Disusun oleh:
Widya Yulita Saffitri 0403202097
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
Untuk mengetahui klasifikasi hadis dari segi kualitasnya
Untuk mengetahui hadis dari segi maqbul dan mardud nya
3. Rumusan Masalah
Apa sajakah klasifikasi hadis dari segi kualitasnya?
Apa sajakah klasifikasi hadis dari segi maqbul dan mardudnya?
PEMBAHASAN
1. Hadits Shahih
a. Pengertian
Shahih secara etimologi adalah lawan dari saqim (sakit). Sedangkan
dalam istilah ilmu hadis, hadis sahih berarti :
“ hadis yang berhubungan ( anbersambung) sanadnya yang
diriwayatkan oleh perawi yang adil, dhabith, yang diterimanya dari perawi
yang sama ( kualitasnya) dengannya sampai kepada akhir sanad, tidak syadz
dan tidak pula ber-‘illat.”
Hadits Muhammad bin ‘Amruw dari Abi Salamah dari Abu Hurairah
bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
2. Hadis Hasan
a. Pengertian
Hasan secara etimologi adalah merupakan shifat musyabbahah, yang
berarti al-jamal, yaitu “indah”, “bagus”. Sedangkan pengertian hadis hasan
menurut istilah ilmu Hadis tercakup dalam beberapa definisi seperti berikut:
Menurut Al-tirmidzi, hadis Hasan adalah:
“ setiap hadis yang diriwayatkan dan tidak terdapat pada sanadnya
perawi yang pendusta, dan hadis tersebut tidak syadz, serta
diriwayatkan pula melalui jalan yang lain”.
Definisi yang dianggap baik menurut al-Thahhan definisi yang
dikemukakan oleh Ibnu Hajar, yaitu :
“yaitu hadis yang bersambung sanadnya dengan periwayatan perawi
yang adil, ringan (kurang) ke dhabithannya, dari perawi yang sama
(kualitas) dengannya sampai ke akhir sanad, tidak syadz dan tidak
ber’illat.”
3. Hadis Dhaif
a. Macam-macam Hadis Dhaif
Hadis dhaif adalah hadis mardud , yaitu hadis yang ditolak atau tidak
dapat dijadikan hujjah atau dalil dalam menetapkan suatu hukum.
Kata dhaif, secara bahasa adalah lawan dari al-qawiy, yang berarti
“lemah”. Pengertiannya menurut istilah ulama hadis adalah :
“ Hadis dhaif adalah setiap hadis yang tidak terhimpun padanya
keseluruhan sifat qabul”
Atau, menurut sebagian besar ulama hadis adalah :
“ Hadis dhaif adalah hadis yang tidak menghimpun sifat shahih dan
hasan”
PENUTUP
Ditinjau dari segi kualitas sanadnya, atau berdasarkan kepada kuat dan
lemahnya, Hadits terbagi menjadi dua golongan, yaitu: hadis maqbul dan
hadis mardud. Yang dimaksud dengan hadis maqbul adalah hadis yang
memenuhi syarat-syarat qabul, yaitu syarat untuk dapat diterima sebagai dalil
dalam perumusan hukum atau untuk beramal dengannya. Hadis maqbul ini
terdiri atas hadis sahih dan hadis hasan. Sedangkan yang dimaksud dengan
hadis mardud adalah hadis yang tidak memenuhi syarat-syarat qabul, dan
hadis mardud dinamai juga dengan hadis dhaif.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Nawir Yuslem, MA, 2001. “Ulumul Hadis”. Jakarta: PT. Mutiara
Sumber Widya