Anda di halaman 1dari 34

BAB 4

HADITS : SUMBER KEDUA


AJARAN ISLAM
2 5
4
1 ILMU HADITS
KEHARUSAN
KAUM MUKMININ 3
MENGIKUTI HUBUNGAN
PENDAHULUAN ANTARA HADITS
HADITS – HADITS
RASULULLAH PENGERTIAN dengan ALQURAN
HADITS, SUNNAH, sebagai SUMBER
dan KHABAR AJARAN ISLAM
6 7 8 9

PROSES JENIS dan TINGKATAN KITAB – KITAB


PERIWAYATAN TINGKATAN KUALITAS HADITS KUMPULAN
HADITS HADITS HADITS
1. PENDAHULUAN
 Hadits merupakan sumber syariat islam kedua setelah Alquran.
 Pada masa Rasulullah SAW. masih hidup hadits masih berupa ucapan Nabi SAW yang
didengar langsung oleh para sahabat atau perbuatan Nabi SAW yang disaksikan oleh para
sahabat langsung.
 Awal abad II H Hadits baru dituliskan pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz r.a.
 Abad III H terbit karya besar kumpulan hadits yang ditulis oleh Imam Ahmad bin
Hambal
 Setelah itu terbit kumpulan hadits-hadits yang disusun oleh Imam Bukhari, Imam
Muslim, Imam Abu Daud, Imam Tirmizi, Imam Ibnu Majah, dan Imam Nasa’I
2. KEHARUSAN KAUM
MUKMININ MENGIKUTI
HADIST-HADIST
RASULULLAH
Keharusan kaum mukminin untuk mengikuti hadits-hadits Rasulullah SAW didasarkan pada
beberapa ayat Al-Qur’an, diantaranya :
• ( Al-Hasyr/59 : 7)
• ( Al-Ahzab/33 : 36)

Hal ini dikarenakan, sabda dan perbuatan Rasulullah SAW selalu didasarkan atas wahyu
yang diterimanya. Hal ini dijamin oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an ( An-Najm/53 : 3-4 ).

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa, kemunculan ilmu hadits adalah merupakan
pengejawantahan dari perintah Allah SWT sendiri untuk berhukum pada hadits di samping
Al-Qur’an.
3. PENGERTIAN
HADIST,SUNNAH, DAN
KHABAR
 Al- Hadits
 menurut arti bahasa adalah baru (lawan dari lama)
 menurut istilah, ialah segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad
SAW berupa ucapan, perbuatan, atau perkataan.
Bentuk perkataan Nabi Muhammad SAW berisi
berbagai tuntunan dan petunjuk syarat, peristiwa-
Hadist Qauli / Sunnah Qauliyyah peristiwa atau kisah, baik yang berhubungan dengan
aspek akidah, syariah, maupun akhlak.

pernyataan sahabat yang menggambarkan perilaku Nabi Hadist Fi’li / Sunnah Fi’liyyah
yang kemudian dijadikan pedoman

perkataan atau perbuatan tertentu yang


Hadist Taqriri / Sunnah Taqririyyah dilakukan oleh sahabat di hadapan Nabi
Muhammad atau sepengetahuan beliau
4. HUBUNGAN ANTARA
HADIST DENGAN ALQURAN
SEBAGAI SUMBER AJARAN
ISLAM
Hadist sebagai
Penguat (ta’kid) terhadap Alquran

Yang dimaksud dengan hadits sebagai penguat al-Qur’an adalah ketetapan Al-Qur’an
senantiasa mendapat pengokohan dan penguatan dari hadits.
Hadist sebagai
Penjelas terhadap Alquran

Artinya memberikan kejelasan makna terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang maknanya masih
samar-samar atau umum. Hadits juga berfungsi sebagai alat memberikan hukum khusus
terhadap ayat Al-Qur’an
Hadist sebagai
Musyri’ ( penetap dan pembuat hokum syariat)

Dalam hal ini, hadits atau sunnah bertindak sebagai pembuat hukum syariat,
yaitu membuat hukum-hukum baru yang tidak ada dalam Al-Qur’an
5. ILMU HADIST
Ilmu Hadist Riwayah
Ilmu hadits adalah ilmu
yang mempelajari seluk ilmu hadits yang berkenaan dengan Pemindahan hadits, Pemahaman
metode penelaahan sanad,Pemeriksaan lafadz-lafadz dalam sanad
beluk yang berkaitan dengan dan matan,
cara pemindahan hadits dari Memeriksa nama-nama yang meriwayatkan,Memeriksa hal-hal yang
berkaitan dengan pengambilan hadits secara sah, benar, dan tepat
Nabi saw. dari para Sahabat,
atau dari para Tabi’in
(orang-orang yang hidup Ilmu Hadist Dirayah
semasa para Sahabat), yaitu ilmu hadits yang melakukan
dengan cara mengetahui penyaringan,memilah-milah hadits,melakukan kritik
terhadap isi hadits,dan mengaji aspek-aspek yang
para periwayat hadits (rawi) menentukan shahih tidaknya suatu hadits atas dasar
sanadnya,serta memahami secara ilmiah kandungan
yang terdapat dalam matan hadits
6. PROSES
PERIWAYATAN
HADIST
 al-riwayat atau periwayatan hadis ialah kegiatan penerimaan dan
penyampaian hadist, serta penyandaran hadis itu kepada rangkaian para
periwayatnya dengan bentuk-bentuk tertentu
• proses periwayatan dan dengan isnad hadits :

 Alur periwayatan hadits


Nabi Muhammad Saw → Sahabat ra → Tabi’ in → Tabi’it – Tabi’in →
Rawi – rawi lain → Mudawwin
 Alur Isnad Hadits
Nabi Muhammad Saw ← Sahabat ra ← Tabi’ in ← Tabi’it – Tabi’in ←
Rawi – rawi lain Mudawwin
Sanad

sandaran atau Matan


sesuatu yang
dijadikan sandaran isi teks yang Rawi
dimuat dalam
hadits orang yang Mudawwin
meriwayatkan atau
memberitakan orang yang
Hadits sebelum mencatatkan dan
sampai pada membukukan
pencatat hadits hadits
(Mudawwin).
7. JENIS DAN
TINGKATAN HADIST
Ditinjau dari segi sedikit atau banyaknya rawi
yang menjadi sumber

M UTAWATIR ADI ST AHAD


HADIST H

Ahad secara lughawi artinya satu-persatu atau


Suatu hadits hasil tanggapan dari panca
satu demi satu. suatu hadits dikatakan hadits
indera, yang diriwayatkan oleh sejumlah
âhâd, apabila tidak memenuhi syarat- syarat
besar ráwî, yang menurut adat kebiasaan
mutawattir.
mustahil mereka berkumpul dan bersepakat
untuk tidak melakukan dusta. Ahad bernilai zhanni (kemungkinan), dalam
arti bahwa kepastian dan kebenaran
Hadist mutawatir bernilai Qath’I artinya
penyandarannya pada Nabi saw. masih
memiliki kepastian penuh dalam
dipertanyakan dan baru bersifat kemungkianan
penyandraannya kenpada nabi SAW
HADIST MUTAWATIR

Syarat hadist dapat dikatakan hadist


mutawatir :

Pewartaan yang disampaikan oleh


rāwi-rāwi tersebut berdasarkan
1
tanggapan pancaindra.

Adanva keseimbangan jumlah


antara râwi-râwî dalam setiap Jumlah râwi-râwi (j. ruwât) harus
lapisan (thabagah) yang mencapai suatu ketentuan yang
meriwayatkan. 3 2 tidak memungkinkan mereka
bersepakat bohong
HADIST AHAD
Hadist masyhur

Hadist yang diriwayatkan oleh 3 orang atau lebih, tapi


tidak mencapai derajat mutawatir. Berikut macam-
macam hadits masyhur

a. Hadist ‘Aziz b. Hadist Gharib

hadits yang pada salah satu thabaqah hadits yang dalam sanadnya terdapat
(lapisannya) sanadnya, terdapat dua seorang yang menyendiri dalam
orang rawi, kemudian setelah itu periwayatannya. Penyendirian rawi
orang-orang pada meriwayatkannya dalam meriwayatkan hadits itu dapat
mengenai personnya yakni tidak ada
orang lain yang meriwayatkan selain
râwî tersebut
8. TINGKATAN
KUALITAS HADIST
HADIST SHAHIH

Yaitu hadits yang


(1) berkesinambungan rawi’-rawi’nya;
(2) Diterima dari rawi’ yang adil, (memiliki sifat ‘adalah, yaitu
kredibilitas pribadi), yaitu; muslim, dewasa, sehat akal dan tak pernah
berbuat dosa,
(3) dlabith (memiliki kredibilitas intelektual), yaitu kuat hafalannya,
cermat baik tanggapan dan tidak pelupa,
(4) tidak cacat
(5) tidak bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat lainnya.
SYARAT – SYARAT HADIST SHAHIH

Tidak ada
Rawinya cacat
Adil (‘illat)
Sanadnya
Tidak
bersambung syadz
Oleh Al-Razi’ sesuatu yang
Rawinya
mendefinisikan Dhabith Syadz ialah membuat
hendaklah rawi’ ‘adil sebagai
dari suatu generasi kekuatan rohani apabila rawi’ yang keshahihan hadits
memiliki Dhabith adalah Tsiqat dalam suatu ternodai.
yang mendorong kemampuan hadits menyalahi
kesambungan untuk selalu
dengan generasi memelihara hadits hadits lain yang
berbuat taqwa. rawi’nya lebih
berikutnya
URUTAN DERAJAT HADIST SHAHIH

A) Hadits yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim


B) Hadits yang disepakati oleh Bukhari saja.
C) Hadits yang disepakati oleh Muslim saja.
D) Hadits yang shahih berdasarkan syarat bukhari dan muslim,
padahal keduanya tidak mencantumkan dalam kitabnya.
E) Hadits yang berdasarkan syarat Bukhari saja.
F) Hadits yang berdasarkan syarat Muslim saja.
G) Hadits yang dianggap shahih oleh para ahli selain Bukhari dan
Muslim
HADIST HASAN

Yaitu hadits yang sanadnya berkesinambungan


tanpa putus, disampaikan oleh para periwayat
(rawi’) yang ‘adil, tetapi ada diantara periwayat
yang kurang kedhabitan (kekuatan hafalan)nya.
Hadits hasan juga harus terbebas dari cacat dan
tidak bertentangan dengan riwayat yang lebih kuat.
HADIST DHA’IF

Hadist Mursal Hadist Munkar


1 Hadits yang tidak menyebut sahabat dalam rangkaian 4 Hadits yang matannya tidak dikenal, kecuali dari seorang
Rawi’ yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kekuatan
perawinya hafalannya

Hadist Munqathi’ Hadist Matruk


2 Hadits yang sanadnya terputus di tengah, karena ada
Rawi’ yang hilang, atau Rawi’ yang tidak dikenal
5 Hadits yang diriwayatkan oleh perawi’ yang
identitasnya. diketahui suka berbohong, atau sering salah fasik
(suka berbuat dosa besar), atau teledor, sedangkan
haditsnya hanya didapat dari perawi ini saja.

Hadist Maqlub
3 Hadits yang susunan Rawi’-rawi’nya terbalik dalam
sanadnya, yang seharusnya disebut belakangan
6
disebutkan lebih dahulu, atau terbalik antara sanad
dan matannya.
9. KITAB-KITAB
KUMPULAN HADIST
Tingkatan kitab kumpulan hadist dikalangan
muslim sunni, dilihat dari tingkat derajatnya
Kitab Shahih Bukhari
Kitab Sunan Ibnu Majah
Kitab Shahih Muslim

Kitab Sunan Abu Daud

Kitab Sunan An-Nasa’i


Kitab Jami’ut-Turmudzi
Terima Kasih
Ada tanggapan/pertanyaan ?
Pertanyaan / tanggapan
Irvandi : apakah mutawatir itu sudah pasti shahih atau tidak ?
Jawaban : jika hadist mutawatir memenuhi syarat syarat hadist shahih
( pada slide 27) , maka hadist mutawatir adalah hadist shahih

Inggrid : qs al maidah ayat 3 disana diharamkan mengundi nasib dengan


anak panah. Pada zaman sekarang banyak yang main games ( pubg, ludo,
dll ) apa pendapat kalian mengenai hal tersebut ?
Jawaban : semua itu tergantung pada niat diri kita sendiri. Tetapi jika ragu
jauhi hal – hal tersebut.

Iim (tanggapan) : nabi meriwayatkan kepada sahabat, sahabatnya itu ada


yang ibu ibu dan anak anak juga. Contohnya anas bin malik

Anda mungkin juga menyukai