Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

FUNGSI, RAGAM, DAN LARAS BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu :
Dr. Satrio Aji Pramono, M.Pd
Disusun oleh:

1. Komang Prayascitaa Laksmi (23091220031)

2. Arlinda Dwiana Cahyani (23091220042)

3. Muhammad Mirza (23091220055)


4. Lavinka Miftakhul Jannah (23091220056)
5. Isnaini Octavia (23091220064)

6. Vina Gladys Yana (23091220086)

7. Haryo Arif Wiacksono (23091220097)

8. Dwi Revita Aulia Wijaya (23091220154)


9. Berlian Dwi Emellia (23091220156)

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


FAKULTAS VOKASI
AKUNTANSI
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya yang tiada henti-
hentinya mengalir kepada kita. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan
besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menjadi teladan
dalam segala aspek kehidupan. Dalam kesempatan yang berbahagia ini, kami dengan rendah hati
menghadirkan makalah yang berjudul "Fungsi, Ragam, dan Laras Bahasa Indonesia". Makalah
ini disusun sebagai salah satu tugas dalam rangka memenuhi persyaratan akademik pada mata
kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan utama penyusunan makalah
ini adalah untuk mendalami dan menggali lebih dalam tentang fungsi, ragam,dan laras Bahasa
Indonesia serta mengembangkan pemahaman kami dalam bidang ini.
Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Satrio Aji
Pramono M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia, atas bimbingan, arahan,
dan dukungannya selama proses penyusunan makalah ini. Terima kasih juga kepada teman-
teman yang telah memberikan inspirasi dan berbagai masukan berharga dalam pembuatan
makalah ini.
Makalah ini disusun dengan penuh dedikasi dan kerja keras, namun tentu tidak luput dari
kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan pengembangan pengetahuan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi yang positif dan
bermanfaat bagi para pembaca yang tertarik untuk memahami lebih dalam mengenai fungsi,
ragam, dan laras Bahasa Indonesia. Kami juga berharap agar makalah ini dapat membuka
wawasan serta memotivasi untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan di bidang yang
sama.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan bahasa negara yang digunakan
oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki peranan penting yang
digunakan oleh berbagai aspek kehidupan yang ada. Bahasa Indonesia juga merupakan
hasil perjuangan para pejuang yang telah tercantum didalam sumpah pemuda yang
berbunyi ‘’Kami putra putri indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa
indonesia.’’ Dalam menjalankan perannya Bahasa Indonesia juga sudah diatur didalam
Pasal 36 Undang-Undang Dasar 194 5 yang berbunyi ‘’Bahasa negara ialah bahasa
Indonesia.’’ Dengan ditetapkannya bahasa indonesia yang sudah tercantum di undang-
undang maka bahasa indonesia memiliki kekuatan hukum yang harus kita junjung
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu bahasa indonesia juga
dikenal sebagai bahasa ibu yang dimana ini termuka diantara beratus-ratus bahasa
nusantara yang masing-masing memiliki penutur aslinya.
Bahasa indonesia tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi bahasa indonesia
juga menjadi sarana ilmu, seni sastra, dan pengukap budaya. Dimana bahasa indonesia
menjadi wahana dalam penyampaian ilmu untuk masyarakat luas serta menjadi
pengukapan dalam penyampaian hal seni sastra dan budaya sehingga menjadi suatu hasil
karya seni yang dapat dipertunjukkan. Dengan kata lain, bahasa indonesia menjadi
sebuah sarana untuk memperkenalkan seni dan budaya dari satu daerah ke daerah
lainnya. Harus diingat bahwa pentingnya sebuah bahasa ialah bukan sekadar karena
mutunya sebagai bahasa, karena banyak-sedikitnya jumlah kosakata, keluwesan tata
kalimat, atau kemampuan daya ungkap bahasa itu, melainkan juga karena pertimbangan
politik, ekonomi, dan demografi. Sehingga kita sebagai generasi penerus bangsa
indonesia harus tetap menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari-hari,
dimana di-era gempuran banyak masyarakat indonesia yang banyak menggunakan bahasa
asing sebagai bahasa sehari-harinya. Bukan tidak penting penggunaan bahasa asing
melainkan jadikan bahasa aisng sebagai bahasa pendamping dan membuat bahasa
indonesia tetap menjadi bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bahasa dan Bahasa Indonesia ?
2. Apa yang dimaksud ragam Bahasa dan jenis-jenis ragam Bahasa ?
3. Apa yang dimaksud laras Bahasa dan jenis-jenis laras Bahasa ?
4. Bagaimana perkembangan ragam Bahasa dan laras Bahasa ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian bahasa dan bahasa indonesia
2. Mengetahui fungsi bahasa indonesia
3. Mengetahui ragam bahasa dan jenis-jenis ragam bahasa
4. Mengetahui laras bahasa dan jenis-jenis laras bahasa
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. Definisi Bahasa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahasa adalah suatu sistem lambang
bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Percakapan yang baik; tingkah laku yang baik; sopan
santu; menunjukan sifat dan tabiat seseorang.1 Dalam mengartikan bahasa banyak ahli yang
mengemukakan pendapatnya, ada beberapa pendapat ahli mengenai pengertian dari
bahasa:2,3
1. Sumarsono (2009)
Bahasa dianggap sebagai suatu wadah dalam aspirasi sosial, kegiatan dan perilaku
masyarakat, bahkan bahasa sebagai penyingkap budaya seperti dalam teknologi.
2. Warisman (2013)
Bahasa adalah suatu lembaga kemasyarakakatan yang menimbulkan ragam-ragam
sebagai pembeda antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya, baik keragaman
sosial penutur ataupun keragaman fungsi bahasa.
3. Devitt dan Hanly (2006)
bahasa ini adalah pesan yang disampaikan dalam bentuk ungkapan sebagai sarana
komunikasi dalam situasi tertentu dalam aktivitas yang berbeda. Dalam hal ini, ekspresi
mengacu pada elemen segmentasi dan hipersegmentasi apakah verbal atau kinestetik
sehingga sebuah kalimat akan dapat bertindak sebagai alat komunikasi dengan pesan lain
saat ditransmisikan dengan ekspresi yang berbeda.
4. Pateda (2011)
Bahasa adalah berbagai suara sistem sebagai pengganti pribadi (pemain instrumental)
dalam pernyataan tentang sesuatu kepada lawan bicara dan akhirnya menimbulkan
kerjasama antara penutur dengan pihak lain berbicara. Dalam hal ini, dapat dijelaskan
bahwa bahasa muncul sebagai bunyi sistem. Dia bertindak sebagai pengganti pembicara
yang mengungkapkan pendapatnya kemudian dijawab oleh lawan bicara untuk menjalin
komunikasi yang baik.

