Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PANCASILA

ISLAM DAN DEMOKRASI

Dosen Pengampu : Siti Mahmudah Noorhayati, S. Th. I. M. Fil. I

Disusun Oleh :

Aditiya NIM : 23702331019

Isti Ihful Asih NIM : 23702331011

Zidan Fauzan Nasrulloh NIM : 23702331022

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

IAI NASIONAL LAA ROIBA BOGOR

2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tidak
lupa kami ucapkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Kami
bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Pancasila yang diampu oleh ibu Siti Mahmudah Noorhayati S. Th. I M. Fil. I.
Yang mana makalah ini berisikan tentang makna dari Islam dan demokrasi serta
hubungannya.

Kami menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena
itu, apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini,
kami sangat berterima kasih. Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat
berguna untuk kita semua. Amin.

Bogor, 5 Desember 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Islam..................................................................................................2
B. Pengertian Demokrasi.........................................................................................3
C. Hubungan Agama dan Demokrasi.......................................................................4
D. Islam dan Demokrasi...........................................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi merupakan sebuah istilah yang sangat popular. Tidak
ada istilah lain dalam wacana politik yang banyak dibicarakan orang,
aktivis, politisi ataupun akademisi, melebihi istilah demokrasi. Istilah ini
juga didambakan semua orang terutama yang mempunyai kesadaran
politik, untuk mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka percaya
bahwa demokrasi akan lebih banyak membawa kemaslahatan manusia
ketimbang implikasi negatifnya, yakni mahal dan kompleksnya dalam
proses pembuatan kebijakan publik1.
Wacana tentang demokrasi seringkali dikaitkan dengan berbagai
persoalan dalam kehidupan ini, misalnya islam dan demokrasi,
demokratisasi pendidikan islam dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Islam dan demokrasi ?
2. Bagaimana hubungan antara Islam dan demokrasi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari Islam dan demokrasi.
2. Mengetahui hubungan antara Islam dan demokrasi.

1
Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2006), vii.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Islam
Secara etimologi islam berasal dari bahasa arab, terambil dari kosa
kata „‟salima‟‟yang berarti selamat sentosa. Dari kata ini kemudian
dibentuk „‟aslama‟‟ yang berarti memelihara, selamat, sentosa, dan berarti
pula berserah diri, patuh, tunduk dan taat 2.
Islam dari segi istilah adalah agama yang diturunkan oleh Allah
SWT kepada nabi Muhammada SAW yang isinya bukan hanya mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, melaikan juga mengatur hubungan
manusia dengan manusia dan alam jagat raya3. Semua yang berkenaan
dengan perbuatan, prilaku umat manusia telah diatur Allah dalam agama
islam tercanatum dalam Al-Quran dan hadis Rasulullah SAW.
Islam adalah ajaran yang bertujuan membahagiakan manusia di
dunia dan di akhirat secara bersama-sama dan saling berkaitan.
Kebahagiaan hidup di dunia harus menjadi sarana untuk mencapai
kebahagiaan hidup di Akhirat, dan harapan hidup di akhirat harus menjadi
landasan motivasi dalam melakukan kegiatan di dunia yang didasarkan
pada petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Terpisahnya dari kedua macam
tujuan hidup ini akan melahirkan kehidupan yang timpang atau berat
sebelah, sehingga tidak mencapai kebahagiaan hidup yang seutuhnya4.
2

2
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 11.
3
Ibid hal 24
4
Taufik Rahman, Hadits-Hadits Hukum, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 411

2
B. Pengertian Demokrasi
Secara etimologis, kata demokrasi (dari bahasa Yunani) adalah
bentukan dari dua kata, demos (rakyat) dan cratein atau cratos (kekuasan
dan kedaulatan).
Secara normatif, demokrasi diartikan sebagai pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat 5. Sedangkan pengertian dari sistem
politik demokrasi dinyatakan oleh Hendry B. Mayo “a democratic
political system is on in which public policies are made on a majority
basis, by representative subject to effective popular control at periodic
elections which are conducted on the principle of political equality and
under conditions of political freedom”6 (sistem politik demokrasi adalah
suatu sistem yang menjamin bahwa kebijakan umum ditentukan atas
dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi oleh rakyat secara efektif
dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas dasar prinsip
kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya
kebebasan politik).

5
Afan Gaffar, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2006), vii.
6
Hendry B. Mayo, An Introduction to Democratic Theory (New York: Oxford
University Press, 1960), 70

3
C. Hubungan Agama dan Demokrasi
Memperbincangkan hubungan agama dan demokrasi, dalam hal
ini terdapat tiga pandangan atau model yaitu7:
1. Model paradoksal atau model negatif yang menyatakan bahwa antara
agama dan demokrasi tidak dapat dipertemukan bahkan berlawanan
(agama versus demokrasi). Adapun tokoh penganut pandangan ini ini
adalah Karl Marx, Max Weber, Nietzche dan Satre. Paling tidak ada
tiga argumen tentang tidak sejalannya antara agama dan demokratisasi.
Pertama, argumen historis-sosiologis yang menjelaskan bahwa
sejarah agama memberikan gambaran peran agama tidak jarang hanya
digunakan oleh penguasa politik dan pimpinan organisasi keagamaan
untuk mendukung kepentingan kelompok. Kedua, argument filosofis
yang menyatakan bahwa keterikatan pada doktrin agama akan
menggeser otonomi dan kemerdekaan manuasia yang berarti juga
menggeser prinsip-prinsip demokrasi. Ketiga, argumen teologis yang
menegaskan bahwa agama bersifat deduktif, metafisis dan menjadikan
rujukannya pada Tuhan, padahal Tuhan tidak hadir secara empiris,
sementara demokrasi adalah persoalan empiris, konkret dan dinamis.
Maka agama tidak mempunyai kompetensi menyelesaikan persoalan
demokrasi.
2. Model sekuler atau model netral menyatakan bahwa hubungan agama
dengan demokrasi bersifat netral, di mana urusan agama dan politik
termasuk demokrasi berjalan sendiri-sendiri. Persoalan agama
menyangkut persoalan pribadi dengan Tuhannya, dalam artian ajaran
agama tidak masuk dalam wilayah publik atau negara, begitu pula
negara tidak mengurus agama.
3. Model teodemokrasi atau model positif menyatakan bahwa agama dan
demokrasi mempunyai kesejajaran dan kesesuaian.

7
A. Ubaidillah, Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, HAM dan Masyarakat
Madani, 194-196.

4
D. Islam dan Demokrasi

Memperbincangkan hubungan Islam dengan demokrasi pada


dasarnya sangat aksiomatis. Sebab Islam merupakan agama dan risalah
yang mengandung asas-asas yang mengatur ibadah, akhlak dan muamalat
manusia. Sedangkan demokrasi hanyalah sebuah sistem pemerintahan dan
mekanisme kerja antar anggota masyarakat serta simbol yang
diyakinibanyak membawa nilai-nilai positif. Polemik hubungan
demokrasidengan Islam berakar pada sebuah ketegangan teologis antara
rasa kehausan memahami doktrin yang telah mapan oleh sejarah dinasti-
dinastimuslim dengan tuntutan untuk memberikan pemahaman baru pada
doktrin tersebut sebagai respon atas timbulnya fenomena sosial yang
terusberkembang8. Secara garis besar wacana Islam dan demokrasi
terdapattiga pemikiran yaitu9:

1. Islam dan demokrasi adalah dua sistem yang berbeda


Kelompok ini sering disebut sebagai kelompok islamis atau
islam ideologis, yang memandang islam sebagai sistem alternatif
demokrasi, sehingga demokrasi sebagaimana konsep barat tidak tepat
dijadikan acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Logika
yang dipakai mereka adalah pemerintahan demokrasi berasal dari
barat dan barat bukanlah islam sehingga barat adalah kafir. Segala
sesuatu yang kafir tentunya berdosa sehingga mengikuti demokrasi
bagi muslim sejati adalah berdosa. Pendek kata, menurut kelompok
ini demokrasi merupakan sistem kafir karena telah meletakkan
kedaulatan negara di tangan rakyat bukan Tuhan. Kelompok ini
diwakili oleh Taqiyuddin an-Nabhani dengan partainya Hizbut Tahrir
yang sangat menentang ide-ide demokrasi dan berpendapat bahwa
sebagian besar dari aktifitas demokrasi tertolak secara syar‟i. Mereka
memandang bahwa prinsip pemilu secara jelas melanggar asas
wakalah, yaitu materi yang diwakilkan didasarkan atas asas demokrasi,
yang menurut pandangan Hizbut Tahrir adalah batil.
5

2. Islam berbeda dengan demokrasi


Kelompok ini menyetujui adanya prinsip demokrasi dalam islam
tetapi tetap mengakui adanya perbedaan antara islam dan demokrasi

8
Haryanto Al-Fandi, Desain Pembelajaran yang Demokratis dan Humanis (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2011), 50.
9
Ibid., 52-56

5
apabila demokrasi didefinisikan secara prosedural seperti yang
dipahami dan dipraktikkan di negara-negara barat. Sebaliknya jika
demokrasi dimaknai secara substantif, yaitu kedaulatan di tangan
rakyat islam merupakan sistem politik yang demokratis. Demokrasi
adalah konsep yang sejalan dengan islam setelah diadakan penyesuaian
penafsiran terhadap konsep demokrasi itu sendiri. Di antara tokoh
muslim yang mendukung pandangan ini adalah Abul A‟la alMaududi
yang menyatakan bahwa demokrasi sekuler barat, pemerintahan
dibentuk dan diubah dengan pelaksanaan pemilihan umum. Demokrasi
dalam islam juga memiliki wawasan yang mirip, tetapi perbedaannya
terletak pada kenyataan bahwa jika di dalam sistem barat suatu negara
demokratis menikmati hak kedaulatan mutlak. Dalam demokrasi islam
kekhalifahan ditetapkan untuk dibatasi oleh batas-batas yang
digariskan hukum ilahi.
3. Islam membenarkan dan mendukung demokrasi
Kelompok ini sering disebut dengan kelompok moderat atau
liberal. Menurut kelompok ini islam merupakan sistem nilai yang
membenarkan demokrasi seperti yang sekarang dipraktikkan di
negara-negara maju. Penerimaan ini disebabkan apa yang dianggp
prinsipprinsip demokrasi sesungguhnya juga terkandung dalam ajaran
islam seperti keadilan, persamaan, musyawaran dan lain sebagainya.
Jika demokrasi sebagai sebuah gagasan yang mendasarkan
prinsip kebebasan, kesetaraan, dan kedaulatan manusia untuk
menentukan hal-hal yang berkaitan dengan urusan publik, maka secara
mendasar sejalan dengan islam. Hal ini paling tidak akan tampak
dalam dua hal.
Pertama, pada ajaran islam tentang nilai-nilai kehidupan yang
harus dijadikan acuan, yaitu10:
a. Al-musawah atau persamaan derajat kemanusiaan di hadapan
Allah swt. Dalam konsepsi islam, semua manusia sama dalam
martabat dan kedudukannya, tidak ada perbedaan di hadapan
Allah kecuali dalam hal ketakwaanya. Allah berfirman dalam
Surat al-Hujurat (49) ayat 13:
6

10
Abdul Ghofur, Demokratisasi dan Prospek Hukum Islam di Indonesia: Studi atas
Pemikiran Gus Dur (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), 41.

6
ٰۤ
ۗ ‫النا ُس ِاَّنا َخَمْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُْن ٰثى َو َج َعْم ٰن ُك ْم ُش ُع ْهًبا َّوَقَبآِئ َل ِلتَ َعا َرُف ْها‬
َّ ‫ُّها‬
َ ‫ي‬ ‫ا‬
َ ‫ي‬
ٰ

ٰ ِ ُ ‫للاِ اَ تْٰق‬
‫للا َعمِ ْيم َخِب ْير‬ ِ ِ
َ ّ ‫ٮك ْم ۗ ا َّن‬ ّٰ ‫ا َّن اَ ْك َرَم ُك ْم ع ْن َد‬

"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)11.
b.
Al-hurriyah, kemerdekaan atau kebebasan berdasarkan
pertanggungjawaban moral dan hukum, baik di dunia maupun di
akhirat. Prinsip ini didasari oleh konsep yang menghormati nilai-
nilai kemanusiaan yang memandang bahwa manusia adalah
makhluk terhormat yang diberikan kemudahan oleh Allah untuk
mempunyai kebebesan memilih. Dalam islam, prinsip ini adalah
ayat perjanjian ketika manusia membenarkan ke-rububiyah-an
Allah. Allah berfirman dalam Surat al-A‟raf (7) ayat 172:
ٰۤ ٰۤ ْۢ
ۗ ‫ظ ُه ْهِرِه ْم ُذِّريَّتَ ُه ْم َو َا ْش َه َد ُه ْم َعٰمى َا ْنُف ِس ِه ْم‬
ُ ‫ُّك ِم ْن َبِن ْي ٰا َد َم ِم ْن‬ ِ
َ ‫َو ا ْذ َا َخ َذ َرب‬

‫ٰم ِة ِاَّنا ُكَّنا َع ْن ٰه َذا ٰغ ِفِم ْي َن‬ ِ ِ ٰ ُ ‫اََل ْس ُت ِب َرّب‬


َ ‫ِك ْم ۗ َقا لُ ْها َبمى ۗ َشه ْدَنا ۗ اَ ْن تَُق ْهلُ ْها َي ْهَم اْلقي‬

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang


belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah
mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman),
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau
Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika
itu kami lengah terhadap ini,"12.

11
https://quran-id.com (QS. Al-Hujurat 49:13)
12
https://quran-id.com (QS. Al-A‟raf 7:172)

7
c. Al-ukhuwwah, persaudaraan sesama manusia sebagai satu species
yang diciptakan dari bahan baku yang sama. Allah berfirman
dalam Surat al-Baqarah (2) ayat 213:

َ ‫ْ ِِسَْيَ َّ ُه ٌْر ِِزَْيَ ۗ َّا َ ًْصَ لَ َهعَ ُِ ُن ْال ِك ٰت‬


‫ة تِا‬ ٰ َ‫ض ا ُ َّهحً َّّا حِ دَج ً ۗ فَثَعَث‬
ّ َ‫ّللا ُ الٌَّثِ بمّيَ ُهث‬ ُ ‫كَا ىَ الٌَّا‬
‫هِي تَ ْع ِد َها‬ْ ْۢ ٍُْْ ُ ‫ف فِ ْم َِ ا ََِّّل الَّ ِرَْيَ ا ُ ّْت‬
َ َ‫ـق ِل َمحْ كُ َن تَمْيَ الٌَّا ِض فِ ْم َوا ا ْختَلَفُ ْْا فِ ْم َِ ۗ َّ َها ا ْختَل‬ ِ ّ ‫ْل َح‬
ُ‫ـق تِ ِا ذًْ بَِ ۗ َّا ّٰٰلل‬ ِ ّ ‫ّللاُ الَّ ِرَْيَ ٰا َهٌُ ْْا ِل َوا ا ْخت َ َلفُ ْْا فِ ْم َِ هِيَ ْال َح‬ٰ َٓ‫َجا ٓ َءتْ ُِ ُن ْالثَمِّ ٌٰتُ تَ ْغم ًْۢا تَ ْمٌَ ُِ ْن ۗ فَ َِد‬
ِ ٔ‫ْا ٓ ُء ا ِٰل‬
‫ص َسا طٍ ُّه ْست َ ِقم ٍْن‬ َ ََّ ‫ٕ َه ْي‬
ْ ‫ََ ِْ ِد‬

"Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para


nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan
diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung
kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang
perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah
orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang
nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka
sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk
kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka
perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki ke jalan yang lurus."13
d. Al-Adalah, keadilan yang berintikan kepada pemenuhan hak-hak
manusia sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
Allah berfirman dalam Surat al-Ma‟idah (5) ayat 8:

13
https://quran-id.com (QS. Al-Baqarah 2:213)

8
ٰۤ
‫ع ٰلٔ ا َ ََّّل‬ َ ‫َٰٰۤـاََُّ َِا الَّ ِرَْيَ ٰا َهٌُ ْْا كُ ًُْْ ْْا قَ َّْا ِهمْيَ ِ ّٰٰللِ شُ َِدَآ َء تِا ْل ِق ْس ِط ۗ َّ ََّل ََج ِْس َهٌَّكُ ْن‬
َ ‫شٌ َٰا ىُ قَ ْْ ٍم‬

َ‫ّللا َخثِم ٌْس ْۢ ِت َوا ت َ ْع َولُ ْْى‬ ُ ‫ت َ ْع ِدلُ ْْا ۗ اِ ْع ِدلُ ْْا ۗ ُ َُْ ا َ ْق َس‬
ٰ ‫ب لِلت َّ ْق ْٰٓ ۗ َّا تَّقُْا‬
َ ٰ ‫ّللاَ ۗ ا َِّى‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak


keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih
dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh,
Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan."14

e. Al-syura, musyawarah, dimana setiap warga masyarakat berhak


atas partisipasi dalam urusan publik yang menyangkut kepentingan
bersama. Dalam hal ini mengutamakan prinsip musyawarah
sebagaimana firman Allah dalam Surat al-Syura (42) ayat 38:
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ص ٰلْج َ ۗ َّا َ ْه ُسُُ ْن ش ُْْ ٰزٓ َت ْمٌَ ُِ ْن ۗ َّ ِه َّوا َزشَ ْق ٌٰ ُِ ْن‬


َّ ‫َّا لَّ ِرَْيَ ا ْست َ َجا تُْا ل َِس ِّت ِِ ْن َّا َ قَا ُه ْْا ال‬
َ‫َُ ٌْ ِفقُ ْْى‬
"Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan
dan melaksanakan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan)
dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan
sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,"15
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 38)

