wiantari – 2207521160 – 03
3. I Made Rasi Wiwekananda – 2207521162 – 05
4. Pande Putu Intan Amelia – 2207521166 – 09
5. Ni Made Jessy Arisanthi – 2207521170 – 13
6. Made Ayu Raihandra Acyuta Navani Widantya – 2207521172 - 15

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
Kata Pengantar

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang
berjudul Memahami arti nilai nilai Pancasila dalam sejarah Indonesia dalam
peristiwa: Sumpah Palapa Budi Oetomo Sumpah Pemuda, beserta komponennya
dengan harapan kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui ,serta memahami
potensi potensi manusia dan juga bagaimana sosok manusia itu menurut para ahli
dan para pakar. Dan juga kmai tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah mendukung kami dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kritik maupun saran diharapkan dapat diberikan kepada penulis untuk lebih
menyempurnakan makalah ini serta diharapkan makalah ini ada manfaatnya.
Terima kasih.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………i
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….1
A. Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa 1 Pra Kemerdekaan…………...1
B. Pancasila Sebagai Identitas, Jiwa bangsa dan Perjanjian Luhur………2

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….3


BAB I
PENDAHULUAN

Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia yang resmi disahkan pada tanggal 18 Agustus
1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Proses terbentuknya Pancasila tidak lepas
dari peran tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan. Proses terbentuknya Pancasila dimulai dari
pengusulan, perumusan hingga ditetapkannya Pancasila. Pancasila dibentuk oleh para pendiri
bangsa sebagai fondasi dan landasan dalam menjalankan kehidupan bernegara. Manfaat
Pancasila sendiri ialah sebagai pedoman bagi rakyat Indonesia untuk menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara sehingga kehidupan masyarakat memiliki arah dan tujuan yang jelas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa 1 Pra-Kemerdekaan


Perumusan Pancasila sebagai dasar negara diawali dengan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI. BPUPKI adalah
organisasi yang tujuan dibentuknya adalah untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
sekaligus mempersiapkan syarat syarat lain yang harus dipenuhinya sebagai negara
merdeka. Pancasila dirumuskan dalam sidang pertama BPUPKI. Sidang pertamanya
sendiri dilaksanakan pada 29 Mei-1 Juni 1945.
Pada sidang pertama BPUPKI, Soepomo, Moh. Yamin, dan Soekarno masing-
masing menyampaikan usulan tentang falsafah atau dasar negara Indonesia. Penyampaian
ini didasarkan pada arahan Ketua BPUPKI, Radjiman Wedyodiningrat pada pidato
pembukaan sidang. Radjiman mengatakan bahwa untuk mendirikan suatu negara yang
merdeka dibutuhkan suatu dasar negara.

Usulan Dasar Negara Moh. Yamin (29 Mei 1945)


Moh. Yamin menyampaikan usulan dasar negara secara tertulis pada ketua sidang dan
secara lisan.
 Usulan lisan:
1. Peri Kebangsaan.
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
 Usulan tertulis:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3, Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Usulan Dasar Negara Soepomo (31 Mei 1945)


Menurut Soepomo, negara Indonesia yang merdeka adalah negara yang dapat
mempersatukan semua golongan dan paham perseorangan, serta mempersatukan diri
dengan berbagai lapisan rakyat. Usulan rumusan dasar negara yang diungkapkan oleh
Soepomo didasarkan pada pemikiran bahwa negara Indonesia yang akan dibentuk
hendaklah negara integralistik atau negara persatuan.
1. Persatuan (Unitarisme)
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Usulan Dasar Negara Soekarno (1 Juni 1945)


Soekarno menyampaikan pidato mengenai usulan dasar negara Indonesia pada 1 Juni
1945.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasional atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Selain mengusulkan 5 poin dasar negara, Soekarno juga mengusulkan nama dasar
negara tersebut. Awalnya, Soekarno akan memberi nama dasar negara sebagai Panca
Dharma. Namun, atas saran ahli bahasa, Soekarno akhirnya memberi nama rumusan
dasar negara tersebut sebagai Pancasila.
Pancasila tidak langsung disahkan setelah pengusulan rumusan dasar negara.
Sembilan perumus dasar negara sekaligus anggota BPUPKI dipilih sebagai Panitia
Sembilan yang ditugaskan untuk menampung aspirasi tentang pembentukan dasar negara.
Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan Piagam Jakarta atau
yang bisa disebut dengan Jakarta Charter. Adapun rumusan dasar negara dalam Jakarta
Charter sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi para pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan dalam Jakarta Charter tersebut kemudian diubah menjadi rumusan kata
Pancasila seperti yang kita kenal hari ini.

 Pancasila Ditetapkan Sebagai Dasar Negara

Pada 18 Agustus 1945 Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada sidang pengesahan UUD 1945. Pada sidang ini,
PPKI mengesahkan UUD 1945 di mana terdapat rumusan Pancasila sebagai dasar negara
pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945

B. Pancasila Sebagai Identitas, Jiwa bangsa dan Perjanjian Luhur


1. Pancasila Sebagai identitas Bangsa Indonesia
Setiap bangsa pasti memiliki identitas yang sesuai dengan latar belakang budaya
masing-masing. Budaya merupakan proses cipta, rasa, dan karsa yang perlu dikelola
dan dikembangkan secara terus-menerus. Budaya sendiri dapat membentuk identitas
suatu bangsa melalui proses inkulturasi dan akulturasi. Pancasila sebagai identitas
bangsa Indonesia merupakan konsekuensi dari proses inkulturasi dan akulturasi
tersebut.
Kebudayaan adalah suatu desain untuk hidup yang merupakan suatu perencanaan
dan sesuai dengan perencanaan itu masyarakat mengadaptasikan dirinya pada
lingkungan fisik, sosial, dan gagasan” (Sastrapratedja, 1991: 144). Jika definisi
kebudayaan ini ditarik ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka negara
Indonesia memerlukan suatu rancangan masa depan bagi bangsa agar masyarakatnya
dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan baru, yakni kehidupan
berbangsa yang mengatasi kepentingan individu atau kelompok.
Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan hasil inkulturasi, yaitu proses
perpaduan berbagai elemen budaya dalam kehidupan masyarakat sehingga
menjadikan masyarakat berkembang secara dinamis. Ada beberapa saluran
inkulturasi menurut (J.W.M. Bakker, 1984: 22), yaitu jaringan pendidikan, kontrol,
dan bimbingan keluarga, struktur kepribadian dasar, dan self expression. Kebudayaan
bangsa Indonesia merupakan hasil akulturasi yang digagas oleh Eka Dharmaputera
dalam bukunya Pancasila yang berjudul “Identitas dan Modernitas”. Haviland
menegaskan bahwa akulturasi adalah perubahan besar yang terjadi sebagai akibat dari
kontak antarkebudayaan yang berlangsung lama.
2. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa
Sebagaimana dikatakan von Savigny bahwa setiap bangsa mempunyai jiwanya
masing-masing, yang dinamakan volkgeist (jiwa rakyat atau jiwa bangsa). Pancasila
sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila
telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia (Bakry, 1994:
157). Pancasila merupakan elemen terpenting dalam keberlangsungan bangsa
Indonesia ini, karena kita ketahui bahwa Pancasila merupakan jiwa bangsa Indonesia.
Maksud Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia yaitu bahwa Pancasila berperan
sebagai nyawa, sumber, pandangan hidup, Ideologi Bangsa, bahkan ciri khusus
bangsa Indonesia dimana Pancasila ini didapat seiring dengan perjalanan sejarah
bangsa Indonesia sehingga mampu membedakan antara ciri khas bangsa Indonesia
dengan bangsa lainnya. Sehingga dapat dijabarkan kembali bahwa Pancasila sebagai
jiwa bangsa Indonesia berarti setiap aktivitas, perbuatan, tindakan, serta pemikiran
seluruh individu di Indonesia beradasarkan dan berpedomankan kepada Pancasila.
Adapun tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat
adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam
wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan
berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram,
tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat,
tertib dan damai.

3. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur


karena saat berdirinya bangsa indonesia, Pancasila merupakan perjanjian luhur yang
telah disepakati oleh para pendiri bangsa untuk dilaksanakan, di lestarikan dan di
pelihara. Artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar negara
tanggal 18-Agustus-1945 pada sidang PPKI (Panitia Persiapan kemerdekaan
Indonesia),PPKI ini merupakan wakil-wakil dari seluruh rakyat Indonesia yang
mengesahkan perjanjian luhur (Pancasila) tersebut. Dilihat dari Sejarah Indonesia
memiliki 3 fase yaitu:
1) Fase Jaman Kerajaan
Pada masa kerajaan Majapahit yang memiliki Patih, yang Bernama Gajah
Mada. Gajah Mada bersumpah janji, “Sebelum dapat mempersatukan
Nusantara tidak akan memakan buah Maja”. Diantaranya mengenal sejarah
nama-nama tanah air kita: Jawa Dwipa , Dwi Pantara, dan Nusantara.
2) Fase Jaman Pergerakan Kemerdekaan
Pada masa pergerakan kemerdekaan, seluruh pemuda-pemudi bersumpah janji
yang dikenal dengan “Sumpah Pemuda”.
3) Fase Kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan, memproklamirkan kemerdekaannnya dan berjanji
untuk membentuk sebuah negara kesatuan. Terbentuknya negara kesatuan ini
dimulai dari: Negara Keprabuan Sriwijaya, Negara Keprabuan Majapahit, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB III
PENUTUP

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Nilai-Nilai Pancasila Dalam Sejarah Indonesia
dibagi menjadi dua yaitu Pancasila Dalam Arus Sejarah Bangsa 1 Pra-Kemerdekaan yang
dimana Pancasila dirumuskan oleh BPUPKI pada sidangnya yang berlangsung pada 29 Mei-1
Juni 1945. Terdapat 3 perumus Pancasila yaitu Moh.Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Lalu yang
kedua terdapat Pancasila Sebagai Identitas, Jiwa bangsa dan Perjanjian Luhur yang di mana
kebudayaan merupakan suatu desain untuk hidup yang merupakan suatu perencanaan dan sesuai
dengan perencanaan itu masyarakat mengadaptasikan dirinya pada lingkungan fisik, sosial, dan
gagasan.
Adapun tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila. Dan terdapat tiga fase yang
dilihat dari Sejarah Indonesia, yaitu Fase Jaman Kerajaan, Fase Jaman Pergerakan Kemerdekaan,
dan Fase Kemerdekaan.
DAFTAR PUSTAKA

Nurdi, P. N. (2016). Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: RISTEKDIKTI.


Jadin, M. (2019). hilangnya nilai-nilai pancasila. OSFREPRINTS, 13.
GANDHI, R. (2021). Pancasila sebagai jiwa bangsa. OSFREPRESENTS, 9.
Andrew. (n.d.). Isi dan Sejarah Perumusan Piagam Jakarta. Retrieved from gramedia blog:
https://www.gramedia.com/literasi/piagam-jakarta/
Zulfikar, F. (2021, September 7). Usulan Dasar Negara Indonesia Merdeka Diungkapkan oleh
Siapa Saja? Ini Jawabannya Baca artikel detikedu, "Usulan Dasar Negara Indonesia
Merdeka Diungkapkan oleh Siapa Saja? Ini Jawabannya" selengkapnya
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5713460/usula. Retrieved from detikedu:
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5713460/usulan-dasar-negara-indonesia-
merdeka-diungkapkan-oleh-siapa-saja-ini-jawabannya/2

Anda mungkin juga menyukai