Anda di halaman 1dari 15

* Penjelasan Lembaga Peradilan

DI Indonesia
*

* Mata kuliah : Hukum Acara MK


* Dosen Pengampu : Drs., Dr.,H.Harpani Matnuh,M.H.
* Dibuat Oleh Arie Nugraha 1810112310019
Sistem
Peradilan di
indonesia
MAHKAMAH
AGUNG
Pengadilan tinggi tata
Pengadilan tinggi Pengadilan tinggi Militer
usaha negara
Pengadilan tinggi agama

Pengadilan Negeri Pengadilan Pengadilan Pengadilan Tata


agama militer usaha negara

Umum Agama Militer


Administrasi
* Lembaga Peradilan adalah alat perlengkapan negara yang
bertugas dalam mempertahankan tetap tegaknya hukum.
Lembaga peradilan di Indonesia diserahkan kepada Mahkamah
Agung yang memegang kekuasaan kehakiman dengan tugas
pokok seperti menerima, memerika, mengadili, dan
menyelesaikan setiap perkara yang diajukan kepadanya.

Pengertian Lembaga Peradilan


* Pengadilan Tinggi
*Pengadilan Tinggi merupakan lembaga kekuasaan kehakiman yang berkedudukan di ibu kota provinsi.
Wilayah kerja Pengadilan Tinggi meliputi wilayah provinsi itu. Susunan Pengadilan Tinggi terdiri atas
pimpinan, hakim anggota, panitera, dan sekretaris. Kewenangan yang dimiliki oleh Pengadilan Tinggi
sebagai berikut:

* Mengadili perkara pidana dan perdata pada tingkat banding.


* Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan
Negeri di wilayah hukumnya.
* Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat hukum pada instansi pemerintah di daerahnya
apabila diminta.
* Ketua Pengadilan Tinggi berkewajiban melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di
tingkat Pengadilan Negeri dan menjaga supaya peradilan dilaksanakan dengan saksama dan
sewajarnya.

Pengadilan Tinggi
* Pengadilan Negeri (biasa disingkat: PN) merupakan sebuah
lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang
berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Sebagai
Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Negeri berfungsi untuk
memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan
perdata bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya.

* Daerah hukum Pengadilan Negeri meliputi wilayah Kota atau


Kabupaten

*Pengadilan Negeri
Pengadilan Agama

* 2. Pengadilan Agama (UU No. 7 Tahun 1989)


*Pengadilan Agama memeriksa dan memutuskan perkara-perkara yang terjadi bagi umat Islam, yang biasanya
berkaitan dengan nikah, nafkah, waris, rujuk, talak (perceraian) dan lain-lain. Dalam hal tersebut, dianggap perlu
dalam keputusan Pengadilan Agama yang dinyatakan dapat berlaku di Pengadilan Negeri.
*Keberadaan peradilan agama diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Lembaga peradilan yang berada dalam lingkup peradilan
agama adalah Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama.
*1) Pengadilan Agama
*Pembentukan Pengadilan Agama dilakukan melalui undangundang dengan daerah hukum meliputi wilayah kota
atau kabupaten. Bidang-bidang yang menjadi cakupannya adalah perkawinan; warisan, wasiat, hibah; wakaf dan
shadaqah; serta ekonomi syariah. Wewenang peradilan agama sebagai berikut:

* Memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang di
bidang perkawinan, hak waris, wasiat, hibah yang berdasarkan hukum Islam, wakaf, dan shadaqah.
* Bidang-bidang perkawinan, yaitu hal-hal yang diatur dalam undang-undang mengenai perkawinan yang berlaku.
* Bidang kewarisan, yaitu penentuan seseorang untuk menjadi hak waris, penentuan harta peninggalan,
penentuan bagian hak waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan itu.

*Pengadilan Agama merupakan pengadilan tingkat pertama. Pengadilan Agama adalah organ kekuasaan kehakiman
dalam lingkungan peradilan agama yang berkedudukan di kota atau di ibu kota kabupaten, dan daerah hukumnya
meliputi wilayah kota atau kabupaten .
*2) Pengadilan Tinggi Agama
*Pengadilan Tinggi Agama adalah lembaga kekuasaan kehakiman yang berada di
lingkup kerja peradilan agama. Pengadilan ini merupakan pengadilan tingkat
banding. Kedudukan Pengadilan Tinggi Agama adalah di ibu kota provinsi
*dengan wilayah kerja meliputi daerah provinsi tersebut. Tugas dan wewenang
Pengadilan Tinggi Agama sebagai berikut :

* Mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama tingkat


banding.
* Mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan antar-
Pengadilan Agama di wilayah hukumnya.

*Pengadilan Tingi Agama


* PengadilanMiliter (UU No. 5 Tahun 1950)
*Pengadilan Militer khusus mengadili dengan bagian pidana, terutama bagi

* Anggota TNI dan Polri


* Seorang yang dapat dipersamakan dengan anggota TNI dan Polri menurut undang-undang.
* Tidak termasuk a sampai c tetapi berdasarkan Menhankam pada ketetapan persetuan Menteri Kehakiman
yang harus diadili oleh Pengadilan Militer
* Anggota jawatan atau golongan yang dapat dipersamakan dengan TNI dan Polri berdasarkan undang-undang.

*Peradilan Militer diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997. Peradilan Militer adalah badan yang
melaksanakan kekuasaan kehakiman di lingkungan angkatan bersenjata, yang meliputi Pengadilan Militer,
Pengadilan Militer Tinggi, Pengadilan Militer Utama, dan Pengadilan Militer Tempur. Wewenang Pengadilan
Militer sebagai berikut:

* Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang yang pada waktu melakukan tindak pidana adalah
seorang prajurit, yang berdasarkan undang-undang dipersamakan dengan prajurit, anggota suatu golongan atau
jawatan atau badan atau yang dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit berdasarkan undang-undang.
* Memeriksa, memutuskan, dan menyelesaikan sengketa tata usaha angkatan bersenjata yang bersangkutan
atas permintaan dari pihak yang dirugikan sebagai akibat tindak pidana yang menjadi dasar dakwaan, sekaligus
memutuskan kedua perkara tersebut dalam suatu putusan.
* Badan yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman dilingkungan bersenjata

* Badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman di lingkungan angkatan bersenjata,


yaitu Pengadilan Militer, Pengadilan Militer Tinggi, Pengadilan Militer Utama, dan
Pengadilan Militer Tempur sebagai berikut :

* 1) Pengadilan Militer
* Tugas Pengadilan Militer adalah memeriksa dan memutuskan pada tingkat pertama
perkara pidana yang terdakwanya adalah prajurit yang pangkatnya kapten ke bawah.
Dalam hal memeriksadan memutus perkara pidana pada tingkat pertama makasusunan
persidangan pada Pengadilan Militer terdiri atas seorang hakim ketua dan dua orang
hakim anggota yang dihadiri olehseorang oditur militer/oditur militer tinggi dan dibantu
seorangpanitera. Dalam persidangan Pengadilan Militer hakim ketua paling rendah
berpangkat mayor, sedangkan hakim anggota dan oditur militer paling rendah
berpangkat kapten.
* 2) Pengadilan Militer Tinggi
* Susunan perangkat persidangan dalam Pengadilan Militer Tinggi sama dengan
Pengadilan Militer. Perbedaan susunan pejabat terjadi jika memeriksa dan
menuntut perkara sengketa tata usaha angkatan bersenjata pada tingkat pertama.
Dalam hal ini susunannya meliputi satu orang hakim ketua, dua orang hakim
anggota, dan dibantu seorang panitera. Pangkat hakim ketua dalam lembaga ini
paling rendah adalah kolonel dan hakim anggotanya yang paling rendah adalah
letnan kolonel. Kewenangan Pengadilan Militer Tinggi sebagai berikut :

* Memeriksa dan memutuskan perkara di tingkat pertama, perkara pidana yang


terdakwanya adalah prajurit atau salah satu prajuritnya berpangkat mayor ke atas,
serta menyelesaikan sengketa tata usaha angkatan bersenjata.
* Memeriksa dan memutuskan pada tingkat banding perkara pidana yang telah
diputus oleh Pengadilan Militer dalam daerah hukumnya yang dimintakan banding.
* Memutus pada tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili
antar-Pengadilan Militer dalam wilayah hukumnya
* ) Pengadilan Militer Utama
* Kewenangan lembaga peradilan ini adalah memeriksa dan memutus pada
tingkat banding perkara pidana dan sengketa tata usaha angkatan
bersenjata yang telah diputus pada tingkat pertama oleh Pengadilan
Militer Tinggi yang dimintakan banding.

* 4) Pengadilan Militer Pertempuran


* Pengadilan Militer Pertempuran bersidang untuk memeriksadan menuntut
perkara sengketa tata usaha angkatan bersenjata pada tingkat pertama.
Susunan perangkat pengadilannya sama dengan Pengadilan Militer.
Kewenangan Pengadilan MiliterPertempuran adalah memeriksa dan
memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir perkara pidana yang telah
dilakukan oleh seorang prajurit di daerah pertempuran. Dengan begitu,
Pengadilan Militer Pertempuran berkedudukan di daerah pertempuran.
*Pengadilan Tata Usaha
* . Pengadilan Tata Usaha Negara (UU No. 5 Tahun 1986)
Negara
* Pengadilan tata usaha negara masih relatif baru yang terbukti dari keberadaannya menurut UU No. 5 Tahun 1986 dan
Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1991. Pengadilan Tata Usaha Negara adalah badan yang berwenang dalam memeriksa
dan memutuskan semua persengketaan tata usaha negara yang timbul akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara.
Keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara merupakan ketetapan yang tertulis yang berisi tindakan hukum badan tata usaha
negara menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum. Masalah-masalah yang terjadi jangkauan Pengadilan Tata Usaha Negara, antara lain sebagai berikut...

* Bidang sosial, yaitu gugatan atau permohonan terhadap keputusan administrasi tentang penolakan permohonan suatu
izin
* Bidang ekonomi, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan perpajakan, merk,agraria, dan sebagainya
* Bidang Function Publique, yaitu gugatan atau permohonan yang berhubungan dengan status atau yang kedudukan
seseorang seperti pemecatan, kepegawaian, pemberhentian hubungan kerja dan sebagainya.
* Bidang Hak Asasi Manusia, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan pencabutan hak milik seseorang serta
penangkapan dan penahanan yang tidak sesuai prosedur hukum (seperti yang diatur dalam KUHP) yang berkaitan dalam
praperadilan dan sebagainya.
*Mahkamah Konstitusi
* Mahkamah Konstitusi
* Mahkamah Konstitusi merupakan sebuah lembaga kehakiman di negara Indonesia. Mahkamah
Konstitusi adalah salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah Konstitusi
berkedudukan di ibu kota negara Republik Indonesia. Mahkamah Konstitusi dibentuk setelah terjadi
perubahan atau amendemen UUD 1945 yang keempat. Pembentukannya berdasarkan Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
* Susunan Mahkamah Konstitusi terdiri atas seorang ketua merangkap anggota, seorang wakil ketua
merangkap anggota, dan tujuh orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan dengan keputusan
presiden. Dengan demikian, seluruh hakim konstitusi berjumlah sembilan orang hakim. Hakim
konstitusi harus memenuhi syarat, yaitu memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela,
adil, serta negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan. Sembilan hakim konstitusi
ditunjuk oleh presiden dengan masa jabatan tiga tahun.
* Ketua Mahkamah Konstitusi pertama dipegang oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie diganti oleh Prof. Dr.
Mohammad Mahfud M.D. untuk periode 2008–2011. Mahkamah Konstitusi memiliki wewenang untuk
mengadili pada tingkat pertama dan terakhir, yang putusannya bersifat final yaitu untuk menguji
undang-undang terhadap UUD 1945, memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan UUD 1945. Dalam hubungannya dengan partai politik dan pemilihan
umum, Mahkamah Konstitusi dapat memutuskan pembubaran partai politik. Mahkamah Konstitusi
juga berhak memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
*Komisi Yudisial
*Komisi Yudisial dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004. Menurut undang-undang ini, Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang
bersifat mandiri. Dalam pelaksanaan wewenangnya, Komisi Yudisial bebas dari campur tangan atau pengaruh kekuasaan lain. Komisi Yudisial terdiri atas
pimpinan dan anggota yang berjumlah tujuh orang. Mereka berasal dari mantan hakim, praktisi hukum, akademisi hukum, dan anggota masyarakat.
Komisi Yudisial berwenang untuk mengusulkan pengangkatan hakim agung. Selain itu, lembaga ini juga berwenang untuk menjaga dan menegakkan
kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
*Komisi Yudisial terdiri atas pimpinan dan anggota. Pimpinan Komisi Yudisial terdiri atas seorang ketua dan seorang wakil ketuayang merangkap anggota.
Komisi Yudisial mempunyai tujuh orang anggota yang merupakan pejabat negara yang direkrut dari mantan hakim, praktisi hukum, akademisi hukum, dan
anggota masyarakat. Tugas dari Komisi Yudisial sebagai berikut:
*1) Mengusulkan pengangkatan hakim agung. Tugas itu dilakukan dengan cara berikut:

* Melakukan pendaftaran calon hakim agung.


* Melakukan seleksi terhadap calon hakim agung.
* Menetapkan calon hakim agung.

*2) Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Untuk melaksanakan tugas itu, Komisi Yudisial melakukan hal-hal
sebagai berikut:

* Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim.


* Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim.
* Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan kepada Mahkamah Agung dan tembusannya disampaikan kepada presiden
dan DPR. Mengidentifikasi Alat Kelengkapan Lembaga Peradilan.
* https://
umum-pengertian.blogspot.com/2016/05/macam-macam-lemba
ga-peradilan-indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai