Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ULUMUL HADIS
Disusun untuk memenuhi tugas

MATA KULIAH : ULUMUL HADIS

DOSEN PENGAMPU: ROSMIATI, S.Pd.I, M.Ag

Disusun Oleh : Yusnita Sari

(202340231)

SEKOLAH TINGGI ISLAM SYEKH ABDUR’RAUF AS-SINGKILY

TAHUN AJARAN 2023-2024

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tidak henti-hentinya kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha
kuasa, atas berkat rahamat dan kuasanyalah saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini.

Terimakasih juga tidak lupa saya ucapkan kepada Dosen pengampu mata kuliah “Ulumul
Quran” yang telah meluangkan waktunya untuk memeriksa tugas kami ini, dan juga saya
ucapkan terima kasih kepada pihak yang turut membantu dalam penyelesaian tugas kami
ini.

Makalah kami ini sangat jauh dari kata sempurna, karena kurangnya wawasan dan
keterbatasan ilmu saya, maka dari itu keritik dan saran sangat kami harapkan sebagai
pembelajaran kami dimasa yang akan mendatang. Semoga makalah ni bisa berguna
khususnya bagi saya dan umumnya bagi rekan-rekan seka,ian.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….……2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB 1 PEMBAHASAN

MARDUDU………………………………………………………………………………...……4

DA’IF…………………………………………………………………………………………....5

BAB 2 PENUTUP

A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………7

B. SARAN………………………………………………………………………………… ……7

C. DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...………7

3
PEMBAHASAN

A. MARDUD
adits yang Tertolak karena Gugur dari Sanadnya
Yang dimaksud dengan hadits yang tertolak karena gugur dari sanadnya adalah;
terputusnya rantai sanad dengan gugurnya seorang perawi atau lebih baik disengaja oleh
sebagian perawi atau tidak disengaja, gugurnya tersebut baik secara transparan maupun
tersembunyi.
Yang masuk kategori hadits yang tertolak karena gugurnya perawi dari sanad adalah
sebagai berikut:

 Mu’allaq : (Hadits) yang sanadnya terbuang dari awal sanadnya, satu orang rawi
atau lebih secara berturut-turut, bahkan sekalipun terbuang semuanya.
Gambarannya adalah : semua sanad dibuang kemudian dikatakan: Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda.
 Mursal : (Hadits) yang sanadnya terbuang dari akhir sanadnya, sebelum tabi’in.
Gambarannya, adalah apabila seorang tabi’in mengatakan, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, …” atau “Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
melakukan ini dan itu …”.
 Mu’dlal : Hadits yang sanadnya ada dua orang rawi atau lebih yang gugur secara
berturut-turut. Sedangkan I’dhal sendiri adalah terputusnya rangkaian sanad hadits,
dua orang atau lebih secara berurutan.
 Mungqati’ : Hadits yang di tengah sanadnya terdapat perawi yang gugur, satu orang
atau lebih, secara tidak berurutan.
 Mudallas:
o Tadlis : Menyembunyikan cela (cacat) yang terdapat di dalam sanad hadits,
dan membaguskannya secara zahir.
o Tadlis at-Taswiyah ialah, seorang rawi meriwayatkan suatu hadits dari
seorang rawi yang dha’if, yang menjadi perantara antara dua orang rawi
yang tsiqah, di mana kedua orang yang tsiqah tersebut pernah bertemu
(karena sempat hidup semasa), kemudian rawi (yang melakukan tadlis
disebut mudallis) membuang atau menggugurkan rawi yang dha’if tersebut,
dan menjadikan sanad hadits tersebut seakan antara dua orang yang tsiqah
dan bersambung. Ini adalah jenis tadlis yang paling buruk.
 Mu’an’an : perkataan seorang perawi : “fulan dari fulan”
 ‘An’anah adalah Menyampaikan hadits kepada rawi lain dengan lafazh ‫( عن‬dari)
yang mengisyaratkan bahwa dia tidak mendengar langsung dari syaikhnya. Ini
menjadi illat suatu sanad hadits apabila digunakan oleh seorang rawi yang mudallis.
 Mu`annan : perkataan seorang perawi : “telah menceritakan kepada kami fulan,
bahwa fulan berkata”

Hadits yang tertolak karena terindikasi cacat atau tertuduh pada diri seorang rawi

4
Adapun hadits yang tertolak disebabkan adanya indikasi cacat atau tertuduh pada diri
seorang rawi ada ada sepuluh macam, lima berkaitan dengan al adalah dan lima berkaitan
dengan hafalan.
Adapun yang berkaitan dengan al ‘adalah sebagai berikut:

1. Dusta / berbohong
2. Tertuduh berbohong
3. Fasik
4. Bid’ah
5. Jahalah (tidak diketahui)

Sedangkan yang berkaitan dengan hafalan sebagai berikut:

1. Kesalahan yang parah


2. Buruk hafalan
3. Lalai
4. Banyak terjadi kerancauan hafalan
5. Menyelisihi orang-orang yang tsiqah

Akibat sebab-sebab diatas berkolerasi kepada kedudukan hadits. Disini kami coba untuk
mengurutkannya satu persatu.

B. DHA’IF
Hadis Dhaif Hadis Dhaif ialah Hadis yang kehilangan satu syarat atau lebih dari syarat-syarat
hadis Shahih maupun Hasan.

A. Pengertian Hadis Dhaif Hadis Dhaif ialah hadis yang tidak memnuhi syarat-syarat Hadis
Shaih maupun syarat-syarat Hadis Hasan.
B. Jenis jenis Hadis Dhaif Jenis-jenis Hadis Dhaif dapat dilihat dari banyak sebab, namun dari
banyak sebab terjadinya Hadis Dhaif dikembalikan kepada dua sebab pokok, yaitu karena
Ketidakmuttashlan sanad dan selain ketidakmuttashilan sanad.

1. Hadis-hadis Dhaif karena ketidakmuttashilan sanad, yaitu:

a. Hadis Mursal Hadis Mursal yaitu : Hadis yang dimarfu‘kan oleh seorang tabi‘iy kepada Rasul
Saw, baik berupa sabda, perbuatan maupun taqrir, baik tabi‘iy itu kecil atau besar. Definisi lain
menyebutkan hadis Mursal ialah Hadis yang gugur dari akhir sanadnya seseorang setelah
tabi‘iy.‖ Hadis Mursal terbagi kepada mursal jaly, sahabi dan khafy. Mursal Jaly, yaitu bila
pengguguran yang telah dilakukan oleh rawi adalah jelas sekali, dapat diketahui oleh umum.
Bahwa orang yang menggugurkan iti tidak hidup sezaman dengan orang yang digugurkan yang
mempunyai berita. Sedangkan Mursal Sahabi, yaitu pemberitaan sahabat yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad Saw., tetapi ia tidak mendengar atau menyaksikan sendiri apa yang ia

5
beritakan, lantaran di saat Rasulullah hidup ia masih kecil atau terakhir masuknya de dalam
agama Islam. Secara definitif Hadis Mursal Sahabi ialah: “Uraian dari seorang sahabat tentang
sesuatu yang dikerjakan Nabi Saw. Dan sebagainya dan sebagainya dengan pengetahuan bahwa
ia sendiri tidak menyaksikannya, karena pada ketika itu ia masih kecil atau terbelakang masuk
Islamnya.” Mursal Khafi, yaitu Hadis yang diriwayatkan oleh tabi‘iy di mana tabi‘iy yang
meriwayatkan hidup sezaman dengan sahaby, tetapi ia tidak pernah mendengar sebuah hadispun
daripadanya. karena pada ketika itu ia masih kecil atau terbelakang masuk Islamnya.” Mursal
Khafi, yaitu Hadis yang diriwayatkan oleh tabi‘iy di mana tabi‘iy yang meriwayatkan hidup
sezaman dengan sahaby, tetapi ia tidak pernah mendengar sebuah hadispun daripadanya.

b. Hadis Munqhathi‘ Yaitu Hadis yang dalam sanadnya gugur satu orang perawi dalam satu
tempat atau lebih, atau di dalamanya disebutkan seorang perawi yang mubham.

c. Hadis Mu‘dhal Yaitu hadis yang dari sanadnya gugur dua orang atau lebih perawinya secara
berturut-turut. d. Hadis Mudallas Yaitu Hadis yang diriwayatkan menurut cara yang diperkirakan
bahwa hadis itu tiada bernoda. Rawi yang berbuat cara demikian, disebut mudallis. Hadis yang
diriwayatkan oleh mudallis disebut hadis mudallas, dan perbuatannya disebut dengan tadlis.
Tadlis ada tiga macam:
 Tadlis Isnad. Yaitu bila seorang perawi mengatakan meriwayatkan sesuatu dari orang yang
semasanya yang tidak pernah ia bertemu dengan orang itu, atau pernah bertemu tetapi yang
diriwayatkannya itu tidak dis]dengarnya dari orang tersebut, dengan cara yang menimbulkan
dugaan mendengar langsung.. Misalnya dengan menyatakan: Fulan berkata, ―Dari Fulan‖ atau
sejenisnya.
 Tadlis Syuyukh Yaitu bila seorang rawi meriwayatkan sebuah hadis yang didengarnya dari
seorang guru dengan menyebutkan nama kuniyahnya, nama keturunannya, atau menyfati
gurunya dengan sifat-sifat yang tidak/belum dikenal oleh orang banyak. Misalnya: seperti kata
Abu Bakar bin Mujahid al-Muqry: ―Telah bercerita kepadaku Abdullah bin Abi Ubaidillah.‖
Yang dimaksudkan dengan Abdullah ini, ialah Abu Bakar bin Abu Daud as-Sijistany.
 Tadlis Taswiyah Yaitu bila seorang rawi meriwayatkan Hadis dari gurunya yang tsiqah, yang
oleh guru tersebut diterima dari gurunya yang lemah, dan gurunya yang lemah ini menerima dari
seorang guru yang tsiqah pula. Tetapi si mudallis tersebut meriwayatkannya tanpa menyebutkan
rawi-rawi yang lemah, bahkan ia meriwayatkan dengan lafaz yang mengandung pengertian
bahwa rawinya tsiqah semua.
e. Hadis Muallal Yaitu Hadis yang tersingkap dari dalamnya Illah qadihah, meski lahiriahnya
tampak bebas darinya. 1. Hadis Dhaif karena sebab selain ketidakmuttashilan sanad.
 Hadis Mudhaaf Yaitu hadis yang tidak disepakati kedhaifannya. Sebagian aahli hadis
menilainya mengandung kedhaifan, baik dalam sanad maupun dalam matannya, dan sebagian
lainnya menilainya kuat. Akan tetapi penilaian dhaif itu lebih kuat, bukannya lebih lemah. Atau
tidak ada yang lebih kuat antara penilaian dhaif dan penilaian kuat. Karen tidak istilah istilah
mudha‘af untuk hadis yang penilaian kuatnya lebih kuat.
 Hadis Mudhtharib Yaitu hadis yang diriwayatkan dengan beberapa bentuk yang saling berbeda,
yang tidak mungkin mentarjihkan sebagiannya atas sebagian yang lain, baik perawinya satu atau
lebih.

6
 Hadis Maqlub Yaitu Hadsi yang mengalami pemutarbalikan dari diri perawi mengenai
matannya, nama salah satu perawi dalam sanadnya atau suatu sanad untuk matan lainnya.
 Hadis syaz Yaitu Hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang tsiqah tetapi bertentangan dengan
periwayatan para perawi yang lebih tsiqah.
 Hadis Munkar Yaitu Hadis yang diriwayatkan oleh perawi dhaif yang berbeda dengan perawi-
perawi lain yang stiqah.
 Hadis Matruk dan Mathruh Yaitu hadis yang diriwayatkan oleh seorang yang muttahan bi al-
kidzbi (yang tertuduh melakukan dusta) dalam hadis nabawi atau sering berdusta dalam
pembicaraannya, atau yang terlihat kefasikannya melaui perbuatan maupun kata-katanya ataupun
yang sering sekali slah atau lupa.
C. Sebab-sebab Dhaif Sebab-sebab kedhaifan perawi ada dua sebab pokok, yaitu:
1. Kedhaifan karena cacatnya kualitas (adalah) perawi, seperti berdusta atau tertuduh berdusta
pada Rasul Saw. Berdusta dalam menceritakan perkataan-perkataan orang lain, kefasikan, tidak
diketahuinya status perawi, berbuat bid‘ah yang menjatuhkana pada kekafiran dan lain-lain.
Setiap hadis yang kedhaifannya dikarenakan salah satu sebab di atas maka banyaknya sanad
tidak akan mempengaruhinya dan tidak bias mengangkatnya dari derajat dhaif, karena sangat
buruknya sebab-sebab itu.
2. Kedhaifan karena cacatnya kapasitas intelektual, yaitu kelupaan, sering salah, buruk hapalan,
kerancuan hapalan dan kekeliruan
BAB 2 PENUTUP
A. Kesimpulan

Hadis mardud, dan hadis dho’if ini merupakan hadis yang tertolak atau bathal ke sahan nya
karena beberapa faktor yang sudah di jelaskan tadi.

B. Saran

Makalah yang singkat ini masih ada begitu banyak kekurangan di dalamnya oleh sebab itu jika
ada keslahan mohon di maafkan, dan juga kmi sangat membutuhkan keritik dan saran dari rekan-
rekan sekalin.

DAFTAR PUSTAKA
BIBLIOGRAPHY Sari, Y. (2023, DESEMBER 23). ULUMUL HADIS. Retrieved from Kompas.

Sari, Y. (2023, DESEMBER 23). ULUMUL HADIS. Retrieved September minggu, 2023, from A. Datum
Corporation Web site: http://www,adatum.com

Sari, Y. (n.d.). ULUMUL HADIS. Retrieved from Kompas.

7
8

Anda mungkin juga menyukai