Anda di halaman 1dari 17

IAIN KEDIRI

PRESENTASI

HADIS
Sumber Kajian Islam ke-2
Oleh : M. Ali Subkhan
IAIN KEDIRI

PENDAHULUAN
Sejarah Perkembangan hadis
Pengertian Hadis, Khabar, Atsar, H. Quds
Bentuk-bentuk Hadis
Unsur-unsur Pokok hadis
Pembagian Ilmu Hadis dan Cabangnya
Kedudukan dan Fungsi hadis
Pembagian Hadis
Sejarah Perkembangan hadis
IAIN KEDIRI
1. Di masa Rosululluloh SAW : Disebut masa awal perkembangan hadis.
Pada masa inilah hadis lahir. Yang berselang 23 thn. Nabi Muhammad
memerintahkan para sahabat untuk menghafal, menyampaikan dan
menyebarluaskan hadis-hadis.
2. Di masa para Sahabat : Pada masa ini proses perkembangan hadis
belum begitu berkembang, karna terfokus pada perkembangan al-quran.
Namun para sahabat memperketat proses periwayatan hadis. Dan
beberapa sahabat juga membatasi periwayatan hadis sebagai bentuk
kehati-hatian.
3. Di masa para tabiin : Perkembangan hadis pada tabin berbeda dengan
masa sahabat, masa tabiin ini disebut ash al- intisayar al riwayah ila al
amshar (masa perkembang dan meluasnya periwayatan hadis). Selain itu
pada masa ini hadis juga diisnadkan.
4. Masa Kodifikasi : Proses kodifikasi dicetuskan oleh kholifah umar in
abdul aziz. Dimana belia memerintahkan para gubernurnya untuk
melakukan penghimpunan dan penulisan hadis untuk dibukukan
Pengertian Hadis, Sunnah
Khabar, Atsar, H. Qudsi
IAIN KEDIRI

 Hadis : Perkataan, perbuatan, takrir yang bersumber


pada Nabi SAW yang bersangkut paut dg hukum syara’
 Sunnah : Segala sesuatu yang bersumber dari nabi.
 Khabar : sesuatu yang bersandar pada nabi dan dari
yang lain.
 Atsar : segala sesuatu yang bersandar pada selain nabi,
dari para sahabat dan para thabi’in dan orang-orang
setelahnya.
 Hadis Qudsy : sesuatu yang dikhabarkan Alloh lewat
mimpi kemudian Nabi menyampaikan makna
tersebut dengan kata beliau sendiri.
Bentuk-Bentuk Hadis

 Hadis Qouli : Segala yang disandarkan kepada nabi yang


berupa perkataan atau ucapan yang memuat berbagai maksud
 Hadis Fi’li : Segala yang disandarkan kepada nabi berupa
perbuatanya yang sampai kepada kita.
 Hadis Taqriri : hadis yang berupa keketapan nabi terhadap apa
yang datang dari sahabatnya
 Hadis Hamami : hadis yang berupa cita-cita atau keinginan
nabi saw yang belum tercapai.
 Hadis Ahwali : hadis yang berupa hal ihwal nabi menyangkut
fisik, sifat dan kepribadian.
IAIN KEDIRI

Unsur-Unsur Pokok Hadis


Sanad : silsilah perawi yang menukilkan
dari sumbernya yang pertama.
Matan : lafad-lafad(isi) hadis yang di
dalamnya mengandung makna tertentu.
Rawi : orang yang meriwaayatkan atau
memberitakan hadis.
Pembagian Ilmu Hadis dan
Cabangnya IAIN KEDIRI

Macam-macam ilmu hadis


 Ilmu hadis riwayah : ilmu yang mempelajari
periwayatan hadis hadis yang disandarkan kepada
nabi.
 Ilmu hadis diroyah: disebut juga sebagai ilmu
mustalah hadis yaitu kaidah kaidah untuk
mengetahiu keadaan sanad matan, cara menerima
dan meriwayatkan, sifat-sifat perawi dan lainya
Pembagian Ilmu Hadis dan Cabangnya

Cabang-cabang ilmu hadis


 Ilmu rijalul hadis : untuk mrngetahui para perawi hadis.
 Ilmu al-jarh wa at-ta’dil : mempelajari kecacatan para perawi
 Ilmu tarikh ar-ruwah : pengetahuan keadaan dan identitas para perawi hadis.
 Ilmu ‘ilal al-hadis : membahas sebab-sebab tersembunyi suatu hadis.
 Ilmu an-nasikh wa al-mansukh : membahas nasikh mansukh dalam hadis.
 Ilmu asbab wurud al-hadis : membahas sebab-sebab adanya hadis.membaha
 Ilmu ghorib al-hadis : membahas ungkapan dari lafadz-lafad yang sulit dipahami
 Ilmu at-tashif wa at-tashrif : menerangkan tentang hadis-hadis
yang sudah diubah titik syakalnya san bentuknya.
 Ilmu mukhtalif al-hadis : membahas hadis-hadis yang menurut
lahirnya saling bertetangan, karna adanya kemunggkinan dapat
dikompromi.
Kedudukan dan fungsi al-hadis
IAIN KEDIRI

Kedudukan Al-hadis
Hadis merupakan sumber hukum islam yang
ke dua setelah al-quran. Sehingga orang alim
puntidak boleh menggunakan salah satu dari
keduanya. Namun harus menggunakan kedua-
duanya. Kedudukan tersebut disebut dalam :
 Dalil al-quran
 Dalil al-hadis
 Ijma’ para ulama’
 Sesuai dengan petunjuk akal.
Kedudukan dan fungsi al-hadis
IAIN KEDIRI

Fungsi Al-hadis terhadap Al-quran


 Bayan taqrir / bayan ta’kid : berfungsi untuk
menetapkan, memperkuat atau memperkokoh apa
yang dijelaskan dalam isi dan kandungan al-quran
 Bayan tafsir : berfungsi untuk memberikan
penjelasan dan penafsiran terhadap ayat al-quran
yang masih bersifat global
 Bayan tasyri’ : berfungsi untuk mewujudkan hukum
yang belum ada atau hanya ada pokonya saja dalam
al-quran
 Bayan nasakh : berfungsi untuk menghilangkan,
memindah, atau mengubah apa yang ada dalam al-
quran.
Pembagian Hadis
Dalam segi kuantitas
Hadis mutawatir : banyak perawi
1. Mutawatir lafdzi : lafadz dan makna (mutawatir) sama
2. Mutawatir ma’nawi : lafadznya saja mutawatir
3. Mutawatir amali : mutawatir antara umat islam dalam urusan agama.
Hadis ahad : jumlah perawi tidak memenuhi perawi mutawatir
1. Hadis mashur : hadis yang populer dengan jumlah perawi yang tidak
mutawatir
2. Hadis ghiru mashur :
a. Hadis aziz : hadis yang perawinya tidak kurang dari 2 perawi
dalam semua thabaqat sanad.
b. Hadis ghorib : hadis yang diriwayatkan oleh seorang penyendiri
dalam meriwayatkanya.
Pembagian Hadis
Dari segi kualitasnya IAIN KEDIRI

Hadis shohih : hadis yang sanadnya bersambung, perawinya


adil, perawinya dhabit, tidak syadz, dan tidak ber-illat.
 Shohih li dzati : hadis hadis yang memenuhi syarat-syarat
atau sifat hadis maqbul secara sempurna
 Shohih li ghoirihi : hadis yang tidak memenuhi secara
sempurna syarat-syarat tertinggi dari sifat sebuah hadis
maqbul.
Kehujjahan hadis shohih : para ulama’ ahli hadis dan ahli
ushul sepakat menggunakan hadis shohih sebagai hujjah dalam
persoalan hukum halal haram, tidak dalam hal-hal yang
berhubungan dengan aqidah.
Pembagian Hadis
Dari segi kualitasnya IAIN KEDIRI

Hadis hasan : hadis yang diriwayatkan dua arah jalur,


perawinya tidak tertuduh dusta dan tidak mengandung syadz
yang menyalahi hadis-hadis shohih.
 Hasan li dzati : hadis sanadnya bersambung,
pereriwayatanya adil, dhabit meski tidak sempurna dan tidak
ada syadz maupun illat.
 Hasan li ghoirihi : hadis yang diriwayatkan oleh perawi
yang tidak diketahui keahlianya namun bukan orang fasik,
pembohong atau sifat jelek lainya. Dan banyak
periwayatanya.
Kehujjahan hadis hasan : para ulama’ ahli hadis dan ahli ushul
sepakat menggunakan hadis hasan sebagaimana menggunkan
hadis shohih sebagai hujjah.
Pembagian Hadis
Dari segi kualitasnya IAIN KEDIRI

Hadis dhoif : hadis yang didalamnya tidak terdapat syarat-


syarat hadis shohih maupun hadis hasan
 Hadis munqoti’ : hadis yang gugur sanadnya pada satu atau
lebih tempat periwayatan dan atau disebutkan dalam sanadnya
orang tidak dikenal.
 Hadis muallaq : hadis yang gugur perawinya di awal
sanadnya secara berturut-turut.
 Hadis mursal : hadis yang gugur sanadnya setelah
thabiin(sanad terakhir tidak disebutkan)
 Hadis mu’dhal : hadis yang gugur dua orang sanadnya atau
lebih secara berturut-turut.
 Hadis mudallas : hadis yang diriwayatkan menurut cara yang
diperkirakan bahwa hadis itu tidak bernoda..
Pembagian Hadis
Dari segi kualitasnya IAIN KEDIRI

 Hadis maudhu’ : hadis yang dibuat buat oleh seorang


pendusta atau nampak kefasikanya.
 Hadis matruk dan hadis mungkar : hadis yang
diriwayatkan oleh orang yang tertuduh dusta atau nampak
kefasikanya.
 Hadis mudraj : hadis yang menampilkan (redaksi)
tambahan, pada hal buakn (bagian dari) hadis.
 Hadis maqlub : hadis yang lafadz matannya tertukar oleh
salah seorang perawi atau seseorang pada sanadnya.
Pembagian Hadis
Dari segi kualitasnya IAIN KEDIRI

 Hadis mudhtharib : hadis yang diriwayatkan dengan bentuk


hadis yang berbeda-beda padahal dari dua perawi atau lebih
dan tidak bisa di tarjih.
 Hadis mushahaf dan muharraf : hadis yang terjadi
perubahan redaksi hadis dan maknanya.
 Hadis syadz : hadis yang diriwayatkan oleh orang yang
maqbul namun matanya bertentangan dengan hadis yang
kualitasnya lebih utama.
 Hadis muallal : hadis yang diketahui illatnya setelah
dilakukan penelitian meski pada lahirnya nampak selamat
(dari cacat)
IAIN KEDIRI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai