OLEH :
FAKULTAS HUKUM
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
Pancasila adalah suatu ideologi yang dianut oleh bangsa Indonesia. Di dalam
pancasila terdapat isi di setiap silanya sesuai dengan cita-cita, tujuan dan harapan
terbentuknya Negara Indonesia. Pada dasarnya Pancasila sebgai dasar sistem
pemerintahan dengan cara menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan
dengan pemerintahan dengan cara menjalankan kegiatan yang berhubungan dengan
pemerintahan sesuai dengan isi pancasila tersebut.
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama
dengan bangsa Indonesia sejak dahulu.Sejarah merupakan deretan peristiwa yang
saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa masa lampau yang berhubungan dengan
kejadian masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa yang akan datang. Hal ini
berarti bahwa semua aktivitas manusia pada masa lampau berkaitan dengan kehidupan
masa sekarang untuk mewujudkan masa depan yang berbeda dengan masa yang
sebelumnya.
Dasar Negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu
memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah Negara. Negara Indonesia dibangun
juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila, dalam
fungsinya sebagai dasar Negara, merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur
Negara Republik Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsur-unsurnya yakni
pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam kedudukannya merupakan dasar
pijakan penyelenggaraan Negara dan seluruh kehidupan Negara Republik Indonesia.
1
HUBUNGAN PROKLAMASI DENGAN PANCASILA DAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945,
https://www.academia.edu/36677167/HUBUNGAN_PROKLAMASI_DENGAN_PANCASILA_DAN_PEMBUKAAN_UNDANG_UNDANG_
DASAR_1945 : diakses tanggal 19 November 2022 pukul 11.20 WIB.
lahirnya pancasila dari pidato Ir. Soekarno dihadapan para anggota Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pancasila adalah filsafat
negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang diundangkan dalam
berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersamaan dengan batang tubuh UUD 1945.2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tanggal 1 Maret 1945, kekalahan jepang dalam Perang Pasifik semakin
jelas, sehingga Jenderal Kumakici Herada mengumumkan dibentuknya suatu badan
khusus yang bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yang
bernama Dokuritzu Zyunbi Coosakai atau Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Jumlah anggota BPUPKI adalah 63 orang yang mewakili hampir seluruh wilayah
Indonesia ditambah 7 orang tanpa hak suara. Masa Sidang BPUPKI Masa sidang I (29
Mei – 1 Juni 1945) Dalam masa sidang ini dikemukakan pendapat tentang dasar negara
yang akan digunakan untuk Indonesia merdeka. Pemikiran ini dikemukakan oleh tiga
tokoh yakni :
c. Ir. Soekarno.
Peri kebangsaan
Peri kemanusiaan
Peri ketuhanan
Peri kerakyatan
Kesejahteraan rakyat
Persatuan
Kekeluargaan
Musyawarah
Keadilan sosial
Kebangsaan Indonesia
Kesejahteraan sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa
Atas saran temannya yang ahli bahasa, lima asas yang disampaikan Soekarno
diberinya nama Pancasila. Sehingga saat sebagian orang setiap 1 Juni memperingati
hari lahirnya istilah Pancasila. Masa sidang II (10 Juli – 16 Juli 1945) Sebelum masa
sidang II, BPUPKI membentuk panitia sembilan. Tugas panitia Sembilan adalah
menampung aspirasi tentang pembentukan dasar negara untuk Indonesia merdeka.
Panitia sembilan terdiri atas:
Ir. Soekarno, Abdul Kahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, KH Abdul Wachid Hasyim, Mr.
Muhammad Yamin, H. Agus Salim,Mr. AA Maramis,Abikusno Cokrosuyoso, Mr. Ahmad
Subarjo. Pada tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan berhasil merumuskan dasar
negara yang oleh Mr. Muhammad Yamin dinamakan Jakarta Charter atau Piagam
Jakarta. Naskah Piagam Jakarta adalah sebagai berikut :
Piagam Jakarta
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab
itu makapenjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia
menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
2
HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI. https://osf.io/bvgkh/download : diakses tanggal 19
November 2022 pukul 11.59 WIB