Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SIASYAH ISLAM/POLITIK ISLAM


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Pendidikan agama
Dosen pengampu :

Oleh:
1. Muhammad fadil Al farisi
2. Aulia fitri ani
3. Ibnu Fattah el islami
4. Rahmatul fajar

KELOMPOK 13
STIKes AWALBROS PEKANBARU
2020
ABSTRAK
Islam dalam politik suatu Negara pnting untuk di pelajari, karena dalam
politik memberikan kebebasan bagi para penduduk suatu Negara untuk
mengemukakan pendapat dan pikirannya.
Dari judul laporan ini, penulis akan akan mencoba membahas politik dalam islam
dan meninjau tentang siyasah-siyasah dari berbagai sumber berdasarkan islam.
Semua data yang penulis pelajari didapat dari berbagai sumber kemudian
penulismendapatkan beberapa kesimpulan dari berbagai sumber tersebut,
sumber-sumberitu berdasarkan kepada pendapat para ulama baik dalam dan luar
negeri.
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………3
BAB 1 pendahuluan
1.1 Latar belakang……………………………………………… … … … … … … … ………………………4
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………..4
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………….5
1.4 Ruang lingkup…………………………………………………………………………………………………5
1.5 Sistematika penulisan…………………………………………………………………………………….5
BAB ll Pengetahuan politik islam
A. Pengertian siasyah islam/politik islam……………………………………………….……….6
B. Politik dalam islam ……………………………………………………………………………….……6
BAB lll siyasah islam
A. Siyasah islam………………………………………………………………………………………………7
B. Bagiam-bagian siyasah islam………………………………………………………………………7
1. Siyasah dusturiah………………………………………………………………………………….8
2. Siyasah Maliyah…………………………..………………………………………………………10
3. Siyasah Dauliyah………………....………………………………………………………………12
4. Siyasah harbiyah………………………………………………………………………………….15
BAB lV Kesimpulan
lV.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………16
lV.2 Saran ………………………………………………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………………………………………………16
BAB l
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Di setiap negra memiliki system politik yang berbeda beda. Namun, islam
memiliki aturan politik yang bias membuat Negara itu adil. Dalam Al-Qur’an
memang aturan politik tidak di sebutkan, tetapi system politik pada zaman
rosullullah SAW sangatlah baik. Hal ini di sebabkan oleh factor factor yang
mendorong masyarakat nya menjalankan syariat islam. Indonesia adalah adalah
sebuahnegara islam terbesar di dunia, namun bila dikatakan negara
islam,dalam prakteknya islam kurang di aplikasikan dalam sistem pemerintahan
baik itu politik maupun demokrasinya, hal itu berpengaruh besar  dalam
berbagai aspekkehidupan manusia di indonesia, terutama pada system yang
berlaku dalam pemerintahan indonesia, contoh kecil adalah maraknya
korupsi yang dikarenakankurang transparannya pemerintahan di indonesia. Hal
tersebut di atas
membuat penulis membahas tentang islam dalam aspek politik dan demokrasi dal
am suatu Negara dalam laporan ini.
Disini kami akan membahas tentang peranan agama islam dalam perkembangan
politik di dunia saat ini, dengan mengkaji berbagai informasi berdasarkan Al-
Qur’an., alhadist dan sejarah system politik di masa rosullullah SAW.

1.2 Rumusan masalah

Dari latar belakang di atas, dapat kami rumuskan beberapa masalah, yaitu:
a.) Apa definisi dari siasyah islam/politik islam ?
b.) Apa prinsip dasar yang mendukung sistem siasyah islam/politik islam dapat
perjalan dengan baik?
c.) Apa kontribusi umat islam di Indonesia?

1.3 Tujuan dan manfaat


Tujuan kami membuat makalah ini adalah :
a.) Mengetahui mengetahui prinsip dasar dari siasyah islam/politik islam.
b.) Mengetahui bentuk penerapan siyasah islam di Indonesia
Kami juga memiliki manfaat bagi pembaca maupn kami sebagai
penulis dalam makalah yaitu:
a.) Penerapan sistem politik islam dapat di laksanakan di lingkungan
masyarakat, kemudian ke jenjang yang lebih luas.
b.) Menyadarkan masyarakat betapa pentingnya perbuatan yang didasarkan
dengan syariat islam

1.4 Ruang lingkup kajian


Tidak semua aspek tentang siyasah islam/politik islam yang akankami kaji,
aspek aspek yang akan kami kaji di batasi pada:
a.) Pengerrtian siyasah islam/ politik islam
b.) Prinsip prinsip dasar siasyah islam/politik islam

1.5 Sistemmatika penulisan


Makalah ini tediri atas empat bab, yaitu bab 1, bab 2, bab 3, dan bab 4.
Bab 1 merupakan pendahuluan dari makalah ini. Bab satu terdiri atas latar
belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, ruanglingkup, dan sistematika
penulisan.
Bagian latar belakang sekilas membahasa tentang topik yang di angkat. Bab 2
berisi tentang pendeskripsian masalah dalam makalah ini. Bab 3 merupakan
pembahasan, penafsiran, dan segala penilaian penulis terhadap topik yang di
bahas. Bab 4 berisi simpulan dan saran dari makalah ini. Bab ini merupakan
rangkuman dari semua hal yang di bahas dalam makalah ini. Slain itu beberapa
saran dari kami penulis kepada pihak-pihak tertentu yang juga terdapat dalam
bagian ini.
Bab ll
Pengetahuan siyasah islam

A. Pengertian siasyah islam/politik islam


Siyasah adalah sebuah istilah dalam bahasa arab yag diartikan dengan
otoritas politik. Dalam literature praislam siyasah merujuk kepada manajemen
urusan dalam suatu negeri. Dalam fiqih islam sunni, siyasah terdapat pada kata
siyasah syar,iyyah, yang berarti pemerintahan berdasarkan hukum syariah. Kata
tersebut merujuk kepada doktrn atau dimensi politis dari hukum islam, yang
sudah ada sejak abad pertengahan untuk mengharmoniskan hukum islam dengan
tujuan dalam urusan pulitik.
B. Politik dalam islam
Di dalam islam kekuasaan politik terkait dengan al-hukm, perkatan al-hukm
dan kata kata yang terbentuk dari kata tersebut dipergunakan 210 kali dalam AI-
Qur’an. Dalam bahasa Indonesia, perkataan al-hukm yang telah dialih bahasakan
menjadi hukum intinya adalah peraturan, undang undang, patokan atau kaidah,
dan keputusan atau vonis (pengadilan).
Politik dalam islam = fiqih siyasah
Secara harfiyah dapat di artikan sebagai mengurus, mengadili, memimpin
sebagaimana sabda rasulullah sallallahu’alai wa-sallam :
“adapun bani israol dipimpin oleh para nabi mereka”
Fiqih siyasah dalam konteks terjemahan diartikan sebagai materi yang membahas
mengenai ketatanegaraan islam.
Secara bahasa, fiqih adalah mengetahui hukum hukum islam yang bersifat amali
melalui dalil dalil yang terperinci. Sedangkan siyasah adalah pemerintahan,
pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan, pengurusan, dan pengawasan.
BAB III
Siyasah islam
A. Siyasah islam
Dalam agama islam, bukan masalah ubudiyah dan ilahiyah saja yang di
bahas. Akan tetapi tentang kemaslahatan umat juga di bahas dan di atur dalam
islam, dalam kajian ini salah satu nya adalah politik islam yang dalam bahasa
agama nya di sebut siyasah islam (fiqih siyasah). Fiqih siyasah dalam konteks
terjemahan diartikan sebagai materi yang membahas mengenai ketatanegaraan
islam (politik islam). Secara bahasa fiqih adalah mengetahui hukum hukum islam
yang bersifat amali melalui dali dalil yang terperinci. Sedangkan siyasah adalah
pemerintahan, pengambilan keputusan, pembuatan kebijaksanaan, pngurusan,
dan pengawasan.
Sedangkan ibn AI-Qayim mengarikan fiqih siyasah adalah segala perbuatan
yang membawa manusia lebih dekat kepada kemaslahatan dan lebih jauh dari ke
mudharatan, serta mealipun rasulullah tidak menetapkannya dan bahkan allah
menetapkan nya pula. Dari pengertian dapat di simpulkan bahwa fiqih siyasah
adalah hukum yang mengatur hubungan penguasa dengan rakyat nya.
Pembahsan di atas dapat di artikan bahwa politik islam dalam kajian islam di
sebut siyasah islam (fiqih siyasah).

B. Bagian-bagian siyasah islam


Setelah mengetahui tentang pengertian dan penamaan politik islam dalam islam
adalah siyasah islam (fiqih siyasah). Maka dalam kajian kali ini akan di bahas
mengenai bidang-bidang siyasah islam (fiqih siyasah). fiqih siyasah terbagi
menjadi 4 bagian yaitu:

1. Siyasah Dusturiyah
Makna dustur adalah asas, dasar atau pembinaan. Secara istilah diartikan
kumpulan kaidah yang mengatur dasar dan hubungan kerja sama antara sesama
anggota masyarakat dalam sebuiah negara, baik tidak tertulis (konvensi) maupun
yang tertulis (konstitusi). Menurut Abdul Wahab Khallaf, prinsip-prinsip yang
diletakkan dalam pembuatan undang-undang dasar ini adalah jaminan atas hak-
hak asasi manusia setiap anggota masyarakat dan persamaan kedudukan semua
orang di depan hukum, tanpa membedakan status manusia.
Fiqih siyasah dusturiyah mencakup bidang kehidupan yang sangat luas dan
kompleks, secara umum mliputi hal hal sebagai berikut:
a. Persoalan dan ruang lingkup (pembahasan)
Membahas tentang imam, rakyat, hak dan kewajibannya, permasalahan
bai’at, waliyul ahdi, perwakilan dan persoalan ahlul halli wal aqdi.
b. Persoalan imamah, hak dan kewajibannya.
Imamah atau imam di dalam AI-Qur’an pada umum nya, kata-kata imam
menujukan kepada bimbingan kepada kebaikan. Firman allah :
Artinya: dan orang orang yang berkata: “yatuhan kami, anugrahkanlah
kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sbagai penyenang hati
(kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang orang yang bertakwa”.
c. Persoalan rakyat, statusnya dan hak hak nya
Rakyat terdiri dari muslim dan non muslim, adapun hak hak rakyat, abu A’la
al-maududi menyebutkan bahwa hak hak rakyat adalah sebagaii berikut :
1. Perlindungan terhadap hidupnya
2. Perlindungan terhadap kebebasan peribadi
3. Kebebasan menyatakan pendapat dan keyakinan
4. Terjamin kebutuhan pokok hidupnya, dengan tidak membedakan kelas
dan kepercayaan.

Abdul kadir audah menyebutkan dua hak, yaitu: hak persamaan dan hak
kebebasan, berajidah, berbicara, berpendidikan, dan memiliki. Sedangkan
kewajiban rakyat adalah untuk taat dan membantu serta berperan dalam
program-program yang difariskan untuk kemaslahatan bersama. Apabila kita
sebut hak imam adalah ditaati dan mendapatkan bantuan serta partisipasi secara
sadar diri rakyat, maka kewajiban dari rakyat untuk taat dan membantu serta
dalam program-program yang di gariskan untuk kemaslahatan bersama.

d. Persoalan Bai’at
Bai’at (mubaya’ah), pengakuan mematuhi dan menaati imam yang di
lakukan oleh ahl AI-HALL Wa AI-Aqd dan di laksanakan sesudah
permusyawaratan. Diaudin rais mengutip pendapat ibnu khaldun tentan
bai’at ini, dan menjelaskan:
“adalah mereka yang membai’at kan seseorang amir dan mengikat
perjanjian, mereka mletakkan tangan-tangannya untuk menguatkan
prjanjian”.
e. Persoalan waliyul ahdi
Imama itu dapat terjadi dengan salah satu cari dari dua cara : pertama
dengan pemilihan Ahl Al-Hall Wa Al-Aqdi dan kedua dengan janji
(penyerahan kekuasaan) imam yang sebelumnya, cara yang kedua yang
dapat dimaksudkan dengan waliyul ahdi. Hal ini didasarkan pada: abubakar
r.a menunjuk umar r. a. yang kemudian kaum muslimin menetapkan
keimanan (imamah) umar dengan penunjukan abubakar tadi.

f. Persoalan Ahl Al-Hall Wa Al-Aqdi

g. Persoalan wuzaroh (kementrian) dan perbandingannya

Ulama mengambil dasar-dasar adanya kementrian dengan dia alas an,


pertama : firmn ALLAH dalam surat At-Thaha 29-32 yang artinya “dan
jadikanlah untukku seorang waazir dari keluargaku, yaitu harun,
sudaraku.teguhkan lah kekuatanku dengan dia, dan jadikanlah dia sekutu
dalam urusanku”.
2. Siyasah Maliyah
Arti kata Maliyah bermakna harta benda, kekayaan, dan harta. Oleh karena
itu siyasah Maliyah secara umum yaitu pemerintahanyang mengatur mengenai
keuangannegaara. Djazuli (2003) mengatakan bahwa Siyasah Maliyah adalah
hakdan kewajiban kepala negara untuk mengatur dan mengurus keungan negara
gunakepentingan warga negaranya serta kemaslahatan umat. Lain halnya
denganPulungan (2002, hal:40) yang mengatak bahwa Siyasah Maliyah meliputi
hal-halyang menyangkut harta benda negara (kas negara), pajak, serta Baitul Mal.
Dari pembahsan diatas dapat kita lihat bahwa siyasah maliyah adalah hal-halyang
menyangkut kas negara serta keuangan negara yang berasal dari pajak,
zakat baitul mal serta
 pendapatan negara yang tidak bertentangan dengan syari‟at Islam.
Dasar-Dasar Fiqih Siyasah Maliyah, di antaranya sebagai berikut:a. Beberapa
prinsip tentang harta, antara lain:1. Masyarakat tidak boleh menggangu dan
melarang pemilikan mamfaat selamatidak merugikan orang lain atau masyarakat
itu sendiri.2. Karena pemilikan mamfaat berhubungan dengan hartanya, maka
boleh
bagi pemilik memindahkan hak miliknya kepada pihak lain, misalnya dengan jalan
menjualnya, mewasiatkannya, menghibahkannya, dan sebagainya.3. Pada
pokoknya pemilikan mamfaat itu kekal tidak terikat oleh waktu. b. Dasar-dasar
keadilan social
Diantara landasan yang menjadi landasan keadilan social di dalam islam:

1. Kebebasan rohania yang mutlak.


Yakni kebebasan rohania yang di dasarkan kepada kebebasan rohaniamanusia
dari tidak beribadah kecuali kepada Allah, tidak ada yang kuasa kecualidaripada
Allah.
2. Persamaan kemanusian yang sempurna.
Yakni prinsip-prinsip persamaan di dalam Islam yang di dasarkan
kepadakesatuan jenis manusia di dalam kejadiannya dan di dalam tempat
kembalinya, didalam kehidupannya, di dalam matinya, di dalam hak dan
kewajibannya dihadapan undang-undang, di hadapn allah, di dunia dan di akhirat
a.Tanggung jawab social yang kokoh diantaranya meliputi:
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
2. Tanggung jawab terhadap keluarganya.
3. Tanggung jawab individu terhadap masyarakat dan sebaliknya.
b. Hak milik
Islam telah menetapkan adanya hak milik perseorangan terhadap hartayang
di hasilkan dengan cara-
cara yang tidak melanggar hukum syara‟.
HanyaIslam memberikan batasan-batasan tentang hak milik perseorangan ini
agarmanusia mendapat kemaslahatan dalam pengembangan harta dalam
menafkahkandan dalam perputaranya.
1. Bahwa hakikatnya harta itu adalah milik Allah.
2. Harta kekayaan jangan sampai hanya ada/dimiliki oleh segolongan
kecilmasyarakat.
3. Ada barang-barang yang untuk kepentingan masyarakat seluruhnya,
seperti jalan-jalan, irigasi, tempat-tempat peribadatan.
c. ZakatBeberapa bentuk zakat,
di antaranya:
1. Zakat hasil bumi (Usyur)
2. Zakat emas, ternak, dan zakat fitrah.
3. Kanz dan harta karunf.
e. Jizyah
Adalah iuran Negara (Dharibah) yang diwajibkan atas orang-orang ahlikitab
sebagai imbangan bagi usaha membela mereka dan melindungi mereka
atausebagai imbangan bahwa mereka memperoleh apa yang di peroleh orang-
orangIslam sendiri, baik dalam kemerdekaan diri, pemeliharan harta,
kehormatan. Dan agama.

3. Siyasah Dauliyah
Dauliyah bermakna tentang daulat, kerajaan, kekuasaan, wewenang,
sertakekuasaan. Sedangkan Siyasah Dauliyah bermakna sebagai kekuasaan
kepalanegara untuk mengatur negara dalam hal hubungan internasional, masalh
territorial, nasionalitas, ekstradisi tahanan, pengasingan tawanan
politik, pengusiran warga negara asing. Selain itu juga mengurusi masalah kaum D
zimi, perbedaan agama, akad timbal balik dan sepihak dengan kaum Dzimi,
hudud, danqishash
Dari pengertian diatas dapat dilihat bahwa Siyasah Dauliyah lebih
mengarah pada pengaturan masalah kenegaraan yang bersifat luar negeri, serta k
edaulatannegara. Hal ini sangat penting guna kedaulatan negara untuk
pengakuan darinegara lain. Dasar-dasar Siyasah Dauliyah, diantaranya sebagai
berikut:
1. Kesatuan umat manusia
Meskipum manusia ini berbeda suku berbangsa-bangsa, berbeda
warnakulit, berbeda tanah air bahkan berbeda agama, akan tetapi merupakan
satukesatuan manusia karena sama-sama makhluk Allah, sama bertempat tinggal
dimuka bumi ini.
2. Al-Adalah (Keadilan)
Ajaran islam mewajibkan penegakan keadilan baik terhadap diri
sendiri,keluarga, tetangga, bahkan terhadap musuh sekalipun kita wajib bertindak
adil.Banyak ayat-ayat yang berbicara tentang keadilan antara lain:

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuatkebajikan,


memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan
keji,kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar
kamudapat mengambil pelajaran. (QS. An-Nisa : 135)

3. Al-Musawah (persamaan)
Manusia memiliki hal-hal kemanusian yang sama, untuk
mewujudkankeadilan adalah mutlak mempersamakan manusia dihadapan hokum
kerjasamainternasional sulit dilaksanakan apabila tidak di dalam kesederajatan
antar Negaradan antar Bangsa
4. Karomah Insaniyah (Kehormatan Manusia)
Karena kehormatan manusia inilah, maka manusia tidak
bolehmerendahkan manusia lainnya. Kehormatan manusia ini berkembang
menjadikehormatan terhadap satu kaum atau komunitas dan bisa di kembangkan
menjadisuatu kehormatan suatu bangsa atau negara.
5. Tasamuh (toleransi)
Dasar ini tidak mengandung arti harus menyerah kepada kejahatan atau
memberi peluang kejahatan. Allah mewajibkan menolak permusuhan dengan
tindakan yang lebih baik, penolakan dengan lebih baik ini akan menimbulkan
persahabatan bila di lakukan pada tempatnya setidaknya akan menetralisir
ketegangan.
Hal-hal yang di perhatikan dalam fiqih siyasah dauliyah meliputi :
a. Persoalan internasional
b. Persoalan territorial
c. Persoalan nasionaly dalam fiqih islam
d. Masalah penyerahan penjahat
e. Masalah pengasingan dan pengusiran
f. Masalah perwakilan, tamu Negara, orang-orang dzimi
Hubungan internasional dibagi menjadi dua yaitu hubungan internasional
dalam waktu damai yang didalamnya mngenai politik, ekonomi, kebudayaan, dan
kemasyarakatan, dan hubungan internasional dalam waktu perang.
Hubungan internasional dalam waktu damai:
1. Damai adalah asas hubungan internasional yaitu perang hanya bila keadaan
darurat, segera berhenti perang jika cenderung damai, dan mmperlakukan
tawanan secara manusiawi. AAEI
2. Kewajiban suatu Negara terhadap Negara lain, yakni tentang menghormati
hak-hak Negara lain yang bertetangga dengan Negara yang di tempati.
3. Mengadakan perjanjian-perjanjian internasional.
Hubungan internasional dalam waktu perang:
a. Sebab terjadinya perang:
1. Memepertahankan diri
2. Dalam rangkah dakwah
 b. Etika perang dalam Islam:
1. Dilarang membunuh anak
2. Dilarang membunuh wanita yang tidak berperang.
3. Dilarang membunuh orang tua yang tidak ikut perang.
4. Tidak memotong dan merusak tanaman.
5. Tidak membunuh binatang ternak.
6. Tidakmenghancurkan tempat ibadah.
7. Dilarang mencincang mayat musuh.
8. Dilarang membunuh pendeta dan pekerja.
9. Bersabar,berani dan ikhlas.
10.Tidak melampaui batas
4. Siyasah harbiyah
Harbiyah bermakna perang, secara kamus Harbiyah adalah perang,
keadaandarurat atau genting. Sedangkan makna Siyasah Harbiyah adalah
wewenang ataukekuasaan serta peraturan pemerintah dalam keadaan perang
atau darurat.
Dalam kajian Fiqh Siyasahnya yaitu Siyasah Harbiyah adalah pemerintah
ataukepala negara mengatur dan mengurusi hala-hal dan masalah yang
berkaitandengan perang, kaidah perang, mobilisasi umum, hak dan jaminan
keamanan perang, perlakuan tawanan perang, harta rampasan perang, dan masal
ah perdamaian.

Konsekuensi dari asas bahwa hubungan Internasional dalam Islam


adalah perdamaian saling membantu dalam kebaikan, maka :
1. Perang tidak dilakukan kecuali dalam keadaan darurat. Sesuai
dengan persyaratan darurat hanya di lakukan seperlunya.
2. Orang yang tidak ikut berperang tidak boleh diperlakukan sebagai musuh.
3. Segera menghentikan perang apabila salah satu pihak cenderung kepda damai.
4. Memperlakukan tawanan perang dengan cara manusiawi.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah kami kaji, kami dapat menyimpulkan :
1. Semua sumber politik islam yang kita pelajari adalah bersumber dari al-
qur,an dan hadist.
2. Parlemen atau lembaga perwakilan rakyat harus diisi dan di domisili oleh
orang-orang islam yang memahami dan mengamalkan islam secara baik,
yang merupakan hasil penerapan dan siyasah.
IV.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, maka saran yang
dapat di sampaikan adalah sebagai berikut :
1. Langkah politik yang di ambil kalangan islam dalam menanggapi perubahan
situasi politik nasional saat ini tidaklah beda jauh dengan pendahulunya.
Kalangan islam mampu berdampingan dengan demokrasi sebagai bentuk
sistem politik modern. Tetapi cukup mengecewakan keadaan kalangan
islam saat ini lebih banyak mengikuti alur perpolitikan ketimbang pembuat
alur. Selain itu, pertimbangan politik di parlemen menjadi tolak ukur untuk
menentukan kangkah-langkah perjuangan penegakan syari’at. Bila posisi
politik di MPR/DPR mndukung (islam sebagai mayoritas), wakil-wakil
gerakan islam atau kalangan islam akan membuat aturan aturan atau
perundang undangan yang sesuai
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Siyasah#:~:text=Dalam%20fiqih%20Islam%20Sunni
%2C%20siyasah,dengan%20tuntutan%20dalam%20urusan%20politik.
https://www.researchgate.net/publication/291071211_FIQH_AL-SIYASAH_AL-
JABIRI_Analisis_Kitab_al-'Aql_al-Siyasi_al-'Arabi_Nalar_Politik_Arab

Anda mungkin juga menyukai