Menurut Muhammad Alim, negara demokrasi: Syura (musyawarah


sebagai demokrasi Islam), ditandai dengan16 kebebasan berbicara
dan mengeluarkan pendapat, kebebasan dari ketakutan,
kebebasan berkomunikasi dan memperoleh informasi, kebebasan
memilih tempat tinggal, persamaan, kesetaraan laki-laki dan
perempuan, hak atas suaka politik, hak dan kewajiban membela
negara, dan hak atas perlindungan kebebasan pribadi.
9

14
https://quran-id.com (QS. Al-Ma‟idah 5:8)
15
https://quran-id.com (QS. Asy-Syura 42:38)
16
Muhammad Alim, Asas-asas Negara Hukum Modern dalam Islam: Kajian
Komprehensif Islam dan Ketatanegaraan (Yogyakarta: LKIS, 2010), 159-229.

9
f. Al-Mas‟uliyyah/responsibility, prinsip pertanggungjawaban yang
dipikul oleh setiap pemegang kekuasaan. Perlu dipahami bahwa
kekuasaan merupakan amanah yang harus diwaspadai dan bukan
nikmat yang harus disyukuri. Khusus bagi penguasa, pengertian
amanah berarti fungsi ganda yakni amanat Allah dan amanat
rakyat17.

Kedua, ajaran islam tentang hak-hak yang harus diusahakan


pemenuhannya oleh diri sendiri maupun masyarakat/negara yang
meliputi:

a. Hifdz al-nafsi, hak hidup18


b. Hifdz al-din, hak beragama19
c. Hifdz al-`aqli, hak untuk berpikir20
d. Hifdz al-mal, hak milik individu/property right 21
e. Hifdz al-`irdh, hak mempertahankan nama baik22
f. Hifdz al-nasl, hak untuk memiliki dan melindungi keturunan23.
10

17
A. Malik Madaniy, Politik Berpayung Fiqh (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2010),
50.
18
QS. al-Maidah: 45; QS. al-Isra‟: 33.
19
QS. al-Baqarah: 256; QS. al-Kahfi: 29; QS. al-Kafirun: 1-6.
20
QS. al-Ahqaf: 19; QS. al-Baqarah: 164.
21
QS. al-Baqarah: 29; QS. an-Nisa‟: 29.
22
QS. at-Taubah: 6.
23
QS. al-Baqarah: 221; QS. ar-Rum: 21; QS. an-Nisa‟: 1; QS. at-Tahrim: 6.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa membicarakan
hubungan Islam dan demokrasi terdapat beberapa perbedaan pandangan.
Namun demikian dalam Islam, sesungguhnya ada nilai-nilai yang sejalan
dengan prinsip demokrasi seperti al-musawah atau persamaan, alhurriyah,
kemerdekaan atau kebebasan, al-ukhuwwah, persaudaraan sesama
manusia, al-„adalah, keadilan, al-syura, musyawarah, dan almas‟uliyyah,
tanggung jawab.
Sejatinya, nilai-nilai demokrasi dalam Islam dapat diterapkan
dalam sendi-sendi kehidupan, salah satunya dalam pendidikan. Pendidikan
Islam demokratis merupakan suatu hal yang urgen dalam mewujudkan
tujuan pendidikan Islam yaitu untuk mengembangkan potensi manusia
sebagai „abdullah dan khalifatullah fil-ard yang handal, sukses di dunia
dan di akhirat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gaffar, Afan. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar, 2006.

Nata, Abuddin. Studi Islam Komprehensif. Jakarta: Kencana, 2011.

Rahman, Taufik. Hadits-Hadits Hukum. Bandung: Pustaka Setia, 2001.

Mayo, Hendry B. An Introduction to Democratic Theory. New York:


Oxford University Press, 1960.

Ubaidillah, A. Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, HAM dan Masyarakat


Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000.

Al-Fandi, Haryanto. Desain Pembelajaran yang Demokratis dan


Humanis. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Ghofur, Abdul. Demokratisasi dan Prospek Hukum Islam di Indonesia:


Studi atas Pemikiran Gus Dur. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2002.

Alim, Muhammad. Asas-asas Negara Hukum Modern dalam Islam:


Kajian Komprehensif Islam dan Ketatanegaraan. Yogyakarta:
LKIS, tt.

Madaniy, A. Malik. Politik Berpayung Fiqh. Yogyakarta: Pustaka


Pesantren, 2010.

https://quran-id.com

12

Anda mungkin juga menyukai