AL-QUR’AN-HADIS
PPP
مَـا َك اَن َع ْن َم ْح ُسْو ٍس َأْخ َبَر ِبِه َج مـَـاَع ًة َبلَـُغ ْو ا ِفى ْالكَـْثَرِة َم ْبَلغًـا ُتِح ْيُل ْالَع اَد َة َتَو اُطُؤ ُهْم َع لَـى ْالكَــِذِب
Hadits yang berdasarkan pada panca indra (dilihar atau didengar) yang diberitakan
oleh segolongan orang yang mencapai jumlah banyak yang mustahil menurut tradisi
mereka sepakat berbohong.
Artinya: “Dikabarkan bahwa Rasulullah SAW pada hari raya kurban dan hari raya
fitrah membaca Surat Qaf dan Surat Al Qamar”
Hadits tersebut diriwayatkan melalui dua jalur , yakni jalur Muslim dan
Jalur Ad Daruqutni. Melalui jalur Muslim terdapat rentetan sanad: Muslim, Malik,
Dumrah bin Said, Ubaidillah, dan Abu Waqid Al Laisi yang menerima langsung dari
Rasulullah saw. Adapun melalui jalur Daruqutni, terdapat rentetan sanad: Daruqutni,
Ibnu Lahiah, Khalid bin Yazid Urwah, Aisyah yang langsung menerima dari Nabi saw.
Pada rentetan sanad yang pertama, Dumrah bin Said Al Muzani disifati
sebagai seorang muslim yang tsiqah. Tidak seorangpun rawi-rawitsiqah yang
meriwayatkan hadits tersebut selain dirinya sendiri. Sementara itu, melalui jalur
kedua, Ibnu Lahiah yang meriwayatkan hadits tersebut dari Khalid bin Yazid dari
Urwah dari Aisyah. Ibnu Lahiah disifati sebagai seorang rawi yang lemah.
B. PEMBAGIAN HADITS DITINJAU DARI SEGI KUALITASNYA
2) Shahih Li Ghairihi, yaitu hadits dibawah tingkatan sahih yang menjadi hadits
shahih karena diperkuat oleh hadits-hadits lain. sekiranya hadits yang memperkuat
itu tidak ada, maka hadits tersebut hanya berada pada tingkatanhadits hasan. Hadits
sahih li ghairihi hakekatnya adalah hadits hasan lizatih (hadits hasan karena dirinya
sendiri)
Hadits dibawah ini merupakan contoh hadits hasan li dzatih yang naik derajatnya
menjadi hadits shahih li ghairih
2. HADITS HASAN
a. Pengertian Hadits Hasan
Hadits hasan adalah hadist yang telah memenuhi lima persyaratanhadits
shahih sebagaimana disebutkan terdahulu, hanya saja bedanya, padahadits shahih daya
ingatan perawinya sempurna, sedangkann pada hadits hasan daya ingatan perawinya
kurang sempurna.
Menurut Ibn Hajar, hadis hasan adalah:
خبر األ حاد بنقل عد ل تاّم الّضبط مّتصل الّسند غير معّلل وال شاذ
“Khabar ahad yang dinukil oleh orang yang adil, kurang sempurna hapalannya,
bersambung sanadnya, tidak cacat, dan tidak syadz”
4. HADITS DHA’IF
a. Pengertian Hadits Dha’if
Hadits dha’if secara bahasa berarti hadits yang lemah. Secara istilah hadits
dha’if adalah hadits yang hilang salah satu syaratnya dari syarat-syarat hadits
maqbul (hadits shahih atau hadits hasan). Contoh hadits dha’if:
من أتى حا ئضا أو امرأة من دبر أو كا هنا فقد كفر بما أنزل على محّم د
Artinya: “Barangsiapa yang mendatangi pada seorang wanita menstruasi (haid) atau
pada seorang wanita dari jalan belakang (dubur) atau pada seorang dukun, maka ia
telah mengingkari apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw”.
Hadist tersebut diriwayatkan oleh At Tirmidzi melalui jalan Hakim Al Atsram
dari Abu Tamimah Al Hujaimi dari Abu Hurairah dari Nabi SAW. Dalam sanad itu terdapat
seorang dha’if yaitu Hakim Al Atsram yang dinilaidha’if oleh para ulama.
^^Kesimpulan^^
Yang dapat disimpulkan dari makalah ini, antara lain sebagai berikut:
1. Hadits ditinjau dari segi kuantitasnya dibagi menjadi dua, yaitu hadits
mutawatir danhadits ahad
2. Hadits mutawatir terbagi menjadi tiga macam yaitu: mutawatir
lafzhi, mutawatir ma’nawi, dan mutawatir ‘amali
3. Sedangkan hadits ahad dibagi menjadi tiga
yaitu: masyhur, ‘azis, gharib (gharib mutlak dan gharib nisbi)
4. Hadits ditinjau dari segi kualitasnya dibagi menjadi tiga, yaitu hadits
shahih, hadits hasan, dan hadits dha’if.
5. Baik hadist shahih maupun hadits hasan terbagi menjadi dua
yaitu lidzatih danlighairihi.
6. Para perawi hadits mutawatir tidak perlu di persoalkan , baik mengenai
keadilan maupun ke-dhabit-annya,sebab dengan adanya persyaratan yang begitu
ketat,sebagaimana telah di tetapkan di atas ,menjadikan mereka tidak mungkin
melakukan dusta
Sekian Dan Terma
kasih
Anggota PPP :
~ Mulia Fathan
~ M. Najmi Saputra
~ M. Rizki Ramadhan
~ Riski fajar Syah P
~ Sadri
~ M. Iqbal Kamarullah P
~ Zahrul Fuadi
~ T. Luthfi Dhiya Ulhaq