Anda di halaman 1dari 6

HADIST DARI SEGI

KUANTITAS DAN KUALITAS


PERAWI
KELOMPOK 1
Al Arif Budiman : 220104074
Rini Sari Febriani : 220104064
 
Hadis dari satu segi dapat dibagi
menjadi dua, yaitu secara kuantitas dan
kualitas. Yang dimaksud segi
kuantitasnya adalah penggolongan
hadis ditinjau dari banyaknya rawi
yang meriwayatkan hadis. Sedangkan
hadis berdasarkan kualitasnya adalah
penggolongan hadis dilihat dari aspek
diterima atau ditolaknya.
Hadis
Kuantitas

Mutawatir

Ahaad

Kualitas

Sahih

Hasan

Daif
Hadis Mutawatir
Kata Mutawatir secara etimologi berarti Muttabi’ ( ٌ‫)متَّبِع‬
ُ atau ( ٌ ‫)متَتَبِّع‬
ُ yang artinya yang datang beturut-
turut dan tidak ada jarak. Sedangkan secara terminologi hadis mutawatir adalah

•mutawatir lafki
Mutawatir lafki yaitu hadis mutawatir
yang diriwayatkan oleh rawi yang
banyak dan mencapai syarat-syarat
mutawatir dengan redaksi dan makna
adalah hadis yang merupakan tanggapan hadis yang sama antara riwayat satu
pancaindera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar •Hadis mutawatir terbagi dan riwayat yang lain.
rawi, yang menurut kebiasaan mustahil mereka menjadi dua macam :
berkumpul dan bersepakat untuk dusta.”

•mutawatir ma’na.
Menurut pendapat para ulama’ ahli hadis, bahwa tidak boleh ada keraguan sedikit mutawatir ma’na yaitu hadis yang
pun dalam memakai hadis mutawatir. Hadis mutawatir harus diyakini dan dipercayai mempunyai tingkat derajat mutawatir
dengan sepenuh hati. Hal ini sama halnya dengan pengetahuan kita tentang adanya namun susunan redaksinya berbeda
udara, angin, panas, dingin, air, api dan jiwa, yang tanpa membutuhkan penelitian antara yang diriwayatkan satu rawi
ulang kita sudah percaya akan keberadaannya. Jadi, dengan kata lain nahwa hukum dengan rawi yang lain, namun isi
hadis mutawatir adalah bersifat qah’i (pasti). kandungan maknanya sama.
Hadis Ahad
Yang dimaksud Hadis ahad yaitu hadis yang diriwayatkan oleh satu, dua, tiga orang atau lebih namun
tidak mencapai tingkatan mutawatir. Artinya, pada tiap-tiap habaqah (tingkatan), jumlah rawi hadis ahad
bisa hanya terdiri dari satu rawi, dua, atau tiga rawi saja dan tidak mencapai derajat mutawatir.

01 02 03

Hadis Masyhur Hadis Aziz Hadis Garib


masyhur adalah hadis yang diriwayatkan dari hadis aziz yaitu hadis yang pada salah satu bahwa yang dimaksud dengan hadis
Nabi saw. oleh beberapa orang sahabat namun atau setiap habaqah (tingkatan) rawinya hanya garib yaitu hadis yang diriwayatkan
tidak mencapai tingkat mutawatir. bisa jadi, pada oleh hanya seorang rawi saja, baik
dijumpai dua rawi saja.Suatu hadis yang
habaqah (tingkatan) tabiin atau setelahnya hadis dalam seluruh tingkatan sanad atau
dikatagorikan sebagai hadis aziz yaitu:
itu diriwayatkan secara mutawatir. Tetapi, ini pada salah satu tingkatan sanadnya.
1.Pada tiap-tiap habaqah (tingkatan) hanya
tidak terjadi pada setiap habaqah. Dari segi terdapat dua rawi saja. Adapun yang dimaksud dengan sanad
tingkatannya, hadis masyhur adalah termasuk 2.Pada salah satu habaqah (tingkatan) hanya menyendiri pada suatu hadis yaitu
paling tinggi, terdapat dua rawi, meskipun habaqah yang rawi yang meriwayatkan hadis secara
lainnya lebih dari tiga rawi. sendirian tanpa ada rawi yang lain.
 
Hadist Dari Segi Kualitas Perawi
Hadis berdasarkan kualitasnya adalah penggolongan hadis dilihat dari aspek diterima atau ditolaknya.
Dari segi kualitasnya hadist dibagi menjadi bagian yaitu hadits sahih, hadits hasan, dan hadits dhaif.

Hadist Sahih
hadis sahih yaitu hadis yang sanadnya bersambung (tidak putus) dan para rawi yang meriwayatkan hadis tersebut adalah adil dan iabih, serta
dalam matan hadis tersebut tidak ada kejanggalan (syaz) dan cacat (‘illah).

Hukum memakai hadis sahih adalah wajib


Hadis hasan Hadis Dhaif
Hadis yang dinukil oleh seorang yang adil tetapi tidak begitu kuat ingatannya, hadits dhaif secara Bahasa berarti hadits yang lemah, sedangkan
bersambung sanadnya, dan tidak terdapat cacat serta kejanggalan pada secara istilah beberapa ulama memiliki pendapat yang
matannya.Syarat-syarat hadits disebut Hasan secara keseluruhan hampir sama berbeda,diantaranya adalah sebagai berikut :
dengan syarat-syarat hadits Shahih. 5 syarat hadits Hasan yaitu: Hadits yang di dalamnya tidak terdapat syarat-syarat hadits shohih
1. Periwayat (Sanad) bersambung,
dan syarat-syarat hadits hasan.
2. Diriwayatkan oleh rawi yang adil
Hadits yang hilang salah satu syaratnya dari syarat-syarat hadits
3. Diriwayatkan oleh rawi yang hafal (dhabith), tetapi tingkat kehafalannya
masih di bawah hadits Shahih, maqbul(hadits shohih atau yang hasan)
4. Tidak bertentangan dengan hadits dengan rawi yang tingkat dipercayanya Pada definisi yang ketiga ini disebutkan secara tegas,bahwa Hadits
lebih tinggi atau Al-Qur'an, dhoif adalah  hadits yang jika satu syaratnya hilang.
5. Tidak terdapat cacat.

Anda mungkin juga menyukai