Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA

DASAR-DASAR PENDIDIKAN

KELOMPOK 1

Penyusun:
Nela Enjelita Sufarena Putri (23030174204)
Karin Ayu Wanda (23030174206)
Valda Vannisa Natalia (23030174205)
Lailatul Mahirah (23030174207)
Aissy Naimatul Hanifah (23030174075)
Mohammad Ariq Fizal Akbar (23030174299)
Tomi Firnanda (23030174054)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kita dapat
menyelesaikan makalah tentang “HAKIKAT MANUSIA DAN
PENGEMBANGANNYA” ini tepat pada waktunya. Dan juga kami berterima
kasih pada Dr. Nonik Indrawatiningsih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Dasar-Dasar Pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai hakikat manusia dan pengembangannya.
Permohonan maaf dan kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan
karena kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan, mengingat karena
kesempurnaan sesungguhnya datangnya hanya dari Allah SWT.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Makalah yang telah disusun ini diharapkan dapat
berguna bagi kami maupun bagi orang yang membacanya.

Akhir kata, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan subjek dari pendidikan dan merupakan sasaran dari


pendidikan. Manusia dikaruniai potensi-potensi yang perlu dikembangkan agar
terealisasi dalam kehidupan. dalam mengembangkan potensi-potensi yang
dimiliki maka manusia perlu adanya pendidikan. Pendidikan berfungsi untuk
menumbuh kembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh manusia agar dapat
menuju manusia yang seutuhnya. Seorang pendidik harus memiliki kejelasan
mengenai hakikat manusia agar dapat menyusun rencana dan pelaksanaan usaha
pendidikan. Selain itu seorang pendidik juga harus mampu mengembangkan
dimensi dari sifat hakikat manusia.

Hakikat manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir dan


mempergunakan ilmu untuk meningkatkan perkembangan dirinya, sebab manusia
dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buruk. Dalam hal ini, manusia
setidaknya dapat bisa mengontrol keburukan dan mewujudkan kebaikan. Manusia
juga disebut makhluk sosial yang dapat diartikan kita hidup saling bergantung
kepada orang lain. Sehinga, manusia mau tidak mau harus berkelompok dengan
orang lain dan manusia juga harus bisa beradabtasi dengan lingkungan baru
disekitarnya, serta bisa mengarahkan kehidupannya sendiri yang lebih baik.
Tujuan kita membahas “Hakikat Manusia dan Pengembangannya” adalah agar
semua manusia bisa mempunyai pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian dari hakikat manusia?
2. Apa yang dimaksud sifat hakikat manusia?
3. Apa saja dimensi - dimensi hakikat manusia?
4. Bagaimana pengembangan hakikat manusia?
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian Hakikat Manusia.
2. Mengetahui sifat Hakikat Manusia
3. Mengetahui dimensi Hakikat Manusia
4. Untuk memahami bagaimana pengembangan dimensi Hakikat Manusia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hakikat Manusia


Menurut psikologi menyatakan bahwa hakikat manusia adalah rohani, jiwa,
atau piskis. Jasmani dan nafsu merupakan alat atau bagian dari rohani. Manusia
adalah makhluk bertanya, ia mempunyai hasrat untuk mengetahui segala sesuatu.
Atas dorongan hasrat ingin tahunya, manusia tidak hanya bertanya tentang
berbagai hal yang ada di luar dirinya, tetapi juga bertanya tentang dirinya sendiri.
Dalam rentang ruang dan waktu, manusia telah dan selalu berupaya mengetahui
dirinya sendiri. Hakikat manusia dipelajari melalui berbagai pendekatan (common
sense, ilmiah, filosofis, religi) dan melalui berbagai sudut pandang (biologi,
sosiologi, antropobiologi, psikologi, politik).Mencari pengertian hakikat manusia
merupakan tugas metafisika, lebih spesifik lagi adalah tugas antropologi (filsafat
antropologi). Filsafat antropologi berupaya mengungkapkan konsep atau gagasan-
gagasan yang sifatnya mendasar tentang manusia, berupaya menemukan
karakteristik yang sifatnya mendasar tentang manusia, berupaya menemukan
karakteristik yang secara prinsipil (bukan gradual) membedakan manusia dari
makhluk lainnya Sifat hakikat manusia adalah ciri ciri karakteristik yang secara
prinsipil membedakan manusia dari hewan, meskipun antara manusia dengan
hewan tertentu terdapat kemiripan terutama dilihat dari segi biologisnya.
Bentuknya ( misalnya orang hutan ), bertulang belakang seperti manusia, berjalan
tegak dengan menggunakan kedua kakinya, melahirkan, menyusui anaknya dan
pemakan segala. Bahkan Carles Darwin ( dengan teori evolusinya ) telah berjuang
menemukan bahwa manusia berasl dari primata atau kera, tapi ternyata gagal
karena tidak di temukan bukti yang menunjukkan bahwa manusia muncul sebagai
ubah dari pripata atau kera.

