Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ULUMUL HADIST
”HADIST MASYHUR”

Dosen Pengampu: Drs. Abdullah Idris, MA.

Disusun oleh:
Kelompok 10 dari Kelas 3B

Erina : 1207. 22.


Ismawatul Jannah : 1207. 22.
Nurita Nurdiana : 1207. 22. 0083

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM IBNU SINA BATAM
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat,
dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman. Atas berkat karunia-Nya, kami
bisa menyusun makalah yang berjudul Hadist Masyhur hingga selesai.
Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas dari mata kuliah Ulumul
Hadist dengan dosen Drs. Abdullah Idris, MA.. Pembaca mungkin akan
menemukan beberapa kekurangan dan kesalahan penulisan dalam makalah ini,
oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang
ikut membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat terselesaikan
tepat waktu. Akhir kata, semoga makalah ini menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi teman-teman.

Batam, 01 Desember 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... 1
DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 3
B. Rumusan masalah...................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hadist Masyhur........................................................................ 5
B. Macam Macam Hadist Masyhur................................................................ 6
C. Contoh Hadist masyhur.............................................................................
D. Hukum Hadist Masyhur.............................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hadis, sebagai sumber hukum kedua dalam agama Islam setelah Al-Qur'an,
memiliki peran yang sangat penting dalam menuntun kehidupan umat Islam.
Hadis-hadis yang masyhur, yang dikenal luas dan diakui keabsahannya, menjadi
landasan bagi pemahaman ajaran Islam yang lebih mendalam. Makalah ini akan
menelusuri hadis-hadis masyhur dan signifikansinya dalam konteks kehidupan
sehari-hari umat Islam.
Hadis masyhur sering kali menjadi pedoman spiritual dan moral bagi umat
Islam, membimbing mereka dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran
Islam. Dalam kajian hadis masyhur, kita dapat memahami nilai-nilai, norma-
norma, serta tuntunan praktis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.
Hadis-hadis ini tidak hanya mencakup aspek ritual keagamaan, tetapi juga
mengarah pada perilaku sosial, etika, dan prinsip-prinsip keadilan.
Melalui pemahaman terhadap hadis masyhur, umat Islam dapat mendalami
hikmah dan petunjuk yang terkandung di dalamnya. Hal ini tidak hanya
membentuk karakter individu, tetapi juga memberikan landasan bagi terbentuknya
masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, penting untuk
menganalisis dan menganalisis hadis-hadis masyhur agar kita dapat memahami
konteks sejarahnya, tujuan ajarannya, dan implikasinya dalam kehidupan sehari-
hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hadist masyhur?
2. Apa saja macam – macam hadist masyhur?
3. Apa contoh dari hadist masyhur?
4. Apa hukum hadist masyhur?

3
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian hadist masyhur
2. Untuk mengetahui macam – macam hadist masyhur
3. Untuk mengetahui contoh hadist masyhur
4. Untuk mengetahui hukum hadist masyhur

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hadist Masyhur


Menurut ulama’ fiqih, hadits masyhur memiliki kesamaan arti dengan
hadits mustafid, akan tetapi ulama yang lain membedakannya. Jadi suatu
hadits dikatakan sama dengan mustafid apabila jumlah perawinya tiga orang
atau lebih sedikit, sejak dari thabaqat (tingkatan) pertama sampai pada
tingkatan terakhir. Sedangkan ulama lain mengatakan bahwa hadits masyhur
lebih umum dibanding dengan hadits mustafid, sebab jumlah perawi pada
setiap tingkatan tidak harus selalu sama banyaknya atau seimbang. Akan
tetapi yang menjadi pokok di sini adalah pada thabaqah pertama (sahabat)
harus diriwayatkan oleh tiga orang perawi atau lebih dan belum mencapai
derajat mutawatir.
“Hadis hadis yang terdiri lapisan perawi yang pertama, atau lapisan
kedua, dari orang seorang atau beberapa orang saja. Sesudah itu, barulah
tersebar luas dinukilkan oleh segolongan orang yang tidak dapat disangka,
bahwa mereka sepakat untuk berdusta.” Dikehendaki dengan lapisan pertama,
adalah lapisan sahabat dan lapisan kedua adalah lapisan tabi’in. Maka suatu
hadis yang terkenal dalam kalangan tabi’in, disebut hadis masyhur. Demikian
pula hadis yang populer dalam kalangan yang mengiringi tabi’in. Kalau
sesudahnya, tidak lagi.
Hadis mashur adalah hadis yang diriwayatkan oleh sahabat, tetapi
bilangannya tidak sampai ukuran bilangan mutawatir, kemudian baru
mutawatir setelah sahabat dan demikian pula setelah mereka. Ada juga yang
mendefinisikannya yaitu hadis yang diriwayatkan oleh tiga atau lebih perawi
dalam salah satu dari pada peringkat-peringkat sanad, namun ia tidak
mencapai tahap hadis mutawatir. Hadis ini dinamakan hadis Masyhur karena
telah tersebar luas dikalangan masyarakat, bahkan ada ulama yang
memasukkan hadis masyhur ini adalah hadis yang popular dalam masyarakat,

5
sekalipun tidak mempunyai sanad sama sekali, baik bersetatus Shahih
ataupun Dha’if.
Ulama Hanafiah mengatakan bahwa hadis masyhur ini menghasilkan
ketenangan hati, dekat kepada keyakinan dan wajib diamalkan, akan tetapi
bagi yang menolaknya tidak dikatakan kafir. Hadis Masyhur ini ada yang
setatusnya shahih, hasan dan dha’ih.
Yang dimaksud dengan hadis masyhur shahih adalah hadis masyhur yang
telah memenuhi ketentuan ketentuan hadis shahih, baik pada sanad dan
matan. Sedangkan hadis masyhur hasan adalah hadis masyhur yang telah
memenuhi ketentuan ketentuan hadis hasan, baik mengenai sanad maupun
matannya. Sedangkan hadis masyhur yang dha’if adalah hadis masyhur yang
tidak mempunyai syarat syarat hadis shahih dan hasan.1 Karya-karya dalam
Hadis masyhur:
Karya-karya dalam Hadis masyhur adalah:
1. Al-Maqashid Al-Hasanah fi Al-Ahadits Al- Musytahirah 'ala Al-Alsinah,
karya As-Sakhawi.
2. Kasyfu Al-Khafa' wa Muzil Al-Ilbaas 'amma isytahara min Al-Ahadits 'ala
Alsinati An-Naas, karya Al-Ajluni.2

B. Macam – Macam Hadist Masyhur


Hadits masyhur adalah hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih
serta belum mencapai derajat mutawatir. Istilah masyhur kadang bukan
menurut ketetapan diatas, ada suatu hadits yang rawinya kurang dari tiga
orang bahkan ada yang tidak besanad sama sekali dapat dikatakan dengan
hadits masyhur karna ketenaran atau tersebarnya dalam masyarakat tertentu.
Maka dari segi ini hadits masyhur dibagi menjadi 3 yaitu3:
a. Hadits masyhur dikalangan para Muhaddishin
‫المسلم من سلم المسلمون من لسانه ويده‬

1
Farid Adnir, “Ulumul Hadist”, Diktat: UINSU Medan, 2020, Hal 33
2
Wafi Marzuqi Ammar, “Ulumul Hadist”, UMSIDA PRESS: Sidoarjo, 2017, Hal – 54
3
Asep Herdi, “Memahami Ilmu Hadis”, Tafakur: Bandung, 2014, Hal – 77

6
Artinya, “Seorang Muslim adalah orang yang sanggup menjamin
keselamatan orang-orang Muslim lainnya dari gangguan lisan dan
tangannya.” (HR Bukhari & Muslim)
b. Hadits masyhur dikalangan ahli ilmu tertentu saja seperti:
a) Ahli fikih
‫أبغض الحالل إلى هللا الطالق‬
Artinya, "Perkara halal yang paling dibenci Allah adalah talak." (HR.
Abu Daud)
b) Ahli Ushul Fikih
‫ َق اَل ِإَّن َهللا َو َض َع َع ْن ُأَّمِتي‬، ‫ َع ِن الَّنِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬،-‫َرِض َي ُهللا َع ْنُهَم ا‬- ‫َع ِن اْبِن َعَّباٍس‬
‫ َو َم ا اْس ُتْك ِر ُهْو ا‬، ‫ َو الِّنْس َياَن‬،‫اْلَخ َط َأ‬
‫َع َلْيِه‬
Artinya, Dari Ibnu Abas ra, dari Nabi Muhammad SAW, beliau
bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memaafkan dari umatku
kekeliruan, kealpaan dan apa-apa yang dipaksakan terhadap mereka.”
(HR. Ibnu Majah & Baihaqi)
c) Ahli Nahwu
‫ِنْع َم الَع ْبُد ُص َح ْيٌب َلْو َلْم َيَخ ِف ُهللا َلْم َيْع ِص ه‬

Artinya, "Sebaik-baiknya hamba adalah Shuhaib jika takut pada Allah


dan tidak maksiat.

c. Hadits masyhur dikalangan orang – orang umum (Awam).


‫العجلة من الشيطان‬

Artinya, "Tergesa-gesa itu termasuk dari sifat setan." (HR. Tirmizi)

Anda mungkin juga menyukai