Sayang sekali naskah – naskah ini musnah terkala terjadi Perang Salib.
Pada abad kedua Hijriah terjadi langkah baru dalam pengumpulan hadis, yaitu dengan
menggunakan metode penyusunan secara musnad, seperti hadis shalat ditempatkan
berdekatan dengan hadis zakat atau jual–beli. Di samping itu, berdasarkan kronologi keislaman
sahabat, yakni :
D. PEMBAGIAN HADIS
Ditinjau dari berbagai segi, seperti matan, sanad, parawi, dan sebagainya para ulama hadis
membagi itu tidak kurang dari 57 macam.
Hadis Qudsi
Qudsi artinya suci dan bersih. Hadits qudsi adalah hadis yang disandarkan oleh rasul
SAW dan disanadkan kepada allah SWT selain Al-Quran. Dinamakan qudsi karena hadis tersebut
disandarkan kepada allah SWT.
Ditinjau dari segi jalurnya hadis itu terbagi atas dua macam, yakni hadis hutawatir dan
hadis ahad.
1. Hadits Mutawatir
Hadis yang memiliki empat syarat.
Diriwayatkan oleh banyak orang.
Menurut adat, mustahil mereka bersepakat untuk berdusta.
Adanya keseimbangan perawi sajak awal hingga akhir.
Pemberitaan itu berdasarkan pancaindra dan memberikan faedah ilmu dahruri.
Ditinjau dari perawinya, hadis dibagi dalam masyhur, ‘aziz, dan gharib :
Hadis masyhur ialah hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, tetapi
tidak mencapai mutawatir.
Hadis ‘aziz ialah hadis yang diriwayatkan oleh dua perawi pada satu tingkatan
dari tingkatan – tingkatannya.
Hadis gharib ialah hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi
Ditinjau dari dapat tidaknya dipakai hujah, terbagi atas hadis maqbul dan hadis mardud :
Hadis maqbul ialah hadis yang dapat dipakai sebagi hujah. Dan dibagi pula
menjadi empat macam :
a. Hadis muhkam
b. Hadis mukhtalif
c. Hadis nasikh
d. Hadis rajih
Hadis mardud ialah hadis yang tertolak karena tidak memenuhi syarat-syarat
sebagai hadis sahih dan hadis hasan. Hadis tersebut terolak karena dua
macam :
a. Tertolak karena gugurnya perawi dari isnadnya
b. Tertolak karena tercemarnya kehormatan perawi
Ditinjau dari segi matan dan sanad, hadis terbagi atas hadis marfu’,mauquf,maqthu’,’ali
mutlaq,’ali nisbi, dan nazil.
Hadis marfu’ ialah hadis yang berdasarkan kepada nabi SAW, baik perkataan,
perbuatan, maupun taqrir.
Hadis mauquf ialah hadis yang isnadnya berakhir pada sahabat nabi SAW, baik
perkataan maupun perbuatan, baik tersambung maupun tidak tersambung
sanadnya.
Hadis maqthu’ ialah hadis yang disandarkan kepada tabi’i
Hadis ‘ali mutlaq ialah hadis yang jumlah perawinya relative sedikit
dibandingkan sanad lain, dan sanadnya berakhir pad nabi SAW
Hadis ‘ali nisbi ialah hadis yang jumlah perawinya relative lebih sedikit
dibandingkan dengan sanad lain.