Disebut sifat hakikat manusia karena secara hakiki, sifat tersebut hanya di
miliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Karena manusia mempunyai
hati yang tulus dan dua pasukannya. Pertama, pasukan yang tampak, yang
memiliki tangan, kaki, mata, dan seluruh anggota tubuh yang mengabdi dan
tunduk pada perintah hati inilah yang disebut pengetahuan. Yang kedua, pasukan
yang mempunyai dasar yang lebih halus seperti syaraf dan otak inilah yang di
sebut kemauan. Pengetahuan dan kemauan inilah yang membedakan antara
manusia dan hewan.

2.2 Sifat Hakikat Manusia

Sifat hakikat manusia adalah ciri ciri karakteristik yang secara prinsipil
membedakan manusia dari hewan, meskipun antara manusia dengan hewan
tertentu terdapat kemiripan terutama dilihat dari segi biologisnya. Bentuknya
( misalnya orang hutan ), bertulang belakang seperti manusia, berjalan tegak
dengan menggunakan kedua kakinya, melahirkan, menyusui anaknya dan
pemakan segala. Bahkan Carles Darwin ( dengan teori evolusinya ) telah berjuang
menemukan bahwa manusia berasl dari primata atau kera, tapi ternyata gagal
karena tidak di temukan bukti yang menunjukkan bahwa manusia muncul sebagai
ubah dari pripata atau kera.

Disebut sifat hakikat manusia karena secara hakiki, sifat tersebut hanya di
miliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Karena manusia mempunyai
hati yang tulus dan dua pasukannya. Pertama, pasukan yang tampak, yang
memiliki tangan, kaki, mata, dan seluruh anggota tubuh yang mengabdi dan
tunduk pada perintah hati inilah yang disebut pengetahuan. Yang kedua, pasukan
yang mempunyai dasar yang lebih halus seperti syaraf dan otak inilah yang di
sebut kemauan. Pengetahuan dan kemauan inilah yang membedakan antara
manusia dan hewan. Sifat Hakikat Manusia diartikan sebagai ciri ciri atau
kakarakteristik yang membedakan di setiap diri manusia, seperti wujud dari sikap
manusia yaitu ;

1. Kemampuan menyadari diri


Berkat adanya kemampuan menyadari diri ini, manusia akan
menyadari bahwa dirnya mempunya ciri khas atau karakteristik.
2. Kemampuan bereksistensi
Kemampuan bereksistensi adalah kemampuan menempatkan diri,
menerobos, dan mengatasi batas batas yang membelenggu dirinya.
3. Kata hati
Kemampuan membuat keputusan yang baik/benar, buruk/salah
bagi manusia sebagai manusia.

4. Moral
Etika atau perbuatan sendiri, moral yang sinkron dengan kata hati
yang tajam yaitu benar - benar baik manusia sebagai manusia merupakan
moral yang baik, begitupun sebaliknya perbuatan yang tidak sesuai dengan
kata hati merupakan realisasi dari kata hati yang tumpul di sebut moral
yang buruk.
5. Tanggung Jawab
Tanggung jawab diartikan sebagai kesediaan dalam menanggung
segala akibat dari perbuatan yang telah dilakukan. Wujud dari tanggung
jawab ini bermacam-macam, seperti tanggung jawab pada diri sendiri,
tanggung jawab kepada masyarakat, dan tanggung jawab kepada Tuhan.
6. Rasa kebebasan
Rasa kebebasan atau merdeka adalah rasa bebas (tidak merasa
terikat oleh sesuatu) tetapi sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
7. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak.
Hak dan kewajiban adalah dua gejala yang timbul sebagai
perwujudan dari manusia sebagai makhluk sosial.
8. Kemampuan menghayati kebahagiaan.
Kebahagiaan sering diartikan sebagai rasa senang gembira dan
jumlah istilah lain yang mirip dengan kata-kata itu.
2.3 Dimensi Hakikat Manusia
2.3.1. Dimensi Keindividualan
Setiap anak manusia yang dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk
menjadi berbeda dari yang lain atau menjadi dirinya sindiri. Inilah sifat
individualitas.
Karena adanya individualitas itu setiap orang mempunyai kehendak,
perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat dan daya tahan yang
berbeda-beda. Setiap manusia memiliki kepribadian unik yang tidak
dimiliki oleh orang lain.
2.3.2. Dimensi Kesosialan
Setiap orang dapat saling berkomunikasi yang pada hakikatnya di
dalamnya ada unsur saling memberi dan menerima.
Adanya dimensi kesosialan pada diri manusia tampak jelas pada
dorongan untuk bergaul. Dengan adanya dorongan untuk bergaul setiap
orang ingin bertemu dengan sesamanya.
2.3.3. Dimensi Kesusilaan
Pengertian susila dapat diartikan sebagai kepantasan yang lebih
tinggi. Dalam masyarakat yang menyangkut kemasyarakatan yang
menyangkut kesusilaan terkait dengan etika dan etiket. Jika etika dilanggar
ada orang lain yang dirugikan. Sedangkan etiket bila dilanggar maka
hanya menimbulkan orang lain tidak senang.
2.3.4. Dimensi Keberagamaan
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religious. Pandangan
Martin Buber “ bahwa manusia adalah makhluk Tuhan dan sekaligus
mengandung kemungkinan baik dan jahat” adalah sesuai dengan
pandangan manusia sebagai makhluk Tuhan”
2.4 Pengembangan Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia
Seperti yang telah kita ketahui bahwa sasaran pendidikan adalah manusia,
artinya bahwa pengembangan dimensi hakikat manusia menjadi tugas
pendidikan.Meskipun pada dasarnya pendidikasn itu baik tetapi dalam
pelaksanaan mungkin saja terjadi kesalahan–kesalahan yang secara lazimnya
disebut salah didik. Hal itu bisa terjadi karena pendidik itu adalah manusia
biasa, yang tidak luput dari kelemahan-kelemahan. Sehubungan dengan itu
ada dua kemungkinan yang terjadi:
1) Pengembangan yang utuh
Tingkat keutuhan perkembangan dimensi hakikat manusia
ditentukan oleh dua faktor, yaitu kualitas dimensi secara potensial dan
kualitas pendidikan yang disediakan untuk memberi pelayanan atas
perkembangannya.
Selanjutnya pengembangan yang utuh dapat dilihat dari berbagai
segi yaitu : wujud dimensi(Pengembangan dimensi dikatakan utuh jika
semua dimensi tersebut mendapat layanan dengan baik,) dan arah
pengembangan (sebagai pembinaaqn terpadu terhadap dimensi hakikat
manusi sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara selaras).

2) Pengembangan yang tidak utuh


Pengembangan yang tidak utuh terhadap terhadap dimensi hakikat
manusia akan terjadi di dalam proses pengembangan ada unsur
dimensi hakikat manusia yang terabaikan untuk ditangani, misalnya
dimensi kesosialan .Demikian pula secara vertical ada domain tingkah
laku yang terabaikan penangannya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hakikat manusia adalah rohani, jiwa, atau psikis. Jasmani dan nafsu
merupakan alat atau bagian dari rohani. Sifat hakikat manusia adalah ciri ciri
karakteristik yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan.Disebut
hakikat atau Hakiki karena ciri khas tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan
tidak dimiliki oleh hewan. Meskipun antara hewan dengan manusia memiliki
banyak kemiripan Jika dilihat dari segi biologisnya.Wujud dari sifat Hakiki
manusia yaitu kemampuan menyadari diri, kemampuan bereksistensi, kata hati,
moral, tanggung jawab, rasa kebebasan.

Manusia sebagai sasaran pendidikan juga memangku dimensi hakikat


manusia. Dimensi hakikat manusia melipui dimensi keindividualan Dimensi
Kesosialan Dimensi Kesusilaan Dimensi Keberagamaan.Manusia yang lahir
dikaruniai dengan potensi-potensi yang dimilikinya dan perlu dikembangkan agar
dapat terealisasi dalam kehidupan.melalui pendidikan diharapkan potensi tersebut
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. oleh karena itu perlu adanya
pengembangan terhadap hakikat manusia yang meliputi pengembangan utuh dan
juga tak utuh. keduanya memiliki peran masing masing terhadap pengembangan
hakikat manusia
DAFTAR PUSTAKA

Firdausi.Firman.(2023).Pengertian Sifat Hakikat Manusia.Diakses dari Pengertian


Sifat Hakikat Manusia - Blog Barabai (Diakses pada 4 September 2023)

Kuyana.Rara.Adi.(2013).Hakikat Manusia Dan Pengembangannya. Diakses dari


MURASAKI: HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA
(murasaki88.blogspot.com) (Diakses pada 4 September 2023)

Savitri.Irma.(2019).Hakikat Manusia Dan Pengembangannya.Diakses dari


Makalah Hakikat Manusia dan Pengembangannya - MEDIA ILMU
(ilmiahku.com) (Diakses pada 4 September 2023)

Sumantri.S Muhammad.Hakikat Manusia Dan Pengembangannya. Diakses di


MKDK4001-M1.pdf (ut.ac.id) (Diakses pada 2 September 2023)

Anda mungkin juga menyukai