Anda di halaman 1dari 2

Orang yang melakukan periwayatan hadis disebut al-rawi;

Apa yang diriwayatkan disebut al-rawiyah;

Susunan mata rantai periwayatnya disebut sanad atau lazim pula disebut isnad

Kalimat yang disebutkan setelah sanad disebut matan/isi hadis

 Pembagian hadis berdasarkan kuantitas sanad : berdasarkan jumlah/banyaknya


sanad
A. Hadis mutawattir
Redaksi yang beragam meskipun esensinya sama, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh
banyak periwayat pada tiaptiap tingkatan sanadnya sehingga dapat dipercaya
kebenarannya mustahil mereka sepakat berdusta tentang hadis yang mereka
riwayatkan.
Syarat-syarat hadis mutawattir : diriwayatkan oleh banyak perawi, keseimbangan antara
perawi thaqabat(tingakatan) dan thaqabat (tingkatan) kedua.

Hadis mutawattir dibagi menjadi tiga :


 Hadis muatwattir lafdzi : Hadis mutawatir lafdzi adalah hadis mutawatir dengan
susuna redaksi yang sama persis
 Hadis mutawattir ma’nawi : Hadis mutawatir ma’nawi adalah hadis yang hanya
mutawatir maknanya, lafazhnya tidak mutawatir
 Hadis mutawattir amali : Mutawatir amali adalah sesuatu yang diketahui dengan mudah
bahwa dia termasuk urusan agama dan telah mutawatir antara umat Islam bahwa Nabi
SAW mengerjakannya, menyuruhnya dan selain dari itu.

B. Hadis Ahad
Hadis yang sanadnya shahih dan bersambung hingga sampai kepada sumbernya (Nabi
Muhammad SAW) tetapi kandungannya memberikan pengertian zhanni dan tidak sampai
kepada qath’i atau yakin.

Hadis ahad dibagi menjadi tiga :


 Hadis masyhur : Hadis yang diriwayatkan dua orang atau lebih tetapi tidak sampai
batasan mutawatir, hadis masyhur terbagi menjadi hadis shahih,hasan dan dhaif
menurut segi kualitasnya.
 Hadis aziz : aziz didefinisikan sebagai Hadis yang diriwayatkan oleh sedikitnya dua
orang perawi diterima dari dua orang pula. Hadits aziz terbagi kepada shahih, hasan
dan da’if. Pembagian ini tergantung kepada terpenuhi atau tidaknya
ketentuanketentuan atau syarat-syarat yang berkaitan dengan kualitas ketiga kategori.
 Hadis Gharib : Hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang menyendiri dalam
meriwayatkannya
Berdasarkan alasan penyendirinya perawi hadis grarib dibagi dua :
1. Hadits Gharib Muthlaq artinya penyendirian itu terjadi berkaitan dengan keadaan
jumlah personalianya, yakni tidak ada orang lain yang meriwayatkan Hadits
tersebut, kecuali dirinya sendiri.
2. . Hadits Gharib Nisbi artinya penyendirian itu bukan pada perawi atau sanadnya,
melainkan mengenai sifat atau keadaan tertentu, yang berbeda dengan dengan
perawi lainnya

Dilihat dari sudut kaitannya antara penyendirian pada sanad dan matan

1. Gharib pada sanad dan matan secara bersama-sama, yaitu hadits Gharib yang hanya
diriwayatkan oleh salah satu silsilah sanad, dengan satu matan haditsnya.
2. Gharib pada sanad saja, yaitu hadits yang telah populer dan diriwayatkan oleh
banyak sahabat, tetapi ada seorang rawi yang meriwayatkan dari salah seorang
sahabat lain yang lain yang tidak populer.

 Pembagian hadis berdasarkan kualitas sana

a) Hadis Shahih : Adapun hadist shahih ialah hadist yang sanadnya bersambung (sampai
kepada Nabi), diriwayatkan oleh (perawi) yang adil dan dhabit sampai akhir sanad, tidak
ada kejanggalan dan berillat
b) Hadis Hasan : Hadis hasan adalah hadis yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh
rawi yang adil, yang rendah tingkat kekuatan daya hafalnya, tidak rancu dan tidak
bercacat hanya saja ingatan perawi terdapat keraguan.
c) Hadis dhaif : hadist yang didalamya tidak terdapat syarat-syarat hadist shahih dan
syarat-syarat hadist hasan dari segi terpitusnya sanad.

Anda mungkin juga menyukai