Anda di halaman 1dari 3

Hafalan UTS HADIS

- Hadits qudsi : hadits yang secara makna datang dari Allah SWT, namun
penyampaiannya melalui lafal Rasulullah SAW.
- Hadis marfu : hadis yang di sandarkan khusus kepada Nabi. Baik
perkataan,perbuatan,serta ketetapan Nabi.
- hadits mauquf : hadits yang disandarkan hanya kepada sahabat Nabi SAW
- hadits maqtu' : hadits yang disandarkan hanya kepada tab'in.

 HADIS BERDASARKAN KUANTITAS PERAWI


 hadist mutawatir : diriwayatkan oleh orang banyak dalam setiap generasinya, yang menurut
adat tidak mungkin mereka berbuat dusta, dan mereka meriwayatkannya secara indrawi dan
memberikan ilmu yakin.
- Syarat-syarat hadis mutawatir :
1. Pemberitaan yang disampaikan oleh para perawi harus berdasarkan tanggapan
panca indera. Maksudnya berita yang disampaikan itu didapatkan langsung dari
pendengaran ataupun penglihatan perawi itu sendiri.
2. Jumlah perawinya harus mencapai suatu ketentuan yang tidak memungkinkan
mereka bersepakat bohong.
3. Adanya keseimbangan jumlah antara para perawi dalam thabaqah (lapisan)
pertama dengan jumlah perawi dalam thabaqah berikutnya
- hadits mutawatir lafdzi : hadis yang diriwayatkan oleh banyak periwayat dengan
redaksi (lafaz) dan makna yang sama.
- hadits mutawatir maknawi : hadis mutawatir yang susunan redaksi atau lafaẓ
nya berbedabeda antara periwayat yang satu dengan yang lainnya, tetapi prinsip
ma’nanya sama.

 Hadis AHAD : hadis yang tidak memenuhi kriteria mutawatir atau bisa disebut sebagai
selain hadis mutawatir maka berarti ia hadis ahad.
- Hadis Ahad masyhur : hadis yang, pada tiap tingkatan perawinya, diriwayatkan
oleh tiga perawi hingga lebih tapi masih di bawah batas mutawatir.
1. Masyhur istilahi : hadits masyhur secara istilah seperti yang telah
didefinisikan sebelumnya. Dinamakan juga sebagai hadits mustafidh.
2. Masyhur ghoiru istilahi : hadits-hadits yang populer di kalangan masyarakat
umum dan tersebar luas tanpa syarat-syarat dan definisi tertentu (hadits
populer/hadits yang terkenal).
- Hadis Ahad Aziz : Yaitu hadis yang diriwayatkan tidak kurang dari dua orang
pada tiap tingkatan perawinya.
- Hadis Ahad Ghorib: : Hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu perawi.
1. Ghorib Mutlak : hadis yang tidak diriwayatkan kecuali dari seorang
sahabat, maksudnya adalah seorang sahabat yang meriwayatkan (hadis) dari
Nabi saw.
2. Ghorib Nisbi : hadis yang perawinya menerima hadis dari seorang perawi
tertentu. Hadis yang terjadi gharib di pertengahan sanadnya.
 Muqoyyat bi al-tsiqoh : Hadis yang sanadnya satu atau lebih, tapi
disalah satu tingkatan sanad selain tingkatan sanad yang pertama
hanya ada satu rijal yang siqah
 Muqoyyat bi al-Balad : Hadis yang sanadnya satu atau lebih dari
satu, tetapi ada priwayat tertentu yang hanya sendirian menerima hadis
dari syeikh tertentu.
 Muqoyyat bi al-Rawi : Hadis yang diriwayatkan oleh satu sanad atau
lebih, tetapi hanya di suatu kota tertentu.

 Hadis Shohih : Hadits yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh perawi yang adil,
dhabit, tidak syadz dan tidak berillat.
- Syarat-Syaratnya : 1. Sanadnya bersambung
2. Para perawinya bersifat adil
3. Para perawinya bersifat dhabit
4. Matannya tidak syadz
5. Matannya tidak berillat.
- Shoheh li Dzatihi : suatu hadits yang sanadnya bersambung dari permulaan
sampai akhir, diceritakan oleh orang-orang yang adil, dhabith yang sempurna, serta tidak
ada syadz dan ‘Illat yang tercela.
- Shoheh li goirihi : hadits yang belum mencapai kualitas shahih.
 Hadis Hasan : Apa yang sanadnya bersambung dengan periwayatan yang adil,
hafalannya yang kurang dari awal sampai akhir sanad dengan tidak syad dan tidak pula
cacat”
- Hasan li Dzatihi : Hadits yang sanadnya bersambung dengan periwayatan yang
adil, dhabit meskipun tidak sempurna, dari awal sanad hingga akhir sanad tanpa
ada kejanggalan (syadz) dan cacat (‘Illat) yang merusak hadits.
- Hasan li Goirihi : Hadits yang pada sanadnya ada perawi yang tidak diketahui
keahliannya, tetapi dia bukanlah orang yang terlalu benyak kesalahan dalam
meriwayatkan hadits, kemudian ada riwayat dengan sanad lain yang bersesuaian
dengan maknanya.

 Hadis Dhoif : Hadis lemah , Apa yang sifat dari hadits hasan tidak tercangkup
(terpenuhi) dengan cara hilangnya satu syarat dari syarat-syarat hadits hasan.

 SEBAB KE DHOIFAN HADIS


1. Sebab terputusnya sanad , maka muncul :
a. Hadis Mursal :hadis yang terlepas atau bebas tanpa ada ikatan. hadits yang gugur
sanadnya di kalangan tabi’in
b. Hadis Munqoti : hadits yang di dalam sanadnya terdapat satu orang rawi yang gugur
sebelum sahabat, di manapun tempatnya, dengan syarat gugurnya rawi tidak lebih dari satu
orang rawi secara berturut-turut.
c. Hadis Mu’dho : hadits yang gugur dua orang perawinya atau lebih secara berturut-
turut, baik gugurnya itu antara sahabat dengan tabi’in atau para perawi lainya.
d. Hadis Muallaq : hadits yang di dalam sanadnya terdapat satu rawi atau lebih yang gugur
secara berurutan.
e. Hadis Mudallas : menyamarkan aib atau cacat seorang rawi di dalam isnadnya dan
menampakkan kebaikan rawi di dalam isnadnya.
2. Sebab cacatnya rawi, ada 2 hal:
a. Cacat dalam ke-adalah-an : yang disebabkan karena ketidak adilan
1. Hadis Maudhu’
2. Hadis Matruk
3. Hadis Majhul

b. Cacat dalam ke-dhabit-an : kuatnya hafalan periwayat dalam meriwayatkan hadis


1. Hadis munkar
2. Hadis mu’allal
3. Hadis mudroj
4. Hadis maqlub
5. Hadis mudhtorib
6. Hadis muharrof
7. Hadis mushohhaf
8. Hadis syaz

Anda mungkin juga menyukai