Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SIFAT DAN HAKIKAT KEJIWAAN MANUSIA


(TUGAS PSIKOLOGI PEMBELAJARAN PAI)

DISUSUN OLEH:
ALDA
NURITA NURDIANA
KELAS: PAI 1B

SEKOLAH TINGGI AGAMA IBNU SINA


TAHUN AJARAN 2022/2023
SIFAT DAN HAKIKAT JIWA MANUSIA

ABSTRAK
Kejiwaan adalah tingkat kecerdasan sifat dan perilaku, serta kepribadian emosi
serta adaptasi dan minatnya terhadap sesuatu. Pembentukan kejiwaan terlahir sejak
lahirnya manusia ke dunia. Tiap tiap individu telah membawa bibit- bibit sifat dalam
diri yang sepanjang proses kehidupan nya akan senantiasa berkembang menjadi
kejiwaan tertentu.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, yakni manusia dengan
dunia sekitarnya. Baik berupa sesama manusia maupun yang bukan manusia yaitu
hewan, iklim, kebudayaan dan lainnya.

BAB I
PENDAHULUAN

Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta


didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan. Tugas mendidik
hanya dilakukan dengan benar dan tepat tujuan, jikan pendidikan memiliki ciri khas
yang secara prinsipil berbeda dengan hewan. Ciri khas manusia yang membedakannya
dengan hewan terbentuk dari kumpulan terpadu dari apa yang disebut dengan hakekat
kejiwaan manusia. Disebut hakikat kejiwaan manusia karena secara hakiki sifat tersebut
hanya dimiliki oleh manusia. Pemahaman Pendidikan teerhadap sifat hakikat manusia
akan membentuk peta tentang karateristik manusia dalam bersikap, menyususn strategi,
dan orientasi dalam merancang dan melaksanakan komunikasi dalam interaksi edukatif.
Sebagai pendidik bangsa Indonesia kita kejelasan mengenai sifat dan hakikat
kejiwaan manusia Indonesia seutuhnya. Sehingga dapat dengan tepat Menyusun
rancangan dan pelaksaan usaha kependidikannya. Selain itu, seorang pendidik juga
harus mampu tiapdimensi hakkat manusia, sebagai pelaksanaan tugas kependidikannya
menjadi lebih rofessional.

Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana sifat dan hakikat manusia dalam kehidupan ?


2. Bagaimana aktifitas kejiwaan manusia dalam kehidupan ?

Tujuan MasalahAdapun tujuan dari pembuatan makalah adalah :


1. Untuk memahami bagaimana sifat dan hakikat manusia dalam kehidupan sehari-
hari sehingga pengamatan terhadap perubahan emosi pada manusia lebih mudah
untuk dilakukan
2. Untuk memahami aktifitas kejiwaan manusia dalam kehidupan sehari-hari
sehingga pengamatan terhadap perubahan tingkah laku pada manusia lebih
mudah untuk dilakukan

BAB II
PEMBAHASAN

SIFAT DAN HAKIKAT KEJIWAAN MANUSIA


Hakikat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan kekuatan serta
aktivitas- aktivitas kejiwaan dalam diri manusia, yang semua itu menghasilkan tingkah
laku yang lebih sempurna daripada makhluk -makhluk lainnya.
Menurut Jhon Amos cornenius, manusia mempunyai tiga komponen jiwa yang
menggerakkan aktivitas jiwa-raga. Tiga komponen jiwa tersebut meliputi: syaraf
pertumbuhan, perasaan dan intelek. Oleh karena itu dikatan, bahwa manusia memiliki
tiga komponen dasar yaitu;

1. Sifat Biologis. Sifat ini membuat manusia tumbuh secara alami dengan
prinsip-prinsip biologis yang berkaitan erat dengan lingkungan di
sekitarnya.
2. Sifat Hewani. Dengan adanya perasaan-perasaan hakiki, manusia
mengalami desakan internal untuk mencari keseimbangan hidup. Melalui
peralatan inderanya, manusia menjadi sadar dan menuruti keinginan-
keinginan dan seleranya.
3. Sifat Intelektual. Dengan sifat ini manusia mampu menemukan benar atau
salahnya sesuatu, dapat membedakan baik dan buruknya obyek, serta
dapat mengarahkan keinginan dan emosinya. Sifat intelektual manusia
inilah yang membedakan manusia dari makhluk-makhluk lain. Dengan
adanya sifat intelektual ini, manusia dilebihkan derajatnya dari makhluk-
makhluk lain ketika dia mampu menggunakannya dengan baik.

