Anda di halaman 1dari 10

“UTS PSIKOLGI KOMUNIKASI”

1. Definisi psikologi menurut para ahli ?

a. Ernest Hilgert dan Clifford T. Morgan ( introduction to psychology, 1957 ) : psikologi


adalah ilmu yang mempelajarai tingkah laku manusia dan hewan lainya.
b. George A. Miller ( psychology and communication, 1974 ) : psikologi adalah ilmu
yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan
tingkah laku.
c. Robert S. Woodworth dan Marquis D. : psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari aktivitas atau tingkah laku individu dalam hubungan dengan alam
sekitarnya.
d. Henry Gleitman : psikologi adalah ilmu pengetahuann yang berusaha memahami
perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan memahami
bagaimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan.
Intinya psikologi ini adalah ilmu yang membahas tentang masalah kejiwaan makhluk hidup .
karena bukan hanya manusia ternyata menurut pendapat Ernest Hilgert psikologi juga
mempelajarai tingkah laku hewan, artinya psikolgi menyentuh berbagai bidang yang
menganalisis bagaimana dan mengapa organisme tersebut melakukan sesuatu. Jadi, psikolgi
secara keseluruhan adalah sebuah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
hubungan dengan lingkungannya dan lingkungan yang dimaksud adalah meliputi semua
orang, gejala, keadaan, barang, atau peristiwa yang terjadi di sekitar manusia.

2. Bagaimana psikolgi dapat dikatakan sebagai ilmu ?


Ilmu ini berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang berarti “pengetahuan” ilmu ini
pada perkembanganya mengalami perluasan arti sehingga menunjuk segenap pengetahuan
sistematis. Ilmu pengetahuan sebagai hasil upaya manusia dalam mencari kebenaran tentang
sesuatu melalui sebuah penelitian dengan berbagai alat dan persyaratanya yang disusun
secara sistematis sehingga dapat dipelajari, disebarluaskan, dan dimanfatkakn untuk
kesejahteraan umat manusia. Mohamad Hatta sendiri membagai pengetahuan menjadi 2 yaitu
pengethuan yang didapat berdasarkan pengalaman disini kondisinya didasarkan pada
kenyataan yang pasti tetapi untuk kebenarnya tergantung cara pandang kita sedangkan
pengetahuan yang didapat dari keterangan, akan member dasar yang kokoh akan pengetahuan
kita dan seterusnya pengettahuan jenis ini disebut sebagai ilmu pengetahuan.
Ilmu adalah suatu susunan pengetahuan secara sistematis yang mempersoalkan bagian
tertentu dari alam semesta, berikut sifat-sifat dari ilmu :
a. Ilmu mempersoalkan bagian alam tertentu dan melakukan penyelidikan
b. Ilmu sistematis yang merupakan kesatuan, tersusun, dan bersifat umum
c. Ilmu pengetahuan mempergunakan berbagai cara dan alat untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar dan tepat.
Maka dapat disimpulkanbahwa ilmu pengethauna mengandung unsure pengetahuan,
penelitian, dan sistematis sehingga di dapatkan bahwa pengetahuan akan menjadi ilmu
apabila telah melalui penelitian dan dituangkan secara sistematis sehingga mudah dipelajari.
Dan bagaimana psikolgi sendiri dapat dikatakan sebagai ilmu, balik kesebuah definisi dari
psikologi yaitu sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia berarti juga melibatkan
situasi mental seseorang dalam hubungan dengan lingkunganya. Sebgaia sebuah ilmu harus
mempunyai objek, mempunyai metode, sistematis dan universal dan psikologi memilikinya.
 Objek psikologi, berupa objek material yaitu manusia dan objek forma atau sudut
pandang keilmuanya adalah segi tingkaj laku manusia dan semua objek tersbeut
bersifat empiris.
 Metode psikolgi, sebenarnya untuk metode psikologi mempunyai banyak jenis
meliputi : metode eksperimental yang bertujuan untuk menyelidiki pengaruh kondisi
tertentu terhadap tingkah laku individu dan selalu berada pada laboratorium. Dan ada
metode non eksperimental ini merupakan cara untuk mengumpulkan informasi
diluar laboratorium dengan melakukan metode observasi yang berarti melakukan
pengamatan terhadap interaksi sosial disekitarnya kemudian berlanjut pada metode
studi kasus, yang dilakukan dengan mengumpulkan rekaman masa lalu sebuah
peristiwa kehidupan seseorang yang akurat tetapi ada kelemahanya yaitu bisa saja
orangyang menjadi objeknya nanti dikatakan sebagai orang dengan jiwa tidak normal.
Setelahnya ada metode survei, survey membuat generalisasi agar dapat membuat
prediksi metode ini digunakan untuk mengukur berbagai fenomena yang ada dengan
cara wawancara. Dan yang terakhir adalah metode korelasi, merupakan metode yang
bertujuan untuk menganalisis bahwa kemungkinan besar dalam berlangsungnya suatu
hal akan mengakibatkan pada hal yang lainya jadi korelasi menentukan kemungkinan
terjadinya sebuah hubungan.
 Sistematika psikologi, psikologi sebagai ilmu yang mandiri sehingga mempunyai
sistematika yang teliti mengapa demikian karena, psikologi teoritis yang berdasarkan
pada teori ada dua jenis pembagianya yaitu psikologi umum yang meliputi
mempelajari, menguraikan, dan menyelidiki aktivitas manusia, bersifat umum ini
berarti berfokus pada kegiatan psikos dan melahirkan teori psikologi. Kemudian
psikologi khusus, bertujuan dalam mempelajari tingkah laku individu dalam situasi
khusus contohnya psikologi pendidikan dan sosial.
 Universal, artinya psikologi membahas semua bidang yang terdapat aktivitas makhluk
hidup karena tanpa makhluk hidup suatu bidang tertentu hanyalah benda mati.

3. Karakteristik komunikan ?
Konsep psikologi tentang manusia :
 Menurut Freud, perilaku manusia hasil interaksi antara subsistem dalam kepribadian
id, ego, dan super ego.
 Konsep manusai dalam behaviorisme, manusia dipandang sebagai robit tanpa jiwa
yang berarti sikap dan perilaku manusia dikontrol oleh lingkungan sekitar.
 Konsep manusia dalam psikologi kognitif, manusai bukan lagi makhluk yang selalu
bereaksi pasif terhadap lingkungan tetapi manusia adalah makhluk yang selalu
berusaha memahami lingkunganya. Hal ini sejalan dengan aliran Gestalt
mendefinisakan bahwa manusia aktif dalam menafsirkan dan mendistorsi lingkungan
dan perilaku manusia harus dilihat dalam konteksnya.
 Konsep manusia dalam psikologi humanistic, manusia adalah pencari makna.

A. Faktor – Faktor Personal Yang Mermpengaruhi Perilaku Manusia

Ada dua macam perspektif faktor dalam psikologi sosial. Yaitu Psikologi sosial (P),
oleh McDougall menyebutkan bahwa faktor personal sangat penting dalam menentukan
interaksi sosial dalam masyarakat, dan psikologi Sosial (S), oleh Ross dengan populernya
behaviorisme saat itu menentang asumsi pemikiran McDougall dalam pandangan perspektif-
nya dia melihat bahwa faktor situasilah yang paling penting.

1. Faktor Biologis

Biologis adalah sebuah faktor yang terlibat pasti dalam setiap pribadi manusia, dalam
hal ini biologis lebih mempengaruhi pewarisan sifat serta perilaku manusia sehingga adanya
sosiobiologi yang memandang manusia dalam agama,kebudayaan dan moral berasal dari
karaktersitik biologinya (Wilson, 1975 ). Hal ini juga diperkuat oleh Wilson bahwa perilaku
sosial sudah dibimbing oleh aturan yang sudah di program secara genetis dalam jiwa
manusia. Karena ini banyak orang berusaha dalam memanipulasi genetis, dimana struktur
genetis ini memngaruhi kecerdasan,sensasi dan emosi. Intinya mereka akan melakukan
manipulasi genetic agar seluruh masa manusia menjadai sangat mudah dipengaruhi.

