PEMBAGIAN HADIST
Disusun oleh :
Arida Nur Baizuriana (210601110084)
Risma Millatul Ashfa (210601110085)
Tahira Khuwalidia Shabirah M. (210601110087)
Pembahasan:
Pembagian Hadist
01 Struktur Hadist
02 Berdasarkan
Kuantitas Perawi
Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin Malik dll manusia hingga mereka bersaksi; tidak ada dari Nabi Muhammad SAW, lalu hadits itu
•Periwayat hadits dari tingkatan tabiin : ilah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya disampaikan kepada Abul Khair lalu kepada
Umayyah bin Abdullah bin Khalid, Sa’id Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan Yazid lalu kepada Al-Laits lalu kepada
bin Al-Musayyab, dll. shalat, menunaikan zakat. Jika mereka Umar bin Khalid lalu kepada penulis hadits
•Periwayat hadits dari tingkatan lakukan yang demikian maka mereka telah yakni imam Al-Bukhari.
mudawwin : Imam Bukhari, Imam Muslim, memelihara darah dan harta mereka dariku
Imam An-Nasa’iy, Imam Ahmad, dll. kecuali dengan haq Islam dan perhitungan
mereka ada pada Allah”(HR. Bukhari)
02
Pembagian Hadist Berdasarkan
Kuantitas Perawi
Hadist Hadist Ahad
Mutawattir
Hadist Mutawattir
Secara bahasa: mutawatir merupakan isim fa’il dari kata at-tawatur, yang
bermakna berturut-turut.
Secara istilah: hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah periwayat yang menurut
adat kebiasaan mustahil (tidak mungkin) mereka berdusta.
Hadist ini diriwayatkan oleh banyak periwayat pada awal, tengah, sampai akhir
sanad.
Kriteria Hadist Mutawattir
03 Berdasarkan Kualitas
Perawi
Hadist Shahih Hadist Hasan Hadist Dhaif
Hadist Shahih
Secara bahasa: shahih berasal dari kata shaha, yashihhu,suhhan wa shihhatan wa
shahahan, yang berati sehat, selamat, benar, yang sah, dan yang benar.
Secara istilah: hadis yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW sanadnya
bersambung, perawinya yang adil, kuat ingatannya atau kecerdasannya dan tidak
ada cacat atau rusak.
Syarat-Syarat Hadist Shahih
04 Kualitas Hadits
Metode Mengkaji Kualitas Hadits