5. Yendra (2018)
bahasa sebagai sistem bunyi yang bermakna dengan adanya lambang bunyi yang
kemudian dituturkan dari arbiter manusia dalam situasi yang wajar sehingga dapat
digunakan sebagai alat komunikasi.
6. Finocchiaro
Bahasa adalah sebuah sistem vokal yang aribiter dalam satu kebudayaan tertentu, atau
sistem kebudayaan tersbut telah dipelajari orang lain dalam berkomunikasi dan
berinteraksi.
Jika disimpulkan dari berbagai pendapat yang dikemukan diatas maka bahasa adalah
suatu sistem lambang bunyi yang arbiter dengan alat ucap manusia yang menghasilkan
sesuatu makna sehingga dapat dimerngeti oleh manusia dan ini menjadi suatu komponen
untuk berkomunikasi satu sama lainnya dengan simbol-simbol bahasa yang telah disepakati.
2.2. Definisi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan resmi di seluruh Indonesia. Ini adalah bahasa
komunikasi resmi, diajarkan di sekolah dan digunakan untuk penyiaran di media elektronik
dan digital. Sehingga dapat disimpulkan bahasa indonesia merupakan suatu bahasa nasional
dan bahasa negara yang memiliki peranan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bahasa indonesia juga menjadi bahasa pemersatu bangsa untuk menyatukan keberagaman
yang ada di Indonesia.2
2.3. Fungsi Bahasa Indonesia
Kita tahu bahwa bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi antar sesama. Khususnya, pada
masa prakemerdekaan, bahasa Indonesia berperan sebagai alat pemersatu dan identitas. Pada
bagian ini, kita akan membahas fungsi bahasa, baik yang khusus pada bahasa Indonesia
maupun fungsi umum bahasa. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi khusus (bahasa
Indonesia) dan fungsi umum bahasa. Fungsi bahasa Indonesia yaitu merupakan lambang
kebangsaan nasional dan pemersatu berbagai lapisan masyarakat yang berbeda latar
belakang sosial budaya. Dalam menjalankan fungsinya yang tidak hanya sebagai bahasa
perasatuan bahasa inidonesia memiliki fungsi dari segi fungsi khusus dan umum.9

1. Fungsi Khusus
1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
a. Bahasa Resmi Kenegaraan
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan dapat diwujudkan
dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam segala aktivitas kenegaraan.
Bahasa ini digunakan dalam pidato kenegaraan, pidato politik, dan kegiatan
administrasi pemerintah.
b. Alat Perencanaan dan Pelaksanaan dalam Pembangunan Nasional serta
Kepentingan Pemerintahan
Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan bahwa bahasa Indonesia harus
digunakan sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan melalui Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Hal ini diatur secara eksplisit
dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
SISDIKNAS, Bab VII, Pasal 33 ayat 1. Dengan demikian, bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang digunakan untuk menulis berbagai macam materi pelajaran
di sekolah, serta banyak buku berbahasa asing yang diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah menjadi
bahasa pengantar dalam dunia pendidikan dan media penghubung ilmu
pengetahuan dan teknologi.
c. Bahasa Pengantar dalam Dunia Pendidikan
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai media komunikasi di berbagai lembaga
pemerintah digunakan untuk menyusun rencana, menyebarkan informasi kepada
masyarakat dan melaksanakan pembangunan nasional. Hal ini sesuai dengan
fungsi bahasa Indonesia sebagai alat untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengimplementasikan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah.
d. Alat Pembangunan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Indonesia kaya akan kebudayaan yang menyebar di berbagai daerah. Kebudayaan
merupakan aset yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu,
salah satu fungsi bahasa Indonesia adalah digunakan sebagai alat pembangunan
kebudayaan. Melalui bahasa Indonesia, beragam kebudayaan disebarluaskan
melalui berbagai macam media sehingga bahasa Indonesia juga mempunyai
fungsi sebagai penyebar ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional Selain sebgaia bahasa negara, bahasa
Indonesia juga memiliki fungsi sebagai bahasa nasional. Berikut ini penjelasan
fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional:
a. Lambang Kebanggaan Kebangsaan
Bahasa Indonesia dapat dijadikan lambang kebanggan bangsa karena bahasa
Indonesia mengandung nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia yang
luhur. Sudah seharusnya kita sebagai pemilik bahasa Indonesia bangga memiliki
bahasa Indonesia. Rasa bangga terhadap bahasa Indonesia dapat kita
wujudkan dengan menggunakan bahasa Indonesia pada setiap kesempatan
tanpa malu atau rendah diri. Selain digunakan, kita harus menjaga dan
memelihara bahasa Indonesia.
b. Lambang Identitas Nasional
Identitas berkaitan dengan jati diri atau ciri-ciri yang dimiliki dalam bahasa
Indonesia. Di dalam ciri tersebut tercermin watak dan tingkah laku
pemilik bahasa Indonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia dapat dijadikan
lambang identitas nasional.
c. Alat Penghubung Antarwarga, Antardaerah, dan Antarbudaya
Wilayah Indonesia sangat luas dengan warga masyarakatnya yang menyebar
di barbagai daerah. Selain memiliki wilayah dan warga yang cukup banyak,
Indonesia juga memiliki keragaman budaya. Tidak mudah untuk melakukan
komunikasi dengan berbagai macam warga masyarakat yang juga begitu
beragam wilayahnya. Namun, kita mempunyai alat yang dapat digunakan untuk
mengubungkan antarwarga, antardaerah dan antar budaya, yaitu bahasa
Indonesia.
2. Fungsi Bahasa secara Umum
Pada bagian atas sudah dijelaskan fungsi bahasa secara khusus, yaitu
fungsi khusus bahasa Indonesia. Selain memiliki fungsi khusus, bahasa juga
memiliki fungsi umum. Fungsi umum ini berlaku untuk semua bahasa. Berikut
ini akan dipaparkan fungsi umum bahasa. Para ahli bahasa menjelaskan bahwa
fungsi bahasa selain sebagai alat komunikasi, bahasa juga berfungsi untuk
menyampaikan berbagai macam ide, gagasan, dan perasaan manusia.
Wardhaugh (1972: 38) menjelaskan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang
digunakan oleh manusia, baik secara lisan maupun tulis. Secara lebih rinci
Jakobson (melalui Chaer dan Leonie Agustina, 1995: 19-22) menjelaskan
bahwa bahasa memiliki fungsi: 1) emotif, 2) konatif, 3) referensial, 4) Fatik 5)
Puitik 6)Metalingual. Mari kita perhatikan keempat fungsi bahasa yang
dikemukakan oleh Jakobson tersebut.
2.1. Fungsi Emotif
Fungsi emotif berkaitan dengan ekspresi diri/personal. Melalui media bahasa,
fungsi ini kita gunakan untuk mengungkapkan berbagai macam perasaan, seperti
perasaan senang, sedih, marah, dan perasaan yang lainnya. Oleh karena fungsi ini
berkaitan denagn ekspresi diri, maka melalui fungsi ini penutur dapat
memperlihatkan sikapnya. Unsur pribadi penutur akan terlihat ketika sedang
berkomunikasi sehingga kita/mitra tutur dapat mengetahui bahwa penutur
dalam keaadaan senang, sedih, atau marah.
2.2. Fungsi Konatif
Bahasa pada fungsi ini digunakan untuk mengatur tingkah laku mitra tutur.
Melalui bahasa, penutur menyuruh mitra tutur untuk melakukan sesuatu
yang diinginkannya. Kalimat perintah, larangan, permohonan, himbauan
digunakan pada fungsi ini.
2.3. Fungsi Referensial
Ada topik-topik tertentu yang kita bahas ketika sedang berbahasa. Berbagai
macam aktivitas manusia diekspresikan melalui bahasa melalui topik-topik
tertentu.Fungsi referensialberkaitan dengan hal yang dibicarakan. Ketika
berkomunikasi, kita bisa saja membicarakan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, bahasa, sastra dan sebagainya. Dengan demikian, fungsi referensial
digunakan untuk membicarakan segala macam topik yang berkaitan dengan
aktivitas manusia sebagai penutur bahasa.
2.4. Fungsi Fatik
Salah satu tujuan manusia berkomunikasi adalah untuk bersosialisasi dengan
sesama. Bahasa digunakan untuk menjalin hubungan baik antara penutur dan
mitra tutur dalam masyarakat. Bahasa pada fungsi ini digunakan untuk
melakukan kontak dengan mitra tutur, misalnya memberikan salam, menyapa,
menanyakan keaadaan, dan lainnya. Untuk menjalin kontak sosial, penutur
menggunakan sapaan seperti ”Selamat pagi”, “Apa kabar?”, “Bagaimana
keadaanmu?”
2.5. Fungsi Metalingual
Bahasa digunakan untuk membicarakan topik-topik tertentu. Jika bahasa
digunakan untuk membicarakan topik bahasa itu sendiri, maka bahasa itu
berfungsi metalingual. Fungsi metalingual digunakan untuk membicarakan dan
menjelaskan tentang bahasa itu sendiri, misalnya pembahasan tentang fonem,
morfem, kata, kalimat, dan segala hal yang terkait dengan bidang bahasa.
Tentunya masih banyak fungsi-fungsi bahasa yang lainnya yang dikemukakan
oleh para ahli. Fungsi yang dikemukan oleh para ahli bahasa pada umumnya
membahas tentang fungsi umum bahasa dengan menggunakan sudut pandang
yang beraneka macam. Fungsi-fungsi bahasa yang telah dijelaskan di atas dapat
kita manfaatkan untuk berbagai macam tujuan, salah satunya untuk menulis karya
ilmiah
2.4. Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah pembentukan yang pemakaian bahasa sehingga menimbulkan variasi
bahasa. Sedangkan pemakaian dalam sebuah bahasa tersebut memiliki perbedaan dari sikap
pembicarannya. Ragam bahasa juga dapat dipengaruhi oleh perkawaninan campuran yang
memiliki beda bahasa, sehingga dari perbedaan bahasa yang ada membuat timbulnya ragam
bahasa atau variasi bahasa tersebut baik secara lisan. 2 Ahli bahasa juga memberikan
pendapatnya sendiri mengenai kisaran dari ragam bahasa :4
1. Bachman (1999)
ragam bahasa ditinjau dari pemanfaatannya, pokok pembicaraan, hubungan pembicara
dengan individu yang dibicarakan, serta pembicara.
2. Dendy Sugono (1999)
Sehubungan dengan penggunaan bahasa Indonesia, muncul dua permasalahan utama,
yaitu: khususnya persoalan penggunaan bahasa baku dan non baku. Dalam keadaan
sebenarnya. Menyukai di sekolah, di tempat kerja, atau di pertemuan nyata dengan
menggunakan bahasa standar. Kemudian lagi dalam keadaan santai, misalnya di rumah
atau di pasar tidak diharapkan menggunakan bahasa standar.