KEKUATAN -KEKUATAN UMUM JIWA MANUSIA

Berdasarkan observasi dan introspeksi, Plato (428-348 SM) mengungkapkan,


bahwa jiwa manusia terdiri atas tiga kekuatan, yakni;

 Akal sebagai kekuatan terpenting dari jiwa manusia. dikatakan oleh Plato,
bahwa akal adalah bagian jiwa manusia yang merupakan kekuatan untuk
menemukan kebenaran dan kesalahan. Dengan akal, manusia dapat
mengarahkan seluruh aktivitas jasmani dan kejiwaannya, sehingga
manusia mampu memperoleh kehidupan yang lebih sejahtera.
 Spirit sebagai kekuatan penggerak kehidupan pribadi manusia. Spirit
adalah kekuatan untuk menjalankan gagasan-gagasan yang telah
diputuskan oleh akal melalui pemilihan berbagai alternatif gagasan.
 Nafsu sebagai stimulus gerakan fisik dari kejiwaan dan merupakan
kekuatan paling konkret dalam diri manusia. Nafsu ini terbentuk dari
segenap kekuatan keinginan dan selera yang sangat erat berhubungan
dengan fungsi-fungsi jasmaniah. Plato membedakan antara keinginan-
keinginan yang tidak berguna dan merugikan.

Dalam usaha menerangkan hakikat manusia, John Locke (1632-1704)


menekankan pembahasan tentang akal sebagai gudang dan pengembang pengetahuan.
Akal merupakan kekuatan vital untuk mengembangkan diri. Menurut John Locke, akal
mempunyai kekuatan-kekuatan secara materil untuk melatih kekuatan-kekuatan itu. Ada
2 kekuatan akal manusia yakni;

1) Kekuatan berfikir yang disebut pengertian. Pengertian terjadi dari


proses aktivitas pengamatan. Aktivitas pengamatan itu mencakup
kegiatan mengindra, mengenal, menalar, dan meyakini.
2) Kekuatan kehendak yang disebut kemauan. Kekuatan kemauan
adalah kekuatan untuk memilih. Kemauan tersebut bukan keinginan.

Jean Jacques Rousseau (1712-1778) mengungkap kekuatan kejiwaan manusia dalam


versinya yang lain. Rousseau mengungkapkan adanya 5 kekuatan jiwa manusia yakni
sebagai berikut;

• Pengindraan. Pengindraan terjadi apabila objek-objek eksternal berinteraksi


dengan organ-organ indra.
• Perasaan. Perasaan sangat erat hubungannya dengan pengindraan.
• Keinginan. Keinginan sangat erat hubungannya dengan perasaan.
• Kemauan. Kekuatan kemauan sangat erat hubunganya dengan keinginan.
• Akal. Akal sebagai kekuatan penemu ide umum ataupun kebenaran suatu ide.

AKTIVITAS KEJIWAAN MANUSIA

AKTIVITAS AKTIVAS KEJIWAAN MANUSIA

Psikologi mempersoalkan tingkah laku manusia, baik yang teramati maupun


tidak teramati. Secara umum aktivitas-aktivitas manusia itu dapat dicari hukum
psikologis yang mendasarinya. Karna manusia memiliki undra untuk mengamati sesuatu
yang ada di lingkungannya. Dari hasil pengamatannya tinggallah kesan atau tanggapan.
Proses berfungsinya alat indra terhadap sesuatu akan mengenai indra manusia karena
manusia itu makhluk yang aktif serta bersifat responsable terhadap situasi
lingkungannya. Manusia secara normal ia akan mencari objek-objek dalam lingkungan
untuk memenuhi kebutuhan nya baik disadari maupun tidak disadari. Semakin baik
daya reaksinya terhadao lingkungan, maka semakin banyak pula kesannya (tanggapan).

1. Tanggapan
Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok. Selain itu, tanggapan juga
dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pegamatan ketikaobjek yang diamati
tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan. Jadi, jika proses pengamatan
sudah berhenti dan tinggal kesan kesan nya saja , pristiwa demikian ini disebut
tanggapan. Tanggapan disebut “laten” (tersembunyi, belum terungkap) apabilah
tanggapan dibawah kesadaran atau tidak sadar dan suatu saat bisa di sadarkan kembali.
Sedangkan tanggapan disebut “aktual” apabila tanggapan tersebut kita sadari.

2. Fantasi
Fantasi adalah daya jiwa untuk membentuk atau menciptakan daya daya baru
dengan bantuan tanggapan yang sudah ada. Fantasi sebagai kemampuan jiwa manusia
dapat terjadi dalam 2 keadaan, yaitu ;
-Secara di sadari yakni, apabila fantasi dterjadi secara sadar atau sengaja
dimunculkan. Hal ini biasanya banyak ditemukan pada seorang pelukis, dan pemahat.
-Secara tidak disadari yakni, aaapabila individu seara tidak sadar telah dituntut
oleh fantasinya. Keadaan semacam ini banyak kita jumpai pada anak-anak ketika
membyangkan bentuk hewan yang diterangkan oleh gurunya.

3. Ingatan
Ingatan merupakan prosen dalam mengangkat kembali informasi yang diterima
dalam kesadaran. Ingatan juga merupakan suatu daya jiwa yang dapat menerima,
menyimpan dan memproduksikan kembali pengertian-pengertian atau tanggapan-
tanggaoan kita. Adapun faktor yang mempengaruhi ingatan kita yaitu:
 Sifat perorangan
 Keadaan diluar jiwa (lingkungan dan keadaan jasmani)
 Keadaan jiwa (Kemauan dan perasaan)
 Umur
Mengingat berarti menyerap atau melekatkan pengetahuan dengan jalan pengecaman
secara aktif. Fungsi ingatan itu sendiri meliputi 3 aktivitas;

• Mencamkan, yakni menangkap atau menerima kesan-kesan


• Menyimpan kesan-kesan
• Mereproduksi kesan-kesan

Sifat-sifat dari ingatan yang baik adalah; cepat, setia, kuat, luas, dan siap. Sifat
cepat berlaku untuk aktivitas mencamkan, sifat-sifat setia, kuat dan luas berlaku dalam
hal menyimpan, sedangkan sikap siap berlaku dalam hal mereproduksi kesan-kesan.
Dengan demikian kita bisa menyebutkan adanya berbagai sifat ingatan yang baik.
Ingatan dikatakan cepat, apabila dalam mencamkan kesan-kesan tidak mengalami
kesulitan. Ingatan setia, apabila kesan yang telah dicamkan itu tersimpan dengan baik
dan stabil. Ingatan dikatakan kuat, apabila kesan-kesan yang tersimpan bertahan lama.
Ingatan dikatakan luas, apabila kesan-kesan yang tersimpan sangat bervariasi dan
banyak jumlahnya. Ingatan dikatakan siap, apabila kesan-kesan yang tersimpan
sewaktu-waktu mudah direproduksikan ke alam kesadaran.

4. Berfikir
Berfikir merupan salah satu pilihan manusia untuk mencoba memperoleh,
menerima, menyimpan dan mengolah kembali indofmasi (baik informasi yang didapat
lewat pandangan, penglihatan ataupun penciuman). Berfikir adalah media untuk
menambah perbendaharaan pengetahuan dalam otak manusia. Manusia memikikan
dirinya, orang-orang sekitarnya dan alam semesta.
Ketika berfikir, seseorang menghubungkan satu pengertian dengena pengertian
lainnya dalam rangka mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi. Dalam
pemecahan persoalan individu membeda-bedakan, mempersatukan dan brusha
menjawab pertanyaan, mengapa, untuk apa, bagaimana, dimanadan lain sebagainya.

5. Perasaan
Perasaan merupakan gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya
berhubungan dengan gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak
senang dalam berbagai peristiwa yang dihadapi. Sedangkan menurut Prof. Hukstra :

“Perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur
sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang”

Perasaan seperti halnya emosi yaitu suasana batin atau suasana hati yang
membentuk garis. Garis ini bergerak dari ujung yang paling positif yaitu sangat senang
sampai dengan ujung yang paling negatif yaitu sangat tidak senang. Suatu perasaan
apakah itu senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, lega atau tegang timbul
karena adanya perangsang dari luar. Perangsang dari luar berbaur dengan kondisi sesaat
dari individu dan membangkitkan satu perasaan. Perasaan yang dihayati seseorang pada
suatu saat bergantung kepada kuat atau lemahnya perangsang-perangsang yang datang,
kondisi sesaat, serta kesan. Oleh karena itu perasaan sangat bersifat
subjektif yang artinya perasaan yang dialami satu orang dengan orang lainnya
berbeda. Meskipun perasaan itu bersifat subjektif, namun perasaan-perasaan tertentu
muncul dari suatu kebiasaan seperti contoh: orang Padang menyukai masakan rendang
yang pedas, orang Yogyakarta menyukai gudeg yang manis, dan orang Sunda
menyukai sayur asam.

6. Inteligensi
Inteligensi "intelegensi" atau "kecerdasan" merupakan kata benda yang
menerangkan kata kerja kata keterangan. Seseorang menunjukan intelagensinya ketika
ia bertindak atau berbuat satu situasi secara intelegent/cerdas atau bodoh, intelegensi
seseorang dapat di Hoot caranya orang tersebut berbuat atau bertindak.
Sedangkan Menurut W.Stern, inteligensi ialah kesanggupan jiwa untuk dapat
menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam suatu situasi yang baru.
Menurut V. Hees inteligensi ialah sifat kecerdasan jiwa.
Menurut arah atau hasilnya, Inteligensi ada dua macam:
(1) Inteligensi praktis, ialah inteligensi untuk dapat mengatasi suatu situasi
yang sulit dalam suatu kerja, yang berlangsung secara cepat dan tepat.
(2) Inteligensi Teoritis, ialah inteligensi untuk dapat mendapatkan suatu pikiran
penyelesaian soal atau masalah dengan cepat dan tepat.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi inteligensi
 Pembawaan, ialah segala kesanggupan kita yang telah kita bawa sejak lahir, dan
yang tidak sama pada setiap orang.
 Kemasakan, ialah saat munculnya sesuatu daya jiwa kita yang kemudian
berkembang dan mencapai saat puncaknya.
 Pembentukan, ialah segala factor luar yang mempengaruhi inteligensi di masa
perkembangannya.
 Minat, ialah inilah merupakan motor penggerak dari inteligensi kita.

7. Kemauan/Kehendak
Yaitu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu dan merupakan kekuatan dari
dalam. Dalam mengenai gejala ini perlu memahami pula arti sebagai berikut.
Dorongan: suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung
secara tak disadari.
Dorongan untuk mencapai syarat hidup tertentu disebut tropisme. Dorongan hidup yang
bekerja tanpa disadari disebut otomatisme.

Semua dorongan manusia itu berpangkal pada 3 macam dorongan:


• Dorongan mempertahankan diri.
• Dorongan mempertahankan jenis.
• Dorongan mengembangkan diri.
Proses kemauan yang memilih dan menentukan disebut keputusan hati. Proses kemauan
sampai pada tindakan (perbuatan) itu melalui beberapa tingkat.
• Motif (alasan, dasar, pendorong)
• Perjuangan motif, sebelum mengambil keputusan itu sebenarnya dalam batin
sudah ada motif yang bersifat luhur dan rendah.
• Keputusan, kita mengadakan pemilihan antara motif.

8. Asosiatif
Secara sederhana, berfikir asosiatif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan
sesuatu dengan yang lainnya. Berpikir asosiatif merupakan proses pembentukan
hubungan antara rangsangan dengan respond. Perlu diingat bahwa kemampuan siswa
untuk melakukan hubungan asosiatif yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat
pengertian atau pengetahuan hasil belajar. Sebagai contoh: siswa yang mampu
menjelaskan arti penting tanggal 12 Rabiul Awwal. Kemampuan siswa tersebut dalam
mengasosiasikan tanggal bersejarah itu dengan hari ulang tahun Nabi Muhammad SAW
hanya bisa didapat apabila ia telah mempelajari riwayat hidup beliau.

9. Gejala jiwa campuran


Yang termasuk gejala jiwa campuran yaitu:
• Perhatian
• Kelelahan
• Sugesti/saran.
Menurut LC Bigot dan Kohnstam ketiga hal tersebut dijadikan satu menjadi gejala jiwa
campuran.
Karena:
• Gejala jiwa ini tidak dapat dimasukkan ke dalam gejala-gejala jiwa yang sudah
kita pelajari.
• Karena pernyataan jiwa ini merupakan campuran dari ketiga-tiganya.

Pemisahan ini hanya bertujuan agar mudah cara mempelajarinya.


a) Perhatian, yaitu konsentrasi atau aktivitas jiwa kita terhadap pengamatan,
pengertian dengan mengesampingkan yang lain.
b) Kelelahan, semacam peringatan dari jiwa kita kepada jiwa dan rasa, yang sudah
mempergunakan kekuatan secara maksimal.
c) Saran, pengaruh terhadap jiwa dan laku seseorang dengan maksud tertentu
sehingga pikiran perasaan dan kemauan terpengaruh olehnya, tanpa dengan
pemikiran atau pertimbangan.

1. PERHATIAN
Menurut para ahli psikologi ada dua macam definisi, yaitu:
a) Perhatian adalah pemusatan ternaga psikis tertuju kepada suatu objek.
b) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaraan yang mnyertai suatu aktifitas
yang dilakukan.

Macam- macam perhatian:


a) Perhatian keindraan
b) Perhatian kerohanian
c) Perhatian yang disengaja
d) Perhatian yang tidak disengaja

Hal- hal yang dapat menarik perhatian :


a) Yang sudah dikenal
b) Yang aneh baginya
c) Yang menyolok
d) Yang sesuai tingkat perkembangan jiwa
e) Yang sesuai minatnya

2. KELELAHAN
1. Kelelahan Jasmani, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh kerja jasmani
2. Kelelahan Rohani, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh kegiatan rohani.

Mengingat hal tersebut maka dalam pengajaran:


• Harus menarik perhatian
• Harus disusun daftar pelajaran yang didasarkan kelelahan anak.
• Sikap guru harus menyenangkan para siswa.
• Berilah hadiah kepada anak yang sudah lelah jasmani dan rohaninya.

3. SARAN (Sugesti)
Memberikan pengaruh kepada seseorang, sehingga orang tersebut mengikutinya.
Orang yang sudah kena pengaruh disebut: suggestible. Sedang orang yang pandai
memberikan pengaruh disebut: sugestif.

Cara-cara memberi sugesti:


1. Dengan memuji/membujuk.
2. Dengan menakut-nakuti orang yang disugesti.
3. Dengan menunjukkan kelemahannya.
Alat-alat sugesti ialah:
1. Pandangan mata.
2. Dengan suara/kata-kata.
3. Dengan gambar-gambar
4. Dengan semboyan-semboyan

BAB II
Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Hakikat manusia adalah rohani atau jiwa. Sedangkan jasmani dan nafsu
merupakan alat atau bagian dari rohani. Sifat dan hakikat manusia merupakan
ciri khas yang secara prinsip membedakan manusia dari hewan, meskipun antara
manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama dilihat dari segi
biologisnya. Menurut John Amos Comenius, manusia mempunyai tiga sifat
dasar, yaitu : (1) Sifat Biologis, (2) Sifat Hewani, dan (3) Sifat Intelektual.
2. Kejiwaan manusia terwujud dengan adanya kekuatan serta aktivitas kejiwaan
dalam diri manusia, yang mana semua aktifitas itu mampu menghasilkan tingkah
laku yang lebih sempurna dari pada makhluk yang lainnya. Beberapa aktivitas
kejiwaan yang berhubungan dengan psikologi belajar yaitu : (1) Pengamatan, (2)
Tanggapan, (3) Fantasi, (4) Ingatan, (5) Berfikir, dan (6) Perasaan.

Anda mungkin juga menyukai