Anda di halaman 1dari 14

HALAMAN JUDUL

BAB XII
POLITIK DALAM ISLAM

Disusun oleh :
Kelompok 12
1. Aswin Nurhartanto. (23020104007)
2. Dikri Angger Rafii (23020104028)
Email: dikri.23028@mhs.unesa.ac.id aswin.23007@mhs.unesa.ac.id

FAKULTAS BAHASA DAN SENI


PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JEPANG
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023

1
ABSTRAK

Politik mencakup berbagai isu seperti ekonomi, hukum, keamanan, lingkungan, dan sosial.
Ini adalah cara utama di mana masyarakat mengatur diri mereka sendiri dan memutuskan
bagaimana sumber daya dan kekuasaan didistribusikan dan digunakan. Politik adalah bagian
integral dari kehidupan sosial dan kewarganegaraan, dan berperan penting dalam membentuk
sistem pemerintahan dan tatanan sosial dalam masyarakat.

KATA KUNCI : Politik Dalam Islam

2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala
berkat Ridho-Nya kami mampu merampungkan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa
juga kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu
`alaihi Wa Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya yang selalu
istiqomah sampai akhir zaman.

Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan tema “Politik Dalam Islam”. Yang mana di dalam
makalah ini kami menjelaskan mengenai meyakini kebenaran agama sendiri “secara radikal”
dan menghargai, menghormati penganut agama lain yang meyakini agama mereka, tanpa
harus membenarkannya.

Namun, kami sadar bahwa makalah ini penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu,
kami sangat berharap kritik dan saran konstruktif dari pembaca khususnya pada Dosen
Bidang Studi Pendidikan Agama Islam demi penyempurnaan makalah ini. Harapan kami
semoga makalah ini dapat bermanfaat serta mampu memenuhi harapan berbagai pihah,
Aamiin. Untuk itu kami selaku penulis mengucapkan terima kasih.

Surabaya, 24 September 2023

Penulis

3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................ 1

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………5

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................5

C. TUJUAN MASALAH………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….6

1. PengertianKonsep Politik Dalam Islam....…................................................................6

2. Macam-macam Politik Islam ......................................................................................7

3. Paradigma sistem politik islam....................................................................................8

4. Urgensi politik dalam dakwah islam............................................................................9

5. Implementasi politik islam di Indonesia .....................................................................11

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………13

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………13

B. SARAN……………………………………………………………………………13

BAB IV DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………14

4
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Politik dalam Islam mengacu pada bagaimana ajaran Islam dan prinsip-prinsip Islam
mempengaruhi dan membimbing tindakan dan keputusan politik dalam komunitas Muslim.
Ini mencakup pengaturan pemerintahan, hukum, dan hubungan antar negara, serta bagaimana
pemimpin dan masyarakat Muslim berinteraksi dengan prinsip-prinsip agama dalam konteks
politik.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian dari Politik dalam islam?
2) Jelaskan Macam-macam Politik Islam?
3) Apa itu paradigma sistem politik islam?
4) Jelaskan Urgensi politik dalam islam dakwah islam?
5) Jelaskan implementasi politik islam di indonesia?

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1) Menjelaskan pengertian Politik dalam islam.
2) Menjelaskan Macam-macam Politik Islam.
3) Menjelaskan paradigma sistem politik islam.
4) Menjelaskan Urgensi politik dalam islam dakwah islam.
5) Menejelaskan implementasi politik islam di indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Konsep Politik Dalam Islam
Dalam terminologi politik Islam, politik itu identik dengan siyasah, yang secara kebahasaan
artinya mengatur. Akar katanya dalah "sasa- yasusu" yang berarti mengemudikan,
mengendalikan, mengatur dan sebagainya (Jamaluddin, 2023). Menurut Al Qaradhawy dalam
bukunya al-Siyasah al Sya'iyyah menyebutkan bahwa "ada dua bentuk makna siyasah, yaitu
makna umum dan makna khusus. Arti siyasah secara umum adalah pengaturan berbagai
urusan manusia dengan syariat islam. Sedangkan secara khusus, makna siyasah adalah
kebijakan dan aturan yang dikeluarkan penguasa guna mengatasi suatu kerusakan (mafsadat)
yang timbul atau sebagai solusi bagai suatu keadaan tertentu. Fikih yang membahas masalah
politik disebut Fiqh Siyasah.

Menurut Mujar Ibnu Syarif fan Khamimi Zada (2023) "fiqh siyasah merupakan ilmu tata
negara islam yang secara spesifik membahas seluk beluk pengaturan kepentingan umat
manusia pada umumnya dan negara pada khususnya, berupa penetapan hukum, peraturan,
dan kebijakan oleh pemegang kekuasaan yang sejalan dengan ajaran Islam guna mewujudkan
kemaslahatan bagi manusia dan menghindarinya dari berbagai kemadharatan yang timbul
dalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara"

6
2. Macam-Macam islam

Kajian politik Islam sangatlah kompleks termasuk raunglingkupnya. Dalam fiqh siyasah
secara umum politik Islam terbagi menjadi tiga macam (Hamzani & Aravík, 2021).

a. siyasah Dusturiyah (Politik Ketatanegaraan)

Siyasah Dusturiyah adalah segala bentuk sistem atau teori tentang politik dan tata negara
dalam Islam, yang membahas bagaimana perundang-undangan negara harus sejalan dengan
nilai-nilai syari'at.

B. Siyasah Dauliyah (Politik Diplomasi Internasional)

Siyasah Dauliyah adalah berbagai bentuk sistem yang berhubungan dengan hukum
internasional dan hubungan antara negara-negara. Secara lebih rinci, politik ini mengatur
hubungan antara suatu negara Islam dengan negara Islam lainnya atau dengan negara-negara
lain di luar wilayah Islam.

Dalam konteks dunia internasional, ada tiga kelompok kenegaraan yang dibedakan. Pertama,
negara Islam atau darussalam, yang merupakan negara yang mendasarkan sistemnya pada
syariat Islam dalam kehidupan. Kedua, darus-harbi, yaitu negara non- Islam yang dianggap
mengancam kekuasaan negara-negara Islam dan menganggap warga negaranya yang
beragama Islam sebagai musuh. Ketiga, darus-sulh, yang merupakan negara non-Islam yang
menjalin persahabatan dengan negara-negara Islam dan melindungi warga negaranya yang
beragama Islam.

Siyasah Maaliyah (Politik Moneter/Ekonomi )

Siyasah Maaliyah berkaitan dengan aspek politik yang mengatur sistem ekonomi dalam Islam
(Lidinillah, 2006). Dr. Abdurrahman al-Maliki berpendapat bahwa politik ekonomi Islam
terdiri dari seperangkat hukum (kebijakan) yang bertujuan untuk memastikan terpenuhinya
kebutuhan primer dan kebutuhan pelengkap (kebutuhan sekunder dan tersier) setiap individu
secara proporsional dengan kemampuannya. Oleh karena itu, semua kebijakan ekonomi Islam
harus berorientasi pada jaminan pemenuhan kebutuhan dasar dan, jika mungkin, kebutuhan
pelengkap bagi setiap individu yang hidup dalam Negara Islam, sesuai dengan Syariat Islam.

7
3. Paradigma sistem politik islam

Islam, khususnya kaitannya dengan hubungan agama dan negara, telah menjadi subjek
perdebatan panjang di kalangan para ahli (Rosyada, 2000). Perbedaan pandangan muncul
ketika agama diartikan sebagai bagian integral negara atau ketika negara dianggap sebagai
bagian dogma agama. Persoalan ini bahkan disebut sebagai pemicu pertama konflik
intelektual dalam masyarakat Islam (Karim, 1999). Dalam wacana kontemporer.

Politik Islam hanya sional yang besar. wang merupakan asalah skala besar yang merupakan
asalah skala kecil terdapat tiga paradigma utama mengenai sistem politik Islam:

1. Kelompok pertama meyakini bahwa Islam merupakan agama yang menyeluruh, yang
tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengajarkan tata
cara dalam urusan dunia. Dalam pandangan ini, sistem politik dan tata pemerintahan
dalam Islam.
2. Kelompok kedua, sebaliknya, menolak pandangan kelompok pertama dan
berpendapat bahwa Agama Islam tidak memiliki keterkaitan dengan politik dan tata
negara. Bagi mereka, persoalan politik dan tata pemerintahan adalah hasil pemikiran
manusia dan tidak berakar pada ajaran agama Islam. 3. Kelompok ketiga berusaha
meredam pertentangan antara pandangan

kelompok pertama dan kedua dengan menganggap bahwa Islam memang merupakan agama
yang komprehensif, yang mencakup sistem kehidupan termasuk politik dan tata negara.
Namun, dalam pandangan ini, politik dan tata negara dijadikan etika dalam membangun
kehidupan politik dan bernegara. Dengan demikian, isu politik Islam dan hubungannya
dengan agama dan negara merupakan perdebatan yang kompleks dan kompleksitasnya
tercermin dalam pandangan dari ketiga kelompok tersebut.

8
4. Urgensi politik dalam dakwah islam

Politik dalam Dakwah Islam Politik oleh mayoritas umat islam hanyalah permainan
menang atau kalah untuk mendapatkan kekuatan dan kekuasaan belaka, bahkan ada yang
berpendapat dengan politik akan menghalkan segala cara dan mengindahkan nilai-nilai
moral agama. Hal ini mengakibatkan banyaknya umat islam yang anti pada politik,
sehingga para politikus diisi oleh mereka yang tidak faham akan politik itu sendiri.
Seharusnya politik itu adalah jalan untuk menggapai ridho Allah SWT dengan niat
membangun kemasalahatan umat dan menegakkan kebenaran li ilaai kalimatullah Dalam
tinjauan islam, urgensi politik dalam dakwah dapat dipahami dari beberapa perspektif.
Berikut adalah beberapa politik dianggap penting dalam upaya dakwah: alasan mengapa

1. Penyiaran pesan dakwah yang lebih luas: Melalui politik, dakwah bisa mencapai lebih
banyak orang dan memiliki dampak yang lebih besar dalam mempengaruhi pandangan
dan perilaku masyarakat. Partisipasi dalam politik memberikan kesempatan untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada khalayak yang lebih luas, termasuk mereka
yang mungkin sebelumnya tidak terpapar dengan ajaran Islam.

2. Pengaruh terhadap kebijakan publik. Dengan terlibat dalam politik, para pelaku
dakwah memiliki kesempatan untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan publik yang
relevan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam. Dengan memiliki peran di dalam
lembaga-lembaga pemerintahan, para aktor dakwah dapat berusaha mendorong dan
mempengaruhi adopsi kebijakan yang sejalan dengan ajaran Islam, seperti keadilan sosial,
pemberdayaan masyarakat, dan penegakan hukum yang adil.

3. Perlindungan hak-hak minoritas Muslim: Dalam beberapa kasus. minoritas Muslim di


negara-negara non-Muslim mungkin menghadapi tantangan dan diskriminasi. Melalui
partisipasi politik, aktor dakwah dapat memperjuangkan hak-hak minoritas Muslim,
memastikan perlindungan hukum dan kesetaraan dalam masyarakat.

4. Menerapkan nilai-nilai moral dan etika Islam: Dengan berperan dalam politik, dakwah
bisa memberikan kontribusi untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etika Islam dalam
kehidupan politik dan pemerintahan. Hal ini membuka peluang untuk menciptakan
lingkungan politik yang lebih adil, jujur, dan berintegritas. situasi,

Mencegah penyelewengan ajaran Islam: Dalam beberapa politik dapat digunakan untuk
mencegah penyelewengan ajaran islam oleh pihak-pihak yang mencoba menggiring

9
pemahaman agama sesuai dengan kepentingan mereka. Partisipasi politik dari kalangan yang
berpegang teguh pada ajaran Islam dapat membantu menjaga kesucian ajaran tersebut dari
penyalahgunaan.

10
5. Implementasi politik islam di Indonesia
Penerapan politik Islam di Indonesia telah memiliki perjalanan panjang dan kompleks
sejak masa awal penyebaran agama Islam di Nusantara Sebagai negara dengan mayoritas
penduduk Muslim terbesar di dunia, Islam memainkan peran penting dalam kehidupan
politik, sosial, dan budaya masyarakat Indonesia (Abdullah, 2017).

Pertama, sejarah penyebaran islam dan peran dalam kemerdekaan Islam masuk ke
wilayah Nusantara melalui jalur perdagangan dan dakwah para ulama. Selama masa
penjajahan kolonial, politik Islam menjadi pendorong semangat perjuangan kemerdekaan
Indonesia. Para ulama dan tokoh Islam berperan aktif dalam gerakan-gerakan nasionalis
ntuk mencapai kemerdekaan.

Kedua, organisasi dan partai politik islam: Organisasi Islam seperti Muhammadiyah dan
Nahdlatul Ulama (NU) memiliki pengaruh besar dalam kehidupan politik dan sosial di
Indonesia. Partai-partai politik Islam seperti Partai Masyumi juga memainkan peran
penting pada masa awal kemerdekaan. Di era kontemporer, partai-partai politik Islam
tetap menjadi kekuatan dalam sistem politik Indonesia.

Ketiga, pancasila dan hubungan negara dan agama: Pancasila menjadi ideologi negara
Indonesia yang mengakui berbagai agama, termasuk Islam. Negara Indonesia
berkomitmen untuk menjaga kebebasan beragama dan kerukunan antar umat beragama
dalam bingkai Pancasila. Banyak pendapat yang menyerukan agar umat islam tidak
mempertentangkan Pancasila sebagai ideologi bangsa dengan ajaran Islam. Karena dalam
pandangan islam, Pancasila memang bukan produk islam, namun rumusan Pancasila tidak
ada yang bertentangan dengan nilai-nilai kesilaman. Bahkan dalam Pancasila banyak
nilai-nilai ajaran islam yang terdapat didalamnya.

Keempat, kebijakan dan legislasi berdasar keislaman. Politik akan memiliki dampak yang
besar ketika bias menghasilkan banyak kebijakan dan aturan. Di Indonesia, banyak kebijakan
dan aturan secara legal formal berdasrkan syariat islam. Hal itu merupakan langkah kongkrit
melalui upaya politik dalam proses legislasi. Contohnya, UU No. 8 Tahun 2019 tentang

11
Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat,
UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, UU Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, UU
No. 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, dan lain sebagainya.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Politik Islam dalam terminologi diartikan sebagai siyasah, yang


12
1. berarti mengatur, mengendalikan, dan mengatur berbagai urusan manusia sesuai
dengan syariat Islam. Fiqh Siyasah adalah disiplin fikih yang membahas masalah politik.

2. Prinsip-prinsip politik Islam yang mencakup prinsip kedaulatan, kemerdekaan,


persamaan, musyawarah, dan keadilan dapat ditemukan dalam Al-Qur'an dan hadis

3. Politik Islam dalam fiqh siyasah terbagi menjadi tiga macam, yaitu politik
ketatanegaraan, politik diplomasi internasional, dan politik moneter/ekonomi.

4. Implementasi politik Islam di Indonesia telah memiliki perjalanan panjang dan


kompleks. Penerapan politik Islam di Indonesia melibatkan sejarah penyebaran Islam,
peran dalam kemerdekaan, organisasi dan partai politik Islam, dan hubungan negara dan
agama.

B. SARAN

Setelah mencari beberapa informasi mengenai Politik dalam Islam ini dimaksudkan
untuk generasi muda agar memiliki sikap keagamaan yang inklusif. Sehingga jika berada
ditengah masyarakat yang multikultural dan multireligius, kita bisa saling menghargai dan
menghormati perbedaan yang ada dan menempatkan diri secara bijak dalam interaksi sosial
bersama masyarakat umat agama Islam maupun yang beragama lain.

Dengan demikian kami sebagai penulis makalah ini kami meminta saran dan kritik karena
masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki agar teman-teman mahasiswa yang
membaca ataupun Dosen yang membimbing agar memberikan masukan demi kesempurnaan
penulisan Makalah yang berjudul Pentingnya Politik Dalam Islam.

13
BAB IV

DAFTAR PUSAKA

1. Fahmi, M. (2017). Prinsip Dasar Hukum Politik Islam Dalam Perspektif Al-Quran, Pelita; Jurnal
Kajian Ilmu Hukum dan Syariah. 2(1), 33-43.

2. Hefner, R. W. (2000). Islam dan Negara Kebangsaan: Membangun Kembali Masyarakat Muslim
Modern. Bandung: Mizan.

3. Hamzani, Al & Aravik, H. (2021). Politik Islam; Sejarah dan Pemikiran. Pekalongan: PT. Nasya
Expanding Mangement.

4. Hefner, R. W. (2000). Islam dan Negara Kebangsaan: Membangun Kembali Masyarakat Muslim
Modern. Bandung: Mizan.

5. Katimin. (2017). Politik Islam; Study Tentang Azas, Pemikiran, dan Praktik dalam Sejarah Politik
Umat Islam. Medan: Perdana Publishing.

6. Nata, A. (2015). Islam dan Negara: Memahami Pembentukan Fikih Politik di Indonesia. Bandung:
Mizan.

7. Sahal, A. (2005). Islam, Demokrasi, dan Negara di Indonesia. Bandung: Mizan (Daftar pustaka)

8. Muqowam, A. (2016). Islam, Politik, dan Eksistensi Negara: Tinjauan terhadap Aliran-Airan Islam
di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

9. Karim, M. R. (1999). Negara dan Peminggiran Islam Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana.

10. Rosyada, D. (2000). Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi, HakAsasi Manusia dan
Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah.

Satu buah

Dua kamar

Meskipun kami lelah

Alhamdulillah sudah kelar

:)

14

Anda mungkin juga menyukai