ANTROPOLOGI
MAKALAH
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGI
PENYUSUN:
AINUR ROHMAH
B76211117
Dosen Pembimbing
Dr. H. SYAIFUL AHRORI
FAKULTAS DAKWAH
PRODI ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bahasa populer, istilah kepribadian mempunyai arti, ciri-ciri watak
seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas
sebagai individu yang khusus. Kalau dalam bahasa sehari-hari kita anggap bahwa
seorang tertentu mempunyai beberapa ciri watak yang diperlihatkannya secara lahir,
konsisten, dan konsekuen dalam tingkah lakunya sehingga tampak bahwa individu
tersebut memiliki identitas khusus yang berbeda dari individu-individu lainnya.
Apabila seorang ahli antropologi, sosilogi, atau psikologi berbicara mengenai
pola kelakukan manusia, maka yang dimaksudkan adalah kelakuan dalam arti yang
sangat khusus, yaitu kelakukan organisme manusia yang ditentukan oleh naluri,
dorongan-dorongan, refleks-refleks, atau kelakukan manusia yang tidak lagi
dipengaruhi dan ditentukan oleh akalnya dan jiwanya, yaitu kelakuan manusia yang
membabi-buta.
Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku
atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu, adalah apa yang disebut
kepribadian atau personality.
Konsep kepribadian rupa-rupanya telah menjadi konsep yang
demikian luasnya, sehingga konsep ini menjadi suatu konstruksi
yang tidak mungkin dirumuskan dalam satu definisi yang tajam
tetapi yang dapat mencakup keseluruhannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Banyak
para
ahli
yang
memberikan
perhatian
dan
merupakan
suatu
unsur-unsur
yang
mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam
sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya
melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagai
sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan didalam
otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan
yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Dan dalam
Antropologi dikenal sebagai persepsi yaitu; seluruh
proses akal manusia yang sadar.
Ada
kalanya
suatu
persepsi
yang
diproyeksikan
yang
mengandung
bagian-bagian.
psikologi
biasanya
disebut
dengan
Pengamatan.
Penggambaran tentang lingkungan dengan fokus pada
bagian-bagian yang paling menarik perhatianya seringkali
diolah
oleh
sutu
proses
dalam
aklanya
yang
oleh
akalnya,
dan
kemudian
muncul
dan
membandingkan-bandingkan
bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagianbagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis
secara konsisten berdasarkan asas-asas tertentu. Dengan
proses
kemampuan
penggambaran
baru
untuk
yang
membentuk
abstrak,
suatu
yang
dalam
padahal
ia
belum
pernah
melihat
atau
pengamatan
yang
menyebabkan
bahwa
dikurangi
tertentu.
Dan
atau
ada
diperkecil
pula
yang
pada
bagian-bagian
digabung
dengan
penggambaran-pengambaran
lain
sehingga
menjadi
penggambaran,
apersepsi,
pengamatan,
Persepsi-persepsi
seperti
itu
dapat
Pembentukan
watak
dan
jiwa
individu
banyak
dipengaruhi
oleh
Dalam
sebuah
karangannya
berjudul
Psychological
jilid
73,
tahun
1971
(hal.
2344),
Hsu
telah
Konsep Frued
6. Subsadar
5. Kesadaran yang tak dinyatakan
4. Kesadaran yang dinyatakan
3. Lingkungan hubungan karib
Keterangan psikologi dari Hsu ini mencoba melihat perbedaan antara manusia
yang hidup dalam lingkunga kebudayaan Timur dan manusia yang hidup dalam
lingkunga kebudayaan Barat itu, memang mencoba menyelami sumber inti dari
perbedaan itu. Semua perbedaan lahiriah antara kedua tipe manusia itu hanyalah akibat
dari perbedaan inti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjabaran para ahli bisa diambil kesimpulan bahwa, kepribadian
manusia itu terbentuk dari proses pembelajaran ataupun yang memang ada sejak lahir
atau berupa naluri dan dorongan yang bersifat alami.
Dan kadang-kadang pembentukan pribadi seseorang ada juga yang
berdasarkan pengalaman dimasa kanak-kanak, yang mana adanya pola pengasuhan
oleh orang tua serta naluri alami yang memang memberikan respon ketika mengalami
dan mempelajari sesuatu.
Sebagaimana unsur-unsur pengetahuan yang terdapat dalam pembentukan
kepribadian manusia, yang dihimpun menjadi satu, juga tidak berasal dari naluri saja,
tetapi juga pembelajaran. Karena dalam alam bawah sadar manusia berbagai
pengetahuan larut dan terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang seringkali
tercampur aduk tidak teratur.
DAFTAR PUSTAKA
Honigman, J.J
1954, Culture and Personality. New York, Harper & Bothers
Whiting, J.W.M., I.L Child
1953, Child Trining and Personality. A Cross-Cultural Study. New Haven , Yale
University press
Prof. Dr. Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. 2002. Jakarta: PT Rineka Cipta