Anda di halaman 1dari 11

KONTRIBUSI AGAMA

DALAM KEHIDUPAN
POLITIK
Pengertian Agama
Agama adalah prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan
aturan-aturan syariat tertentu. Dapat dikatakan bahwa agama
adalah sebuah kepercayaan. Agama merupakan aspek yang
sangat penting dalam kehidupan. Dengan adanya agama
membuat hidup manusia menjadi teratur dan terarah. agama
Islam mengatur kehidupan umatnya di berbagai aspek seperti
ekonomi, sosial, bidaya, politik, pendidikan, akhlak, ilmu
pengetahuan dan lain sebagainya.
Pengertian Politik
Politik adalah hal-hal yang berkenaan dengan tata Negara, urusan
yang mencakup siasat dalam pemerintahan Negara atau terhadap
Negara lain2. Dengan menilik ke pengertian politik tersebut
startegi-startegi dakwah yang digunakan Rasulullah SAW adalah
politik Islam. Politik dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah
siyâsah, artinya: mengurusi urusan, melarang, memerintah.Politik
artinya adalah mengurusi urusan umat. Berkecimpung dalam dunia
politik berarti memperhatikan kondisi kaum Muslim dengan cara
menghilangkan kezaliman penguasa dan melenyapkan kejahatan
kaum kafir atas mereka.
Islam bukanlah semata agama (a religion) namun
Agama itu sangat penting disegala aspek juga merupakan sistem politik (a political sistem)
Islam lebih dari sekedar agama. Islam
kehidupan umat manusia selain itu agama
mencerminkan teori-teori perundang-undangan
juga agama berperan untuk menenangkan
dan politik. Islam merupakan sistem peradaban
jiwa dan raga. Dengan agama yg kita yang lengkap, yang mencakup agama dan Negara
yakini hidup akan lebih baik dan indah. secara bersamaan (M.Dhiaduddin Rais, 2001:5).
Dengan agama kita akan lebih bijak Dalam hal politik Islam mengatur bagaimana
menyikapi sesuatu. Oleh karena itu agama seorang pemimpin harus bersikap terhadap
itu dibutuhkan oleh setiap umat manusia. rakyatnya. Dan bagi seorang pemimpin ada
pertanggung jawaban atas apa yang telah
dilakukan terhadap rakyatnya di akirat nanti. Ada
batas-batasan yang diberikan terhadap seorang
pemimpin.
Politik yang Dilakukan Rasulullah SAW
Nabi Muhammad SAW adalah seorang politikus yang bijaksana. Di Madinah
beliau membangun Negara Islam yang pertama dan meletakkan prinsip-
prinsip utama undang-undang Islam. Nabi Muhammad pada waktu yang
sama menjadi kepala agama dan kepala Negara.

1. Sebelum diangkat sebagai nabi dan rasul. Nabi Muhammad SAW ber-
tahanuts di Gua Hira. Namun, setelah dipilih sebagai utusan Allah, Beliau
langsung diperintahkan untuk memberikan peringatan di tengah-tengah
masyarakat mulai dari keluarga terdekat dan kawan-kawannya. Nabi
Muhammad SAW pun menyebarkan dakwah di tengah-tengah mereka.
Dalam hadits di atas, Rasulullah SAW sudah memberi batasan kepada kita,
bahwasannya ketaatan hanya pada yang ma’ruf, dan bukannya pada yang tidak
ma’ruf. Ayat ini disebutkan oleh ulama sebagai hak para pemimpin yang menjadi
kewajiban rakyat. Sedangkan pada ayat sebelumnya QS. An-Nisa': 58, sebagai
hak rakyat yang menjadi kewajiban para pemimpin. Yaitu agar para pemimpin
menunaikan amanat kepemimpinan dengan sebaik-baiknya. Memberikan hak
kepada yang berhak menerimanya, dan memutuskan hukum di antara rakyatnya
dengan seadil-adilnya.
Menurut Ustadz Ihsan Tanjung, ayat ini begitu populer dikumandangkan para
jurkam di musim kampanye. Dan oleh para pemimpin negeri ini ayat ini juga
sering disitir ketika mereka berpidato dihadapan alim ulama, ustadz, santri dan
aktifis islam. tidak ketinggalan juga, para pendukung thaghut (pemimpin yang
tidak memberlakukan hukum Islam) menjadikannya sebagai dalil untuk
melegitimasi loyalitas dan ketaatan pada mereka. Kenapa bisa demikian? karena
di dalamnya terkandung perintah Allah agar ummat taat kepada Ulil Amri
Minkum (para pemimpin di antara kalian atau para pemimpin di antara orang-
orang beriman).
Hadits Tentang Politik
1. Rasulullah Saw berkata kepada Abdurrahman bin Samurah, "Wahai Abdurrahman bin Samurah,
janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan
menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong
mengatasinya." (HR. Bukhari dan Muslim)

2.. Jabatan (kedudukan) pada permulaannya penyesalan, pada pertengahannya kesengsaraan (kekesalan
hati) dan pada akhirnya azab pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabrani)
Keterangan: Hal tersebut karena dia menyalah-gunakan jabatannya dengan berbuat yang zhalim dan
menipu (korupsi dll).

3.Khianat paling besar adalah bila seorang penguasa memperdagangkan rakyatnya. (HR. Ath-Thabrani)

4. Allah melaknat penyuap, penerima suap dan yang memberi peluang bagi mereka. (HR. Ahmad)

5.Barangsiapa diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah dan
orang yang membutuhkannya maka Allah tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat. (HR. Ahmad)
Norma Politik Dalam Islam

Dalam pelaksanaan politik, Islam juga memiliki norma-norma yang harus


diperhatikan. Norma-norma ini merupakan karakteristik pembeda politik Islam
dari system poltik lainnya. Diantara norma-norma itu ialah :
1. Poltik merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan, bukan
dijadikan sebagai tujuan akhir atau satu-satunya.
2. Politik Islam berhubungan dengan kemashlahatan umat.
3. Kekuasaan mutlak adalah milik Allah.
4. Manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk mengatur ala mini secara
baik.
5. Pengangkatan pemimpin didasari atas prinsip musyawarah.
6. Ketaatan kepada pemimpin wajib hukumnya setelah taat kepada Allah dan
Rasul .
7. Islam tidak menentukan secara eksplisit bentuk pemerintahan Negara.
Prinsip - Prinsip Politik Dalam Pandangan Islam

1. Prinsip-prinsip dasar politik Islam


System politik berdasarkan atas tiga (3) prinsip yaitu :
a. Tauhid berarti mengesakan Allah SWT selaku pemilik kedaulatan tertinggi.
Pandangan Islam terhadap kekuasaan tidak terlepas dari ajaran tauhid bahwa
penguasa tertinggi dalam kehidupan manusia, termasuk dalam kehidupan politik
dan bernegara adalah Allah SWT (QS.5:18)
b. Risalah merupakan medium perantara penerimaan manusia terhadap
hukum-hukum ALLah SWT.
Manusia baik dia pejabat pemerintah atau rakyat jelata adalah Khalifah-Nya,
mandataris atau pelaksana amanah-Nya dalam kehidupan ini (QS.2:30).
c. Khalifah berarti pemimpin atau wakil Allah di bumi.
Pemerintahan baru wajib di patuhi kalau politik dan kebijaksanaannya merujuk
kepada Al-Quran dan hadist atau tidak bertentangan dengan keduanya.Dalam
Prinsip Dasar Siasyah Islam

Prinsip-prinsip dasar siasyah dalam Islam meliputi antara lain :

1. Musyawarah.
2. Pembahasan Bersama.
3. Tujuan bersama, yakni untuk mencapai suatu keputusan.
4. Keputusan itu merupakan penyelesaian dari suatu masalah
yang dihadapi bersama.
5. Keadilan.
6. Al-Musaawah atau persamaan.
7. Al-hurriyyah (kemerdekaan/kebebasan).
8. Perlindungan jiwa raga dan harta masyarakat .Dalam
Syarat Kepemimpinan Politik

Syarat Kepemimpinan Politik dalam Islam


Kepemimpinan politik dalam Islam harus memenuhi syarat-syarat yang telah
digariskan oleh ajaran agama. Penjelasan itu terdapat dalam surat An-Nisa’,
(4):58-59. Pada ayat itu disimpulkan bahwa terdapat beberapa syarat
kepemimpinan politik dalam Islam antara lain;

1. Amanah yaitu bertanggung jawab dengan tugas dan kewenangan yang


diemban
2. Adil yaitu mampu menempatkan segala sesuatu secara tepat dan
proporsional
3. Taat kepada Allah dan Rasul
4. Menjadikan quran dan sunnah sebagai referensi utama.Prinsip-prinsip

Anda mungkin juga menyukai