Dosen Pengampuh:
Afdhal Ilahi, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Marwah
2. Setiawan Jodi
3. Winni Makripa Siregar
Bismillaahirahmaanirrohim..
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan selain memenuhi tugas kuliah dan dengan
tujuan agar Mahasiswa mengetahui apa itu sistem politik islam dan apa prinsip-
prinsip dasar politik dalam islam dan apa saja Konstribusi ummat islam terhadap
politik indonesia
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sahar L. Hassan, Kuat Sukardiyono dan Dadi M.H. Basri, Memilih Partai Islam Visi, Misi, dan
Persepsi (Jakarta : Gema Insani, 1998), hlm. 13.
2
Politik adalah salah satu aspek yang diatur dalam Islam. Hal ini sudah
dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw ketika Hijrah ke Madinah. Nabi Muhammad
Saw menciptakan suatu kekuatan sosial-politik dalam sebuah Negara Madinah. Hal
yang pertama dilakukan Nabi Muhammad Saw di Madinah dalam rangka
pembentukan sebuah negara adalah membuat Piagam Madinah pada tahun pertama
Hijriyah. Piagam yang berisi 47 pasal ini memuat peraturan-peraturan dan hubungan
antara berbagai komunitas dalam masyarakat Madinah yang mejemuk. Di negara baru
ini Nabi Muhammad bertindak sebagai Kepala Negara dengan piagam Madinah
sebagai Konstitusinya.2
Pakar ilmu politik Islam beranggapan bahwa Piagam Madinah adalah
konstitusi atau undang-undang dasar bagi negara Islam yang pertama dan yang
dirikan oleh Nabi Muhammad di Madinah. Politik yang sejalan dengan dengan syariat
atau as-siyasahasysyariyahc adalah pengaturan kepentingan rakyat banyak dalam
lingkup Daulay Islam (negara Islam) dengan cara-cara yang dapat menjamin
terealisasinya kemaslahatan umum, dapat menolak segala macam kerugian, dan tidak
melanggar syariat Islam serta kaidah-kaidah asasinya, sekalipun tidak sejalan dengan
pendapat para alim mujtahid. Jadi, politik adalah undang-undang pemerintahan,
pengadilan, kriteria badan eksekutif negara, pembentukan lembaga-lembaga tinggi
negara, pengaturan militer, dan sebagainya.
2
Muhammad Iqbal., Fiqih Siyasah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), hlm. 33
3
prinsip tambahan yang merupakan kesimpulan dan termasuk ke dalam fiqh
siyasah atau Hukum ketatanegaraan dalam Islam. 3
Prinsip-prinsip hukum politik Islam yang telah diuraikan oleh para pakar
politik Islam dalam berbagai referensi sangat variatif, dalam kajian ini prinsip-prinsip
siyasah dan penyelenggaraan negara dalam Alquran dapat diformulasikan tujuh
prinsip dasar hukum politik Islam. yaitu :
1. Prinsip kedaulatan
2. Prinsip keadilan
3. Prinsip musyawarah dan Ijma
4. Prinsip persamaan
5. Prinsip hak dan kewajiban negara dan rakyat
6. Prinsip amar ma’ruf nahi munkar. 4
Di Indonesia Politik Islam bisa dilihat dari Semangat tokoh Islam mendirikan
partai politik sejak permulaan abad ke-20. Sejarah bangsa ini mencatat, Sarekat
Dagang Islam yang didirikan Samanhudi, yang tadinya merupakan perkumpulan
bercorak niaga, tak lama kemudian berubah menjadi gerekan politik Islam di bawah
ancaman kebijakan Belanda yang menetapkan pemisahan antara negara dan agama.
Dalam pengertian, Belanda kala itu ingin memaksukan umat Islam ke dalam kotak
Islam ‘Ubu@diah belaka atau Islam kultural semata, agar kekuatan Islam yang besar
tidak menjadi kekuatan politik yang potensial untuk menggoyang eksistensi penjajah
Belanda. Akan tetapi ketika itu, tokoh Islam yang memahami bahwa adalah mustahil
memisahkan agama (termasuk politik Islam) dari kekuasaan kenegaraan, dengan
segala daya menerobos rambu-rambu yang dibuat Belanda, sehingga kemudian
lahirlah berbagai partai politik Islam, baik secara langsung bersikap nonkooperatif
atau berpura-pura kooperatif (bekerja sama). Buah dari semua itu adalah
terbangunnya semangat persatuan dan kesatuan bangsa serta menguatnya kesadaran
atas kemerdekaan.5
3
https://doi.org/10.22373/petita.v2i1.59.ac.id
4
https://www.hukumonline.com>prinsip-dasar-hukum.com
5
Abdul Azis Thaba, Islam dan Negara Dalam Politik Orde Baru (Jakarta : Gema Insani Press, 1996), hlm. 102-
106.
4
Munculnya partai-partai Islam di Indonesia, setelah selama bertahun-tahun
sejak rezim Orde lama di bawah Soekarno partai Islam seperti Majelis Syuro
Muslimin Indonesia (Masyumi) dibubarkan, demikian pula Partai Muslimin Indonesia
(Parmusi), Partai Nahdltul Ulama (NU), Partai Sarekat Islam maka politisi muslim
kehilangan ruang artikulasi politik secara nyata dan tegas. Situasi semacam itu terus
berlangsung sampai dengan rezim orde baru berkuasa, yang hanya membolehkan
adanya tiga partai politik di Indonesia, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
gabungan dari banyak partai Islam dan mazhab keislaman, Golongan Karya (Golkar)
dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Serta harus diingat ketiga partai harus mengusung asas dan dasar Pancasila
bukan yang lain, padahal sebagian umat Islam yang aktif dalam politik tetap
berkehendak menjadi Islam sebagai dasar dan asas partai tetapi Soeharto tidak
mengizinkan. Tahun 1984-1985 terbitlah UU politik yang melarang partai atau ormas
keagamaan berasaskan di luar Pancasila. Siapa yang berani melawan maka sudah
dapat dipastikan hukumannya yakni dibubarkan. Kondisi seperti itu berakhir pada
tahun 1998,
5
pondok pesantren, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan Islam lainnya
yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
5. Partisipasi Dalam Gerakan Politik Umat Islam juga terlibat dalam berbagai
gerakan politik di Indonesia, baik dalam partai politik maupun gerakan-
gerakan keagamaan.6
6
https://brainly.co.id
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa sekarang ini perkembangan sistem politik islam lambat laun
semakin maju dan berkembang, dikarenakan terbawa zaman yang semakin
modern. Hal ini dapat membuktikan bahwa sistem politik islam
merupakan suatu unsur yang penting bagi kehidupan manusia. Manusia kerap
kali dihadapkan dengan masalah-masalah politik yang berbau keislaman, oleh karena
itu hendaknya manusia menggunakan akal dan pikirannya untuk menangani
masalah yang terjadi.
B. Saran
Makalah ini tentu banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para
pembaca untuk berkenan menyumbangkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini. Akhirnya kepada Allah jualah kami
memohon taufik dan hidayah semoga usaha kami ini dapat manfaat yang baik, serta
mendapat ridho dari Allah SWT.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sahar L. Hassan, Kuat Sukardiyono dan Dadi M.H. Basri, Memilih Partai Islam Visi,
Misi, dan Persepsi (Jakarta : Gema Insani, 1998).
Muhammad Iqbal., Fiqih Siyasah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001)
https://doi.org/10.22373/petita.v2i1.59.ac.id
https://www.hukumonline.com>prinsip-dasar-hukum.com
Abdul Azis Thaba, Islam dan Negara Dalam Politik Orde Baru (Jakarta : Gema
Insani Press, 1996
https://brainly.co.id