Anda di halaman 1dari 24

STRUKTUR DAN

PEMBAGIAN HADIST

Disusun oleh :
Arida Nur Baizuriana (210601110084)
Risma Millatul Ashfa (210601110085)
Tahira Khuwalidia Shabirah M. (210601110087)
Pembahasan:

Pembagian Hadist
01 Struktur Hadist
02 Berdasarkan
Kuantitas Perawi

Pembagian Hadist Metode Mengkaji


03 Berdasarkan Kualitas 04 Kualitas Hadits
Perawi
01
Struktur
Hadist
Struktur Hadist

Rawi Matan Sanad


Struktur Hadist
1. Rawi
Orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab apa yang
pernah didengar dan diterimanya dari seorang gurunya.
2. Matan
Kalimat setelah berakhirnya sanad suatu hadits atau redaksi hadits itu
sendiri.
3. Sanad
Rangkaian orang-orang yang meriwayatkan hadits dari tingkatan sahabat
hingga hadits itu sampai kepada kita.
Conto
Rawi
h Matan Sanad
•Periwayat hadits dari tingkatan sahabat : •"Aku diperintahkan untuk memerangi •Abdullah bin ‘Amr mendapatkan hadits

Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin Malik dll manusia hingga mereka bersaksi; tidak ada dari Nabi Muhammad SAW, lalu hadits itu

•Periwayat hadits dari tingkatan tabiin : ilah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya disampaikan kepada Abul Khair lalu kepada

Umayyah bin Abdullah bin Khalid, Sa’id Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan Yazid lalu kepada Al-Laits lalu kepada

bin Al-Musayyab, dll. shalat, menunaikan zakat. Jika mereka Umar bin Khalid lalu kepada penulis hadits

•Periwayat hadits dari tingkatan lakukan yang demikian maka mereka telah yakni imam Al-Bukhari.

mudawwin : Imam Bukhari, Imam Muslim, memelihara darah dan harta mereka dariku

Imam An-Nasa’iy, Imam Ahmad, dll. kecuali dengan haq Islam dan perhitungan
mereka ada pada Allah”(HR. Bukhari)
02
Pembagian Hadist Berdasarkan
Kuantitas Perawi
Hadist Hadist Ahad
Mutawattir
Hadist Mutawattir
Secara bahasa: mutawatir merupakan isim fa’il dari kata at-tawatur, yang
bermakna berturut-turut.
Secara istilah: hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah periwayat yang menurut
adat kebiasaan mustahil (tidak mungkin) mereka berdusta.
Hadist ini diriwayatkan oleh banyak periwayat pada awal, tengah, sampai akhir
sanad.
Kriteria Hadist Mutawattir

Periwayat yang banyak itu


mustahil menurut adat
kesepakatan untuk berdusta
Sandaran Riwayat mereka
adalah pancaindra
Hadist tersebut diriwayatkan
oleh periwayat yang banyak Periwayat yang banyak itu
harus ada pada setiap
tingkatan periwayat
Hadist Ahad
Secara istilah: hadis yang diriwayatkan oleh satu orang saja.
Adapun menurut istilah ulma hadist, hadist ahad adalah:

‫مالم يجتمع فيه شروط المتواتر‬


“hadist yang tidak memenuhi syarat-syarat hadist mutawatir”
Pembagian Hadist Ahad

Hadist Masyhur Hadist ‘Aziz Hadist Gharib


Hadist yang diriwayatkan oleh tiga orang Hadist yang diriwayatkan paling Hadist yang diriwayatkan secara
perawi atau lebih pada setiap tingkatan sedikit dua orang perawi pada sendirian oleh seorang periwayat.
sanad, selama jumlahnya tidak mencapai setiap tingkatan sanadnya.
jumlah perawi hadist mutawattir.
Pembagian Hadist

03 Berdasarkan Kualitas
Perawi
Hadist Shahih Hadist Hasan Hadist Dhaif
Hadist Shahih
Secara bahasa: shahih berasal dari kata shaha, yashihhu,suhhan wa shihhatan wa
shahahan, yang berati sehat, selamat, benar, yang sah, dan yang benar.
Secara istilah: hadis yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW sanadnya
bersambung, perawinya yang adil, kuat ingatannya atau kecerdasannya dan tidak
ada cacat atau rusak.
Syarat-Syarat Hadist Shahih

Sanadnya Bersambung Periwayatan Bersifat Periwayat Bersifat


Adil Dhabit

Tidak Janggal atau Terhindar dari


Syadz Cacat
Pembagian Hadist Shahih

Hadist Shahih Li-Dzatih

Hadist Shahih Li-Ghairih


Hadist Hasan
Menurut pendapat Ibnu hajar: hadist hasan adalah hadist yang dinukilkan oleh
orang yang adil, yang kurang kuat ingatannya, yang mustahil sanadnya, tidak
cacat dan tidak ganjil.
Menurut pendapat Imam Tirmidzi: setiap hadist yang pada sanadnya tidak terdapat
perawi yang tertuduh dusta (pada matan-nya) tidak ada kejanggalan dan hadist
tersebut diriwayatkan pula melalui jalan lain.
Syarat-Syarat Hadist Hasan

Para Perawinya yang Ke-Dhabith-an Perawinya Sanad-sanadnya


Adil dibawah Perawi Hadist Bersambung
Shahih

Tidak Terdapat Tidak Mengandung


Kejanggalan Illat (cacat)
Pembagian Hadist Hasan

Hadist Hasan Li-Dzatih

Hadist Hasan Li-Ghairih


Hadist Dhaif
Secara bahasa: berarti lemah, yang sakit atau yang tidak kuat, sebagai lawan dari
kata shahih
Secara istilah:
Menurut pendapat An-Nawawi: hadist yang didalamnya tidak terdapat syarat-syarat
hadist Shahih dan hadist Hasan.
Metode Mengkaji

04 Kualitas Hadits
Metode Mengkaji Kualitas Hadits

Takhrij berdasarkan Mendasarkan pada Takhrij


awal kata dari isi hadits lafal-lafal matan menggunakan
hadits perawi paling atas

Berdasarkan tema Berdasarkan sifat


bahasan hadits lahir hadits
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai