Anda di halaman 1dari 16

HAKIKAT FUNGSI RAGAM BAHASA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Struktur Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Sri Nurafifah, M.Pd.

Disusun oleh:
Siti Nabilah 4022191002
Birgita Sabrina 4022191014

Universitas MH. Thamrin


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat
Fungsi Ragam Bahasa” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan Tugas
Kelompok mata kuliah Struktur Bahasa Indonesia. Saya ingin mengucapkan
terima kasih kepada ibu Sri Nurafifah, M.Pd selaku Dosen mata kuliah
Struktur Bahasa Indonesia. Namun terlepas dari itu, saya juga sangat
menyadari atas kekurangan dari isi Penyusunan Makalah ini, maka dari itu
saya sangat mengharapkan dan menjadi suatu kehormatan bagi saya atas kritik
dan saran dari pembaca supaya menjadi pedoman bagi saya untuk kedepannya,
dan bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Jakarta, 7 Maret 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah...................................................................

B. Rumusan Masalah............................................................................

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Gejala Jiwa ......................................................................

B. Macam-Macam Gejala Jiwa dan Karakteristiknya ............................

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................

B. Saran .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain
digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat
digunakan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam
bentuk tulisan, pada dasarnya bahasa merupakan ekspresi karena
dengan bahasa manusia dapat menyampaikan isi hati dan berkomunikasi
dengan sesamanya. Seiring dengan berjalannya waktu dan
perkembangan zaman, bahasa Indonesia mengalami banyak
pengembangan dan variasi. Sehingga pengembangan bahasa itu sendiri
sudah tidak asing lagi bagi negara manapun. Bahasa Indonesia juga
merupakan bahasa terpenting di negara Republik Indonesia. Oleh
karenanya, kedudukan bahasa Indonesia antara lain, yaitu sebagai
bahasa nasional, sebagai lambang kebanggaan bangsa, dan sebagainya.
Sedangkan fungsi bahasa Indonesia, yaitu sebagai bahasa negara,
pengantar dalam lembaga pendidikan, alat perhubungan tingkat
nasional, dan alat pengembangan budaya serta ilmu pengetahuan dan
teknologi(IPTEK).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kelompok kami uraikan di atas,
maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa hakikat dari bahasa Indonesia ?
2. Apa fungsi dari bahasa Indonesia ?
3. Sebutkan bemacam-macam ragam bahasa Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT BAHASA INDONESIA


Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai naluri untuk
senantiasa hidup bersama. Manusia harus mengadakan interaksi sosial
untuk dapat hidup dengan sesamanya, karena interaksi sosial merupakan
kunci semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada
kehidupan bersama. syarat terjadinya Interaksi sosial yaitu adanya
kontrak sosial dan komunikasi. Kontrak sosial merupakan tahap
pertama terjadinya interaksi sosial. seorang individu atau kelompok
yang menyadari keberadaan individu atau kelompok yang lain dan
menghendaki terciptanya interaksi sosial harus mengadakan
komunikasi. Oleh sebab itu, manusia harus memiliki alat komunikasi
yang disebut bahasa. Jadi hakikat bahasa dapat dimaksudkan bahasa
menjadi alat komunikasi yang diperlukan dalam komunikasi antar
manusia sebagai makhluk sosial. Bahasa adalah suatu sistem dari
lambang bunyi arbitrer (mana suka) yang dipergunakan oleh anggota
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi / mengidentifikasi diri.
(Kridalaksana,1993). Menurut Keraf (1984:17) Bahasa adalah alat
komunikasi antar anggota masyarakat, yang berupa lambang bunyi
suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

