Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 6

Samuel Rejeki Surbakti 7193220014


Yos Anggi Stevani Adira Sormin 7192520006
Angel Gabryella Simangunsong 7193220004
Hana Ira Angelina Marpaung 7193220009
Stevani Angelia 7193220007
Mia Andini 7191220008
Pancasila Dalam Kajian Sejarah Indonesia

1. Pancasila Era Pra Kemerdekaan

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia, ditetapkan


pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara, maka nilai-
nilai kehidupan berbangsa, bernegara, dan berpemerintahan
sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila, namun pada
kenyataannya, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila telah
dipraktikkan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita
praktikkan hingga sekarang. Hal ini berarti bahwa semua nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada dalam
kehidupan rakyat Indonesia sejak zaman nenek moyang.
Pancasila Dalam Kajian Sejarah Indonesia

2. Teori Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan suatu upaya untuk menjawab


persoalan-persoalan yang cukup vital dalam kehidupan
manusia. Nilai budaya merupakan cara manusia menjawab
baik secara pribadi atau masyarakat terhadap masalah-
masalah yang mendasar di dalam hidupnya. Nilai tersebut
merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdiri dari
konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian
besar warga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus
mereka anggap amat bernilai dalam hidup
Secara historis rumusan- rumusan Pancasila dapat dibedakan
dalam tiga kelompok (Bakry, 1998:20):

 Rumusan Pancasila yang terdapat dalam sidang-sidang


Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia yang merupakan tahap pengusulan sebagai dasar
negara Republik Indonesia, termasuk Piagam Djakarta.
 Rumusan Pancasila yang ditetapkan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia sebagai dasar filsafat Negara
Indonesia yang sangat erat hubungannya dengan Proklamasi
Kemerdekaan.
 Beberapa rumusan dalam perubahan ketatanegaraan
Indonesia selama belum berlaku kembali rumusan Pancasila
yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945.
A. Masa Sidang Pertama BPUPKI

Pada sidang pertama tanggal 29 Mei 1945 M. Yamin


mengemukakan usul yang disampaikan dalam pidatonya yang
berjudul asas dan dasar negara Kebangsaan Indonesia di hadapan
sidang lengkap BPUPKI. Beliau mengusulkan dasar negara bagi
Indonesia Merdeka yang akan dibentuk meliputi
 peri kebangsaan

 peri kemanusiaan

 peri ketuhanan

 peri kerakyatan,

 kesejahteraan rakyat.
A. Masa Sidang Pertama BPUPKI

Tanggal 31 Mei 1945 Soepomo mengusulkan tentang


dasar pemikiran negara nasional bersatu yang akan
didirikan harus berdasarkan atas pemikiran integralistik
tersebut yang sesuai dengan struktur sosial Indonesia
sebagai ciptaan budaya bangsa Indonesia yaitu:
 struktur kerohanian dengan cita-cita untuk persatuan

hidup
 persatuan kawulo gusti

 persatuan dunia luar dan dunia batin, antara


mikrokosmos dan makrokosmos, antara rakyat dan
pemimpin-pemimpinnya.
A. Masa Sidang Pertama BPUPKI

Pada hari berikutnya, tanggal 1 juni 1945 Ir. Soekarno juga


mengusulkan lima dasar bagi negara Indonesia yang
disampaikan melalui pidatonya mengenai Dasar Indonesia
merdeka. Lima dasar itu atas petunjuk seseorang ahli bahasa
yaitu Mr. M. Yamin. Lima dasar yang diajukan Bung Karno
ialah
 Kebangsaan Indonesia

 Internasionalisme atau Perikemanusiaan

 Mufakat atau Demokrasi

 Kesejahteraan Sosial

 Ketuhanan yang Berkebudayaan


B. Masa Sidang Kedua BPUPKI

Masa sidang kedua BPUPKI yaitu pada tanggal 10 Juli sampai dengan
17 Juli 1945, merupakan masa sidang penentuan perumusan dasar
negara yang akan merdeka sebagai hasil kesepakatan bersama. Sidang
lengkap BPUPKI pada tanggal 10 Juli 1945 menerima hasil panitia
kecil atau Panitia Sembilan yang disebut dengan Piagam Jakarta.
Disamping menerima hasil rumusan Panitia Sembilan dibentuk juga
panitia-panitia Hukum Dasar yang dikelompokkan menjadi tiga
kelompok panitia perancang Hukum Dasar yaitu:
 Panitia Perancang Hukum Dasar diketuai oleh Ir. Soekarno dengan
anggota yang berjumlah 19 orang.
 Panitia Pembela Tanah Air dengan ketua Abikusno Tjokrosujoso
beranggotakan 23 orang.
 Panitia Ekonomi dan Keuangan dengan ketua Moh. Hatta bersama
23 orang anggota.
3. Pancasila Era Kemerdekaan

Pada tanggal 6 Agustus 1945 bom atom dijatuhkan di kota


Hiroshima oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral
semangat tentara Jepang.
Bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki yang membuat Jepang
menyerah kepada Amerika dan sekutunya. Peristiwa inipun
dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya.
Untuk merealisasikan tekad tersebut, maka pada tanggal 16 Agustus
1945 terjadi perundingan antara golongan muda dan golongan tua
dalam penyusunan teks proklamasi yang berlangsung singkat.
4. Pancasila Era Orde Lama

Terdapat dua pandangan besar terhadap dasar negara


yang berpengaruh terhadap munculnya Dekrit
Presiden. Dekrit Presiden tersebut berisi:
 Pembubaran konstituante;
 Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku; dan
 Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat
5. Pancasila Era Orde Baru

Orde baru muncul dengan tekad untuk melaksanakan


Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen,
semangat tersebut muncul berdasarkan pengalaman sejarah
dari pemerintahan sebelumnya yang telah menyimpang dari
pancasila serta UUD 1945.
Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya adalah tidak jauh
berbeda dengan apa yang terjadi pada masa orde lama, yaitu
pancasila tetap pada posisinya sebagai alat pembenar, rezim,
otoritarian di bawah Soeharto.
6. Pancasila Era Reformasi

Pelaksanaan UUD 1945 dan Pancasila pada masa orde lama


dan orde baru telah terjadi deviasi oleh oknum-oknum
penyelenggara Pemerintah, sehingga mendorong terjadinya
reformasi oleh mahasiswa dan tokoh-tokoh bangsa..
Memahami peran Pancasila di era reformasi, Pancasila
sebagai paradigma ketatanegaraan artinya Pancasila
menjadi kerangka berpikir bangsa Indonesia, khususnya
sebagai dasar negara ia sebagai landasan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Semenjak ditetapkan sebagai dasar negara (oleh PPKI 18
Agustus 1945), Pancasila telah mengalami perkembangan
sesuai dengan pasang naiknya sejarah bangsa Indonesia
(Koento Wibisono, 2001) memberikan tahapan
perkembangan Pancasila sebagai dasar negara dalam tiga
tahap yaitu:
 Tahap 1945 – 1968 sebagai Tahap Politis
 Tahap 1969 – 1994 sebagai Tahap Pembangunan
Ekonomi
 Tahap 1995 – 2020 sebagai Tahap Repositioning
Pancasila
7. Hubungan Nilai-nilai Pancasila dengan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dengan Pembukaan UUD
1945, dengan batang tubuh UUD 1945, dan dengan Manusia
Indonesia
Hubungan Nilai-nilai Pancasila dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945, dengan Pembukaan UUD 1945, dengan batang tubuh UUD 1945, dan
dengan manusia Indonesia, yaitu (Darmodihardjo, 1991:57):
 Nilai-nilai Pancasila bagi bangsa Indonesia menjadi landasan atau dasar
serta motivasi segala perbuatannya, baik dalam hidup sehari-hari
maupun dalam hidup kenegaraan.
 Fakta sejarah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memperjuangkan
terwujudnya nilai-nilai Pancasila itu dengan bermacam-macam cara dan
bertahap.
 Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan titik kulminasi
sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang didorong oleh amanat
penderitaan rakyat dan dijiwai Pancasila pada taraf yang tertinggi.
 Dalam pembukaan UUD 1945 tercantum lengkap isi-isi Pancasila dan
dapat dilihat pada tiaptiap alinea dan pokok pikiran di dalamnya.
kesimpulan
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan
berkembang bersama dengan bangsa Indonesia sejak dulu.
Pancasila, dalam fungsinya sebagai dasar negara, merupakan
sumber kaidah hukum yang mengatur negara Republik
Indonesia, termasuk di dalamnya seluruh unsurunsurnya yaitu
pemerintah, wilayah, dan rakyat. Pancasila dalam
kedudukannya merupakan dasar pijakan penyelenggaraan
negara dan seluruh kehidupan negara Republik Indonesia.
Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia terbagi
menjadi beberapa tahap, yaitu Pancasila era pra kemerdekaan,
Pancasila era kemerdekaan, Pancasila era orde lama, Pancasila
era orde baru, dan Pancasila era reformasi.
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai