Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampuh:
Afdhal Ilahi, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :
1. Marwah
2. Setiawan Jodi
3. Winni Makripa Siregar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN BAHASA
INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillaahirahmaanirrohim..

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, Allah SWT telah memberikan kelancaran kepada


penulis dan telah melimpah-kan taufiq dan hidayah-Nya dalam penyusunan makalah
mengenai “Sistem Politik Islam” ini.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama
Islam Alhamdulillah dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak terlepas dari hambatan dan
kesulitan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang menunjang ke arah kesempurnaan sangat penulis harapkan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Padang Sidimpuan 18 Desember 2023


Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ..... ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI......... ............................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ............... ............................................................................................. 1

1. Latar Belakang Masalah ............... ........................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ............... ..................................................................................... 1
3. Tujuan ............... ....................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan ............... ........................................................................................... 2

A. Pengertian sistem politik islam ............... ................................................................... 2


B. Prinsip - Prinsip dasar politik dalam islam ............... ................................................. 3
C. Konstribusi ummat islam terhadap politik indonesia ................ ................................ 4

BAB III PENUTUP ................ ............................................................................................. 7


A. Kesimpulan .... ........................................................................................................... 7
B. Saran. .... ..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan ini, tidak mungkin manusia akan berdiri sendiri tanpa
adanya manusia lain. Mereka akan saling bersosialisasi, bekerja sama, dan
menciptakan sebuah kelompok yang akan saling menghormati, menghargai, dan
sebagainya. Pastilah dari itu muncul sebuah pembentukan dan pembagian kekuasaan
dalam suatu masyarakat luas sebagai wujud proses pembentukan keputusan, terkhusus
dalam sebuah negara, dengan kata lain terbentuk sebuah sistem politik. Setiap negara
mempunyai sistem politik yang berbeda-beda.
Umat muslim, dalam hidupnya berpegang teguh pada Al Qur’an dan Al Hadist
sebagai pedoman hidupnya. Segala apa yang menjadi persoalan, solusi, peringatan,
kebaikan dan ancaan termuat didalam pedoman tersebut. Bahkan dalam Al Qur’an
dan Al Hadist permasalahan politik juga tertuang didalamnya. Diantaranya
membahas: prinsip politik islam, prinsip politik luar negeri islam. Prinsip-prinsip
politik yang tertuang dalam Al Qur’an dan Al Hadist merupakan dasar politik islam
yang harus diaplikasikan kedalam system yang ada.
2. Rumusan Masalah
1. Pengertian sistem politik islam
2. Prinsip - Prinsip dasar politik dalam islam
3. Konstribusi ummat islam terhadap politik indonesia
3. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan selain memenuhi tugas kuliah dan dengan
tujuan agar Mahasiswa mengetahui apa itu sistem politik islam dan apa prinsip-
prinsip dasar politik dalam islam dan apa saja Konstribusi ummat islam terhadap
politik indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Politik Islam


Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis. Polis berarti
kota yang berstatus negara kota (city state). Pengertian politik yang berkembang di
Yunani saat itu dapat ditafsirkan sebagai suatu proses interaksi antara individu dengan
individu lainnya demi mencapai kebaikan bersama. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pengertian politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan
atau kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan). Pegertian
politik juga dikenal sebagai segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dan
sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Politik
merupakan cara orang yang hidup berkelompok membuat keputusan.
Politik dalam bahasa Arab disebut (siyasah). Dalam kamus Lisamul Arab
disebutkan bahwa kata siyasah bermakna mengurus sesuatu yang membuatnya baik
atau berarti pengurusan suatu perkara hingga menjadi baik. Politik sendiri menurut
Ibnu Qayyim dibagi menjadi dua macam, yaitu politik yang diwarnai kedzaliman
sehingga diharamkan dan politik yang diwarnai keadilan dan merupakan bagian dari
syariat Islam. Politik bila dilihat dari sisinya yang buruk (politik yang diwarnai
dengan kedzaliman) semata akan melahirkan trauma politik pada seseorang. Namun,
apabila dilihat dari segala sisi, ada pula politik yang syar'i (politik yang diwarnai
dengan keadilan). Dalam khazanah ilmu-ilmu Islam, politik yang syar'i disebut
dengan as-siyasah asy-syariyah.
Islam sebagai agama Allah merupakan suatu sistem kehidupan yang meliputi
semua aspek kehidupan. Salah satu aspek yang diatur pula dalam Islam adalah politik.
Dalam perspektif Islam, politik dapat diposisikan sebagai instrumen dakwah. Karena
itu, kekuasaan yang diberikan oleh rakyat pada hakikatnya adalah suatu amanah.
Maka kekuasaan atau jabatan apa pun yang dipangku oleh seseorang muslim haruslah
dinisbahkan dengan pertanggungjawaban. Di sinilah dituntut bahwa berpolitik perlu
memperhatikan akhlak, etika, aspirasi rakyat, dan tuntunan nilai-nalai Islam.1

1
Sahar L. Hassan, Kuat Sukardiyono dan Dadi M.H. Basri, Memilih Partai Islam Visi, Misi, dan
Persepsi (Jakarta : Gema Insani, 1998), hlm. 13.

2
Politik adalah salah satu aspek yang diatur dalam Islam. Hal ini sudah
dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw ketika Hijrah ke Madinah. Nabi Muhammad
Saw menciptakan suatu kekuatan sosial-politik dalam sebuah Negara Madinah. Hal
yang pertama dilakukan Nabi Muhammad Saw di Madinah dalam rangka
pembentukan sebuah negara adalah membuat Piagam Madinah pada tahun pertama
Hijriyah. Piagam yang berisi 47 pasal ini memuat peraturan-peraturan dan hubungan
antara berbagai komunitas dalam masyarakat Madinah yang mejemuk. Di negara baru
ini Nabi Muhammad bertindak sebagai Kepala Negara dengan piagam Madinah
sebagai Konstitusinya.2
Pakar ilmu politik Islam beranggapan bahwa Piagam Madinah adalah
konstitusi atau undang-undang dasar bagi negara Islam yang pertama dan yang
dirikan oleh Nabi Muhammad di Madinah. Politik yang sejalan dengan dengan syariat
atau as-siyasahasysyariyahc adalah pengaturan kepentingan rakyat banyak dalam
lingkup Daulay Islam (negara Islam) dengan cara-cara yang dapat menjamin
terealisasinya kemaslahatan umum, dapat menolak segala macam kerugian, dan tidak
melanggar syariat Islam serta kaidah-kaidah asasinya, sekalipun tidak sejalan dengan
pendapat para alim mujtahid. Jadi, politik adalah undang-undang pemerintahan,
pengadilan, kriteria badan eksekutif negara, pembentukan lembaga-lembaga tinggi
negara, pengaturan militer, dan sebagainya.

B. Prinsip - Prinsip Dasar Politik Dalam Islam

Prinsip dasar hukum politik Islam menurut perspektif Al-Quran mengingat


hukum politik Islam (fiqh siyasah) adalah hukum yang terus berkembang dengan
cepat dan dinamis, Perkembangan ini memerlukan pengetahuan tentang prinsip-
prinsip dasar apa yang dirumuskan para ulama dalam bidang siyasah sehingga
perkembangan hukum politik Islam tidak lari dari rel dan norma standar yang telah
disepakati.
Menurut Islam, mekanisme operasional pemerintahan dan ketatanegaran
mengacu pada prinsip-prinsip syari’ah yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis.
Prinsip-prinsip negara dalam Islam tersebut ada yang berupa prinsip-prinsip dasar
yang mengacu pada teks-teks syari’ah yang jelas dan tegas, dan ada pula prinsip-

2
Muhammad Iqbal., Fiqih Siyasah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001), hlm. 33

3
prinsip tambahan yang merupakan kesimpulan dan termasuk ke dalam fiqh
siyasah atau Hukum ketatanegaraan dalam Islam. 3
Prinsip-prinsip hukum politik Islam yang telah diuraikan oleh para pakar
politik Islam dalam berbagai referensi sangat variatif, dalam kajian ini prinsip-prinsip
siyasah dan penyelenggaraan negara dalam Alquran dapat diformulasikan tujuh
prinsip dasar hukum politik Islam. yaitu :
1. Prinsip kedaulatan
2. Prinsip keadilan
3. Prinsip musyawarah dan Ijma
4. Prinsip persamaan
5. Prinsip hak dan kewajiban negara dan rakyat
6. Prinsip amar ma’ruf nahi munkar. 4

C. Kontribusi Ummat Islam Terhadap Politik Indonesia

Di Indonesia Politik Islam bisa dilihat dari Semangat tokoh Islam mendirikan
partai politik sejak permulaan abad ke-20. Sejarah bangsa ini mencatat, Sarekat
Dagang Islam yang didirikan Samanhudi, yang tadinya merupakan perkumpulan
bercorak niaga, tak lama kemudian berubah menjadi gerekan politik Islam di bawah
ancaman kebijakan Belanda yang menetapkan pemisahan antara negara dan agama.
Dalam pengertian, Belanda kala itu ingin memaksukan umat Islam ke dalam kotak
Islam ‘Ubu@diah belaka atau Islam kultural semata, agar kekuatan Islam yang besar
tidak menjadi kekuatan politik yang potensial untuk menggoyang eksistensi penjajah
Belanda. Akan tetapi ketika itu, tokoh Islam yang memahami bahwa adalah mustahil
memisahkan agama (termasuk politik Islam) dari kekuasaan kenegaraan, dengan
segala daya menerobos rambu-rambu yang dibuat Belanda, sehingga kemudian
lahirlah berbagai partai politik Islam, baik secara langsung bersikap nonkooperatif
atau berpura-pura kooperatif (bekerja sama). Buah dari semua itu adalah
terbangunnya semangat persatuan dan kesatuan bangsa serta menguatnya kesadaran
atas kemerdekaan.5

3
https://doi.org/10.22373/petita.v2i1.59.ac.id
4
https://www.hukumonline.com>prinsip-dasar-hukum.com
5
Abdul Azis Thaba, Islam dan Negara Dalam Politik Orde Baru (Jakarta : Gema Insani Press, 1996), hlm. 102-
106.

4
Munculnya partai-partai Islam di Indonesia, setelah selama bertahun-tahun
sejak rezim Orde lama di bawah Soekarno partai Islam seperti Majelis Syuro
Muslimin Indonesia (Masyumi) dibubarkan, demikian pula Partai Muslimin Indonesia
(Parmusi), Partai Nahdltul Ulama (NU), Partai Sarekat Islam maka politisi muslim
kehilangan ruang artikulasi politik secara nyata dan tegas. Situasi semacam itu terus
berlangsung sampai dengan rezim orde baru berkuasa, yang hanya membolehkan
adanya tiga partai politik di Indonesia, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
gabungan dari banyak partai Islam dan mazhab keislaman, Golongan Karya (Golkar)
dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Serta harus diingat ketiga partai harus mengusung asas dan dasar Pancasila
bukan yang lain, padahal sebagian umat Islam yang aktif dalam politik tetap
berkehendak menjadi Islam sebagai dasar dan asas partai tetapi Soeharto tidak
mengizinkan. Tahun 1984-1985 terbitlah UU politik yang melarang partai atau ormas
keagamaan berasaskan di luar Pancasila. Siapa yang berani melawan maka sudah
dapat dipastikan hukumannya yakni dibubarkan. Kondisi seperti itu berakhir pada
tahun 1998,

Umat Islam di Indonesia telah memberikan banyak kontribusi terhadap


kehidupan politik di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah:

1. Peran Dalam Pembentukan Negara Umat Islam di Indonesia turut serta


dalam proses pembentukan negara Indonesia setelah kemerdekaan. Banyak
tokoh Islam yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, seperti
Haji Agus Salim dan KH. Wahid Hasyim.

2. Partisipasi dalam Pemerintahan Umat Islam di Indonesia juga aktif dalam


partisipasi pemerintahan. Banyak tokoh-tokoh Islam yang terpilih menjadi
anggota parlemen atau bahkan menjadi pemimpin negara.

3. Peran dalam Pembentukan Ideologi Negara Umat Islam juga berperan


dalam pembentukan ideologi negara Indonesia. Pancasila, yang merupakan
ideologi dasar negara Indonesia, mengandung prinsip-prinsip keberagaman
dan keadilan sosial yang sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Islam.

4. Pembentukan Lembaga-Lembaga Kemasyarakatan Umat Islam juga turut


serta dalam pembentukan lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti masjid,

5
pondok pesantren, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan Islam lainnya
yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

5. Partisipasi Dalam Gerakan Politik Umat Islam juga terlibat dalam berbagai
gerakan politik di Indonesia, baik dalam partai politik maupun gerakan-
gerakan keagamaan.6

6
https://brainly.co.id

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada masa sekarang ini perkembangan sistem politik islam lambat laun
semakin maju dan berkembang, dikarenakan terbawa zaman yang semakin
modern. Hal ini dapat membuktikan bahwa sistem politik islam
merupakan suatu unsur yang penting bagi kehidupan manusia. Manusia kerap
kali dihadapkan dengan masalah-masalah politik yang berbau keislaman, oleh karena
itu hendaknya manusia menggunakan akal dan pikirannya untuk menangani
masalah yang terjadi.

Dengan adanya Al-qur’an dan al-hadist mereka bisa menggunakannya


sebagai landasan dalam kehidupan dan bernegara yang kerap kali dipakai oleh
Negara-negara di Timur Tengah, lain halnya dengan di Indonesia dimana
menerapkan sistem politik islamnya dengan memasukkan makna -makna
keislamannya lewat nilai-nilai yang juga terkandung dalam pancasila.

B. Saran

Makalah ini tentu banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para
pembaca untuk berkenan menyumbangkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi bertambahnya wawasan kami di bidang ini. Akhirnya kepada Allah jualah kami
memohon taufik dan hidayah semoga usaha kami ini dapat manfaat yang baik, serta
mendapat ridho dari Allah SWT.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sahar L. Hassan, Kuat Sukardiyono dan Dadi M.H. Basri, Memilih Partai Islam Visi,
Misi, dan Persepsi (Jakarta : Gema Insani, 1998).
Muhammad Iqbal., Fiqih Siyasah (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001)
https://doi.org/10.22373/petita.v2i1.59.ac.id
https://www.hukumonline.com>prinsip-dasar-hukum.com
Abdul Azis Thaba, Islam dan Negara Dalam Politik Orde Baru (Jakarta : Gema
Insani Press, 1996
https://brainly.co.id

Anda mungkin juga menyukai