Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PAI

" APLIKASI SYARI'AH ( POLITIK


ISLAM ) "
Dosen pengampu : Dr. Waidi M.Pd.I

Disusun oleh :

1. Rina rahmawati ( 2103000134 )

2. Rizky arba h.s. ( 210 3000145 )

STKIPNUTEGAL

Jl.Jend.A.YaniNo.21ProcotSlawiKabupatenTegal

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pendidikan agama islam tentang "APLIKASI SYARIAH (POLITIK ISLAM)" dengan
baik meski memiliki halangan maupun rintangan.
Tugas ini kami harapkan dapat membantu bagi pembaca. Dan juga diharapkan dapat
menambah nilai yang ada. Dalam penyusunan tugas ini, kami tidak lupa mengucapkan
banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu menyelasaikan semua tugas
ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.

Bumijawa,Sabtu 8 Januari 202


Penulis
Rina rahmawati

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................3

BABI PENDAHULUAN..............................................................................................4

A. LATAR BELAKANG.........................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................6

A. PENGERTIAN POLITIK ISLAM.......................................................................6

B. TUJUAN POLITIK ISLAM.................................................................................8

C. PRINSIP-PRINSIP POLITIK ISLAM.................................................................8

D. SYARAT KEPEMIMPINAN POLITIK ISLAM..............................................12

BAB III PENUTUP....................................................................................................14

A. KESIMPULAN...................................................................................................14

B. SARAN...............................................................................................................14
..........................................................................................................................................

DAFTARPUSTAKA..................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Islam sebagai agama Allah merupakan suatu sistem kehidupan yang meliputi
semua aspek kehidupan. Salah satu aspek yang diatur pula dalam islam adalah
politik. Dalam perspektif islam, politik dapat diposisikam sebagai instrumen dakwah.
Karena itu, Kekuasaan yang diberikan oleh rakyat hakikatnya adalah suatu amanah.
Maka kekuasaan atau jabatan apa pun yang dipangku oleh seorang muslim haruslah
dinisbahkan dengan pertanggungjawaban. Disinilah dintuntut bahwa berpolitik perlu
memperhatikan akhlak, etika, aspirasi rakyat dan nilai-nilai islam.
Pembahasan politik islam tidak pernah kering dari kajian-kajian yang dilakukan
oleh para akademisi baik dari kalangan muslim maupun kalangan barat. Beratus
pemikir dan beribu jilid buku berkaitan dengan politik islam menghiasi perpustakaan
di dunia. Beragam bentuk karya ilmiah baik berupa jurnal, skripsi, tesis atau disertai
yang membahas politik islam telah memeberikan kontribusi pengayaan pemikiran
politik islam. Perbedaan pemahaman pun tak terelakkan lagi baik antara kalangan
muslim sendiri maupun kalangan barat sekalipun. Ini menunjukan bahwa kajian
politik islam merupakan kajian yang cukup rumit akan tetapi tetap menarik dan
menantang untuk dikaji.
Politik islam memberikan pengurusan atas urusan seluruh umat muslim. Namun
realitasnya politik berubah menjadi pudar saat terjadi kebiasaan umum masyarakat,
baik itu berupa perkataan maupun perbuatannya yang menyimpang dari kebenaran
islam yang dilakukan oleh mereka yang beraqidahkan tidak baik, baik itu dari
kalangan non muslim ataupun dari kalangan umat islam itu sendiri. Oleh karena itu
politik yang seharusnya bersifat baik menjadi sifat yang kurang baik seperti
kedustaan, tipu daya, dan penyesatan yang dilakukan oleh para politisi maupun
penguasa. Penyalahgunaan wewenang dari para politisi atau para penguasa itu
berseberangan dengan kebenaran islam, kezhaliman mereka kepada masyarakat, sikap
dan tindakan sembrono mereka dalam mengurusi masyarakat memalingkan makna
sebenarnya dari politik itu sendiri. Bahkan, dengan pandangan seperti itu para politisi
atau penguasa memanfaatkan rakyat demi kepentingan sendiri, bukan sebagai
4
pemerintah yang shalih dan berbuat baik kepada rakyat.
Hal ini dapat memicu bahwa politik itu harus dijauhkan dari agama (islam).
Sebab, orang yang paham akan agama itu akan takut kepada Allah Swt sehingga tidak
cocok berkecimpungan dalam politik yang merupakan dusta, kezhaliman
penghianatan, dan tipu daya. Cara pandang yang demikian, sadar atau tidak mereka
mempengaruhi sebagian kaum muslimin yang juga sebenarnya ikhlas dalam
memperjuangkan islam. Untuk mengubah pandang seperti itu, maka pada bab ini
akan dijelaskan bagaimana politik yang seharusnya khususnya politik islam.

B. Rumusan masalah
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
a. Mengetahui pengertian politik islam
b. Mengetahui tujuan politik islam
c. Mengetahui prinsip-prinsip politik islam
d. Mengetahui syarat kepemimpinan dalam politik islam

C. Tujuan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, khususnya kita selaku umat islam.

5
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Politik Islam


Politik adalah 'ilmu pemerintahan' atau 'ilmu siyasah', yaitu 'ilmu tata negara'.
Politik dalam bahasa Arabnya disebut "siyasyah" yang diterjemahkan menjadi siasat atau
dalam bahasa inggris "polotics" . Siyasyah berasal dari kata kerja dasar saasa-yasuusu-
siyaasah (dalam fikih islam) yang berarti mengurus sesuatu dengan hal yang membawa
kebaikan baginya. Namun asal mula kata politik itu sendiri berasal dari lata "polis"
(diambil dari bahasa yunani atau latin) yang berarti negara kota atau dapat juga diartikan
sebagai kebijakan kekuatan kekuasaan pemerintah, pengaturan konflik yang menjadi
konsensus nasional serta kemudian kekuatan masyarakat.
Politik secara umum dapat dipahami sebagai ilmu kemasyarakatan yang
mempelajari aktivitas manusia dalam kehidupan bernegara dari segala aspek, seperti
kekuasaan, pengaruh, kekuatan, wewenang, kebijakan, pengaturan, pengambilan
keputusan, alokasi pemerintah, dan kepentingan. Jadi ilmu politik itu mencakup telaah
atau studi yang luas.
Kata politik pada mulanya terambil dari bahasa Yunani atau bahasa latin politicos atau
ploiticus yang berarti relating to citizen. Diartikan juga sebagai hubungan sosial yang
melibatkan otoritas atau kekuasaan dan mengacu pada peraturan urusan publik dalam
suatu unit politik dengan metode dan taktik yang digunakan untuk merumuskan dan
menerapkan kebijakan (Wikipedia.org, 11/01/11). Dalam kamus besar bahasa Indonesia,
politik diartikan sebagai (pengetahuan) mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan
(seperti sistem pemerintahan, dasar pemerintahan).
Konsep politik tradisional dalam Islam antara lain kepemimpinan oleh penerus Nabi,
yang disebut sebagai Khalifah, pentingnya mengikuti hukum Syariah; kewajiban bagi
pemimpin untuk berkonsultasi dengan dewan Syura dalam memerintah negara; dan
kewajiban menggulingkan pemimpin yang tidak adil.

Pengertian istilah dari siyasah, sebagaimana dijelaskan A. Djazuli; pengurusan


kemaslahatan manusia sesuai dengan syar’i. Islam merupakan agama yang paling kaya

6
dengan pemikiran politik. Pemikiran politik Islam bermula dari masalah etika politik,
falsafah politik, agama, hukum, hingga tatacara kenegaraan, tetapi keragaman khazanah
pemikiran politik Islam itu boleh dikatakan bermula pada pemikiran tentang hubungan
agama dan negara.
Politik Islam terdiri dari dua aspek yaitu politik dan islam. Politik berarti suatu cara
bagaimana penguasa mempengaruhi perilaku kelompok yang dikuasai agar sesuai
ddengan keinginan penguasa. Sedangkan islam berarti penataan dan islam sebagai din
merupakan organisasi penataan menurut ajaran Allah Swt., yaitu al-Qur’an dan menurut
sunnah rasulnya. Politik Islam dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mempengaruhi
anggota masyarakat, agar berprilaku sesuai dengan ajaran Allah menurut sunah rasulnya.
Dalam konsep islam, kekuasaan tertinggi adalah Allah Swt. Ekspresi kekuasaan Allah
tertuang dalam al-Qur’an menurut sunah Rasul.
Para pemikir Islam menginginkan pemisahan Islam dan politik sebagai pemikiran politik
Islam dan pemikiran yang menghendaki penyatuan Islam dan politik sebagai pemikiran
Islam politik. Ini karena ketika sejak Revolusi Perancis agama Kristen relatif telah selesai
membahas hubungan gereja dan negara yaitu bahawa gereja harus terpisah dari negara.
Namun begitu, Islam masih lagi tetap pada persoalan yang satu yaitu penyatuan Islam
dan politik sejak zaman Nabi hingga zaman kini.
Sikap politik Islam telah ditunjukan dalam sejarah para Nabi yang mengimplementasikan
al-Qur’an, dan hadis. Termasuk dalam siyâsah syar’iyah (politik syari’at) yaitu Allâh
Swt. menuntun para hamba-Nya untuk berusaha merealisasikan maslahat umum dengan
cara membagi permasalahan tersebut dan menyerahkannya kepada yang berkompeten,
orang yang mengerti seluk beluk inti permasalahan dan tahu solusi dari permasalahan
yang diembankan kepadanya. Allah Swt.
Mendefinisikan politik Islam dengan term politik sekarang malah akan membawa kepada
kekaburan pengertian politik yang diambil oleh Islam. Secara bahasa pun, Islam
mengambil term Arab Siyasah yang berarti pengaturan urusan umat, bukan pengertian
politik saat ini yang menekankan kepada kekuasaan. Maka wajar saja jika umat Islam
yang ingin menjaga kemurnian ajarannya menolak politik yang sekarang diterapkan oleh
negeri ini juga oleh parpol-parpol Islam. Kekhawatiran menjadikan agama sebagai
tameng dalam meraih kekuasaan politik akhirnya menjadi kenyataan.
Perbedaan penekanan dalam penggunaan istilah antara politik dan siyasah ,bukan berarti
harus ada penggantian dari kata politik dengan kata siyasah. Karena secara subtansi
7
pengertian keduanya diambil dari realitas aktivitas politik yang sebenarnya, yaitu
pengaturan urusan umat baik di dalam ataupun di luar negeri. Perbedaannya hanyalah
dari sisi penggunaan aturan dan hukum yang berbeda sesuai dengan ideologinya.
Kemudian, terkait dengan peran Negara dan umat/ rakyat dalam politik Islam,

2. Tujuan Politik Islam


Tujuan sistem politik Islam ialah untuk membangunkan sebuah sistem pemerintahan dan
kenegaraan yang tegak di atas dasar untuk melaksanakan seluruh hukum syari'at
Islam.Tujuan utamanya ialah untuk menegakkan sebuah negara Islam atau Darul
Islam.Dengan adanya pemerintahan yang mendukung syari'ah, maka akan tertegaklah al
Din dan berterusanlah segala urusan manusia menurut tuntutan tuntutan al Din tersebut.

3. Prinsip-Prinsip Politik Islam


Islam tidak memberikan batasan sistem pemerintahan, tetap menyerahkan kepada umat
untuk memilih dengan bebas sistem yang sesuai dengan kultur, lingkungan, zaman serta
mengingat bahwa ajakan Islam adalah dakwah universal, cocok untuk segala zaman dan
tempat. Namun, setiap sistem pemerintahan Islam tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip
politik dan perundang-undanganya pada al-Qur’an, karena al-Qur’an merupakan sumber
pokok dari perundang-undangan tersebut.
Meskipun para pakar politik hukum Islam yang menguraikan prinsip-prinsip negara
dalam syariat Islam sangat bervariasi. Namun dalam kajian penulis terhadap prinsip
prinsip siyasah dan penyelenggaraan negara dalam alquran dapat diformulasikan bahwa
prinsip-prinsip dasar politik islam diantaranya :
1. Prinsip kedaulatan, yakni kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Kedaulatan
yang legal dan mutlak adalah milik Allah. Kedaulatan tersebut dipraktekkan dan
diamanahkan kepada manusia selaku khalifah di muka bumi.
Prinsip kedaulatan atau al hukmiyah dapat ditemukan dalam alqur'an Surat yusuf :
40

‫َما تَ ْعبُ ُدوْ نَ ِم ْن ُدوْ نِ ٖ ٓه آِاَّل اَ ْس َم ۤا ًء َس َّم ْيتُ ُموْ هَٓا اَ ْنتُ ْم َو ٰابَ ۤا ُؤ ُك ْم َّمٓا اَ ْن َز َل هّٰللا ُ بِهَا ِم ْن س ُْل ٰط ۗ ٍن اِ ِن ْال ُح ْك ُم اِاَّل هّٰلِل ِ ۗاَ َم َر اَاَّل‬
٤٠َ ‫اس اَل يَ ْعلَ ُموْ ن‬ ِ َّ‫ك ال ِّديْنُ ْالقَيِّ ُم َو ٰل ِك َّن اَ ْكثَ َر الن‬ َ ِ‫تَ ْعبُد ُْٓوا آِاَّل اِيَّاهُ ٰۗذل‬

8
" kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-
nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak
menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu. Keputusan itu
hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak
menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui."
Dalam kajian teori konstitusi maupun tata negara, kata kedaulatan merupakan
satu kata kunci yang selalu muncul dan menjadi perdebatan sepanjang sejarah.
Kedaulatan dalam pandangan klasik tidak dapat dipisahkan dari konsep negara.
Tanpa kedaulatan Apa yang dinamakan negara itu tidak ada, karena tidak berjiwa.
Abu al-A'la al-maududi menyebut kedaulatan dengan " asas pertama dalam teori
politik islam." Al-maududi dalam bukunya It's meaning and message (1976 :147-
148) Menegaskan, " kepercayaan terhadapan keesaan (tauhid) dan kedaulatan
Allah adalah landasan dari sistem sosial dan moral yang dibawa oleh Rasul Allah.
Kepercayaan itulah yang merupakan satu-satunya awal dari filsafat politik dalam
Islam."

2. Prinsip keadilan, prinsip keadilan ditemukan dalam AlQuran surat an-nisa : 58 :


ِ‫اس اَ ْن تَحْ ُك ُموْ ا بِ ْال َع ْد ِل ۗ اِ َّن هّٰللا َ نِ ِع َّما‬ ۙ ٓ ‫َّن هّٰللا يأْم ُر ُكم اَ ْن تُ َؤ ُّدوا ااْل َمٰ ٰن‬
ِ َّ‫ت اِ ٰلى اَ ْهلِهَا َواِ َذا َح َك ْمتُ ْم بَ ْينَ الن‬
ِ ْ ُ َ َ
‫هّٰللا‬
٥٨ ‫ص ْيرًا‬ ِ َ‫يَ ِعظُ ُك ْم بِ ٖه ۗ اِ َّن َ َكانَ َس ِم ْيع ًۢا ب‬
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah maha
mendengar lagi maha melihat."

Prinsip keadilan adalah kunci utama penyelenggaraan negara. keadilan dalam


hukum menghendaki setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.
ketika Rasulullah mulai membangun negara Madinah, ia memulainya dengan
membangun komitmen bersama dengan semua elemen masyarakat yang hidup di
Madinah dari berbagai suku dan agama. prinsip keadilan dan persamaan dapat
ditemukan dalam pasal 13, 15, 16, 22, 23, 24, 37, dan 40 dari Piagam Madinah.

9
3. Prinsip musyawarah dan ijma', prinsip musyawarah ditemukan dalam AlQuran
surat Al Imran :159 :
" Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekeliling mu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarah lah dengan mereka
dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka
bertawakallah kepada allah sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya. "
Prinsip musyawarah adalah proses pengambilan keputusan dalam semua urusan
kemasyarakatan yang dilakukan melalui konsensus dan konsultasi dengan semua
pihak. kepemimpinan negara dan pemerintahan harus ditegakkan berdasarkan
persetujuan rakyat melalui pemilihan secara adil, jujur, dan amanah sebuah
pemerintahan atau sebuah otoritas yang ditegakkan dengan cara cara otoriter dan
tiran adalah tidak sesuai dengan prinsip islam.

4. Prinsip persamaan, prinsip persamaan ditemukan dalam al quran surat al


hujurat: 13 :
" Hai manusia sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dengan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu
sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal ."
Ayat diatas jelas membuktikan pengakuan islam terhadap adanya Pluralitas dalam
sosial budaya masyarakat. Namun Islam tidak mentolerir paham pluralisme jika
yang dimaksud adalah kebenaran relatifitas seluruh ajaran agama atau semua
agama adalah sama. Karena Allah menutup ayat tersebut dengan kalimat
sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling taqwa artinya parameter kebaikan dan kebenaran intinya adalah
agama bukan akal apalagi perasaan.

5. Prinsip Hak dan kewajiban negara dan rakyat, hak dan kewajiban negara dan
rakyat ditemukan dalam alquran surat an-nisa:59 :
10
" Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya) dan
ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah dia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian,
yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."
Semua warga negara dijamin hak-hak dasar tertentu. Menurut Subhi Mahmassani
dalam bukunya Arkan Huqquq Al-Insan, beberapa hak warga negara yang perlu
dilindungi adalah : jaminan terhadap keamanan pribadi, harga diri dan harta
benda, kemerdekaan untuk mengeluarkan pendapat dan berkumpul, hak untuk
mendapatkan pelayanan hukum secara adil tanpa diskriminasi, hak untuk
mendapatkan pendidikan yang layak, pelayanan medis dan kesehatan, serta
keamanan untuk melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi.

6. Prinsip amar ma'ruf nahi munkar, prinsip ini ditemukan dalam Alquran surat
Al Imran:104 :
" dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar
merekalah orang-orang yang beruntung."

4. Syarat Kepemimpinan Politik Dalam Islam


Para ulama telah menyebutkan syarat Imamah (kepemimpinan) sebagaimana berikut :
a. Taklif, ini meliputi Islam, baligh, dan berakal. Maka orang kafir tidak boleh
dipilih menjadi pemimpin, berdasarkan firman Allah SWT : "Janganlah orang-
orang Mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan
orang-orang Mukmin. Barang siapa berbuat demikian niscaya lepaslah ia dari
pertolongan Allah". (Qs ali imran:28) orang yang tidak berakal, baik karena
masih kecil atau hilang akalnya, tidak boleh memegang kekuasaan dan yang
semisalnya sama sekali.
b. Lelaki. Wilayah Kubro (kepemimpinan tertinggi) tidak boleh bagi seorang
perempuan dengan kesepakatan para ulama, dalilnya adalah Hadits Abh Bakrah
Radiallahu anhu Beliau berkata : Tatkala sampai kepada Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wasallam, bahwa penduduk Persia telah dipimpin oleh Seorang anak
perempuan Kisra (gelar raja persia) beliau bersabda : "Suatu kaum tidak akan
11
beruntung jika dipimpin oleh seorang wanita" (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari:
4073) dan ini sama sekali bukan pelecehan kepada wanita tetapi justru
menghormati nya sebagai wanita yang memiliki tugas penting di istana
keluarganya.
c. Al-Adalah, Yaitu sifat yang buat pelakunya bertaqwa, menjauhi dosa-dosa, dan
hal-hal yang merusak harga dirinya di tengah-tengah umat.
d. Ilmu dan Tsaqofah, seorang pemimpin disyaratkan orang yang mempunyai
bagian yang besar dari ilmu syari dam tsaqofah, agar bisa mengetahui yang haq
dari yang batil dan mengatur urusan urusan negara dengan penuh kemaslahatan
bagi rakyat. Dan ilmu yang paling utama adalah tentang hukum-hukum islam dan
siyasah sayriyyah (politik syari) rakyat tidak butuh kepada pemimpin yang rajin
sholat nya atau rajin menelaah kitab-kitab ulama, aktif mengajar atau menulis
buku, berhati-hati dari pembunuhan, padahal kondisi negerinya tengah dilanda
kekacauan, yang kuat menginjak yang lemah, yang punya kekuasaan berbuat
semena-mena kepada rakyat lemah, karena jika demikian tidak ada artinya
seorang pemimpin karena tidak memiliki peran penting dalam mengurusi masalah
negara.
e. Mengerti tentang politik Syari secara matang, seorang pemimpin harus
mengerti tentang politik Syarii untuk pengaturan negara dan kebaikan rakyatnya
membela negara dan perbatasan dan membela rakyat yang terzalimi.
f. Sehat panca indranya, tidak boleh pemimpin itu tuli, buta atau bisu karena hal
itu sangat berpengaruh baginya dalam menjalankan tugas beratnya sebagai
pemimpin negara, adapun cacat lainnya yang tidak memengaruhi maka tidak apa-
apa.
g.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran
tersebut berupa pedoman, keyakinan hukum atau aktivitas dan informasi. Beberapa
prinsip politik islam berisi: Kedaulatan, keadilan, musyawarah da ijma', persamaan, hak
kewajiban negara dan rakyat, amar ma'ruf nahi munkar. Korelasi pengertian politik islam
dengan politik menghalalkan segala cara merupakan dua hal yang sangat bertentangan.
Islam menolak dengan tegas mengenai politik yang menghalalkan segala cara.
Pemerintahan yang otoriter adalah pemerintahan yang menekan dan memaksakan
kehendaknya kepada rakyat. Setiap pemerintahan harus dapat melindungi, mengayomi
masyarakat. Sedangkan penyimpangan yang terjadi adalah pemerintahan yang tidak
mengabdi pada rakyatnya; menekan rakyatnya. Sehingga pemerintahan yang terjadi
adalah otoriter, Yaitu bentuk pemerintahan yang menyimpang dari prinsip-prinsip
islam.Tujuan politik islam pada hakikatnya menuju kemaslahatan dan kesejahteraan
seluruh umat.
B. Saran
Sebagai umat Islam kita harus tahu dan ikut berpartisipasi dalam kepolitikan Islam, agar
menjadikan negara kita lebih baik dalam berpolitik syariyah.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sahar L. Hassan, Kuat Sukardiyono dan Dadi M.H. Basri, Memilih Partai Islam
Visi, Misi, dan Persepsi (Jakarta : Gema Insani, 1998), hlm. 13.
http://eprints.ums.ac.id/38986/2/HALAMAN%20DEPAN.pdf .
Nurcholish Madjid, Islam dan Politik: Suatu Tinjauan Atas Prinsip‐Prinsip
Hukum dan
Keadilan dalam Jurnal Pemikiran Islam Paramadina, Volume I Nomor I, Juli
Desember 1998
(Jakarta: Paramadina, 1998), h. 48.
https://id.scribd.com/document/479941194/-AGAMA-ISLAM-APLIKASI-
SYARIAH-POLITIK-ISLAM
Inu kencana, sistem politik indonesia,( Bandung : refika editama,2004 )
https://petita.ar-raniry.ac.id/index.php/petita/article/view/59
https://www.readcube.com/articles/10.22373%2Fpetita.v2i1.1814
https://kesbangpol.riau.go.id/media.php?
p=detail_artikel&id=219#:~:text=4.0%20Tujuan%20Politik%20Menurut
%20Islam,negara%20Islam%20atau%20Darul%20Islam
https://www.readcube.com/articles/10.22373%2Fpetita.v2i1.1814

14

Anda mungkin juga menyukai