B. FUNGSI BAHASA INDONESIA


Bahasa juga dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh
dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang
terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata
bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan
berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus
menguasai bahasanya. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi
arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh
masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan
merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa
sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi
dengan bendanya.
1. Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat Manusia adalah makhluk sosial
yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama. Manusia harus
mengadakan interaksi sosial untuk dapat hidup dengan sesamanya,
karena interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial. Tanpa
interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama. syarat terjadinya
Interaksi sosial yaitu adanya kontrak sosial dan komunikasi. Kontrak
sosial merupakan tahap pertama terjadinya interaksi sosial. seorang
individu atau kelompok yang menyadari keberadaan individu atau
kelompok yang lain dan menghendaki terciptanya interaksi sosial harus
mengadakan komunikasi. Oleh sebab itu, manusia harus memiliki alat
komunikasi yang disebut bahasa. Jadi hakikat bahasa dapat
dimaksudkan bahasa menjadi alat komunikasi yang diperlukan dalam
komunikasi antar manusia sebagai makhluk sosial. Bahasa adalah suatu
sistem dari lambang bunyi arbitrer (mana suka) yang dipergunakan oleh
anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi / mengidentifikasi
diri. (Kridalaksana,1993). Menurut Keraf (1984:17) Bahasa adalah alat
komunikasi antar anggota masyarakat, yang berupa lambang bunyi
suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
a. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
b. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
c. Alat untuk mengidentifikasi diri. “Hasil Perumusan Seminar Politik
Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28
Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
a. Lambang kebanggaan nasional.
b. Lambang identitas nasional.
c. Alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya. d. Alat perhubungan antar
budaya antar daerah. Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa
Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari
1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa
Negara, bahasa Indonesia berfugsi sebagai:
a. Bahasa resmi kenegaraan.
b. Bahasa pengantar resmI di lembaga-lembaga pendidikan.
c. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional pada
tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintah. d. Bahasa resmi di dalam
pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta
teknologi modern. 2. Fungsi Bahasa Secara Umum a. Sebagai Alat
Ekspresi Diri Bahasa merupakan merupakan wujud atau pernyataan
keberadaan manusia dimuka bumi ini. Manusia dapat menyatakan
secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di alam pikirannya kepada
orang lain atau kesemua orang, mulai dari bayi, anak-anak, orang
dewasa sampai kepada orang tua, kesemuanya tetap menyatakan diri
dengan bahasa. Bayi yang menangis merupakan tanda keberadaannya,
agar orang lain dapat mengerti apa yang dirasakannya atau apa yang
diinginkannya, misalnya haus atau lapar biasanya ia nyatakan dalam
bentuk tangisan untuk mewakili perasaannya. Yang mendorong manusia
manyatakan atau memaklumkan keberadaannya antara lain agar dirinya
mendapat perhatian dari orang lain. Sebagai alat ekspresi diri, bahasa
merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada
dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan
keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan
dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain
dalam berbagai tempat dan situasi. b. Sebagai Alat Komunikasi
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu
yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons
pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita. ·
Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk
merumuskan maksud kita. · Dengan komunikasi, kita dapat
menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada
orang lain. · Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi
semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah
dicapai oleh orang-orang sejaman kita. · Bahasa adalah alat untuk
berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa
sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap
manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol
bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama
di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya
kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam
bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat. · Tulisan adalah susunan
dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan
dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan
gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung
komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu
sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan
menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi. ·
Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama bahasa
adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh
seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan
manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring
perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat.
Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan
perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan
yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi
komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia
lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang
Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open
House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa
sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan
banyak bahasa. Alat-alat yang digunakan untuk berkomunikasi misalnya
gerak badaniah, alat bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb.
Contohnya : · Bunyi tong-tong memberi tanda bahaya. · Adanya asap
menunjukkan bahaya kebakaran. · Alarm untuk tanda segera
berkumpul. · Bedug untuk tanda segera melakukan sholat. · Telepon
genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh. · Simbol – tanda stop
untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna
toilet. · Gambar peta yang menunjukkan jalan. · Suasana gemuruh
kentongan dipukul tanda ketika ada bahaya. · Adanya asap tampak dari
kejauhan pertanda kebakaran. · Bunyi alarm (suasana tanda bahaya
gempa bumi/bencana alam) dsb. 3/7/2020 Tugas Kuliah Umar: hakikat,
fungsi dan ragam bahasa indonesia
tugaskuliahumar.blogspot.com/2013/10/bab-i-pendahuluan-a_13.html
3/8 c. Sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial Bahasa sebagai alat
integrasi, bahasa memungkinkan setiap penuturannya merasa diri terikat
dalam kelompok sosial atau masyarakat yang menggunakan bahasa
yang sama, para anggota kelompok itu dapat melakukan kerja sama dan
membentuk masyarakat. Bahasa yang sama yang memungkinkan
mereka bersatu atau berintegrasi di dalam masyarakat tersebut. d.
Sebagai alat kontrol sosial Bahasa dapat digunakan untuk mengatur
berbagai aktivitas sosial, merencanakan berbagai kegiatan, dan
mengarahkan kedalam suatu tujuan yang di inginkan. Bahasa pula yang
dilakukan oleh seseorang. Segala kegiatan atau aktivitas dapat berjalan
dengan baik apabila diatur atau dikontrol dengan bahasa. Menurut Keraf
(1984:6) proses sosialisasi dapat dilakukan dengan cara : · Mempunyai
keahlian bicara, membaca dan menulis. · Bahasa saluran utama dalam
memberikan kepercayaan kepada anak-anak yang sedang tumbuh. ·
Bahasa menjelaskan dan melukiskan perasaan anak untuk
mengidentifikasi dirinya, supaya dapat mengambil tindakan-tindakan
yang di perlukan. · Bahasa menawarkan dasar keterlibatan pada si anak
tentang masyarakat bahasanya. 3. Fungsi Bahasa Secara Khusus a.
Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari. Manusia adalah
makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan
makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan
bahasa formal dan non formal. b. Mewujudkan Seni (Sastra). Bahasa
yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni,
seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang
memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini,
diperlukan pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna
yang ingin disampaikan. c. Mempelajari bahasa- bahasa kuno. Dengan
mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau
kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang mungkin
atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar
memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal.
Misalnya untuk mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri
melalui naskah kuno atau penemuan prasasti-prasasti. d.
Mengeksploitasi IPTEK. Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang
dimiliki manusia, serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan
kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai
hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia
lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi
kebaikan manusia itu sendiri. C. RAGAM BAHASA Ragam bahasa
adalah variasi bahasa yang pemakaianya berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan. Bahsa
mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan
itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya.
Agar banyak variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi yang efesien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk
memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang
disebut ragam bahasa standar. Ragam bahasa dalam bahasa Indonesia :
1. Ragam Bahasa dari Segi Penutur a) Ragam bahasa idiolek adalah
Ragam bahasa yang bersifat perorangan. b) Ragam bahasa dialek adalah
Ragam bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang
berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. c) Ragam bahasa
kronolek atau dialek temporal adalah Ragam bahasa yang digunakan
oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. d) Ragam bahasa sosiolek
adalah Ragam bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan
kelas sosial para penuturnya. Ragam bahasa ini menyangkut semua
masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, jenis
kelamin, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi,
dan lain sebagainya. Contoh dari Ragam bahasa sosiolek yaitu : ·
Ragam bahasa berdasarkan usia yaitu Ragam bahasa yang digunakan
berdasarkan tingkat usia. · Ragam bahasa berdasarkan pendidikan, yaitu
Ragam bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna
bahasa. · Ragam bahasa berdasarkan jenis kelamin adalah Ragam
bahasa yang terkait dengan jenis kelamin dalam hal ini pria atau wanita.
· Ragam bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur.
· Ragam bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan adalah Ragam
yang terkait dengan tingkat dan kedudukan penutur (kebangsawanan
atau raja-raja) dalam masyarakatnya. · Ragam bahasa berdasarkan
tingkat ekonomi para penutur. e) Ragam bahasa akrolek adalah Ragam
sosial yang dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi dari Ragam sosial
lainya. f) Ragam bahasa basilek adalah Ragam sosial yang dianggap
kurang bergengsi atau bahkan dipandang rendah. 3/7/2020 Tugas
Kuliah Umar: hakikat, fungsi dan ragam bahasa indonesia
tugaskuliahumar.blogspot.com/2013/10/bab-i-pendahuluan-a_13.html
4/8 g) Ragam bahasa vulgar adalah Ragam sosial yang ciri-cirinya
tampak pada pemakai bahasa yang kurang terpelajar atau dari kalangan
yang tidak berpendidikan. h) Ragam bahasa slang adalah Ragam sosial
yang bersifat khusus dan rahasia. i) Ragam bahasa kolokial adalah
Ragam bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yang
cenderung menyingkat kata karena bukan merupakan bahasa tulis. j)
Ragam bahasa jargon adalah Ragam sosial yang digunakan secara
terbatas oleh kelompok sosial tertentu. k) Ragam bahasa argot adalah
Ragam sosial yang digunakan secara terbatas oleh profesi dan bersifat
rahasia. l) Ragam bahasa ken adalah Ragam sosial yang bernada
memelas, dibuat merengek-rengek penuh dengan kepura-puraan. 2.
Ragam Bahasa dari Segi Pemakaian a) Ragam bahasa berkenaan dengan
pemakaian atau fungsinya disebut fungsiolek atau register adalah
Ragam bahasa yang menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan
atau bidang apa. b) Ragam bahasa dari segi pemakaian ini yang paling
tanpak cirinya adalah dalam hal kosakata. 3. Ragam Bahasa dari Segi
Keformalan a) Gaya atau ragam beku adalah Ragam bahasa yang paling
formal, yang digunakan pada situasi-situasi hikmat. b) Gaya atau ragam
resmi adalah Ragam bahasa yang biasa digunakan pada pidato
kenegaraan, rapat dinas, surat-menyurat, dan lain sebagainya. c) Gaya
atau ragam usaha atau ragam konsultatif adalah Ragam bahasa yang
lazim dalam pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau produksi. d)
Gaya bahasa ragam santai adalah ragam bahasa yang digunakan dalam
situasi yang tidak resmi. e) Gaya atau ragam akrab adalah Ragam
bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubungannya
sudah akrab. f) Ragam bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau
jalur yang digunakan. Misalnya, telepon, telegraf, radio yang
menunjukan adanya perbedaan dari Ragam bahasa yang digunakan. 4.
Ragam Bahasa dari Segi Sarana Ragam bahasa dapat pula dilihat dari
segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut
adanya ragam lisan dan tulis. Ragam lisan adalah ragam bahasa yang
diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga
situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam tulis adalah
ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang
dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada
sasaran secara visual. Ragam bahasa ini dipengaruhi oleh bentuk, pola
kalimat dan tanda baca. Goeller (1980) mengungkapkan 3 karakteristik
ragam bahasa tulis: a) Accuracy (akurat) yaitu kelogisan segala
informasi atau gagasan yang dituliskan. b) Bravety (ringkas) yaitu
pengungkapan gagasan yang ringkas, tidak menggunakan kata-kata
mubazir dan berulang, serta seluruh kata yang digunakan dalam kalimat
ada fungsinya. c) Clarity (jelas) yaitu tulisan mudah dipahami,
penalaran jelas (alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca, dan tidak
menimbulkan tafsir ganda. 1. Berdasarkan Pokok Pembicaraan a.
Ragam bahasa undang–undang adalah ragam bahasa yang digunakan
pada undang-undang yang diberlakukan untuk hukum di Indonesia.
Ragam hukum di Indonesia memiliki ciri-ciri bahasa keilmuan
(Moeliono 1974) yaitu : 1. Lugas dan eksak. 2. Objektif dan menekan
prasangka pribadi. 3. Memberikan definisi yang cermat tentang nama,
sifat, dan kategori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran.
4. Tidak beremosi dan menjauhi tafsiran yang bersensasi 5.
Membakukan makna kata-katanya, ungkapannya dan gaya
pemaparannya b. Ragam bahasa jurnalistik adalah gaya bahasa yang
digunakan wartawan dalam menuliskan berita dan disebut juga dengan
bahasa komunikasi masa. Menurut Asep Syamsul M. Romli, bahasa
yang biasa digunakan wartawan untuk menulis berita di media massa
sifatnya : 1. Komunikatif yaitu langsung menjamah materi atau ke
pokok persoalan. 2. Spesifik yakni jelas atau mudah dipahami orang
banyak, hemat kata, menghindarkan kata mubazir, menaati kaidah EYD
dan kalimat-kalimatnya singkat. c. Ragam bahasa ilmiah adalah bahasa
Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Disebut pula
ragam baku karena ragam ini terdapat ketentuan-ketentuan baku.
Menurut Moeliono (1989:74-73) memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1.
Bersifat formal dan obyektif. 2. Lazimnya menggunakan sudut pandang
orang ketigadengan ragam kalimat pasif. 3. Mengunakan titik pandang
gramatik yang konsisten. 4. Menggunaka i8stilah khusus dengan bidang
keilmuan yang sesuai. 3/7/2020 Tugas Kuliah Umar: hakikat, fungsi dan
ragam bahasa indonesia tugaskuliahumar.blogspot.com/2013/10/bab-i-
pendahuluan-a_13.html 5/8 5. Tingkat formalitas ragam bahasa bersifat
resmi. 6. Bentuk wacana yang digunakan adalah ekspositoris/eksposisi,
bukan argumentatif, narasi, atau deskripsi. 7. Gagasannya disampaikan
dengan lengkap, jelas, ringkas, dan tepat. 8. Menghindari ungkapan
ekstrem dan emosional. 9. Menghindari kata-kata mubadzir. 10. Bersifat
moderat. 11. Digunakan sebagai alat komunikasi dengan pikiran, bukan
dengan perasaan. 12. Ukuran panjang kalimat sedang. 13. Penggunaan
majas sangat dibatasi. 14. Lazim dilengkapi dengan gambar, tabel, peta,
diagram, dan daftar. 15. Menggunakan unsur mekanis secara tepat. d.
Ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang digunakan biasa pada
cerpen, puisi ataupun jenis-jenis yang lainnya yang mengandung sastra
dari bahasa Indonesia. Jenis bahasa sastra antara lain : 1. Dilihat dari
bentuknya, sastra terdiri atas 4 bentuk, yaitu : · Prosa adalah bentuk
sastra yang diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang tidak
terikat oleh aturan-aturan seperti dalam puisi. · Puisi adalah bentuk
sastra yang diuraikan dengan menggunakan bahasa yang singkat dan
padat serta indah. Untuk puisi lama selalu terikat oleh kaidah atau
aturan tertentu, yaitu : Ø Jumlah baris tiap-tiap baitnya, Ø Jumlah suku
kata atau kata dalam tiap-tiap kalimat atau barisnya, Ø Irama, dan Ø
Persamaan bunyi kata. · Prosa liris, bentuk sastra yang disajikan seperti
bentuk puisi namun menggunakan bahasa yang bebas terurai seperti
pada prosa. · Drama, yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dengan
menggunakan bahasa yang bebas dan panjang, serta disajikan
menggunakan dialog atau monolog. Drama ada dua pengertian, yaitu
drama dalam bentuk naskah dan drama yang dipentaskan. 2. Dilihat dari
isinya, sastra terdiri atas 4 macam, yaitu : · Epik, karangan yang
melukiskan sesuatu secara obyektif tanpa mengikutkan pikiran dan
perasaan pribadi pengarang. · Lirik, karangan yang berisi curahan
perasaan pengarang secara subyektif. · Didaktif, karya sastra yang
isinya mendidik penikmat/pembaca tentang masalah moral, tatakrama,
masalah agama, dll. · Dramatik, karya sastra yang isinya melukiskan
sesuatu kejadian(baik atau buruk) dengan pelukisan yang berlebih-
lebihan. 2. Berdasarkan Media Pembicaraan a. Ragam lisan adalah
ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang
dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
Ragam bahasa lisan meliputi : 1. Ragam bahasa cakapan adalah ragam
bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara
sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik
pembicara bersifat tidak resmi. 2. Ragam bahasa pidato adalah ragam
bahasa yang digunakan saat membacakan pidato dimuka
umum.Biasanya pidato berisi penegasan kalimat untuk bias diterima si
pendengar. 3. Ragam bahasa kuliah adalah ragam bahasa yang
digunakan pada saat kuliah yaitu pada saat pembelajaran antar
mahasiswa dan dosennya. 4. Ragam bahasa panggung adalah ragam
bahasa yang digunakan seseorang saat dipanggung ketika mengsi acara
hiburan lain agar bias diterima penonton. Ciri – ciri ragam bahasa lisan :
1. Memerlukan kehadiran orang lain. 2. Unsur gramatikal tidak
dinyatakan secara lengkap. 3. Terikat ruang dan waktu. 4. Dipengaruhi
oleh tinggi rendahnya suara. Kelebihan ragam bahasa lisan : 1. Dapat
disesuaikan dengan situasi. 2. Faktor efisiensi. 3. Faktor kejelasan
karena pembicara menambahkan unsure lain berupa tekan dan gerak
anggota badan agah pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti
situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara. 4. Faktor kecepatan,
pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang
dibicarakannya. 5. Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang
memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur. 6.
Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran
dari informasi audit, visual dan kognitif 3/7/2020 Tugas Kuliah Umar:
