MACAM-MACAM HADITS
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadits Musnad
Secara lugho adalah disandarkan, sedangkan secara istilah adalah hadits yang
disandarkan kepada nabi SAW. Dengan sanad yang bersambung-sambung, dari
perawinya hingga nabi SAW.
Imam Al-Khatib Al-Baghdady berkata : hadits musnad adalah hadits yang
sanadnya bersambung dari awal rawi hingga akhir. Istilah musnad lebih banyak
digunakan untuk hadits yang dating dari nabi SAW saja, bukan untuk hadits yang
datang dari selain nabi SAW. Misalnya sahabat atau tabi’in. Contohnya adalah
ucapan imam malik :
حدثنا اببن عمر قال سمعت رسول هللا صلى ا عليه وسلم يقول, حدثنا نافع قال...........
Nafi’ bercerita kepada kami, dia berkata “ibnu umar bercerita kepada kami, dia
berkata : saya mendengar Rasulullah SAW bersabda………………….. B.
Hadits Maqthu’
Menurut bahasa adalah isim maf’ul dari kata kerja qatha’a lawan dari kata
washola (sambung) sehingga maqthu’ artinya yang diputuskan atau yang terputus,
yang dipotong atau yang terpotong.
Adapun menurut istilah adalah perkataan, perbuatan atau pengakuan yang
disandarkan kepada orang dari generasi tabi’in dan orang generasi sesudahnya,
baik sanadnya bersambung maupun tidak.
Contoh hadits maqthu’ adalah perkatann sifyan Ats-Tsaury, seorang tabi’in yang
mengatakan :
الفطر اثنتي عشر ركعة ةبعد األضحى ست ركعاتhمن السنة آ يصلي بعد
Artinya : “Termasuk sunnah adalah mengerjakan shalat 12 rakaat setelah shalat
idul fitri, dan 6 rakaat seteleh sholat idul adha”.
C. Hadits Muttasil
Menurut bahasa adalah isim fa’il dari kata kerja ittishala lawan kata dari inqatha’a
artinya yang bersambung.
Adapun menurut istilah adalah hadits yang sanadnya bersambung kepada nabi
SAW, sahabat dengan cara setiap rawi mendengar dari orang atas (Guru)nya :
Contohnya adalah ucapan Imam Malik :
قال سمعت إبن عمر قال سمعت رسول هللا صلى ا عليه وسلم يقول كذ ا،سمعت نافعا
Artinya : “Saya mendengar dari nafi’ dia berkata : saya mendengar Ibnu Umar
berkata : Saya mendengar Nabi SAW bersabda ……….”. D. Hadits
Munqhati’
Merupakan isim fail dari kata Inqitha lawan dari kata Ittashala yang artinya hadits
yang terputus.
Menurut ketetapan ahli hadits adalah satu hadits yang ditengah sanadnya gugur
seorang rawi / beberapa rawi, tetapi tidak berturut-turut.
Definisi lain adalah hadits yang gugur rawinya sebelum sahabat, di satu tempat
atau gugur dua orang pada dua tempat dalam keadaan tidak berturut-turut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5854085/6-jenis-hadits-mulai-
dariperkataan-hingga-perbuatan-rasulullah-saw
https://hot.liputan6.com/read/4605910/13-macam-macam-hadist-
danpenjelasannya-dalam-islam-penting-diketahui-umat-muslim
https://www.idntimes.com/life/education/cynthia-nanda/sebagai-umat-
musliminilah-macam-macam-hadits-yang-perlu-diketahui
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2011/10/macam-macam-hadits.html