Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu

“Kompetensi Kepribadian Guru”


Tugas ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Pendidikann

Dosen Pengampu :
Dr. H. Sarbaini, M.Pd

Disusun Oleh :
Arie Nugraha (1810112310019)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
“KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU”

1.Pengertian Kompetensi Pendagogik Guru

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan seorang ahli mengajar yang memiliki dengan
tingkah laku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai-nilai luhur sehingga
terpantul dalam perilaku baik dalam sehari-hari.

2. Syarat seorang guru dalam berkompetensi Kepribadian

Guru yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

A. Berijazah Seorang guru harus memiliki ijazah S1 yang dapat memberi wewenang untuk
menjalankan tugas sebagai guru di suatu sekolah tertentu. Pemerintah telah mengadakan
berbagai sekolah dan kursus-kursus serta akademi-akademi yang khusus untuk mendidik orang-
orang yang akan ditugaskan menjadi guru di sekolah, sesuai dengan wewenang ijazahnya
masing-masing. Jelaslah bahwa ada bermacam-macam sekolah yang ada yang dibutuhkan oleh
masyarakat dan negara.

b Sehat Jasmani dan Rohani

Kesehatan merupakan syarat utama bagi guru, sebagai orang yang setiap hari bekerja dan
bergaul dengan dan diantara anak-anak.

C.Taqwa Kepada Tuhan YME dan berkelakuan baik

Dalam GBHN 1983-1988 antara lain dinyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk
meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Undang-undang No. 12 Tahun
1954 Pasal 3 dinyatakan: tujuan pendidikan ialah membentuk manusia susila. Ketakwaan
terhadap Tuhan YME, kesusilaan, watak atau budi pekerti yuang baik, tidak mungkin diberikan
oleh orang-orang yang tidak berketuhanan YME atau taat beribadat menjalankan agamanya dan
tidak berkelakuan baik. Pembentukan manusia susila yang takwa kepada Tuhan YME hanya
mungkin diberikan oleh orang-orang yang memiliki dan hidup sesuai dengan norma-norma
agama dan masyarakat serta peraturan-peraturan yang berlaku.

D.Bertanggung Jawab

Jelaslah bahwa seorang guru harus seorang yang bertanggung jawab, kepada tugasnya sebagai
guru yaitu mengajar dan mendidik anak-anak yang telah dipercayakan kepadanya. Di samping
itu, tidak boleh pula dilupakan tugas-tugas dan pekerjaan lain yang memerlukan tanggung
jawabnya. Selain tugasnya sebagai guru di sekolah guru pun merupakan anggota masyarakat
yang mempunyai tugas dan kewajiban lain

E.Berjiwa Nasional

Pendidikan nasional tidak dapat diberikan oleh orang-orang yang a nasional. Guru harus
berjiwa nasional merupakan syarat yang penting untuk mendidik anak-anak, sesuai dengan
tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah digariskan oleh MPR, seperti dinyatakan di dalam
GBHN 1983-1988 dan UUD 1945.

3. Uraian Kompetensi kepribadian

Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang


mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak
mulia. Adapun kompetensi kepribadian meliputi:

a. Kepribadian yang mantap dan stabil meliputi bertindak sesuai dengan norma sosial, bangga
menjadi guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma. Dalam hal ini
untuk menjadi seseorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap, stabil. Ini penting
karena banyak masalah pendidikan yang disebabkan oleh faktor kepribadian guru yang kurang
mantap dan kurang stabil. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan
teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan tampil
sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati nasehat/ucapan/perintahnya) dan “ditiru” (di contoh
sikap dan perilakunya).

b. Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam tata laku tindak sebagai
pendidik dan memiliki etod kerja sebagai guru.

c. Kepribadian yang arif adalah menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemamfaatan
peserta didik, sekolah dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.

d. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap
peserta didik dan memiliki perilaku yangh disegani.

e. Perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki prilaku yang di segani
dan mempunyai kemampuan mengembangkan profesi, seperti berfikir kreati, kritis, reflektif,
mau belajar sepanjang hayat, dapat mengambil keputusan.

f. Kemampuan mengaktualisasikan diri dengan ciri-ciri kemandirian dalam bertindak sebagai


pendidik yang memiliki etos kerja.

g. Kepribadian yang utuh, yaitu berbudi luhur beriman, dan bermoral yang indikatornya
bertindak sesuai dengan norma hukum, norma sosial, bangga sebagai pendidik, dan memiliki
konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan takwa, jujur, ikhlas dan
suka menolong)

h. Guru harus berakhlakul karimah, karena guru adalah seorang penasihat bagi peserta didik,
bahkan bagi para orang tua. Dengan berakhlak mulia, dalam keadaan bagaimanapun guru harus
memiliki rasa percaya diri, istiqomah dan tidak tergoyahkan. Kompetensi kepribadian guru yang
dilandasi dengan akhlak mulia tentu saja tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi memerlukan
ijtihad, yakni usaha sungguh-sungguh, kerja keras, tanpa mengenal lelah dan dengan niat ibadah
tentunya. Dalam hal ini, guru harus merapatkan kembali barisannya, meluruskan niatnya, bahkan
menjadi guru bukan semata-mata untuk kepentingan duniawi. Memperbaiki ikhtiar terutama
berkaitan dengan kompetensi pribadinya, dengan tetap bertawakkal kepada Allah. Melalui guru
yang demikianlah, kita berharap pendidikan menjadi ajang pembentukan karakter bangsa.

4. Guru PKn harus memiliki kompetensi kepribadian, yaitu

Kompetensi kepribadian yang harus dimiliki guru PKn yaitu memiliki kepribadian yang baik
sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, jujur, berakhlak
mulia, menjadi teladan, mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, memiliki etos
kerja tinggi, tanggung jawab, bangga, percaya diri, dan secara objektif mau mengevaluasi kinerja
sendiri, dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

a.Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia,
mencakup: 1) menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-
istiadat, daerah asal, dan gender; dan 2) bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut,
hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan kebudayaan nasional Indonesia yang
beragam.

b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik
dan masyarakat, mencakup: 1) berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi; 2) berperilaku yang
mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia; dan 3) berperilaku yang dapat diteladani oleh
peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
mencakup: 1) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil; dan 2) menampilkan
diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.

d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri, mencakup: 1) menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi; 2) bangga
menjadi guru dan percaya pada diri sendiri; dan 3) bekerja mandiri secara profesional.

e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, mencakup: 1) memahami kode etik profesi guru; 2)
menerapkan kode etik profesi guru; dan 3) berperilaku sesuai dengan kode etik gur

Anda mungkin juga menyukai