Anda di halaman 1dari 6

Pertanggung Jawaban Hukum

Dibidang Kesehatan dan Penyelesaian


Sengketa Hukum Kesehatan

Kelompok 6 :
1. Rahmatul Fajar
2. Tara Novellia Putri
3. Paradila Puspita Sari
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
HUKUM

 Hukum Tanggung Jawab adalah suatu akibat atas


konsekuensi kebebasan seseorang atas perbuatannya
yang berkaitan dengan etika atau moral dalam
melakukan suatu perbuatan.
B. CARA MENGATASI MASALAH ETIKA
PEAYANAN KESEHATAN

 Lebih berkenaan dengan lingkungan didalam birokrasi


yang memberikan pelayanan kesehatan itu sendiri.
 Kode etik tidak hanya sekedar ada tapi juga dinilai
tingkat implementsinya dalam kenyataan.
 Selalu memberikan perhatian terhadap berbagai dilema
dalam praktek pelayanan kesehatan.
C. MENYELESAIKAN SENGKETA DALAM
HUKUM KESEHATAN
 Sengketa Medik merupakan perselisihan yang timbul
akibat hubungan hukum antara dokter dengan pasien dalam
upayan melakukan penyembuhan.
 Penyelesaian sengketa yang paling ideal antara dokter dan
pasien dapat dilihat dari tiga sisi, yaitu sisi dokter,sisi
pasien dan sisi prosedur.
 Adapun penyelesaian sengketa dalam hukum kesehatan
bisa diselesaikan dengan beberapa jalur yang tentunya
memiliki kekurangan masing-masing, yaitu :
1. Jalur etika
2. Jalur peradilan umum
3. Jalur BPSK
D. KESULITAN PASIEN DALAM URUSAN
SENGKETA MEDIK
Beberapa faktor yang menyebabkan pasien kesulitan dalam
memperoleh sengketa medik, yaitu :
 Faktor ketidaktahuan

Ketika mengalami sengketa medis dengan dokter atau dokter


gigi serta rumah sakit tidak memiliki latar belakang
pengetahuan hukum, sehingga dalam proses penyelesaian
sengketa sepenuhnya diserahkan kepada penasehat hukum
atau advokat yang diminta
 Faktor psikologis

Dimana ia mengalami sakit yang diderita


 Faktor ekonomi

Banyaknya biaya utuk pelayanan kesehatan yang diterima


E. BENTUK TANGGUNG JAWAB DALAM
PLAYANAN KESEHATAN
Tanggung jawab dalam Hukum Kesehatan diataur dalam Pasal
58 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 sbb :
1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
seseorang,tenaga kesehatan dan / atau penyelenggara
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalaha atau
kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.
2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana pada ayat (1) tidak
berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan
penyelamatan nyawa atau pencegahan kecatatan seseorang
dalam keadaan darurat.
3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan tuntutan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai