Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ulumul Hadits
Disusun Oleh :
Kelompok 9 MBS 1A
Antika 2304030009
Rezky Rea Nanda 2304030019
Dosen Pengampu :
K.M. Kamriah Kaming. S.Pd.I., M.P.d.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Pengertian Sanad dan Matan.. Shalawat serta salam
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah melakukan pencerahan dan perbaikan
terhadap umat manusia.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami milliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Pengertian sanad...........................................................................................2
B. Pengertian Matan..........................................................................................3
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mempelajari hadis Nabi SAW. seseorang penting menentukan
keberadaan dan kualitas hadis tersebut, yaitu melalui sanad dan matan hadis.
Kedua unsur hadis tersebut begitu sangat penting antara yang satu dan yang
lainnya saling berhubungan erat, sehingga apabila salah satunya tidak ada, maka
akan berpengaruh dan dapat merusak eksistensi kualitas suatu hadis. Sehingga
suatu matan yang tidak memiliki sanad, maka hal tersebut tidak bisa di sebut
ssebagai hadis, dan walaupun disebut dengan hadis, maka ia dinyatakan sebagai
hadis palsu (mawdhu’), demikian juga sebaliknya.
Di dalam penilaian suatu hadis, unsur sanad dan matan adalah sangat urgen
dan sangat menentukan. Oleh karenanya yang menjadi objek kajian dalam
penelitian-penelitian hadis adalah kedua unsur tersebut, yaitu sanad dan matan.
Berangkat dari uraian tersbut, penulis akan menjelaskan tentang sanad dan
matan hadis serta berbagai permasalahan yang berhubungan dengan keduanya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian sanad hadits?
2. Bagaimana pengertian matan hadits?
3. Apa saja unsur-unsur sanad dan matan hadits?
4. Apa kandungan matan secara umum?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian sanad hadits
2. Untuk mengetahui pengertian matan hadits
3. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur sanad dan matan hadits
1
4. Untuk mengetahui apa kandungan matan secara umum
BAB II
PEMBAHASAN
“Mata rantai para periwayat hadits yang menghubungkan sampai kepada matan
hadits”.
Jadi sanad itu merupakan orang-orang atau rantai penutur hadis, atau yang
َح ّد َثَناُمَس َّدٌد َح َّد َثَناَيْح َيى َع ْن ُع َبْيِدِهللا َق اَل َح َّد َثِنى ُخ َبْيُب ْبُن َع ْب ِد اَّل رْح مِن َع ْن َح ْفِص
ْبِن َعاِص ٍم َع ْن أِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهللا َع ْنُه َع ِن الّنِبي َص ّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس ّلم َقاَل َس ْبَع ٌة
ُيِظ ُّلُهُم ُهللا َتَع اَلى ِفي ِظ ِّلِه َيْو َم اَل ِظ َّل إاَّل ِظ ُّل ُه ِإَم اٌم َع ْد ٌل َو َش اٌّب َنَش َأ ِفي ِع َب اَد ِة ِهللا
َو َر ُجٌل َقْلُب ه ُمَع َّل ٌق ِفي المَس اِج ِد َو َر ُج اَل ِن َتَح َّب ا ِفي ِهللا اْج َتَم َع ا َع َلْي ِه َو َتَفَّر َق ا َع َلْي ِه
َو َر ُجٌل َدَع ْتُه اْمَر أٌة َذ اُت َم ْنِص ٍب َو َج َم اٍل َفَقاَل إِّني أَخ اُف َهللا َو َر َج ٌل َتَص َّد َق ِبَص َد َقٍة
َفأْخ َفاَها َح َّتى اَل َتْع َلَم ِش َم اُله َم ا ُتْنِف ُق َيِم ْيُن ُه َو َر ُج ٌل َذ َك َر هللا َخاِلًي ا َفَفاَض ْت َع ْيَن اُه
(رواه البخاري)
2
“Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan yahyā dari
Rahmān dari ḫafsh bin ‘Ậshim dari Abū Hurayrah ra. Dari Nabi SAW, Nabi
bersabda: Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari
dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. Yaitu; Seorang imam yang adil,
pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya
selalu terpaut dengan masjid, dua orang ynag saling mencuntai karena Allah yang
yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu ia
menolak seraya berkata, Aku takut kepada Allah, seorang yang bersedekah dengan
oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang menetes air matanya
َح ّد َثَناُمَس َّدٌد َح َّد َثَناَيْح َيى َع ْن ُع َبْيِدِهللا َق اَل َح َّد َثِنى ُخ َبْيُب ْبُن َع ْب ِد اَّل رْح مِن َع ْن َح ْفِص
ْبِن َعاِص ٍم َع ْن أِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهللا َع ْنُه َع ِن الّنِبي َص ّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس ّلم
Rahmān dari ḫafsh bin ‘Ậshim dari Abū Hurayrah ra. Dari Nabi SAW.”.
B. Pengertian Matan
3
Matan menurut bahasa berarti ; keras, kuat, sesuatu yang tampak dan yang
makna”
Dengan demikaian tata letak matan dalam struktur utuh penyajian hadis
senantiasa jatuh setelah ujung terakhir sanad. Jadi matan hadits merupakan materi
َح ّد َثَناُمَس َّدٌد َح َّد َثَناَيْح َيى َع ْن ُع َبْيِدِهللا َق اَل َح َّد َثِنى ُخ َبْيُب ْبُن َع ْب ِد اَّل رْح مِن َع ْن َح ْفِص
ْبِن َعاِص ٍم َع ْن أِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهللا َع ْنُه َع ِن الّنِبي َص ّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس ّلم َقاَل َس ْبَع ٌة
ُيِظ ُّلُهُم ُهللا َتَع اَلى ِفي ِظ ِّلِه َيْو َم اَل ِظ َّل إاَّل ِظ ُّل ُه ِإَم اٌم َع ْد ٌل َو َش اٌّب َنَش َأ ِفي ِع َب اَد ِة ِهللا
َو َر ُجٌل َقْلُب ه ُمَع َّل ٌق ِفي المَس اِج ِد َو َر ُج اَل ِن َتَح َّب ا ِفي ِهللا اْج َتَم َع ا َع َلْي ِه َو َتَفَّر َق ا َع َلْي ِه
َو َر ُجٌل َدَع ْتُه اْمَر أٌة َذ اُت َم ْنِص ٍب َو َج َم اٍل َفَقاَل إِّني أَخ اُف َهللا َو َر َج ٌل َتَص َّد َق ِبَص َد َقٍة
َفأْخ َفاَها َح َّتى اَل َتْع َلَم ِش َم اُله َم ا ُتْنِف ُق َيِم ْيُن ُه َو َر ُج ٌل َذ َك َر هللا َخاِلًي ا َفَفاَض ْت َع ْيَن اُه
)(رواه البخاري
4
“Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan yahyā
al-Rahmān dari ḫafsh bin ‘Ậshim dari Abū Hurayrah ra. Dari Nabi SAW, Nabi
bersabda: Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari
dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. Yaitu; Seorang imam yang adil,
pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya
selalu terpaut dengan masjid, dua orang ynag saling mencuntai karena Allah yang
yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu ia
menolak seraya berkata, Aku takut kepada Allah, seorang yang bersedekah dengan
oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang menetes air matanya
َقاَل َس ْبَع ٌة ُيِظ ُّلُهُم ُهللا َتَع اَلى ِفي ِظ ِّلِه َيْو َم اَل ِظ َّل إاَّل ِظ ُّل ُه ِإَم اٌم َع ْد ٌل َو َش اٌّب َنَش َأ ِفي
ِعَباَد ِة ِهللا َو َر ُجٌل َقْلُبه ُمَع َّلٌق ِفي المَس اِج ِد َو َر ُج اَل ِن َتَح َّبا ِفي ِهللا اْج َتَم َع ا َع َلْي ِه َو َتَفَّر َق ا
َع َلْيِه َو َر ُجٌل َدَع ْتُه اْمَر أٌة َذ اُت َم ْنِص ٍب َو َج َم اٍل َفَق اَل إِّني أَخ اُف َهللا َو َر َج ٌل َتَص َّد َق
ِبَص َد َقٍة َفأْخ َفاَها َح َّتى اَل َتْع َلَم ِش َم اُله َم ا ُتْنِفُق َيِم ْيُن ُه َو َر ُج ٌل َذ َك َر هللا َخاِلًي ا َفَفاَض ْت
َعْيَناُه
Allah, pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. Yaitu; Seorang
5
imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-
laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang ynag saling mencuntai
karena Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan juga berpisah karena-Nya,
seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat
mesum lalu ia menolak seraya berkata, Aku takut kepada Allah, seorang yang
yang disedekahkan oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang
menetes air matanya saat berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah dalam
kesunyian”.
merupakan hal yang sangat urgen dalam menentukan kualitas hadis. Di dalam
a. Rijāl al-Sanad (adalah perawi-perawi yang ada dalam sanad dari yan
periwayatan.
Sedangkan matan, merupakan salah satu unsur hadis. Matan hadis juga
berfungsi sebagai sarana perumus konsep keagamaan dalam bentuk hadis. Setiap
6
matan memiliki unsur lafadz (teks) dan unsur makna (konsep). Dengan demikian
struktur lafadh matan hadis sejatinya adalah cerminan dari konsep ide yang
dirumuskan dalam bentuk teks, sehingga pada akhirnya matan disebut Nash al-
Hadīts.
Matan hadis bermuatan konsep ajaran Islam, berupa sabda Nabi, Surat-surat
yang dibuat Nabi, Seperti fakta perjanjian, hadis Qudsi, pemberitaan yang
berkaitan dengan al-Qur’an, perbuatan atau tindakan yang dilakukan Nabi dan
diriwayatkan kembali oleh sahabat, sifat dan hal ihwal pribadi Nabi, prilaku Nabi
dan kebiasaan Nabi dalam tata kehidupan sehari-hari, sirah nabawi, hadis hammi
terdapat di dalam matan suatu hadis mengenai suatu peristiwa, atau pernyataan
adalah redaksi dari matan suatu hadis yang berisi tentang bagaimana awal wahyu
turun kepada rasulullah saw, tentang iman, ilmu, tentang amaliah sehari-hari
(mandi, wudu’ dan sebagainya), tentang shalat, iʹtikaf, jual beli, penyewaan,
7
biografi, berbagai keutamaan shahabat-shahabat nabi, tentang perang, tafsir,
dan nadzar, kafarat sumpah, farāidl (hukum waris), had (pidana) dan apa yang
harus dihindari dari had, penjelasan orang-orang yang diperangi terdiri dari orang-
orang kafir dan orang-orang yang harus diperangi dari orang-oang murtad
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Unsur-unsur sanad dan matan adalah: Rijāl al-Sanad, Ittishal al-ruwāt dan
Tahammul dan adā’. Sedangkan unsur matan adalah lafadz (teks) dan maʹnā
(konsep).
Kandungan matan secara umum dadalah teks yang terdapat di dalam matan
suatu hadis mengenai suatu peristiwa, atau pernyataan yang di sandarkan kepada
Rasul SAW. Atau tegasnya kandungan matan adalah redaksi dari matan suatu
hadis, seperti tentang berladang dan bercocok tanam, distribusi air (pengairan),
masalah hutang, tentang perselisihan dan sebagainya.
B. Saran
9
Pada penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya, baik berupa bahasa
maupun cara penyusunannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
guna menciptakan penyusunan makalah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bukhāry, Abū ‘Abdillah bin Isma‘īl. 1979a. al-Jāmi‘ al-Shaẖīh. Kairo: al-
Matba‘ah al-Salafiyah
Al-Bukhāry, Abū ‘Abdillah bin Isma‘īl. 2005b. Shaẖīh al-Bukhārī. t.tp: Dār al-
Fikr
Ali, Atabik. dan Ahmad Zuhdi Muhdlor. 1996. Kamus Kontemporer Arab-
10
11