hakikat, fungsi dan ragam bahasa indonesia
tugaskuliahumar.blogspot.com/2013/10/bab-i-pendahuluan-a_13.html
6/8 Kekurangan ragam bahasa lisan : 1. Bahasa lisan berisi beberapa
kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana. 2.
Penutur sering mengulangi beberapa kalimat. 3. Tidak semua orang bisa
melakukan bahasa lisan. 4. Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak
formal. b. Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui
media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan
kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual atau bahasa
yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai
unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara
penulisan dan kosakata. 1. Ragam bahasa teknis adalah ragam bahasa
yang dilakukan mengenai teknis atau cara penulisan yang dicontohkan
misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi. 2. Ragam bahasa
undang-undang adalah ragam bahasa yang mnggunakan komunikasi
yang resmi. 3. Ragam bahasa catatan adalah ragam bahasa yang singkat
yang diperuntukkan untuk pengingat sesuatu. 4. Ragam bahasa surat
adalah ragam bahsa yang dituliskan pada sehelai kertas yang biasanya
diberitahukan mengenai kabar atau sejenisnya yang berfungsi untuk
memberikan informasi. Ciri – ciri ragam bahasa tulis : 1. Tidak
memerlukan kehaduran orang lain. 2. Unsur gramatikal dinyatakan
secara lengkap. 3. Tidak terikat ruang dan waktu. 4. Dipengaruhi oleh
tanda baca atau ejaan Kelebihan ragam bahasa tulis : 1. Informasi yang
disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang
menarik dan menyenangkan. 2. Umumnya memiliki kedekatan budaya
dengan kehidupan masyarakat. 3. Sebagai sarana memperkaya kosakata.
4. Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan
informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu
mencanggihkan wawasan pembaca Kekurangan ragam bahasa tulis : 1.
Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu
tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna. 2.
Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika
harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin
daya pikat dan nilai jual. 3. Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak
dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan
diperlukan keseksamaan yang lebih besar Terdapat dua perbedaan
mencolok yang dapat diamati antara ragam bahasa tulis dan lisan, yaitu:
1. Dari segi suasana/peristiwa Jika menggunakan bahasa tulisan tentu
saja orang yang diajak berbahasa tidak ada di hadapan kita. Oleh karena
itu perlu ada kejelasan tentang fungsi gramatikal seperti subjek,
predikat, objek dan hubungan antara setiap fungsi tersebut harus nyata
dan jelas. Sedangkan dalam bahasa lisan pembicara langsung
berhadapan dengan lawan bicaranya sehingga unsur gramatikal tersebut
kadangkala dapat diabaikan. 2. Dari segi intonasi Yang
membedakannya adalah intonasi yaitu berkaitan dengan panjang pendek
suara/tempo, tinggi rendah suara/nada, keras atau lembutnya tekanan
yang sulit dilambangkan dalam ejaan dan tanda baca serta cara
penulisan. 3. Berdasarkan Hubungan Antarpembicara a. Ragam bahasa
resmi. b. Ragam bahasa akrab. c. Ragam bahasa agak resmi. d. Ragam
bahasa santai. 4. Berdasarkan Situasi Berdasarkan situasi pemakaianya,
bahasa dapat dibagi menjadi : ragam formal, ragam semiformal, ragam
nonformal. 3/7/2020 Tugas Kuliah Umar: hakikat, fungsi dan ragam
bahasa indonesia tugaskuliahumar.blogspot.com/2013/10/bab-i-
pendahuluan-a_13.html 7/8 a. Ragam formal digunakan dalam situasi
resmi. Ragam formal atau ragam baku yaitu ragam yang mengikuti
kaidah atau aturan kebahasaan. Bahasa baku tidak dapat digunakan
untuk segala keperluan, tetapi hanya untuk : 1. Komunikasi resmi. 2.
Wacana teknis. 3. Pembicaraan di depan khalayak ramai. 4.
Pembicaraan dengan orang yang dihormati. b. Ragam semiformal
memiliki keunikan tersendiri, karena berciri mengikuti kaidah dan
aturan yang tetap. Tetapi hanya tidak secara konsisten dilakukan pada
saat tujuan tertentu. Dalam hal ini sebagai contoh yaitu bahasa
jurnalistik, dimana biasanya pembaca berita , membacakan beritanya
tidak selalu dengan kata-kata yang baku , melainkan kadang ditengah-
tengah kata-kata baku yang mereka ucapkan terselip kata-kata yang
biasa kita gunakan untuk berbicara kepada seseorang dalam hal ini
berbicara santai kepada lawan bicara kita dalam membahas topik yang
tidak resmi. c. Ragam nonformal tidak mutlak untuk menggunakan
pemakaian kata baku. Atau dalam hal ini ragam nonformal berciri tidak
sesuai kaidah atau aturan yang tetap. Contohnya seperti pada saat kita
mengobrol santai dengan teman. BAB III PENUTUP 3/7/2020 Tugas
Kuliah Umar: hakikat, fungsi dan ragam bahasa indonesia
tugaskuliahumar.blogspot.com/2013/10/bab-i-pendahuluan-a_13.html
8/8 Daftar Pustaka http://tarirl.wordpress.com http://id.wikipedia.org
http://zhiesch.blogspot.com/ http://badar92.blogspot.com
http://nti0402.wordpress.com tugastugasmahasiswa.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai