Anda di halaman 1dari 9

POLITIK DALAM AGAMA ISLAM DAN

KRISTEN DI INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Pendidikan Agama
Dosen Pengampu : Dr. Saat Safaat, M.Pd.I

Disusun oleh:
Siti Nabilah 4022191002
Rudi Soleman 4022191033

Universitas MH. Thamrin


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2019

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa yang masi memberikan rahmat dan hidayah
Nya sehingga dapat menyelesaikan pembutan makalah ini dengan judul Politik Agama Islam Dan
kristen Di Indonesia. Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama. Dalam
makalah ini membahas tentang politik dalam agama. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman, saya yakin masi banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 09 Desember 2019

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………2
DAFTAR ISI.……………………………………………………………. 3

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.………………………...…............ 4
B. Rumusan masalah.................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan.................................................................... 4

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Politik………....................................................... 5
B. Sejarah Islam Dan Kristen…………...................................... 5
C. Politik Dalam Pandangan Islam……...................................... 5
D. Politik Dalam Pandangan Kristen…………........................... 6
E. Islam Dan Kristen Dalam Politik Di Indonesia....................... 6

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan.………………………………....………............ 8
B. Saran.…………………………….....…………...................... 8

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hubungan antara umat berbeda agama di Indonesia di tentukan oleh faktor-faktor politk, sosial
ekonomi dan teologi. Berbicara mengenai kendala politik dalam hubungan antar umat berbeda
agama di indonesia dapat di tempatkan dalam dalam kerangka sejarah perjumpaan Islam Barat
dan perjumpaan Gereja (Kristen) dan Islam yang masing-masing pihak dua kali tetap maju,
tetapi kemudian tetap mundur karena arab menduduki Asia Barat, Afrika Utara dan spanyol
sejak abad ke-7 sampai dengan abad ke-9. Dari abad ke-9 sampai abad ke-12, Negara-negara
kristen merebut kembali negara sebagian daerah yang hilang itu. Mula-mula orang Byzantim,
kemudian tentara salib Eropa barat memperoleh kembali asia kecil dan bagian Syaaria,
Palestina Spanyol.
Disamping sejarah Politik indonesia sendiri, perjumpaan Islam dan Kristen dalam sejarah
dunia bermula pada ekspansi politik dan Militer Islam pada abad-abad pertama kengkitanya
menaklukan wilayah-wilayah Kristen. Dalam hal ini kita akan melihat bagaimana peranan kedua
agama ini dalam politik khususnya di indonesia

B. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang diatas agar pembasan dalam penelitian ini tidak melebar dari
masalah yang akan di teliti, yakni sebagai berikut:
1. Apa yang melatar belakangi konversi agama kristen ke islam?
2. Mengapa memilih memeluk agama Islam dalam melakukan konversi agama?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah pembaca mengerti dan memahami
pengertian Politik dalam Agama Islam dan Kristen.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Politik
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

Dalam KBBI pengertian politik di bagi menjadi tiga bagian di antaranya:

1. Dari segi pengetahuan politik di artikan sebagai ketatanegaraan atau kenegaraan yang
menyangkut sistem kepemerintahan, dasar pemerintahan.
2. Politik menyangkut segala urusan dan tindakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap
negara lain yang menyangkut dengan kerja sama antar negara dalam memajukan keduanegara
yang bersangkutan.
3. Politik bekerja sebagai pengambilan keputusan dalam mengenai masalah dalam dangang.
Menurut Munawir Sjadzali menyebut adanya tiga pandangan kalangan Islam di Indonesia
mengenai pemikiran politik Islam, yakni:
a. Pandangan bahwa Islam juga meliputi suatu sistem keagamaan yang lengkap.
b. Pandangan yang memisahkan Islam sebagai Agama dengan urusan kenegaraan
c. Bahwa Islam mengandung tata nilai etika hidup bermasyarakat dan bernegara.

B. Sejarah Perjumpaan Islam – Kristen


Pada periode tahun 1966-1998 perjumpaan Kristen dengan Islam di tandai oleh berbagai peristiwa
dan permasalahan yang sangat rumit dan kompleks. Dalam perjumpaan tersebut kedua pihak
berlomba untuk mengembangkan diri sambil memantapkan peranya di tengah kehidupan
masyarakat, termasuk di bidang politik. Pada masa ini tampaknya kalangan Kristen agak berada
diatas angin sementara kalangan Islam dirundukan kekecewaan karena berada dalam posisi marjinal
didalam pemerintahan. Pada tahun 1974-1989 kalangan islam semakin solid walaupun posisinya
didalam kekuasaan belum dominan, sementara kalangan kristen mulai tedesak dan tidak lagi
mendapat dukungan dari penguasa pada tahun 1990-1998.

C. Politik Dalam Pandangan Islam


Adanya suatu politik adalah salah satu cara upaya menangani masalah-masalah rakyat dengan
seperangkat undang-undang untuk mewujudkan kemaslahatan dan mencegah hal-hal yang
merugikan bagi kepentingan manusia. Oleh sebab itu Islam dan umat Islam memperhatikan pada
masalah politik. Dalam hal ini Ibnu Qayyim mengemukakan: Allah Subhanahu wa T’ ala mengutus
para Rasul’Nya dan menurunkan kitab suci agar manusia melaksanakan keadilannya, yaitu keadilan
yang dilakukan sesaui dengan prinsip-prinsip langit dan bumi. Jika keadilan itu muncul dan terlihat

5
dalam cara apapun, maka itulah syariat Allah dan agamanya. Beberapa teori dalam agama Islam
ialah teori Khalifah klasik, teori Syi’ah.

Hubungan Islam dengan politik dan sistem kenegaraan pada masa Islam mengungkapkan fakta
sejarah yang sangat kompleks. Seperti argument banyak pemikir Islam adalah sebuah sistem
kepercayaan di mana agama mempunyai hubungan erat dengan poltik. Dengan demikian dalam
realitasnya, komunikasi Islam bersifat spiritual sekaligus temporal “gereja” sekaligus Negara.

Perdebatan antara hubungan Islam dan politik tidak akan pernah berhenti, baik itu di dunia Islam
maupun di Indonesia. Dimana perdebatan itu begitu vulkar ketika diadakanya rapat BPUPKI dan
memuncak dengan keluarnya piagam jakarta. Dari kepentingan demokrasi, komunitas Islam liberal
ini memberi harapan baru. Jika komunitas Islam Liberal ini terus berkembang berikut program
Islam Liberalnya, niscaya mereka mengubah apa yang sudah menjadi stereotip dalam studi
mengenai Islam dan Demokrasi. Pada akhirnya hubungan antara Islam dan politik dalam bentuk
formal tidak terealisasi dalam konstitusi Indonesia, sehingga jalan alternatifnya adalah terbentuklah
pancasila sebagai ideologi negara Indonesia.

D. Politik Dalam Pandangan Kristen


Pemisahan yang tajam antara negara merupakan salah satu bentuk pemikiran politik Mertin Luther.
Dialah yang dengan tegas membagi dua jenis hukum terhadap dua institusi itu. Prinsip yang di anut
oleh Luther untuk melihat negara itu berangkat dari pemahaman paulus (Rm. 13 dan 1 Ptr. 2:13),
yang menekankan perlunya ketaatan kepada pemerintah. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
Martin Luther berupaya berpegangkuat pada Alkitab, termasuk dalam melihat persoalan Gereja dan
Negara.

Dalam sejarah pemikiran politik umat Kristen Indonesia muncul pada jaman pergerakan
nasional. Kesadaran politik umat Kristen muncul pada masa itu umumnya menjauhi politik karena
alasan teologis. Tokoh-tokoh Kisten yang berpolitik dalam partai kristen tidak lagi terikat pada
teokrasi forman tetapi yang substansial. Setelah pengalaman panjang gereja dan Negara pada abad
pertengahan, dan oleh pengaruh revolusi francis, greja mengalami apa yang di sebut dengan agama
dan Negara.
Dalam Alkitab pemikiran politik Kristen mewarisi prinsip kenabian mengenai panggilan
penguasa untuk menegakan keadilan dan memajukan kesejahteraan rakyat yang tertindas (orang
miskin, janda, anak yatim, dan orang asing).

E. Islam Dan Kristen Dalam Politik Di Indonesia


Masalah politik di Indonesia bukan yang terutama anara kedua golongan agama, Islam dan
Kristen, melainkan antara pendukung ideologi pancasila denagan pendukung ideologi Islam.
Meskipun dari segi jumlah pemeluk Islam tergolong single majority, yang tidak semua umat
Islam menghendaki dasar negara islam.

6
Dalam sejarah pemikiran politik umat kristen muncul pada jaman pergerakan nasional. Dalam
politik umat kristen pada masa awal itu umunya lemah akibat pembinaan zending, yang umumnya
menjauhi politik karena alasan teologis.

Artinya prisip-prinsip kristen dalam urusan politik, ideologi atau kenegaraan lebih
menekankan esensi pemberlakuan kehendak Allah dalam lapangan politik, dari pada bingkai
formalnya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penerapan diatas dapat di simpulkan bahwa pengembangan teologi agama-agama harus di
terima bahwa kita sebagai umat percaya harus memiliki norma yang memperlihatkan konteks
masyarakat sebagai acuan, dan dengan mempersiapkan dan pengembangan ajaran setiap agama.

Dalam konteks politik di Indonesia, yang mengarah pada ajaran untuk membangun kerja
sama antara setiap agama dalam hal memperjuangkan masalah-masalah kemanusiaan, keadilan
atau teori. Dalam kerangka tersebut setiap agam khususnya dalam politik agama perlu
memperhatikan pemahaman dan praktis teorinya yang menyangkut keagamaan yang universal.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapakan pembaca telah mengerti dan memahami
politik dalam agama Islam dan Kristen.

8
DAFTAR PUSAKA

End, Van de dkk, sejarah perjumpaan gereja dan islam, jakarta: BPK – GM,
2001

Aritonang, Jan S Sejarah perjumpaan islam dan kristen di indonesia, Jakarta:


BPK – GM, 2004

Albahnasawi, Salim Ali, wawasansistempolitik Islam Jakarta: Pustaka Al-


Kuastar,1995

Jindan, Khalid Ibrahim, Teori politik Islam, surabaya: Risalah Gusti, 1999

Anda mungkin juga menyukai