Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ISLAM DAN POLITIK

Dosen pengampu : Susmiati, M.Ag

Mk : Pendidikan Agama

Disusun oleh

Nama : Patmala

Nim : 2201020048

Kelas : 1 (A2)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI, SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS BINA INSAN

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran ALLAH SWT,atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat di selesaikan tepat pada waktunya.

Kepadai ibu Susmiati,M.Ag penulis juga mengucapkan terima kasih karena dengan
adanya makalah ini dapat menambah wawasan tentang “islam dan politik”supaya
mengetahui sistem politik dalam islam.

Mungkin makalah ini masih banyak kekurangan dari penulis,jika ingin menambahkan
ataupun melengkapi akan di terima dengan senang hati.

Lubuklinggau,19 Desember 2022

ii
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah ...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

A.Pengertian Islam Dan Politik ............................................................................ 2


B.Sejarah Islam Dan Politik ......................................................................................... 3
C.Faktor Penyebab Umat Islam pecah dalam islam politik .................................... ..... 4
D.Nilai Nilai Dasar Islam dalam Politik ................................................................ 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 9

A.Kesimpulan .............................................................................................................. 9
B.Saran ......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Pasal 47 berisi tentang peraturan dan hubungan antara komunitas dalam
masyarakat madinah yang mejemuk.islam sendiri sebagai agama yang mengatur sistem
kehidupan dalam berbagai aspek.salah satunya dalam aspek politik.politik adalah salah
satu aspek yang di atur dalam islam.hal ini di contohkan ketika Nabi Muhammad Saw
hijrah ke kota madinah.
Adapun beberapa asas politik pemerintahan dalam islam yaitu,
pemusyawaratan antara penguasa dan rakyat ,keadilan penguasa dan ketaatan rakyat.

Orientasi utama politik dalam islam terkait dengan masalah kekuasaan yaitu
tegaknya hukum Allah di muka bumi,hal ini menunjukan bahwa kekuasaan tertinggi
ialah Allah swt.sementara manusia pada dasarnya tidak memiliki kekuasaan.

Dalam hal ini,urusan politik dan islam tidak dapat di pisahkan,sebab islam
bukanlah agama yang hanya mengatur persoalan ibadah individu saja melainkan
mengajarkan segala urusan hidup.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja nilai yang ada dalam politik islam?


2. Apa saja pengaruh dari ajaran islam yang masih terasa hingga saat ini dari segi
politik?
3. Apa saja konsep dasar dalam ilmu politik?

1.3 Tujuan

1. menjelaskan tentang nilai dasar dalam politik


2. untuk mengetahui apa itu islam dan politik
3. menambah wawasan mengenai politikn dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Islam dan Politik


Islam merupakan satu-satunya agama yang bersandar kepada wahyu Allah
secara murni. Artinya, seluruh sumber nilai dari nilai agama ini adalah wahyu yang
Allah turunkan kepada para Rasul-Nya terdahulu. Dengan kata lain, setiap Nabi adalah
muslim dan mengajak kepada ajaran Islam.
Politik berasal dari bahasa belanda politiek dan bahasa inggris yaitu
politic,yang ,masing masing bersumber dari bahasa yunani(politika-yang berhubungan
dengan negara) dan polites(warga negara) dan polis(negara kota).sehingga politk
adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara
lain berwujud proses pembuatan keputusan,khususnya dalam negara.

Islam menyebut politik dengan istilah Siyasah. Jika yang dimaksud politik


adalah siyasah mengatur segenap urusan umat, maka Islam sangat menekankan
pentingnya siyasah. Bahkan Islam sangat mencela orang-orang yang tidak mau tahu
terhadap urusan umat.
Tetapi jika siyasah diartikan sebagai orientasi kekuasaan, maka sesungguhnya
Islam memandang kekuasaan hanya sebagai sarana menyempurnakan pengabdian
kepada Allah. Tapi Islam hanya menjadi sarana dalam masalah kekuasaan.
Sebagian orang seringkali menilai istilah politik Islam diartikan sebagai politik
menurut perspektif Islam, hal itu sebagai bentuk kewajaran karena dalam dunia nyata
kita selalu disuguhkan praktik politik yang kurang atau sama sekali menyimpang dari
ajaran Islam. Sehingga muncul pertanyaan apakah politik Islam itu ada? Apakah Islam
punya konsep khusus tentang politik yang berbeda dengan konsep politik pada
umumnya?
Sampai batasan tertentu, Islam memang memiliki konsep yang khas tentang
politik. Akan tetapi, tentu saja Islam tetap terbuka terhadap berbagai konsep politik
yang senantiasa muncul untuk kemudian bisa melengkapi konsep yang sudah ada,
sepanjang tidak bertentangan dengan konsep Islam yang sudah ada.
Islam adalah agama universal, meliputi semua unsur kehidupan, dan politik,
Negara dan tanah air adalah bagian dari islam. tidak ada yang namanya pemisahan
antara agama dan politik. karena politik bagian dari risalah Islam yang
sempuran.Seperti ungkapan bahwa tidak ada kebaikan pada agama yang tidak ada
politiknya dan tidak ada kebaikan dalam politik yang tidak ada agamanya.

Di dalam Islam pun, politik mendapat kedudukan dan tempat yang hukumnya
bisa menjadi wajib. Para ulama kita terdahulu telah memaparkan nilai dan keutamaan
politik. Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa Dunia merupakan ladang
akhirat. Agama tidak akan menjadi sempurna kecuali dengan dunia. memperjuangkan
nilai kebaikan agama itu takkan efektif kalau tak punya kekuasaan politik.
Memperjuangkan agama adalah saudara kembar dari memperjuangkan kekuasaan
politik (al-din wa al-sulthan tawamaan). Pengaruh islam dalam bidang politik yaitu
adanya kiai.pada bidang ekonomi masih ada beberapa pelabuhan peninggalan islam
yang masih di gunakan.dan pada bidang sosial terhapusnya sistem kasta di masyarakat.

B.sejarah Islam dan Politik


Asal mula sebagai gerakan telah dimulai sejak zaman nabi Muhammad. Pada
622 M, sebagai pengakuan atas klaim kenabiannya, Muhammad diundang untuk
memimpin kota Medinah. Pada saat itu dua kaum yang menguasai kota; Arab Bani Aus
dan Bani Khazraj, berselisih.
Rujukan pemikiran adalah sistem kenegaraan yang dilaksana- kan oleh
Rasulullah saw dan Khulafa al- Rasyidun. Pendukung kelompok ini antara lain Hasan
al-Banna, Sayyid Quthb, Rasyid Ridha, al-Maududi. Perkembangan Islam sejak sejarah
kemunculannya lebih banyak ditandai dengan nuansa politik, sehingga melihat
perkembangan Islam harus dikaitkan dengan aktifitas politik. Sejarah Menunjukkan,
lslam mulai tampil di pentas politik semenjak Rasulullah hijrah ke Madinah, bertepatan
dengan tahun 622 M. Hanya dalam waktu sebelas tahun -Rasulullah wafat 12 rabi'ul
awal tahun 11 Hijriah. tekuasaan pemerintahan beliau meliputi semenanjung Arabia.
Kemudian memasuki abad 8 dan 9 M wilayah itu membentang dail Maroko dan
bahltan.
Konsep politik tradisional dalam Islam antara lain kepemimpinan oleh penerus
Nabi, yang disebut sebagai Kalifah (Imam dalam Syiah); pentingnya mengikuti
hukum Syariah; kewajiban bagi pemimpin untuk berkonsultasi dengan dewan Syura
dalam memerintah negara; dan kewajiban menggulingkan pemimpin yang tidak adil.
Perubahan luar biasa terjadi di Dunia Islam, ketika Kekalifahan Utsmanniyah
Turki runtuh dan dibubarkan pada 1924. Selama abad ke-19 dan ke-20, tema umum
dalam politik Islam adalah perlawanan terhadap imperialism Barat, dan penerapan
hukum syariah dengan cara apapun, baik secara demokratis maupun secara perjuangan
militer. Kekalahan tentara Arab dalam Perang Enam Hari, berakhirnya Perang
Dingin dan runtuhnya Uni Soviet dan komunisme sebagai alternatif, telah
meningkatkan daya tarik gerakan-gerakan Islam, seperti Islamisme, Fundamentalisme
Islam dan Demokrasi Islam, khususnya dalam konteks ketidakpuasan terhadap
kepemimpinan sekuler di Dunia Islam.
C.Faktor Penyebab Umat Islam Pecah Dalam Urusan Islam Dan Politik
Pada dasarnya, semua partai politik di Indonesia menerapkan strategi politik
identitas untuk memperoleh kemenangan dan orang yang berpolitik menunjukkan
identitasnya masing-masing. Hal yang tidak dibenarkan adalah menggunakan kekuatan
politik berupa tindak kekerasan terhadap suatu kelompok untuk menekan, meremehkan,
apalagi membuat kelompok lain menjadi terpinggirkan.”
Beberapa perilaku umat Islam yang kurang baik menyebabkan umat Islam terus
menerus dirundung stigma buruk, terutama pada hal toleransi, radikal, teroris, dan
dalam politik identitas,” tandasnya, Terakhir, ia menyampaikan lima hal penyebab umat
Islam mudah diadu domba hingga sulit untuk bersatu kembali. Pertama, umat Islam
sering tidak bisa menahan diri dalam perbedaan pendapat yang kemudian dilanjutkan
dalam sikap “minna” dan “minhum”. Kedua, pandangan-pandangan yang secara kaku
digunakan untuk mengklaim diri paling islami dan kelompok sesat jalan. Ketiga, tidak
memahami situasi kondisi politik dan mudah diarahkan kepada suatu tujuan politik
tertentu yang jelas-jelas bertentangan dengan aspirasi politik umat Islam. Keempat,
adanya kecenderungan umat Islam untuk masuk “surga pragmatisme materialistic”
untuk kepentingan duniawi. Kelima, lambatnya regenerasi ke pimpinan yang
berimplikasi pada terhambatnya kemajuan sosial ekonomi dan sosial
politik .Perpecahan dalam bahasa arab adalah "al-iftiraad" yang artinya "perpisahan
atau pemisahan", sedangkan menurut ulama berarti menyimpang dari
sunnah. Mayoritas penduduk.

Ustaz Wahyudi menyampaikan tiga firman Allah Swt. yang menjelaskan


tentang kekuasaan yaitu Surah Ali-Imran ayat 26, Ali-Imran ayat 189, serta Al-Baqarah
ayat 282. Ia menerangkan bahwa isu politik dalam Al-Qur’an menjadi isu penting, dan
ketiga ayat tersebut dinilai relevan dengan situasi politik di Indonesia saat ini yang
sangat dikuasai oleh oligarki. Menurutnya, implementasi berpolitik dengan Islam di
Indonesia terdapat dialektika politik yang dimanfaatkan untuk memecah belah umat
Islam. Misalnya dengan memakai terminologi asing yang salah secara konsep dan
digunakan secara tidak benar. Di antaranya terorisme, radikalisme, intoleransi, dan
politik identitas.

Ia memaparkan bahwa istilah-istilah tersebut digunakan sesuka hati tanpa


berlogika dan tidak ada etika. Misalnya penggunaan istilah radikal yang memberikan
stigma buruk kepada orang lain, yang justru masuk dalam perilaku intoleransi.
“Radikalisme merupakan salah satu istilah untuk meneror umat Islam. Salah satunya
yang pernah dialami oleh Prof. Dien Syamsudin dikategorikan tokoh radikal karena
sikap kritisnya sebagai guru besar,” ujarnya.

Sedangkan dalam urusan intoleransi, kata Ustaz Wahyudi, sebenarnya istilah


yang kurang tepat dengan kultur sosial Indonesia yang masyarakatnya ramah, suka
bergotong-royong, dan saling membantu orang lain. “Beberapa perilaku umat Islam
yang kurang baik menyebabkan umat Islam terus menerus dirundung stigma buruk,
terutama pada hal toleransi, radikal, teroris, dan dalam politik identitas,” tandasnya,
Terakhir, ia menyampaikan lima hal penyebab umat Islam mudah diadu domba hingga
sulit untuk bersatu kembali. 
1. Umat Islam sering tidak bisa menahan diri dalam perbedaan pendapat .
2. Pandangan-pandangan yang secara kaku digunakan untuk mengklaim diri paling
islami dan kelompok sesat jalan.
3. Tidak memahami situasi kondisi politik dan mudah diarahkan kepada suatu tujuan
politik tertentu yang jelas-jelas bertentangan dengan aspirasi politik umat Islam. 
4. Adanya kecenderungan umat Islam untuk masuk “surga pragmatisme
materialistic” untuk kepentingan duniawi.
5. Lambatnya regenerasi ke pimpinan yang berimplikasi pada terhambatnya kemajuan
sosial ekonomi dan sosial politik.

D.Nilai Nilai Dasar Politik Dalam Islam


Ada beberapa nilai dasar politik dalam islam yang harus kita ketahui antara lain
sebagai berikut:
1.Musyawarah
Kita semua pasti sudah sering mendengar kata ini, musyawarah adalah hal yang
sangat penting dan mendasar dalam kepemimpinan, dapat dikatakan bahwa musyawarah
adalah awal dari suatu pemerintahan yang baik dan merupakan pilar yang menentukan
keadilan di antara manusia. Prinsip ini disesuaikan dengan ayat Al-Qur'an Surah Ali-Imran
(3):159,
‫هّٰللا‬
ِ ۚ M‫اورْ هُ ْم فِى ااْل َ ْم‬
‫ر‬M ِ ‫ك ۖ فَاعْفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش‬ ِ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِّمنَ ِ لِ ْنتَ لَهُ ْم ۚ َولَوْ ُك ْنتَ فَظًّا َغلِ ْيظَ ْالقَ ْل‬
َ ِ‫ب اَل ْنفَضُّوْ ا ِم ْن َحوْ ل‬
َ‫فَا ِ َذا َع َز ْمتَ فَتَ َو َّكلْ َعلَى هّٰللا ِ ۗ اِ َّن هّٰللا َ يُ ِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِ ْين‬

Artinya : “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk
mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila
engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakal lah kepada Allah. Sungguh, Allah
mencintai orang yang bertawakal.”

2. Keadilan

Kata yang satu ini juga sudah tidak asing, keadilan. Penyelenggara pemerintahan
harus mampu adil dalam menjalankan tugasnya. Salah satu perintah Allah untuk berbuat
adil terdapat pada Al-Quran Surah Al-Nahl (16):90,

َ‫اِ َّن هّٰللا َ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َوااْل ِ حْ َسا ِن َواِ ْيت َۤاِئ ِذى ْالقُرْ ٰبى َويَ ْن ٰهى َع ِن ْالفَحْ َش ۤا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ ن‬

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran.”

3. Kebebasan

Kebebasan? Boleh berbuat seenaknya saja dong? Jangan salah teman-teman!


Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan kita sebagai warga negara untuk memilih hal
yang lebih baik, sehingga dari proses berpikir yang baik ini kita dapat menghasilkan
perbuatan yang baik juga. Kebebasan berpikir dan berbuat ini pernah diberikan kepada
Nabi Adam dan Hawa oleh Allah untuk mengikuti petunjuknya, sebagaimana Firman
Allah Swt. Surah Taha (20):123,

‫ضلُّ َواَل يَ ْش ٰقى‬ َ ‫ْض َع ُد ٌّو ۚفَا ِ َّما يَْأتِيَنَّ ُك ْم ِّمنِّ ْي هُدًى ەۙ فَ َم ِن اتَّبَ َع ه ُٰد‬
ِ َ‫ي فَاَل ي‬ ُ ‫قَا َل ا ْهبِطَا ِم ْنهَا َج ِميع ًۢا بَ ْع‬
ٍ ‫ض ُك ْم لِبَع‬
Artinya : “Dia (Allah) berfirman, “Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama,
sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Jika datang kepadamu petunjuk
dari-Ku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan
tidak akan celaka.”

4. Persamaan

Kalian pasti sudah tahu dong di Indonesia kita memiliki berbagai suku, ras, agama
dan bahasa. Tapi jangan khawatir karena kita semua memiliki hak yang sama sebagai
warga negara/masyarakat. Ditegaskan juga dalam Al-Qur'an bahwa yang membedakan
antara manusia adalah ketakwaanya. Sebagaimana Firman Allah Swt. Surah Al-Hujurat
(49):13,

‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۚ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر‬

Artinya : “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.”

5. Anti Politik Uang

Di antara kalian pasti masih ada yang baru mendengar istilah ini kan? Apa sih
maksudnya? Jadi money politic atau politik uang dikenal oleh masyarakat sebagai serangan
fajar, hadiah, hibah, shadaqah dan sebagainya. Mirisnya hal ini dianggap hal biasa,
padahal hal seperti ini harus dihilangkan karena dapat menurunkan kualitas pemilu dan
mempengaruhi kualitas para pemimpin. Kok bisa? Bisa! Karena membuat hanya orang-
orang yang memiliki uang saja yang bisa menjadi pemimpin dan sangat berpotensi
membuat rakyat terbengkalai karena korupsi maupun suap yang terjadi akibat dari para
pemimpin yang hanya memikirkan uang. Prinsip ini didukung dengan ayat Al-Qur'an
Surah Al-Baqarah (2):188,

َ‫اس بِااْل ِ ْث ِم َواَ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬ ‫ْأ‬ ‫ْأ‬


ِ َّ‫ࣖ َواَل تَ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل َوتُ ْدلُوْ ا بِهَٓا اِلَى ْال ُح َّك ِام لِتَ ُكلُوْ ا فَ ِر ْيقًا ِّم ْن اَ ْم َوا ِل الن‬
Artinya : “Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan
(janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar
kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu
mengetahui.”

6. Prinsip boleh meminta pertanggungjawaban Pemimpin Pemerintahan dan ruang lingkup


patuh kepadanya

Duh, maksudnya bagaimana, sih? Jadi kita sebagai rakyat memiliki posisi sebagai
pemantau atas kerja pemimpin, dan seorang pemimpin harus melaksanakan
hak-hak/amanat rakyatnya. Hal ini disebutkan dalam Al-Quran Surah Al-Anfal (8):27,

َ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تَ ُخوْ نُوا هّٰللا َ َوال َّرسُوْ َل َوتَ ُخوْ نُ ْٓوا اَمٰ ٰنتِ ُك ْم َواَ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُموْ ن‬

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedang kamu mengetahui.”

Nah, meski politik sangat erat kaitannya dengan rakyat dan pemimpin, namun
dalam Islam politik memiliki makna yang luas, bukan hanya masalah pemerintahan dan
posisi di lembaga negara, politik dalam islam menyangkut kemaslahatan umat dalam
kehidupannya serta hubungan kemasyarakatan secara umum. Semoga para pemimpin kita
dalam berpolitik selalu menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dalam Al-Qur'an demi
kemaslahatan rakyatnya.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Islam merupakan agama yang kaya dengan pemikiran politik.
Penjabaran pemikiran politik Islam terentang mulai masalah etika politik, filsafat politik,
agama, hukum, hingga tata negara. Tapi keragaman khazanah pemikiran politik Islam itu
bisa dikatakan bermuara pada pemikiran tentang dikotomi hubungan agama  dan negara.

Tentang hal ini minimal ada dua arus besar pendapat para ahli (ulama,
cendekiawan, pemikir) tentang hubungan agama dan negara, sebagian orang menggagas
dan menginginkan adanya pemisahan antara agama (Islam) dan politik (negara) sementara
sebagian yang lain berpendapat dan menghendaki penyatuan Islam dan politik.

Inilah problematika yang nampaknya sulit disatukan dikalangan umat Islam.


Berbeda dengan agama Kristen sejak revolusi Prancis agama ini relatif telah selesai
membahas hubungan gereja dan negara–bahwa gereja harus terpisah dari negara—Islam
masih berkutat pada persoalan yang satu ini, sejak zaman Nabi hingga zaman kini,
termasuk kaum Muslimin di Indonesia.

SARAN

 Menyelaraskan faktor-faktor yang terlibat dalam proses pembelajaran agar


berkelanjutan.
 Mari kita bersatu membenahi saran dan prasarana yang tidak sesuai dengan proses
pembelajaran.
 Gunakan metode pembelajaran yang terbukti.

DAFTAR PUSTAKA

https://alkhairat.ac.id/pengertian islam dan politik

https://www.gramedia.com/literasi/contoh-saran-dalam-makalah-dan-karya-ilmiah/
https://kumparan.com/fritania-awani/nilai-nilai-penting-politik-dalam-islam-
1wWuMT52fNS?ref=register

https://id.wikipedia.org › wiki › Politik_Islam


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai