Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH BAHASA INDONESIA MENGENAI

BAHASA DAN BUDAYA

Dosen Pengampu:

Fajrul Falah, S.Hum, M.Hum

Disusun Oleh:

Muhammad Danang Solikhin (13020222140100)


Khoirotun Arafah (13020222140112)
Ryanda Ridsky Zidane (13020222140128)
Herwinda Aulia (13020222140131)
Sabrina Putri Azzahra (13020222140139)
Az Zahra Khoirala Mustafa F (13020222140140)
Muhammad Ridho Ramadhan (13020222140153)
Kamiliya Azrina Purzari Dewi (13020222140156)
Fahmi Restu Aji (13020222140157)

FAKULTAS ILMU BUDAYA BAHASA DAN KEBUDAYAAN JEPANG


UNIVERSITAS DIPONEGORO
Semarang 2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur, atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah SWT. berikan,
dengan segala izin-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa
salawat serta salam kami haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw., beserta
keluarganya, para sahabatnya, seuruh ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga
akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Bahasa Indonesia dengan judul “Bahasa Indonesia sebagai Bahasa dan Budaya”. Dalam
penyusunan tugas makalah ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Penugasan
makalah ini dapat diselekaikan dengan baik tidak lain berkat bantuan, doa, dan
dukungan dari keluarga dan teman-teman sehingga kendala-kendala penulisan ini dapat
teratasi dan selesai dengan memuaskan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini dan berharap
atas kritik dan saran dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini membawa
ilmu dan manfaat bagi pembaca demi kebaikan dan perkembangan ilmu.

Semarang, September 2022

Penulis
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas nasional bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia juga memiliki ikatan yang dekat dengan sejarah dan budaya kita
mulai dari lahirnya sebagai bahasa kesatuan yang telah disumpahkan pada sumpah
pemuda hingga menjadi sarana bahasa yang digunakan saat pergerakan dan perjuangan
untuk mencapai kemerdekaan Indoenesia. Bahasa Indonesia bukanlah sekedar sarana
komunikasi nasional tetapi juga lambang cita-cita, ambisi, dan deklarasi akan kesatuan
negara kita.
Bahasa adalah ciptaan manusia yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan
perasaan dan pikiran dari seseorang kepada orang lain. Sama seperti segala ciptaan
manusia, bahasa pun memiliki posisi sebagai salah satu unsur sakaguru dari tiap
kebudayaan. Orang mulai menyadari bahwa tanpa adanya bahasa, segala interaksi
dalam masyarakat dapat runtuh dan lumpuh.
1.2 Permusuan masalah
Ada beberapa pertanyaan yang telah kami runuskan untuk makalah ini, yaitu:
1. Apa pengertian dari bahasa?
2. Apa pengertian dari budaya?
3. Apa pentingnya bahasa bagi suatu negara?
4. Apa hubungan bahasa dan budaya?
5. Apa yang terjadi bila hubungan bahasa dengan suatu budaya dinyatakan kurang
kuat?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan kami untuk menulis makalah ini yaitu:
1. Mengetahui lebih baik hubungan Bahasa Indonesia dengan Budaya Indonesia.
2. Mengetahui betapa pentingnya bahasa dalam suatu budaya.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa diartikan sebagai sistem
lambang bunyi yang arbitrer dan digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Peran utama bahasa adalah alat interaksi antar masyarakat dalam satu kelompok.
Oleh sebab itu, bahasa itu tidak pernah lepas dari manusia. Kegiatan manusia yang tidak
menggunakan bahasa akan sulit dipahami. Dengan adanya Bahasa, kita sebagai
makhluk sosial dapat berkomunikasi dengan satu sama lain dengan mudah dan efisien
sehingga kita dapat berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan orang lain ataupun diri
sendiri.
Bahasa memiliki sifat dinamis yang berarti bahasa terus menerus berkembang
untuk menyesuaikan diri dengan kondisi, situasi atau perkembangan zaman dan
teknologi yang maju. Sifat bahasa ini sangat penting karena bahasa butuh berkembang
untuk bertahan agar tidak ditinggalkan zaman, kemudian hilang dan punah karena tidak
ada penuturnya. Bahasa juga memiliki sifat universal yaitu berlaku untuk umum dan di
pakai di seluruh dunia, masing-masing negara, daerah, bahkan pelosok terpencil pun
memiliki bahasanya tersendiri.
Keunikan juga merupakan salah satu sifat Bahasa yang pasti ada, dikarenakan
setiap Bahasa memiliki istilah-istilah, karakteristik, dan unsur kebudayaan tersendiri.
Keunikan tersebut membuat suatu Bahasa menjadi unik untuk daerah atau negara itu
sendiri. Contohnya yaitu perbedaan antara Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia, kedua
Bahasa ini berasal dari negara yang sama namun di daerah Jawa terdapat Bahasa yang
sudah digunakan oleh suku atau sekelompok warga daerah secara turun temurun.
2.2 Pengertian Budaya
Istilah Budaya sudah cukup dikenal dan melekat di kalangan masyarakat dalam
kehidupan sehari – harinya. Indonesia sendiri merupakan negara yang kaya akan
budaya, mulai dari suku, bahasa, musik, dsb. yang beraneka ragam.
Budaya merupakan cara hidup yang dikembangkan dan dimiliki oleh
sekelompok orang atau masyarakat. Kemudian cara hidup tersebut diteruskan ke
generasi berikutnya. Maka, segala cara yang dilakukan oleh pendahulu mereka menjadi
tradisi dan adat bagi masyarakat tersebut. Contohnya seperti bahasa Jawa yang tidak
hilang diucapkan oleh nenek moyang hingga penerusnya di masa kini.
Terdapat ciri – ciri yang ada dalam budaya seperti adaptif yang berarti budaya
tidak pernah stagnan atau selalu berkembang seiringnya perubahan zaman; simbolis
yaitu dari berbagai macam budaya masing – masing memiliki makna yang
mengekspresikan sesuatu dari budaya tersebut; dan budaya dapat di miliki bersama serta
diwariskan agar budaya di kelompok tersebut tidak pudar atau hilang.
Adapun fungsi budaya yaitu sebagai identitas sebuah kelompok. Budaya ini
merupakan inti dari identitas kelompok itu sendiri dikarenakan tanpa adanya budaya,
maka kelompok tersebut akan terasa mengalami krisis identitas atau kehilangan
karakteristik. Dengan adanya budaya, orang – orang yang ada dalam kelompok tersebut
dapat membentuk sikap dan perilaku, menjalin komunikasi dengan mudah, dan budaya
dapat menjadi pedoman hidup orang – orang di dalam kelompok tersebut.
2.3 Pentingnya Bahasa bagi suatu bangsa
Peran bahasa sendiri untuk suatu bangsa sangatlah penting karena dengan
bahasa, sebuah bangsa dapat membentuk karakter dan identitas bangsa itu sendiri.
Selain itu, bahasa juga dijadikan alat pemersatu bangsa yaitu untuk berkomunikasi
untuk lebih mudah memahami satu sama lain.
Secara keseluruhan, bahasa dapat menyambungkan beberapa kelompok yang
berasal dari budaya atau asal yang berbeda seperti orang dari suku pedalaman dan orang
kota dapat berkomunikasi menggunakan bahasa negara mereka. Dengan ini hubungan
antara anggota sesama bangsa tidak akan mengalami hambatan besar dalam
berkomunikasi.
Bahasa juga dapat dijadikan ikon sebuah bangsa, menjadikan bahasa tersebut
keunikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan dan pekerjaan pun juga dipengaruhi oleh
bahasa, sarana untuk menyampaikan informasi suatu negara akan menjadi kurang
efisien jika menggunakan bahasa daerah masing – masing. Menggunakan bahasa
nasional dapat membuat kinerja dalam pendidikan bahkan kerja sekalipun menjadi lebih
efisien
Tanpa bahasa, maka bangsa tersebut akan menjadi susah untuk diidentifikasi
berujung akan negara tersebut menjadi pudar. kegiatan yang biasa dilakukan oleh
sebuah bangsa pun menjadi sangat susah dikarenakan tidak adanya sarana komunikasi
yang efisien. Seperti melakukan musyawarah, menyampaikan pendapat,
mengekspresikan diri, dll.
2.4 Hubungan Bahasa dan Budaya
Banyak ahli berpendapat bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan, tetapi
tidak sedikit pula yang berpendapat bahwa kebudayaanlah yang merupakan bagian dari
bahasa. Menurut C. Khluckhohn, bahasa merupakan salah satu unsur dari kebudayaan.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Koentjaraningrat. Beliau berpendapat bahwa bahasa
bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan bahasa dan budaya merupakan hubungan yang
subordinatif, dimana suatu bahasa berada berada di lingkup budaya.
Di samping itu, ada pendapat lain yang menyatakan hubungan koordinatif antara
bahasa dan budaya, yakni hubungan yang sederajat. Masinambouw (Crista, 2012 : 1),
“Bahasa dan kebudayaan adalah dua sistem yang melekat pada manusia.”
Mengenai hubungan bahasa dan budaya yang bersifat koordinatif. Pertama,
bahasa dan budaya merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Hal kedua yang
menarik dalam hubungan koordinatifini adalah adanya hipotesis yang sangat
kontroversial, karena itu hipotesis ini dikenal dengan nama hipotesis Sapir –
Whorf, dan lazim juga disebut relativitas bahasa.
Sementara Levi Strauss, sebagaimana dikutip oleh Darsita, menjelaskan bahwa
bahasa dan kebudayaan memiliki hubungan dan membedakan kebudayaan dalam tiga
hal, yaitu :
1. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat dianggap sebagai refleksi dari
totalitas kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
2. Bahasa adalah bagian dari kebudayaan, atau salah satu unsur dari
kebudayaan.
3. Bahasa merupakan kondisi dari kebudayaan.
Kemudian Darsita menjelaskan poin ketiga, bahwa bahasa yang merupakan
kondisi bagi kebudayaan menjadi dua hal, yaitu; pertama, bahasa merupakan kondisi
kebudayaan dalam arti yang diakronis, di mana bahasa mendahului kebudayaan. Karena
melalui bahasalah manusia menjadi makhluk sosial yang berkebudayaan dan
berperadaban. Kedua, bahasa merupakan kondisi bagi kebudayaan karena material yang
digunakan untuk membangun bahasa pada dasarnya adalah material yang sama untuk
membangun kebudayaan, dalam arti bahwa bahasa merupakan fondasi bagi
terbentuknya berbagai macam struktur yang kompleks yang sejajar dengan unsur
budaya yang lain.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa berbahasa memang menunjukkan
bagaimana sebuah komunitas atau bangsa berbudaya. Antara berbahasa dan berbudaya
menunjukkan hubungan timbal balik. Untuk mempertahankan budaya maka proses
berbahasa menjadi suatu yang lazim. Demikian juga untuk mempertahankan bahasa,
keberlangsungan budaya sangat penting walaupun budaya adalah naluri dari kehidupan
manusia itu sendiri sebagai makhluk sosial.

Anda mungkin juga menyukai