Disusun oleh :
Maudy Yunita Wulan Sari Ahmad (F041211060)
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pendidikan
Agama Islam. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
maka saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Politik 2
B. Urgensi Partai Dalam Perspektif Islam
..........................................................................................................................................3
C. Demokrasi 4
D. Hubungan Antara Agama Islam Dan Demokrasi
..........................................................................................................................................4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi merupakan suatu hal yang sangat sering dibicarakan oleh semua orang
dari berbagai kalangan. Demokrasi adalah sebuah hal yang sangat didambakan khususnya
bagi orang-orang yang sadar dan tertarik akan hukum dan politik. Demokrasi juga sering
dikaitkan dengan kehidupan bernegara bahkan beragama. Dalam kaitannya dengan agama,
khususnya agama islam demokrasi sering diperbincangkan. Banyak orang percaya bahwa
demokrasi akan banyak membawa hal positif dibandingkan hal negatif.
Menurut bahasa politik adalah hal yang berkaitan dengan kekuasaan. Hal ini sangat
menarik perhatian para peneliti sejarah karena agama islam sendiri sudah memiliki sejarah
panjang yang berhubungan dengan kekuasaan dalam konteks politik umat islam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Politik Islam
Politik adalah sarana dan upaya untuk memecahkan masalah rakyat dengan kerangka
hukum untuk menciptakan manfaat dan mencegah yang merugikan kepentingan umat
manusia dengan menyampaikan pesannya. Selain itu, politik Islam merupakan aktivitas
politik sebagian umat Islam yang menjadikan Islam sebagai tolak ukur nilai-nilai dan dasar
solidaritas kelompok yang ada untuk menciptakan gerakan dakwah. Jika kata politik
dikaitkan dengan Islam, maka Islam politik adalah aktivitas politik sebagian umat Islam yang
menggunakan Islam sebagai acuan nilai dan dasar solidaritas kelompok. Pendukung politik
Islam belum tentu semua Muslim (pengikut agama Islam), oleh karena itu dalam kategori
politik dapat disebut sebagai kelompok politik agama Islam, juga menekankan religiositas
dalam politik, seperti penggunaan simbol-simbol Islam, dan istilah isrilah Islam dalam aturan
dasar organisasi, Perjuangan Khittah, dan Wacana Politik.
Secara politis, perlu dicatat bahwa pada masa Nabi ia mendirikan "tatanan sosial-
politik" di Madinah. Namun lebih dari tiga abad kemudian, para pemikir hukum baru mulai
merumuskan teori-teori politiknya secara lebih sistematis. Diantaranya yang paling populer
adalah Al Mawardi dan Al GhazaIi. Secara umum, dua ulama Sunni yang membentuk
pendapat mereka.
2
Pemerintah juga diperlukan untuk menegakkan keadilan dan melawan tirani. Namun, al
Maududi menolak sistem nasionalis sebagai akar penyebab chauvinisme, fanatisme,
penindasan, diskriminasi dan tirani, dengan mengatakan bahwa hanya
pemerintahan Islam yang dapat mencapai apa pun karena didasarkan pada pluralisme dan
melawan ras dan agama. dan agama, warna dan perbedaan etnis. Menurutnya, puncak
kesempurnaan pemerintahan Islam adalah karena didasarkan pada agidah dan realisasi penuh
syariat Islam.
Landasan lahirnya partai-partai Islam pada umumnya karena pengaruh ajaran Islam
itu sendiri. Keinginan untuk menjalankan ajaran Islam dengan sempurna setelah mengetahui
bahwa hukum-hukum buatan manusia tidak menyelesaikan berbagai masalah di luar budaya
barat dan bahwa hukum-hukum yang berorientasi pada nilai-nilai material tidak membawa
kepada kebahagiaan yang hakiki.
Beberapa faktor yang membuat kebangkitan Islam semakin meluas: pertama, frustrasi
dengan budaya Barat. Frustrasi ini adalah akibat dari keyakinan bahwa budaya Barat telah
menghina umat Islam. Kedua kegagalan-kegagalan ideologi dominan sebagai ciptaan Barat;
kapitalisme, komunisme, artinya umat Islam di negara dengan mayoritas Muslim ingin
menjadikan Islam sebagai ideologi daripada ideologi sekuler dalam festival kehidupan sosial
dan politik. Dasar utama hak-hak politik semua warga negara dalam suatu bangsa harus
berpangkal dari dua alasan: pertama, Islam tidak mengizinkan negara berdasarkan pengaruh
atau dominasi individu atau pihak manapun, dengan kata lain, negara harus lahir. berdasarkan
persetujuan orang-orang karena Al-Qur'an mendikte latihan musyawarah.
Kedua, berdasarkan tanggung jawab ummat dalam menjalankan syariah dalam segala
aspek kehidupan. Namun, umat tidak dapat menjalankan kedaulatannya secara langsung,
sehingga teori agensi muncul sebagai sarana representasi politik umat. Jadi kedaulatan benar-
benar milik rakyat.
3
C. Demokrasi Islam
Demokrasi secara umum berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.
Menurut Hendry B Mayo demokrasi adalah seuatu sistem yang menjamin bahwa kebijakan
umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi oleh rakyat secara
efektif dalam pemilihan berkala yang didasarkan oleh dasar prinsip kesamaan politik dan
diselenggarakan dalam suasana bebas berpolitik.
Jika kita berbicara tentang islam dan demokrasi pada dasarnya sangat aksiomatis.
Karena islam adalah agama yamg mengatur asas-asas ibadah, akhlak dan muamalat manusia.
Sedangkan demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan dan mekanis kerja antar anggota
masyarakat serta diyakini sebagai simbol dari hal-hal positif. Hubungan antara demokrasi dan
Islam bermula dari ketegangan teologis antara keinginan untuk memahami doktrin-doktrin
yang telah matang dalam sejarah dinasti-dinasti Islam dan kebutuhan untuk memberikan
wawasan baru tentang doktrin-doktrin tersebut dalam menghadapi fenomena sosial yang
selalu berubah. Secara garis besar demokrasi dan islam terdapat tiga pemikiran yaitu:
Kelompok ini, yang sering disebut sebagai kelompok islamis atau islam ideologis,
menganggap Islam sebagai sumber alternatif demokrasi, sehingga demokrasi sebagai konsep
Barat tidak sesuai sebagai norma berbangsa dan bernegara. karena logika yang mereka pakai
demokrasi itu dari barat dan barat itu bukan muslim maka barat itu kafir. Sesuatu yang kafir
adalah dosa maka bagi muslim mengikuti demokrasi adalah dosa.
kelompok ini menyetujui adanya demokrasi dalam islam tetapi tetap mengakui adanya
perbedaan diantara keduanya. Jika demokrasi dimaknai secara substantif, yaitu kedaulatan
ditangan rakyat islam merupakan sistem politik yang demokratis. Demokrasi adalah konsep
yang sejalan dengan islam setelah diadakan penyusunan penafsiran.
4
3. Islam membenarkan dan mendukung demokrasi
Kelompok ini sering dikenal sebagai kelompok liberal atau moderat. Menurut
kelompok ini islam merupakan sistem nilai yang membenarkan demokrasi seperti yang
diterapkan pada negara-negara maju saat ini. Penerimaan ini disebabkan oleh adanya prinsip-
prinsip demokrasi yang dianggap terkandung dalam islam seperti musyawarah, keadilan,
persamaan, dll.
D. Kesimpulan
Politik Islam adalah aktivitas politik umat Islam tertentu, yang menjadikan Islam sebagai
norma nilai dan dasar solidaritas kelompok yang ada untuk menciptakan gerakan dakwah.
Jika kata politik diasosiasikan dengan Islam, maka Islam politik adalah aktivitas politik
sebagian umat Islam yang menggunakan Islam sebagai acuan nilai dan dasar solidaritas
kelompok. Demokrasi pada umumnya adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk
rakyat. Menurut Hendry B Mayo, demokrasi adalah suatu sistem yang menjamin bahwa
kebijakan publik ditentukan oleh mayoritas perwakilan dan diawasi secara efektif oleh rakyat
dalam pemilihan umum berkala berdasarkan prinsip kesetaraan politik dan diselenggarakan
dalam suasana politik yang liberal.
5
Daftar Pustaka
Putra, O.E. 2008. POLITIK DAN KEKUASAAN DALAMISLAM. Diakses pada 10 April 2022
dari https://digilib.uin- suka.ac.id/id/eprint/8600/1/OKRISAL%20EKA%20PUTRA
%20POLITIK%20DAN%20KEKUASAAN%20DALAMISLAM
%20(PENGANTAR%20STUDI%20POLITIK%20DALAM%20ASPEK
%20MANAJEMEN%20DAKWAH).pdf
Iftitah, N.R. 2014. Islam dan Demokrasi. Diakses pada 10 April 2022 dari
https://www.researchgate.net/publication/332560815_ISLAM_DAN_DEMOKRASI