Anda di halaman 1dari 19

KOMPONEN HADITS DAN

KLASIFIKASI HADITS
Oleh :
 Dr. MULYADI. M.A
Hp/wa :085271770625
Email :
mulyadim90@yahoo.com
Alamat : jl pemuda gg
Damai No 11 KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
 Kelurahan Tirta Siak
SYARIF KASIM RIAU
Kec Payung Sekaki FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU
pekanbaru SOSIAL
RPS
Kontrak kuliah hadits ditinjau dari kuantitas
Pendahuluan perawi
hadits dan hubungannya hadits ditinjau dari kualitas sanad
dengan al-Qur’an dan matan
hadits dho’if dan sebab-sebab
kedudukan hadits dan ingkar
kedha’ifannya
sunnah
hadits maudhu’ dan
sejarah penghimpunan dan
permasalahannya
pembinaan hadits macam-macam hadits dari
ilmu hadits dan sejarah
berbagai tinjauan
perkembangannya biografi singkat beberapa perawi
istilah-istilah dalam ilmu hadits hadits
macam-macam kitab koleksi
takhrij hadits hadits
UTS UAS
PENGERTIAN HADITS
BAHASA ISTILAH
Menurut ahli hadits :
Al Jadid yang berarti Hadits adalah segala
yang baru perkataan, perbuatan, dan
Al Khabar yang berarti sifat-sifat Nabi
Muhammad SAW.
kabar atau berita
Menurut ahli ushul :
Hadist bisa juga
Hadits adalah segala
diartikan perkataan perkataan Nabi
atau percakapan Muhammad SAW yang
dapat dijadikan dalil untuk
menetapkan hukum syara’.
KOMPONEN HADITS
A. MUKHARRIJ B. RAWI
 Mukharrij atau bisa juga disebut  Rawi adalah orang yang meriwayatkan
mudawwin adalah orang yang atau memberikan hadits.
 Setiap perawi yang meriwayatkan
menulis atau membukukan
sebuah hadits. hadits memiliki tingkatan tersendiri
tentang hadits yang diriwayatkan,
 Mukharrij dapat disebut dengan
tergantung dari keaslian hadits dan
rawi karena sama-sama saksi dari orang yang menerima
meriwayatkan hadits, akan tetapi hadits.
terdapat perbedaan antara
keduanya.  Syarat-syarat menjadi rawi :
1. Islam
2. Baligh
3. Dabit ( kuat hapalannya )
4. Adil
KOMPONEN HADITS
C. MATAN D. SANAD
Secara bahasa matan berarti  Sanad secara bahasa berarti
sesuatu yang terangkat (tinggi)
tanah yang tinggi. dari tanah
Secara istilah matan adalah  Sanad secara istilah silsilah para
materi atau lafadz hadist itu perawi yang memindahkan matan
sendiri. dari sumbernya yang pertama
 Jadi yang perlu dicermati dalam
Matan biasanya dalam
memahami Al Hadits terkait
penulisannya ditempatkan dengan sanadnya ialah :
setelah sanad dan sebelum 1. Keutuhan sanadnya
rawi. 2. Jumlahnya
3. Perawi akhirnya
CONTOH HADITS
KLASIFIKASI HADITS
1) BERDASARKAN KUANTITASNYA

A. HADITS MUTAWATIR
B. HADITS AHAD
HADITS MUTAWATIR
PENGERTIAN SYARAT
 Secara bahasa Mutawatir berarti  Diriwayatkan oleh sejumlah
sesuatu yang datang secara besar perawi.
beriringan antara satu dengan  Adanya keseimbangan antar
yang lainnya tanpa ada perawi pada lapisan pertama
jaraknya. dengan seterusnya.
 Secara istilah Hadits Mutawatir  Berdasarkan tanggapan
adalah hadits yang diriwayatkan pancaindra.
oleh sejumlah rawi yang tidak
mungkin berdusta yang semisal
mereka dan seterusnya sampai
akhir sanadnya, dan sanadnya
adalah dengan pancaindra
mereka.
PEMBAGIAN HADITS MUTAWATIR
a) HADITS MUTAWATIR LAFDZI
Hadits mutawatir lafzhi adalah hadits yang periwatannya dalam
satu lafal.
b) HADITS MUTAWATIR MAKNAWI
Hadits mutawatir maknawi adalah hadits yang diriwayatkan oleh
sejumlah orang yang mustahil untuk berdusta yang memiliki kejadian
yang berbeda dan bertemu pada titik persamaan.
c) HADITS MUTAWATIR AMALI
Hadits mutawatir amali adalah hadits mutawatir yang lebih
banyak menerangkan tentang perbuatan atau sikap dari Nabi
Muhammad SAW.
HADITS AHAD
PENGERTIAN

Secara bahasa ahad berasal dari bahasa arab yang artinya


satu. Bisa juga diartikan hadits ahad adalah hadits yang
disampaikan oleh satu orang.

Secara istilah hadits ahad adalah hadists yang tidak


memenuhi syarat-syarat hadist mutawatir yang jumlah
perawinya tidak sebanyak perawi hadits mutawatir, baik
perawinya satu, dua, tiga, dan seterusnya.
PEMBAGIAN HADITS AHAD
HADITS MASYHUR HADITS GHAIRU MASYHUR

 Secara bahasa hadits ahad  Hadits ghair masyhur adalah


masyhur berarti sesuatu yang hadits yang jumlah perawinya
sudah tersebar dan popular. kurang dari dua orang atau
hanya satu orang perawi saja.
 Secara istilah hadits ahad Akan tetapi dalam
masyhur adalah hadits yang periwayatannya, perawi ini
diriwayatkan lebih dari tiga tergolong sebagai perawi yang
perawi tetapi tidak mencapai kuat. Jadi, hadits yang
ukuran jumlah rawi hadits diriwayatkannya bukanlah
mutawatir. hadits yang lemah ataupun
palsu.
KLASIFIKASI HADITS
2) BERDASARKAN KUALITASNYA

A. HADITS SHAHIH
B. HADITS HASAN
C. HADITS DHAIF
HADITS SAHIH
PENGERTIAN SYARAT
 Hadits shahih adalah hadits  Sanadnya bersambung
yang bersambung sanadnya  Perawinya adil
yang diriwayatkan oleh perawi  Perawinya dhabit ( kuat
yang sama kualitasnya sampai hapalannya )
akhir sanad. Perawi yang  Tidak syadz ( janggal )
meriwayatkan hadits shahih ini
 Tidak illat ( cacat )
umumnya adalah perawi yang
adil, kuat hapalannya, tidak
cacat dalam sanadnya maupun
lafadznya.
HADITS HASAN
PENGERTIAN SYARAT
 Secara bahasa hadits hasan  Sanadnya bersambung
berarti sesuatu yang disenangi  Perawinya adil
dan dicondongi oleh nafsu  Perawinya dhabit tetapi tidak
 Secara istilah hadits hasan terlalukuat hapalannya
adalah hadits yang tergolong  Tidak syadz ( janggal )
baik artinya hadits hasan  Tidak illat ( cacat )
hampir sama dengan hadits
shahih akan tetapi yang
membedakannya adalah
hapalan rawi hadits hasan tidak
sekuat hapalan rawi hadits
shahih.
HADITS DHAIF
PENGERTIAN
 Secara bahasa hadits dhaif berarti lemah atau tidak kuat
 Secara istilah hadits dhaif adalah hadits yang didalamnya
terdapat kejanggalan bahkan tidak terdapat atau hilang
salah satu syaratnya dari syarat hadits shahih dan hadits
hasan.
• Para ulama menemukan ke-dhaif-an dari tiga bagian, yaitu :
 Dari segi sanadnya
 Dari segi matannya
 Dari segi perawinya
KLASIFIKASI HADITS

3) BERDASARKAN PENERIMAANNYA

A. HADITS MAQBUL
B. HADITS MARDUD
HADITS MAQBUL
PENGERTIAN

 Secara bahasa hadits maqbul berarti yang dibenarkan atau yang


diterima

 Secara istilah hadits maqbul adalah hadits yang telah sempurna syarat-
syarat penerimaanya seperti tersambung sanadnya, perawinya adil dan
kuat dalam hapalannya dan matannya tidak cacat serta tidak ada
kejanggalan.
HADITS MARDUD
PENGERTIAN

 Secara bahasa hadits mardud berarti yang ditolak atau tidak diterima.

 Secara istilah hadits mardud adalah hadits yang tidak memenuhi


syarat sebagai hadits maqbul. Biasanya dikarenakan tidak ada
kejelasan tentang sanad dan juga matannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai