KELOMPOK 7:
DISUSUN OLEH:
1. MULYA NINGSIH (1920104043)
2. EPIN ANGGRAINI (1930104197)
3. LISA AMELIA (1930104186)
4. ARI DWI AGUNG WAHYUDI (1920104040)
5. M. AZIZ ALMALIK (1930104197)
TAHUN 2020
A. HADIST MUTAWATIR
B. HADIST AHAD
1. Pengertian Hadist Ahad
Kata ahad merupakan muhtamil jama’ dari wahid kata wahid berate satu. Dengan
demikian kata ahad berarti satuan, yakni angka bilangan dari satu sampai ke angka
Sembilan. Dan dapat pula berarti satuan dari satu suku dari sesuatu.
Menurut istilah, hadist ahad berate hadist yang diriwayatkan oleh orang-seorang,
atau dua orang,atau lebih, akan tetapi belum cukup syarat padanya untuk dimasukan
sebagai mutawatir.dengan kata lain hadist ahad adalah hadist yang jumlah perawinya
tidak sampai kepada tingkat jumlah mutawatir.
2. Macam-macam hadist ahad
Hadist ahad dalam hal ini dibagi menjadi 2 yaitu:
A. Hadist Masyhur
a. Pengertian hadist masyhur
Masyhur berasal dari kata syahara, yasyhuru, syahran yang berati al-ma-ruf
bainan-nas (yang terkenal di kalangan sesame manusia). Menurut istilah hadist
masyhur adalah hadist yang disampaikan orang banyak, tetapi jumlahnya tidak
sebanyak perawi hadist mutawatir. Dengan kata lain hadist masyhur adalah hadist
yang diriwayatkan tiga orang atau lebih, tetapi jumlah perawinya tidak samapi
sejumlah hadist mutwatir.
Dari segi istilah:
Menurut ibnu Hajar al- Asqalany, hadist masyhur ialah hadist yang
diriwayatkan oleh lebih dari dua orang perwai tetapi belum mencapai derajat
mutawatir.
Menurut sebagaian ulama, adalah hadis yang pada thabaqah(tingkatan)
perawi pertama dan kedua, terdiri dari orang seorang, kemudian thabaqah
sesudahnya, barulah tersebar luas, yang disampaikan oleh orang yang
mustahil mereka sepakat terlebih dahulu untuk berdusta.
Menurut imam Ahmad, bahwa hadist masyhur adalah hadist yang popular
dikalangan tabi’in ataupun tabi’it- tabi’in. hadist yang populer hanya pada
thabaqah setelah tabi’it-tabi’in, tidaklah termasuk hadist masyhur.
Menurut sebagaian ulama Ushul, adalah hadist yang pada thabaqah pertama
(tingkat sahabat) diriwayatkan oleh orang banyak tetapi sampai ketingkat
mutawatir, kemudian pada tahabaqah berikutnya diriwayatkan oleh orang
banayak.
Sebagian ulama lagi ada yang menyatakan, bahwa hadist masyhur adalah
hadist yang popular dengan mensyaratkan di thabaqah yang mana terjadi
populernya itu, bahkan dapat saja kepopuleran nya itu tejadi di kalangan
ulama bukan perawi hadist ataupun di kalangan awam.
b. Macam-macam Hadist Masyhur
Hadsist Masyhur di kalangan ulama Hadist saja.
Hadist Masyhur di kalangan ulama Hadist dan ulama lainnya.
Hadist Masyhur di kalangan ulama bukan ulama hadist (misalnya ulama fiqih,
ulama Ushul, dan sebagaiya)
Hadist Masyhur di kalangan masyarakat awam.