MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama
Dosen Pembimbing
Nor Ainah, S.Th. I,M.Pd
KELOMPOK 7
NAMA NIM
Arie Nugraha (1810112310019)
Maulidya Azahra (1810112320009)
Muhammad Arsyad (1810111210017)
Siti Hatipah (1810111220030)
Yessy Arieana (1810111320004)
Zahratun Aliyah (1810113220031)
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
Sementara itu, Islam menetapkan nilai-nilai dasar dalam kehidupan politik, yaitu :
1. Asas musyawarah (syura)
Dalam Islam tidak hanya dinilai prosedur pengambilan keputusan
yang direkomendasikan, tetapi juga merupakan tugas keagamaan. Seperti yang
telah dilakukan oleh Nabi dan diteruskan oleh khulafaur rasyidin. Firman Allah
Swt dalam Q.S As – Syura : 38
َللاِ اَغَي َر قُل ٰ ث ُ َّم اُخ ٰرى ِّ ِوز َر َو ِاز َرة ت َِز ُر َو َال ْ َعلَي َها ا َِّال نَـفس ُّل ُْك ت َكسِبُ َو َالؕ شَىء ُك ِِّل َربُّ َّوه َُو َربًّا اَب ِغى
﴿ ت َخت َ ِلفُونَ فِي ِه ُكنـتُم ِب َما فَيُ َن ِبِّئ ُ ُكم َّمر ِجعُ ُكم َر ِبِّ ُكم ا ِٰلى۱۶۴﴾
Artinya : “Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal
Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa
melainkan kemudaratannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang
berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah
kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu
perselisihkan".
4) Fathonah
Artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam
menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam
puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.
2.6 Sejarah Demokrasi di Indonesia
1. Masa 1945-1965, Orde Lama.
Semangat dasar dari Demokrasi pada masa ini adalah nilai-nilai Pancasila.
Demokrasi pemerintahan masa Revolusi kemerdekaan.
Tidak terlalu banyak membicarakan Demokrasi, akan tetapi lebih pada
peletakan dasar bagi Demokrasi Indonesia pada masa selanjutnya.
Presiden yang secara kontitusional menentukan ia menjadi seorang
diktator kemudian dibatasi kekuasannya ketika KNIP (Komite Nasional
Indonesia Pusat) dibentuk untuk menggantikan Parlemen.
Maklumat wakil presisen maka terbentuknya sejumlah parpol yang
kemudian menjadi peletak dasar bagi sistem kepartaian Indonesia.
2. Demokrasi Parlementer.
Masa kejayaan dari Demokrasi Indonesia, karena hampir semua elemen
Demokrasi dapat ditemukan perwujudan dalam kehidupan politik di
Indonesia.
Lembaga perwakilan rakyat (MPR/DPR) memainkan peranan yang sama
tinggi dalam proses politik.
Kehidupan kepartaian boleh dikatakan memperoleh peluang yang besar
untuk berkembang maksimal.
Pemilu dilaksanakan menggunakan prinsip Demokrasi.
Tapi, menurut Adnan Buyung Nasution (1993) Demokrasi ini gagal,
disebabkan adanya persamaan kepentingan antara Soekarno dan Angkatan
Darat (AD) yang samasama tidak senang dengan proses politik yang
sedang berjalan.
3. Demokrasi Terpimpin
Soekarno mengajukan usulan yang dikenal sebagai Konsepsi Presiden,
kemudian terbentuklah Dewan Nasional yang melibatkan semua parpol
dan organisasi sosial kemasyarakatan (Kabinet Gotong Royong)
Dengan terbentuknya DPRGR maka peranan lembaga legislatif dalam
sistem politik nasional menjadi sedemikian lemah.
Sentralisasi kekuasaan semaki dominan dalam proses hubungan antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Terjadi stagnasi (terhenti) dalam menjalankan roda Demokrasi Puncaknya,
terjadi pemberontakan G-30S/PKI, dan dilantiknya Suharto sebagai
Mandataris MPR dengan berbekal Supersemar (Surat Perintah Sebelas
Maret) yang menjadi kontroversi hingga sekarang.
4. Masa 1966-1997 (Demokrasi Pancasila), Orde Baru
Soeharto mampu mengontrol rekrutmen politik.
Memiliki sumber daya keuangan yang tidak terbatas dengan melalui
budgetary prosess (sumber pendanaan) yang ketat yang tidak
memungkinkan DPR mengontrolnya. Disamping itu ternyata memiliki
sejumlah legalitas yang tidak dimiliki siapapun seperti supersemar,
mandataris MPR, Bapak Pembangunan serta Panglima tertinggi ABRI.
Rotasi kekuasan eksekutif hampir tidak pernah terjadi, kecuali dalam
tataran rendah misal: Gubernur, Bupati/Walikota, Camat dan Kepala Desa.
Bertekad menjalankan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekuen, tetapi terjadi penyimpangan semangat dan sekedar
slogan/jargon saja.
Hanya memperkuat kedudukan saja.
Melindungi kepentingan penguasa dan kroni-kroninya.
MPR/DPR tidak memberikan pengaruh signifikan dalam fungsi kontrol
dan legislasi untuk kepentingan rakyat. Puncaknya, terjadi Demontrasi
besar mahasiswa, yang menduduki gedung DPR/MPR yang melengserkan
Suharto dari Presiden dan digantikan oleh wakilnya BJ. Habibi.
https://www.scribd.com/doc/217799949/Politik-Dan-Demokrasi-Dalam-
Pandangan-Islam
https://fahmyagaints.wordpress.com/2016/12/27/makalah-tentang-demokrasi-dan-
sistem-politik-di-indonesia/
http://hariannetral.com/2014/09/pengertian-politik-dalam-islam-menurut-para-
ahli.html
https://www.afdhalilahi.com/2013/03/politik-dalam-perspektif-islam.html
https://thelojjeng.wordpress.com/2011/01/20/paradigma-politik-islam-di-
indonesia/
https://www.kumpulanmakalah.com/2015/12/etika-politik-islam.html
https://miftah19.wordpress.com/2011/01/06/demokrasi-dalam-perspektif-barat-
dan-islam/https://agusnizami.com/2011/10/24/4-sifat-nabi-shiddiq-amanah-
fathonah-dan-tabligh/
No Nama Inti pertanyaan/pernyataan Nilai tambahan
1