Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“ AGAMA DAN POLITIK “

DISUSUN OLEH :

DIANA MARLINA ( 22113001 )

TAZHA EKA FITRIA ( 22113003 )

NOFTA ELVA SUCI ( 22113005 )

MELYA OKTAVIA ( 22113007 )

FATIMAH TUZAHARA ( 22113012 )

RANI SRI PUTRI ( 22113014 )

DOSEN PENGAMPU :

ZULFAHMAN SIREGAR, M.A.

PRODI PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS ADZKIA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul AGAMA DAN POLITIK. Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas dalam mata kuliah PAI. Semoga dengan
tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami dan pembaca.
Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dengan efisien dalam proses
pembelajaran. Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
agar makalah ini bisa menjadi lebih baik. Demikian kami tulis makalah ini
dan kami berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Padang, 25 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................2
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................4

I.1. Latar Belakang Masalah.........................................................................4

I.2. Rumusan Masalah...................................................................................4

I.3. Tujuan Penulisan....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................5

II.1. Pengertian Politik dalam Islam.............................................................5

II.2. kontribusi Agama Islam........................................................................6

II.3. Karakteristik Partai Islam......................................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................10

a. Kesimpulan....................................................................................10
b. Saran..............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

.................................................Islam merupakan agama yang universal, agama membawa misi rahm


lil alamin serta membawa konsep kepada ummat manusia mengenai persoalan
yang terkait dengan suatu sistem sperti konsep politik, perekonomian, penegakan
hukum, dan sebagainya. Kemudian Dalam bidang politik misalnya, Islam
mendudukannya sebagai sarana penjagaan urusan umat. Politik Islam merupakan
penghadapan Islam dengan kekuasaan dan negara yang melahirkan sikap dan
prilaku politik (political behavior) serta budaya politik (political culture) yang
berorientasi pada nilai-nilai Islam Sikap dan prilaku serta budaya politik yang
memakai kata sifat Islam, menurut Taufik Abdullah, bermula dari suatu
kepribadian moral dan doktrinal terhadap keutuhan komunitas spiritual Islam.

I.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan politik dalam Islam?


2. Apa kontribusi agama Islam dalam kehidupan politik berbangsa dan
bernegara?
3. Apa karakteristik partai Islam

I.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian politik dalam Islam


2. Untuk mengetahui kontribusi agama Islam dalam kehidupan politik
berbangsa dan bernegara
3. Untuk mengetahui karakteristik partai Islam

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengetian politik dan politik dalam islam

Politik (bahasa Yunani: politiká; bahasa Arab: siyasah), yang


artinya dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah
proses pembentukan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses
pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini adalah
upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai
hakikat Jabatan politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Ini dapat digunakan secara positif dalam konteks solusi politik


yang berkompromi dan tanpa kekerasan, atau secara diskriptif sebagai seni
atau ilmu pemerintahan, tetapi juga sering membawa konotasi negatif.
Konsep setelah didefinisikan dalam berbagai cara, dan pendekatan yang
berbeda memiliki pandangan yang berbeda secara mendasar tentang
apakanh itu harus digunakan secara luas atau terbatas, secara empiris atau
normatif, dan apakah konflik atau kerjasama lebih penting untu itu.

Islam menyebut politik dengan istilah Siyasah. Jika yang dimaksud


politik adalah siyasah mengatur segenap urusan umat, maka Islam sangat
menekankan pentingnya siyasah. Bahkan Islam sangat mencela orang-
orang yang tidak mau tahu terhadap urusan umat. Tetapi jika siyasah
diartikan sebagai orientasi kekuasaan, maka sesungguhnya Islam
memandang kekuasaan hanya sebagai sarana menyempurnakan
pengabdian kepada Allah. Tapi Islam hanya menjadi sarana dalam
masalah kekuasaan.

5
Sebagian orang seringkali menilai istilah politik Islam diartikan
sebagai politik menurut perspektif Islam, hal itu sebagai bentuk kewajaran
karena dalam dunia nyata kita selalu disuguhkan praktik politik yang
kurang atau sama sekali menyimpang dari ajaran Islam. Sampai batasan
tertentu, Islam memang memiliki konsep yang khas tentang politik. Akan
tetapi, tentu saja Islam tetap terbuka terhadap berbagai konsep politik yang
senantiasa muncul untuk kemudian bisa melengkapi konsep yang sudah
ada, sepanjang tidak bertentangan dengan konsep Islam yang sudah ada.

Sifat terbuka Islam dalam masalah politik ini tidak terlepas dari
kenyataan bahwa islam tidaklah menetapkan konsep politiknya secara
amat rinci. Dalam hal ini, islam memang harus memiliki corak politik.
Akan tetapi, politik bukanlah satu-satunya corak yang dimiliki oleh Islam.
Sebab jika Islam hanya bercorak politik tanpa ada corak Iain yang
seharusnya ada, maka Islam yang demikian ialah Islam yang parsial.

B. Kontribusi agama islam dalam kehidupan politik berbangsa dan


bernegara

Kontribusi agama Islam dalam kehidupan politik khususnya


menyangkut prinsip-prinsip kekuasaan politik, Agama dalam hal ini adalah
Islam, merupakan alat atau seperangkat aturan dan ajaran yang salah satunya
bertujuan mewujudkan persatuan dan kesatuan di tengah banyaknya
perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain yang secara naluriah
tidak bisa hidup secara individual. Dalam Islam, Al-Qur’an merupakan
pedoman pertama bagi manusia. Setelah yang keduanya Hadits, yang
merupakan sumber hukum pertama bagi manusia dimaksudkan untuk
menjadi tuntunan. Beberapa prinsip yang diajarkan Al-quran untuk tujuan
tersebut antara lain:

1. Prinsip persatuan dan persaudaraan.


2. Prinsip persamaan.

6
3. Prinsip kebebasan.
4. Prinsip tolong-menolong.
5. Prinsip perdamaian.
6. Prinsip musyawarah.

Salah satu ayat Al-Quran yang berkaitan langsung dengan


prinsip– prinsip dasar kekuasaan politik terdapat dalam surat QS.004:
An Nisaa’ ayat 58 dan 59, Innallaha ya'murukum an tu'adduul
amaanaati ila ahlihaa wa-idzaa hakamtum bainannaasi an tahkumuu bil
'adli innallaha ni'immaa ya'izhukum bihi innallaha kaana samii'an
bashiiran (58) Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu athii'uullaha
waathii'uurrasuula wauuliil amri minkum fa-in tanaaza'tum fii syai-in
farudduuhu ilallahi warrasuuli in kuntum tu'minuuna billahi wal
yaumi-aakhiri dzalika khairun waahsanu ta'wiilaa (59) "Sesungguhnya,
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya,
Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya, Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Dalam kehidupan politik, secara lebih khusus Al-quran


mengajarkan harus dilandasi dengan empat hal yang pokok yaitu:

a. Sebagai bagian untuk melaksanakan amanat.

Amanat merupakan sesuatu yang diserahkan kepada pihak lain


untuk dipelihara dan dikembalikan bila saatnya tiba atau bila diminta oleh
pemiliknya. Amanat tersebut meliputi amanat antara manusia dengan
Allah SWT, Manusia dengan manusia lainnya, manusia dengan
lingkungannya, serta manusia dengan dirinya sendiri Amanat adalah sendi
utama dalam berinteraksi social terutama dalam bidang kekuasaan politik.
Bagi pemegang kekuasaan politik telah diperintahkan untuk menunaikan

7
amanat berupa usaha mencerdaskan rakyat dan membangun mental dan
spiritual

b. Sebagai bagian untuk menegakkan hukum dengan adil.

Hukum merupakan peraturan atau adat yang secara resmi dianggap


mengikat, yang dikukuhkan penguasa atau pemerintah untuk mengatur
pergaulan hidup masyarakat. Salah satu sumber hukum yang berpengaruh
adalah agama. Islam memberi kontribusi bagaimana seharusnya memilih
dan mengangkat seorang yang akan diberi amanah untuk memegang
kekuasaan politik. Yaitu orang tersebut haruslah:

 Seorang yang benar dalam pikiran, ucapan, dan tindakannya serta


jujur.
 Seorang yang dapat dipercaya.
 Seorang memiliki keterampilan dalam komunikasi.
 Seorang yang cerdas.
 Yang paling penting Anda seorang yang dapat menjadi teladan
dalam kebaikan

c. Karakteristik Partai Islam

1. Bai’at

Baiat merupakan istilah untuk upacara pengangkatan atau


pelantikan seorang pemimpin. Baiat bisa berupa pengangkatan seorang
imam atau kepala agama. Selain itu bisa juga digunakan untuk pelantikan
kepala negara. Upacara ini ditandai dengan pengucapan janji atau sumpah

2. Syura’

8
Syura' memiliki makna musyawarah untuk menyelesaikan
persoalan. Dalam pemerintahan Islam (Daulah Islamiyah) Syura'
merupakan suatu sistem yang ideal dalam menjalankan roda pemerintahan
Islam yang sesuai dengan hukum dasarnya yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadist.

3. Tanggung jawab

Tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


merupakan keadaan untuk wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam
hal ini, jika dijabarkan tanggung jawab adalah kesadaran seseorang akan
kewajiban untuk menanggung segala akibat dari sesuatu yang telah
diperbuatnya.
Keadilan

4. Keadilan

Keadilan adalah kondisi yang bersifat adil terhadap suatu sifat,


perbuatan maupun perlakuan terhadap sesuatu hal. Diskusi mengenai
bentuk dan perwujudan keadilan telah dimulai sejak berkembangnya teori-
teori filsafat manusia. Kajian diskusi tentang keadilan selalu berkaitan
dengan pembagian sumber daya secara kualitatif-kuantitatif.

5. Silahturahmi

Silaturahmi adalah mempererat tali persahabatan yang sering


dilakukan, terutama bagi umat Islam saat sedang melaksanakan hari raya
Idul Fitri. Silaturahmi adalah salah satu ajaran yang diperintahkan oleh
Allah. Dalam sebuah hadits bahkan Rasulullah menyebutkan bahwa orang
yang menyambung tali silaturahim adalah orang yang beriman kepada hari
akhir.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Reformasi agama dalam bidang politik mengarah pada perwujudan


hubungan agama dan negara (politik) yang senantiasa mengalami
kompromistis-kompromistis yang memungkinkan agama menjadi dasar
religiulitas tidak hanya dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, tetapi
juga dalam kehidupan negara. Meskipun demikian dalam Islam terdapat
asas bahwa ada yang tidak boleh berubah dalam tempat maupun waktu,
dan ada hal-hal yang bisa berubah dan boleh dirubah di dalam tempat
maupun waktu. Agama terlibat dengan ideologi pembangunan negara
lewat pengejaran ketinggalan dalam iptek dan industrialisasi. Atas nama
kepentingan umum/negara, pembangunan ekonomi di beri prioritas utama.
Pembangunan politik (demokratisasi) diharapkan akan terwujud searah
dengan naiknya keadaan perekonomian. Sementara itu kebijaksanaan
pembangunan yang diatasnamakan kepentingan umum nasional selalu
dikritik oleh pihak agama.

B. Saran

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan, masukan dan
kritikan dari pembaca. Setelah membahas materi tentang agama dan
politik, diharapkan bagi khalayak yang telah membaca makalah ini dapat

10
mengetahui tentang agama dan politik, sehingga dengan mengkaji hal
tersebut diharapkan mampu menambah wawasan, dan pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Yusul Al-Qardhawy, Pedoman Bernegara Dalam Perspektif Islam, Terjemahan


dar Judul Aslinya: As-Siyasah Asy-Syari'yah , oleh Kathur Suhadi, Pustaka
Al Kautsar, Cet.I, Jakarta,1999.

Musda Mulia, Negara Islam – Pemikiran Politik Husain Haikal, Disertasi Doktor,
Program Parca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 1997.

Klingemann, Hans-Dieter at.al. Partai, Kebijakan dan Demokrasi, Terjemahan


dari Judul Asli : Partai, Kebijakan, dan Demokrasi, oleh Sigit Jatmika,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999.

Nasution, Adnan Buyung, Aspirasi Pemerintahan Konstitusional di Indonesia,


Cet.II, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2001.

Basalim, Umar, Pro-Kontra Piagam Jakarta di Era Reformasi, Pustaka Indonesia


Satu, Jakarta 2001.

Yayasan API, Panduan Parlemen Indonesia, Cet.I,2001.

Budiardjo, Miriam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta, 1991

Haryanto, Sistem Politik – Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta, 1982.

11

Anda mungkin juga menyukai