3. Fishmaned (1968)
Ragam bahasa, khususnya ragam bahasa editorial dan ragam bahasa sah, tidak untuk
penggunaan struktur penutup bahasa standar Tetapi cenderung membantu berbahasa
Indonesia. memutuskan sehubungan dengan standar yang berlaku Mengenai landasan
diskusi (keadaan diskusi), pembicara, terlebih lagi, pokok bahasan.
4. Mustakim (1994: 18)
Ragam bahasa adalah ragam dalam penggunaan berbagai bahasa yang muncul karena
adanya jabatan, keadaan, dan bidang penggunaan bahasa yang berbeda.
5. Suwito (1992: 43)
Menyatakan bahwa ragam bahasa adalah suatu istilah yang digunakan untuk menetapkan
salah satu dari sekian banyak ragam yang ada dalam penggunaan bahasa.
2.4.1. Jenis Ragam Bahasa Indonesia
Ragam bahasa atau variasi bahasa merupakan bentuk dan wujud dalam suatu
bahasa dan ciri linguistik dan non linguistik sebagai salah satu penandanya. Jika diliat
dari ciri linguistik ragam bahasa memiliki ciri-ciri fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Kebalikannya ciri dari non linguistik memiliki ciri-ciri dengan adanya perbedaan lokasi.
Ragam bahasa Indonesia dapat dibagi beberapa jenis:2,5
2.4.1.1. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Waktunya
Jika dilihat berdasarkan waktunya ragam bahasa Indonesia merupakan suatu
pertimbangan yang utama dalam konteks kejadian ragam tersebut. Sehingga
ragam bahasa berdasarkan waktunya dibagi atas 2 jenis:2
1. Ragam bahasa lama atau kuno
Ragam bahasa lama atau kuno merupakan ragam bahasa indonesia yang
digunakan zaman dahulu disaat manusia baru mengenal tulisan. Ragam
bahasa ini banyak ditemukan pada prasasti, naskah atau dokumen yang masih
bisa diliat dan dilacak dengan tulisannya yang sederhana. Ragam bahasa jenis
ini tidak semua orang dapat mengerti arti dari suatu tulisannya tersebut dan
dapat dipahami oleh ahli fiologi dan ragam bahasa lama masih banyak
dipengaruhi oleh bahasa melayu.

2. Ragam bahasa baru atau modern


Secara historis ragam baru atau modern bahasa Indonesia dimulai sejak
sumpah pemuda yang mengikrarkan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah
bahasa Indonesia. Keberadaan ikrar tersebut menunjukan bahasa Indonesia
telah dimulai babak baru. Walaupun bahasa Melayu sebagai cikal bakal
bahasa Indonesia, tetapi sudah mengalami perkembangan yang pesat melaui
inovasi-inovasi kebahasaaan. Keberadaan aturan kaidah dalam ragam bahasa
modern ini memiliki kaidah yang mengatur secara tulisan ataupun lisan.
Sehingga bahasa indonesia memiliki aturan kaidah baku yang diatur didalam
KBBI ataupun ejaan yang disempurnakan. Keberadaan ragam bahasa modern
ini terus disebarluaskan dengan alasannya aturan dan kaidah telah berbeda dan
berganti dengan yang baru.
3. Ragam bahasa kontemporer
Ragam kontemporer memiliki arti bahwa ragam bahasa modern berkembang
pada era digital saat ini. Perkembangan teknologi yang sangat pesat
menghasilkan berbagai istilah yang perlu disikapi dengan aturan atau kaidah
kebahasaan. bahasa ragam kontemporer ada kecenderungan tidak
memperdulikan apabila dikaitkan dengan kedudukan bahasa. Sehingga sering
terjadi penyimpangan-penyimpangan aturan kebahasaaan. Ragam bahasa
kontemporer walaupun seringkali terjadi penyimpangan namun secara tidak
baku dapat diterima oleh pemakai bahasa.Namun,halini belum cukup untuk
dapat diaku idalam aturana tau kaidah bahasa Indonesia. misalnya istilah
‘’download’’ dan ‘’upload’’ dan dua kata tersebut sudah memiliki bahasa
baku yang telah dibuat berdasarkan kaidah bahasa indonesia yaitu ‘’unduh’’
dan ‘’unggah’’.
2.4.1.2. Ragam Bahasa Berdasarkan Medianya
Ragam bahasa ini seringkali dikaitkan dengan media yang dipakai dalam
berkomunikasi. Media yang dipakai menjadi hal utama sehingga komunikasi
berjalan lancar sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Berdasarkan
medianya, ragam ini bisa dikelompokan dalam dua bagian, yakni ragam lisan dan
ragam tulis.
1. Ragam Lisan
Dalam penggunaan ragam bahasa lisan seseorang menggunakannya lebih
ekspresif karena ragam bahasa ini didukung dengan mimik, intonasi, dan
gerakan tubuh seseorang. Seseorang yang sudah terbiasa dengan hal tersebut
maka orang tersebut sudah mudah untuk menyampaikan pesannya kepada
lawan tuturnya. Ragam bahasa lisan dapat dibagi menjadi dua, yaitu (a) ragam
bahasa lisan yang baku dan (b) ragam bahasa lisan yang tidak baku. Adapun
pada ragam lisan baku seringkali dijumpai dalam kegiatan resmi yang
membutuhkan tata bicara yang formal sesuai kebakuan yang ditetapkan.
Ragam bahasa lisan tidak baku terlihat saat seseorang berkomuniksi dalam
kegiatan sehari, misalnya di pasar, warung, disepanjang jalan, dan seterusnya.
Ragam ini biasanya lebih bebas dalam berekspresi, berdasarkan tanda dari
pemakaian berbagai kata yang tidak ada standarnya serta cenderung lebih
memiliki ciri khas kedaerahan.
2. Ragam Tulisan
Pada ragam ini termasuk suatu ragam dengan menggunakan tulisan sebagai
media. Adapun ragam ini tidak memiliki suatu ikatan dari ruang dan waktu,
sehingga kelengkapannya dibutuhkan dalam sebuah struktur hingga sasaran
secara visual. Bahkan ragam ini perlu kecermatan dalam menggunakan tanda
baca. Seperti halnya pemakaian suatu ejaan sampai paragraph. Ciri-ciri ragam
bahasa tulisan yaitu tidak memerlukan lawan bicara, berlangsung secara
lambat, dan terbantu dengan alat bantu.
2.4.1.3. Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasinya
Ragam bahasa ini merupakan ragam berdasarkan kandungan pesan komunikasi
yang disampaikan. Menurut Rahardi (2009) ragam yang berdasarkan pesan
komunikasinya terbagi empat jenis:
1. Ragam bahasa ilmiah
Ragam ilmiahmerupakan ragamyangmemiliki kekhususan tersendiri daripada
ragam yang lain.Sifat-sifatragam ini secara spesifik memiliki suatu hubungan
dengan penggunaan kosa kata, penggunaan istilah, dan bentuk dalam
gramatikal. Ragam ilmiah dapat digunakan dalam dua hal, yaitu (1) ragam
karya ilmiah akademik yang memuat hasil karya dalam suatu perguruan
tinggi, seperti pembuatan makalah ilmiah, jurnal ilmiah, artikel ilmiah,
laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. (2) ragam karya ilmiah popular
memuat karya yang tidak terdapat di perguruan tinggi, seperti catatan ilmiah
popular, esei ilmiah popular, opini di media massa, kolom di media, dan
catatan penting di media massa.
2. Ragam bahasa sastra
Ragam bahasa sastra memiliki perbedaan dengan ragam bahasa ilmiah dimana
ragam bahasa sastra memiliki sifat yang tidak baku atau bersifat longgar.
Ragam bahasa sastra sempurna dengan adanya diksi dan gaya bahasa lebih
bermakna dalam mengukapkan gaya imajinasi.
3. Ragam bahasa pidato
Dalam bahasa ragam pidato tentu situasi dan pendekatan dalam
menyampaikan pidato akan menyesesuaikan, misalnya situasi resmi bahasa
yang akan digunakan akan resmi. Akan tetapi, dalam situasi tidak terlalu
resmi maka bahasa yang akan digunakan tidak terlalu formal. Sedangkan
dalam pendekatan yang dipakai tentu juga dibedakan. Misalnya pendekatan
akademis/intelektual akan lebih ilmiah dibandingkan dengan pendekatan
sosial yang lebih bersifat kolosa
4. Ragam bahasa jurnalistik
Bahasa ragam ini merupakan ragam yang sering dipakai dalam dunia
jurnalistikuntukmenyampaikanberitakepadamasyarakat luas.Ragam bahasa ini
dibuat berdasarkan kesadaran terbatasnya ruang dan waktu sehingga mampu
mengomunikasikan secara cepat. Namun, dalam penulisan bahasa ragam
jurnalistik tetap memperhatikan kaidah-kaidah bahasa, kaidah-kaidah ejaan,
serta aturan penulisan kebahasaan yang masih berlaku. Bahasa ragam
jurnalistik harus memperhatikan dua hal yang mendasar, yaitu (1) bahasa
jurnalistik harus menggunakan ragam bahasa baku dalam penulisannya, (2)
kosa kata yang digunakan senantiasa mengikuti perkembangan dalam
kalangan masyarakat.

2.4.1.4. Ragam Bahasa Berdasarkan Saling Beratautan


Ragam bahasa jenis ini dibagi atas dua jenis yaitu ragam bahasa menrut
golongan penutur bahasa dan jenis pemakaian bahasa. Ragam bahasa
menurut golongan penutur dibedakan atas daerah asal, pendidikan, dan
sikap penuturnya. Sedangkan ragam bahasa berdasarkan jenis
pemakaiannya mencakup ragam menurut bidang atau pokok persoalan,
ragam menurut sarana, dan ragam mengalami pencampuran.
2.4.1.5.Ragam Bahasa Berdasarkan Pendidikan Penuturnya
Menunjukkan perbedaan antara kaum yang berpendidikan dan yang tidak.
Tata bunyi bahasa Indonesia golongan yang tidak terpelajar pada
umumnya berbeda dengan tata bunyi kaum terpelajar. Bunyi /f/, /j/, /x/,
dan gugus konsonan /ks/, misalnya, sering tidak terdapat dalam ujaran
orang yang tidak berpendidikan atau hanya berpendidikan rendah. Kata
efektif^ syarat khusus., dan ekspres yang dilafalkan [efektif], [Jarat],
[xusus], dan [ekspres] sering dilafalkan [epektip], [sarat], [kusus], dan
[ekpres] karena terpengaruh etnis tertentu.
2.5. Laras Bahasa
Bahasa Indonesia memiliki laras bahasa yang jumlahnya tidak sedikit. Berbagai
pertimbangan kepentingan dan perhitungan konteksnya maka muncul laras bahasa yang
wujudnya beragam tersebut. Agar antara penerima dan pengirim bahasa mengerti,
memahami, dan menguasinya dalam berkomunikasi maka laras bahasa ini menjadi salah
satu kuncinya.6
2.5.1. Definisi Laras Bahasa
Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakaian
bahasa. Laras adalah suatu bentuk bahasa yang wujud akibat situasi sosial yang berlainan
yang merujuk kepada cara penggunaan sesuatu bahasa dan variasi bahasa mengikuti bidak
dan situasi seseorang penutur sewaktu berbahasa, baik lisan atau tulisan. Selain itu, laras
bahasa juga terkait erat dengan kecocokan penggunaan bahasa. Oleh karena itu, laras
bahasa menekankan kecocokan antara bahasa dan penggunaannya.6

2.5.2. Ciri-ciri Laras Bahasa


Dalam menggunakan laras bahasa banyak sekali ciri-ciri yang dimiliki oleh laras bahasa
yang tentunya berbeda dengan tujuan yang dimaksud dan bagaimana penggunaan laras ini
digunakan. Ada beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam laras bahasa seperti imaginative,
bentuk gaya, kejelasan, kesatuan dan kejelasan merupakan ciri-ciri yang dimiliki laras
bahasa ketika penutur ingin berkomunikasi. Tidak hanya itu menurut Nik Safiah Karim
(1989), kajian terhadap laras bahasa perlu mempertimbangkan dua faktor yang utama yaitu
ciri keperihalan peristiwa bahasadan ciri linguistik yang wujud. Ciri keperihalan pula
dibahagikan kepada dua aspek utama, yaitu situasi luaran dan situasi persekitaran.Situasi
luaran adalah latar belakang sosial dan kebudayaan sesuatu masyarakat bahasa yang
merangkumi struktur sosial dan keseluruhan cara hidup yangmenentukan perlakuan setiap
anggota masyarakat. Contohnya, apabila kita mengkaji laras bahasa masyarakat Melayu
lama, kita perlu mengaitkan dengan situasi istana,stratifikasi sosial, tradisi sastra lisan dan
aspek-aspek lain anggota masyarakat zaman itu.7
2.5.3. Jenis Laras Bahasa
1. Laras Bahasa Sastra
Karya sastra berwujud puisi, prosa, dan drama merupakan bagian dari laras
bahasa sastra. Penulis memiliki izin puitis yang memungkinkan mereka untuk
menggunakan bahasa untuk menciptakan keindahan. Paragraf dan kalimat dalam karya
sastra dapat bervariasi dari sangat pendek hingga sangat panjang. Pilihan kata dalam
laras bahasa itu fleksibel dan ejaan juga dapat disesuaikan jika diperlukan.8
Ciri-ciri laras bahasa sastra:
a. Digunakan untuk memperoleh nilai keindahan.
b. Kata yang dipilih cenderung bermajas.
c. Aturan kebahasaan tidak terlalu diperhatikan.
Contoh laras bahasa sastra:
a. Indonesia telah merdeka. Sejak 17 Agustus 1945, Indonesia berhasil memperoleh
kemerdekaannya. (laras bahasa sastra untuk karya non-fiksi).
b. Rina terbangun kaget, ternyata mimpinya semalam itu nyata ia alami. Ia harus
bergelut dengan monster itu agar bisa kembali ke masa kini. (laras bahasa sastra
untuk karya fiksi).
2. Laras Bahasa Kreatif
Laras bahasa berikutnya, yaitu laras bahasa kreatif, digunakan dalam iklan,
konten media sosial, dan antarmuka pengguna aplikasi. Meskipun tidak sefleksibel
laras bahasa sastra, bahasa yang digunakan dalam laras bahasa kreatif harus fleksibel
karena fokusnya adalah pada penerimaan pembaca. Kalimat yang singkat, pilihan kata
yang santai, dan ejaan yang masih dapat disesuaikan adalah ciri umum dari laras
bahasa tersebut.8
Ciri-ciri laras bahasa kreatif:
a. Merupakan komunikasi satu arah.
b. Bahasanya menawan, ramah, dan dikemas dengan sederhana.
Contoh laras bahasa kreatif:
a. Kalimalang ry dijual murh bwh hrg psr, 20ha, SHM, 200m gerbang tol, 5jt/m,
081009004003.
b. Produk ini dijamin mampu mencerahkan warna kulitmu dalam waktu satu minggu!
3. Laras Bahasa Jurnalistik
Setelah laras bahasa kreatif, ada laras bahasa jurnalistik yang paragraf dan
kalimatnya masih singkat, pilihan katanya populer, tetapi ejaannya lebih teratur.
Laras bahasa itu digunakan dalam berita, siaran pers, dan esai. Bahasa yang
digunakan dalam produk jurnalistik perlu dapat dipahami dengan mudah oleh
publik.8
Ciri-ciri laras bahasa jurnalistik:
a. Digunakan wartawan untuk menulis berita di media cetak.
b. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku.
c. Bahasanya sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, jernih, dan menghindari kata-
kata teknik.
Contoh laras bahasa jurnalistik:
a. Sebuah bangunan kosong yang diduga milik warga setempat, terbakar pada jumat
dini hari.
b. Pencarian anak hilang itu masih terus dilakukan oleh polisi dengan bantuan warga
setempat.

4. Laras Bahasa Bisnis


Selanjutnya, kalangan profesional dan pemerintah menggunakan laras bahasa
bisnis atau dinas untuk penulisan surat, laporan, prosedur, dan sebagainya. Laras
bahasa bisnis berisi paragraf dan kalimat yang memiliki panjang sedang. Pilihan kata
dalam laras bahasa tersebut juga baku dan teknis serta ejaannya teratur.8
Ciri-ciri laras bahasa bisnis:
a. Menghindari bahasa kasual.
b. Menyampaikan informasi dengan jelas dan rinci.
c. Menggunakan struktur yang jelas.
d. Menghindari kalimat yang kontroversial.
Contoh laras bahasa bisnis:
a. Surat ini kami tujukan kepada Perusahaan X, untuk menjalin kerja sama di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
b. Sehubungan dengan perayaan ulang tahun Kota Semarang, kami ingin
mengundang beberapa dinas terkait untuk membahas hal ini.
5. Laras Bahasa Ilmiah
Laras bahasa berikutnya, yakni laras bahasa akademik, dapat dianggap sebagai
laras bahasa yang paling sesuai dengan norma bahasa Indonesia. Laras bahasa itu
digunakan, antara lain, pada tugas akhir, tulisan ilmiah, dan buku teks. Pada laras
bahasa ilmiah, paragraf dan kalimatnya memanjang, pilihan katanya standar dan
berbasis ilmu pengetahuan, serta ejaannya teratur.8
Ciri-ciri laras bahasa ilmiah:
a. Menggunakan kalimat yang efektif.
b. Tidak menggunakan bentuk bahasa ambigu (bermakna ganda).
c. Tidak menggunakan bahasa figuratif.
d. Tidak menggunakan bentuk-bentuk persona.
e. Memiliki keselarasan antarproposisi dan antarparagraf.

Contoh laras bahasa ilmiah:


a. GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah kondisi di mana asam lambung
naik ke kerongkongan atau esofagus.
b. Berdasarkan hasil penelitian itu bisa disimpulkan bahwa komunikator dan komunikan
memiliki kesamaan visi dan tujuan.
6. Laras Bahasa Hukum
Terakhir, tulisan berupa peraturan, perjanjian, dan akta termasuk dalam laras
bahasa hukum. Laras bahasa tersebut umumnya memiliki paragraf dan kalimat yang
sangat panjang serta pilihan kata yang kaku dan sulit untuk diubah. Meski begitu,
bahasa pada laras bahasa hukum tetap harus mudah dipahami dan tidak boleh
menimbulkan kebingungan.8
Ciri-ciri laras bahasa hukum:
a. Menekankan kelugasan, kesederhanaan, kepaduan pemikiran, dan tidak multitafsir.
b. Objektif dan menekan prasangka pribadi.
Contoh laras bahasa hukum:
a. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UUD 1945, Indonesia adalah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik.
b. Adapun Pasal 340 KUHP mengatur tentang pembunuhan berencana (moord).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahasa Indonesia memiliki peranan penting bagi bnagsa Indonesia yang dimana bahasa
indonesia menjadi bahasa pemersatu bangsa indonesia yang memiliki keragaman yang
beragam. Tidak hanya itu bahasa indonesia juga memiliki fungsi umum dan khusus yang
dua-duanya saling berhungan satu dengan lainnya. Selanjutnya bahasa indonesia juga
hasil perjuangan para pejuang. Ragam bahasa adalah variasi penggunaan bahasa
tergantung dari topik yangsedang di bicarakan dengan kawan bicara maupun pada saat
situasi resmi. Kadangragam bahasa yang baik banyak digunakan oleh kalangan terdidik,
kalngan pejabatmaupun kalangan pengusaha. Sedangkan laras bahasa ialah penggunaan
bahasa atau pemakaian kata-kata yang khusus untuk sesuatu penggunaan berdasarkan
situasisosial seseorang itu ketika berkomunikasi dengan orang ramai. Penggunaan istilah-
istilah khusus yang membedakan antara variasi-variasi bahasa menjadikan
sesuatukomunikasi terkesan berlebihan. Dengan demikian seluruh ragam, laras bahasa
yang ada di Indonesia menjadi kekayaan tersendiri dan jangan pernah menggantikan
bahasa indonesia dengan bahasa lainnya.
3.2. Saran
Setelah selesai menulis makalah ini, maka kami penulis bermaksud dapat memberikan
saran-saran kepada pembaca yang bermanfaat dan bagi penulis menjadi bahan evaluasi.
1. Bagi Mahasiswa dalam hal ini, kami berharap mahasiswa dapat mengetahui mengenai
fungsi, ragam, dan laras bahasa indonesia.
2. Bagi Dosen dalam hal ini, kami berharap dapat memberikan saran atau masukan
terhadap makalah yang telah kami buat.
3. Bagi Masyarakat luas, kami berharap dapat menjadi wadah pengetahuan terhadap
makalah yang telah kami buat.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia V
2. Albaburrahim ed. Pengantar Bahasa Indonesia Untuk Akademik. Bojonegoro: Madza
Media 2019: 13.
3. Noermanzah. Bahasa sebagai Alat Komunikasi, Citra Pikiran, dan Kepribadian. In:
Noermanzah, Gumono, Syafryadin, Maisarah I, Sufiyandi eds. Seminar Nasional Bulan
Bahasa (Semiba), Bengkulu, 2019: 307.
4. Putrayasa IGN. Ragam Bahasa Indonesia. J Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri
Singaraja; 2018; 3-4.
5. Moeliono AM, Lapoliwa H, Alwi H, Sasangka SS, Sugiyono. Ragam Bahasa. In: Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
2017: 3-9.
6. Azis AT. Ekorini PZ. Modul Laras Bahasa Perguruan Tinggi Berbasis Problem Based
Learning (PBL) Mata Kuliah Bahasa Indonesia Sebagai Pengayaan Sumber Belajar. J
Dharma Pendidikan STKIP PGRI Nganjuk 2019; 14(2): 2.
7. Salleh SN, Rosly NS, Bolhassan N, Dehan AA. Keanekaragaman ciri laras bahasa kreatif
(Sastera) Dalam Penulisan Novel Hujan Pagi. J Ilmi 2016; 1(1): 13-15.
8. Ayuningrum, Syamzah. (2022). Memahami Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jawa
Barat : Adab.
9. Putri NP. Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Generasi Millenial. J Ilmiah Pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia 2017; 5(1): 46.

Anda mungkin juga menyukai