2. Faktor Sosiopsikologis

Ada 3 karakteristik yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu : komponen afektif


yaitu (aspek emosional), kognitif (intelektual), konatif ( volisional/ kebiasaan ).
a. komponen afektif ( aspek emosional )

 Motif sosiogenis, motif dari sosiogenis dapat dikatakan secara garis besar bahwa
keinginan seseorang dalam mendapat kan pengakuan dan aspirasi dari orang lain
dengan sebuah tingkat ambisuisnya sangat tinggi sehingga menyukai kompetinsi
untuk tujuan akhir mendapatkan kasih sayang dan kekuasaan agar bisa
mempertahankan harga dirinya dan kebutuhan pemenuhan diri.
 Sikap, merupakan kecenderungan untuk bertindak dan berekspresi dalam menghadapi
situasi. di dalam sikap adanya komponen pendorong atau motivasi singkat artinya
mengambil hal yang diiniginkan dan mengenyampingkan sesuatu yang harus
dihindari.
 Emosi, adalah keguncangan organisme yang disertai dengan gejala kondisi tubuh
sadar. Ada 4 fungsi emosi dalam tubuh manusia, yaitu sebagai pembangkit energi,
emosi merupakaan pembawa informasi, emosi pembawa pesan dalam komunikasi
interpersonal, emosi sebagai sumber informasi keberhasilan kita.

b. Komponen Kognitif (intelektual)

 Kepercayaan, berhubungan dengan sebuah keyakinan hal tersebut benar atau salah
berdasarkan bukti. Unsur pembentuk dalam hal ini adalah pengetahuan, kebutuhan
dan kepentingan jika ada salah satu komponen yang tidak lengkap pemahamanya
maka akan terjadinya kesalahan dalam berpikir. Intinya kepercayaan memberikan
perspektif dalam mengambil sikap terhadap objek. Contohnya, ketika anda percaya
akan adanya alien maka anda juga percaya akan kebradaan makhluk lain yang jauh
dari bumi dan percaya akan adanya UFO.

c. Komponen Konatif

 Kebiasaan, adalah sebuah aspek perilaku manusia yang menetap yang berlangsung
secra otomatis tidak direncanakan biasanya ada reaksi khas yang diulang berkali-kali
sehingga kebiasaan memberikan pola perilaku yang dapat diramalkan.
 Kemauan, merupakan sebuah faktor yang bergerak di dalam diri individu untuk
melakukan sesuatu hal dalam kehidupan nyata.

B. Faktor Situasional yang Memengaruhi Perilaku Manusia


Respon otak sangat dipengaruhi oleh suasana yang melingkupi organism. Faktor
situasional meliputi aspek objektif dari lingkungan, yaitu :
 Faktor ekologis, yang meliputi faktor geografis dan iklim meterologis
 Faktor desain dan arsitektural
 Faktor temporal, dipengaruhi waktu
 Suasana perilaku, melihat efek lingkungan terhadap individu
 Faktor teknologi, yang membentuk serangkaian perilaku sosial
Besarnya pengaruh situasi dapat menentukan perilaku manusia, tetapi reaksi setiap manusia
dalam memberikan reaksi yang berbeda terhadap situasi yang dihadapi.

4. Definisi kepribadian ?
Kepribadian berasal dari bahasa latin persona yang berarti menunjukan pda topeng
yang biasanya digunakan oleh pemain sandiwara, lambat laun arti ini berubah menjadi satu
istilah yang mengacu pada gambaran sosial tertentu yang diterima oleh individu dari
masyarakat dan kemudian individu tersebtu diharapkan bertingkah laku berdasarkan peran
yang diterimanya.
 Allport, mendefinisikan kepribadian yaitu, kepribadian adalah organisasi dinamis dari
sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik
dalam menyesuaikan diri dengan lingkunganya sehingga sikap semua orang dalam
menghadapi situasi tertentu selalu berbeda.
 Koentjaraningrat, kepribadian adalah susunan unsure akal dan jiwa yang menentukan
perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap individu manusia.
5. berikan penjelasan beserta contoh jenis sifat kepribadian menurut Allport ?
Bagi Allport, sifat adalah sesuatu yang sesungguhnya eksis namun tidak terlihat
karena hal tersebtu terletak dalam bagian tertentu dalam sistem saraf tetapi mempengaruhi
konsistensi dari perilaku seseorang, berikut pembagaina jenis sifat menurut Allport :
 Sifat cardinal, sifat ini merupakan karakteristik yang meresap dan dominan dalam
kehiddupan seseorang atau dapat dikatakan sebagai sifat utama dan biasasnya hanya
dimiliki sedikit orang. Contoh, kebutuhan untuk berkuasa, Vino tidak hanya
mendominasi di kelas tetappi dia juga ingin memenangkan seluruh kompetisi serta
suara persetujuan dengan temannya.
 Sifat sentral, sifat ini merupakan karakteristik yang kurang mengontrol atau
memotivas individu tetapi tidak kalah penting karena sifat ini menjadi ciri seseorang
dan menjadi titik pusat tingkah lakunya misalnya jujur, posesif, dan obsesi. Contoh,
Aisyah menemukan dompet milik seorang ibu yang jalan di depanya dan untuk
kondisi saat itu cenderung sepi sehingga tidak ada orang yang melihat walaupun
dirinya mengambil dompet tersebut tetappi karena Aisyah memiliki sifat yang jujur
maka dia lebih memilih mengejar ibu tadi dan mengembalikanya dari pada
mengambil dompet tersebut.
 Sifat sekunder, sifat ini kurang menentukan dalam deskripsi kepribadian dan lebih
terpusat pada respon yang didasarinya, intinya sifat ini tidak terlalu mencolok
danjarang digunakan serta hanya timbul pada kesempatan khusus. Contoh, ilham
adalah seorang laki-laki yang termasuk penyabar tetapi pada suatu hari ada seorang
temanya yang menghina orang tuanya, maka ilham menjadi marah meledak-ledak.

6. Jelaskan teori kepribaadian behaviorisme dan berikan contohnya ?


Menurut Skinner seseorang memperoleh perbendaharaan tingkah lakunya melalui
proses belajar dan bagi beliau faktor lingkungan serta bawaan yang unik membuat,
kepribadian organisme menemukan pola yang khas dan berbeda setiap individunya hal
tersebut diakibatkan oleh adanya kaitan antara tingkah laku organisme dan berbagai
konsekuensi yang akan diterima. Skinner juga telah menguraikan teknik yang digunakan
untuk mengontrol perilaku, yaitu :
 Pengekangan fisik, berarti mengontrol perilaku fisik misalnya saja kita tahu seseorang
telah menghina kita tetapi dalam sindiran yang halus maka setiap orang akan bereaksi
berbeda sesuai dengan kepribadian yang telah kita dapat dalam proses belajar dengan
lingkungan sekitar ada yang bereaksi tidak peduli dengan diam saja dan ada juga yang
lebih memilih untuk meninggalkan tempat itu. Hal ini bisa disebabkan karena dia
terbiasa hidup di lingkungan orang yang tidak suka membuat masalah atau sebaliknya
jika dia terbiasa dengan kondisi yang keras maka kemungkinan akan melawan.
7. sebutkan 4 tipe kepribadian sertakan penjelasan dan contoh ?
Pada dasrnya setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda, menurut
Hyppocrates dan Galenus membagai sifat menjadi 4 golongan menurut keadaan zat cair
dalam tubuhnya, yaitu :
 Melancolis, merupakan orang yang banyak empedu hitamnya sehingga orang dengan
tipe ini selalu bersikap murung atau muram, pesismis, dan selalu menaruh rasa curiga.
Contoh: ketika kita mengikuti suatu kompetisi maka mental kita dalam
menghadapinya lebih mudah pesimis sehingga pembawaanya kurang bersemangat.
 Sanguinis, merupakan orang yang banyak darahnya sehingga orang tipe ini cenderung
menunjukan sikap wajah yang berseri-seri, periang, selalu gembira dan optimis.
Contoh : vina merupakan seseorang yang selalu periang walaupun dia dan keluarga
tengah tertimpa musibah .
 Flegmatis, merupakan orang yang banyak lendirnya dan tipe ini sifatnya lamban,
pemalas, wajahnya cenderung pucat, pesimis, pembawaanya tenang dan pendirianya
tidak mudah berubah.
 Koleris, yaitu yang banyak empedu kuningnya, orang tipe ini bertubuh besar dan kuat
namun penaik darah dan sukar mengendalikan diri serta sifatnya garang dan agresif.

8. 10 perbedaan introvert dan ekstrovert menurut crow dan crow ?


Extrovert Introvert
Lancar dalam berbicara Lebih lancer menulis daripada berbicara
Bebas dari kekhawatiran atau kecemasan Cenderung diliputi kekhawatiran
Tidak lekas malu dan tidak canggung Lekas malu dan canggung
Umumnya bersifat konservatif Cenderung bersifat radikal
Mempunyai minat pada atletik Suka membaca buku dan majalah
Dipengaruhi oleh data objektif Dipengaruhi oleh perasaan subjektif
Ramah dan suka berteman Agak tertutup jiwanya
Suka bekerja bersama orang lain Lebih senang bekerja sendiri
Kurang memedulikan penderitaan dan milik Sangat menjaga atau berhati-barhati terhadap
sendiri penderitaan dan miliknya
Mudah menyesuaikan diri dan luwes Sukar menyesuaikan diri dan kaku dalam
pergaulan

10. jelaskan macam-macam emosi ?


 Takut, adalah sebuah kondisi dimana orang bergerak untuk meninggalkan sumber
frustasi. Rasa takut bermacam penyebabnya bisanya jik aterjadi pada anak kecil
mereka ditakut-takuti karena ada pantangan di rumah atau bisa juga rasa takut di
dapat secara naluriah,misalnya takut tempat gelap dan ketinggian. Ketakuatan ini
wlaupun memberikan efek yang menegangkan bagi tubuh tetapi juga sebagai sikap
antisipasi untuk menjauhkan diri dari sesuatu yang berbahaya, rasa takut pada anak
sebenarnya bukan dikatakan abnormal karena memang biasanya anak memiliki
fantasi memutarbalikan realitas. Contoh seorang anak takut memiliki adik karena dia
mengkhawatirkan kasih sayang orang tua kepadanya akan berkurang. Ada berapa car
adalam menagani ketakutan anak yaitu, (1) ciptakan suasana kekeluargaan, (2)
berikan pujian, (3) tanamkan kewajiban sosial, (4) tumbuhkan kepercayaan dan
keberanian pada anak.
 Marah, sebuah kondisi seseorang dalam menentang sumber fustasi, kemarahan ini ada
yang berhubungan dengan kondisi tertentu ada juga yang timbul karena sebuah
masakah yang tidak lazim menimbulkan kemarahan. Misalnya, seorang anak setiap
kali disuruh pergi mengaji akan marah kepada ibunya karena dirasa hal tersebut
mengganggu aktivitas bermainnya. Peran orang tua sangat menentukan pembentukan
prose pendewasaan anak, seharunya orang tua tidak boleh terlalu kritis, teliti, dan
posesif kaarena ditakutkan anak akan mengalami gangguan dalam pendewasaaanya.
Novaco mengatakan bahwa marah ada sebagai hasil reaksi dari tekanan perasaan,
menurut Berkowitz amarah bisa mendorong pada perilaku yang agresif yang bisa
terwujud dengan gerakan motorik sampai pada tindakan menyakiti orang lain.
 Cinta, adalah kondisi diamana orang bergerak menuju sumber kesenangan, Cinta yang
ada dalam pernikahan ialah cinta yang kuat dan agung karena Tuhan menciptakannya
untuk menjalin pernikahan itu menjadi kekal sehingga tidak mudah di putuskan.
Dalam buku the art of loving (seni mencintai), Erich fromm (1983) telah berbicara
tentang cinta sebagai alat untuk mengatasi keterpisahan manusia, sebagai pemenuhan
kerinduan akan kesatuan. Akan tetapi, di atas kebutuhan eksistensi dan menyeluruh
itu, timbul suatu kebutuhan biologis yang lebih spesifik, yaitu keinginan untuk
menyatu diantara kutub-kutub jantan dan betina. Banyak cara untuk mengungkapkan
cinta kepada anak. Namun cara yang terbaik untuk menimbulkan cinta ialah dengan
mengungkapkan rasa cinta secara terus terang dan terbuka.
 Depresi, merupakan keadaan seseorang untuk membuaka respon pikiranya dan
mengalihkan emosi dala diri mereka sendiri, Depresi adalah gangguan mood kata
“mood” menggambarkan emosi seseorang, serangkaian perasaan yang
menggambarkan kenyamanaan atau ketidaknyamanan emosi. Ketika merasa stress,
cemas, dan gelisah, kita perlu mengetahui apa yang terjadi pada diri kita. Individu
kerap melebih-lebihkan keadaan seseorang sebagai depresi. Pernyataan di atas perlu
di pertanyakan karena setiap orang kerap mengalami keadaan mood yang jelek, sedih,
dan stress. Namun tidak semua keadaan sedih berkepanjangan di sebut depresi.
Menurut kriteria DSM IV- TR (2000) seseorang dikatakan depresi jika mengalami
keadaan mood depresi selama lebih dari dua minggu, dan pada seseorang yang baru
mengalami kejadian yang menimbulksn kesedihan yang berarti, misalnya kematian
orang yang sangat di cintai.

11. jelaskan 3 teori yang menjelaskan gangguan emosional ?

Hauck 1967 mengatakan bahwa sebab terjadinya gangguan emosional terdapat tiga
teori yang dapat menjelaskannya, yaitu teori lingkungan, teori afektif, dan teori kognitif.

1. Teori Lingkungan
Teori ini menganggap bahwa penyakit mental diakibatkan oleh berbagai peristiwa
yang menyebabkan timbulnya stres. Pandangan tersebut beranggapan bahwa kejadian
tersebut adalah penyebab langsung dari ketegangan emosi. Orang awam tidak ragu-ragu
untuk menyatakan, misalnya bahwa seseorang telah sedang menangis karena diperolok. Ia
percaya bahwa secara harfiah olok-olok itu adalah penyebab langsung tangisan tersebut.
Dengan nada yang sama, orang awam tersebut percaya bahwa tetangganya menjadi depresif
karena kehilangan pekerjaannya, atau keterlambatannya pulang kerumah sebenarnya
membuat istrinya marah. Menurut pandangan ini tekanan emosional dapat dihilangkan jika
masalah “penyebab” ketegangan tersebut dihilangkan.
2. Teori Afektif
Pandangan yang paling profesional yang paling luas dianut mengenai gangguan
mental adalah pandangan yang berusaha menemukan pengalaman emosional bawah sadar
yang dialami seorang anak bermaslah kemudian membaawa ingatan yang dilupakan dan
ditakuti ini ke alam sadar sehungga dapat dilihat dari sudut yang lebih realitas. Anak tersebut
dapat membenci adiknya karena dia merasa nanti kasih syang orang tuanya dapat terbagi..
Anak itu mungkin merasa bersalah karena rasa benci nya itu sehinggga sangat berharap
mendapatkan hukuman atas kejahatannya. teori-teori tersebut berusaha membuat subyek
menyadari perasaan bawah sadar yang tersembunyi dibelakang gejala-gejala tersebut.
Masalah-maslah seperti ini sebagian besar tidak dihiraukan. Orang meyakini bahwa masalah-
masalah tersebut akan hilang secara berangsur-angsur dari benak segera setelah yang tidak
disadari dijadiakn sadar dan kepada anak diperlihatkan cara ia menciptakan masalahnya tanpa
mengetahuinya.

3. Teori kognitif
Saat ini hanya satu teori kognitif utama ynag patut dibicarakan, yaitu “psikoterapi
Rasional-emotif” yang ditemukan oleh Albert Ellis (1962). Menurut teori ini, penderitaan
mental tidak disebabkan langsung oleh masalah kita atau perasaan bawah sadar kita terhdap
maslah tersebut, tetapi dari pendapat yang salah dan irasional, yang disadari ataupun tidak
disadari terhadap masalah-masalah yang kita hadapi. Untuk mengembalikan keseimbangan
emosi, kita hnya perlu mengidentifikasi ide-ide yang aada pada anak, kemudian, melalui
penggunaan logika yang ketat, ia diperlihatkan dan diyakini betapa tidak rasionalnya ide-ide
tersebut; dan akhirnya ia didorong untuk berperilaku berbeda melalui sudut pengetahuan
yang baru. Hanya inilah yang diperlukan untuk menenangkan gangguan emosional.
Sebenarnya pikiran kita mengenai masalah itu yang membuat kita tegang.
Shakesphere berkata, “pendapat kita akan sesuatu yang menyiksa kita, bukan hal itu sendiri.”
Menurut Hauck (1967), Perbaikan emosional mencakup tinga langkah. Pertama, kita harus
memperlihatkan kepada anak anggapan-anggapan yang salah. Kedua, kita selanjutnya
menunjukkan melalui nalar bahwa bukan perilakunya, melainkan reaksinya terhadap
orangtuanya itulah yang menyebabkan gangguannya karena ia sebenarnya tidak disiksa
secara fisik. Ketiga, ia akan dinasihati agar bersikap lebih manis dan dapat bekerja sama.

Anda mungkin juga menyukai