DOSEN PENGAMPU :
INDRA LESMANA S.Pi., M.Si
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKAN
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas
Pendidikan. Agama Islam tentang Sistem Politik Islam dengan baik meski
memiliki halangan maupun rintangan. Tugas ini kami harapkan dapat membantu
bagi pembaca. Dan juga diharapkan dapat menambah nilai yang ada. Dalam
penyusunan tugas ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan di masa
mendatang dan semoga manfaatbagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1
B. Perumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat...................................................................................................4
a. Tujuan....................................................................................................................4
b. Manfaat..................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
2.1 Pengertian Politik Islam...........................................................................................6
2.2 Prinsip-prinsip Dasar Politik (Siyasah) Islam...........................................................8
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan............................................................................................................11
3.2 Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kajian tentang hubungan Islam dan politik adalah suatu kajian yang tidak
aka nada habis‐habisnya sebagaimana diumpamakan oleh Nurcholis Madjid
laksana menimba air Zamzam di tanah suci. Kenapa? Pertama, disebabkan
kekayaan sumber bahasan, sebagai buah limabelas abad sejarah akumulasi
pengalaman Dunia Islam dalam membangun kebudayaan dan peradaban. Kedua,
kompleksitas permasalahan, sehingga setiap pembahasan dengan sendirinya
tergiring untuk memasuki satu atau beberapa pintu pendekatan yang terbatas.
Pembahasan yang menyeluruh akan menuntut tidak saja kemampuan yang juga
menyeluruh, tapi juga kesadaran untuk tidak membiarkan diri terjerembab ke 2
dalam reduksionisme dan kecenderungan penyederhanaan persoalan. Ketiga,
pembahasan tentang agama dan politik dalam Islam ini agaknya akan terus
berkepanjangan, mengingat sifatnya yang mau‐tak‐mau melibatkan pandangan
ideologis berbagai kelompok masyarakat, khususnya kalangan kaum Muslim
sendiri.
1
selama kurun waktu yang panjang tersebut segala sesuatu tetap stationer dan
berhenti. Kesulitannya ialah, sedikit sekali kalangan kaum Muslim yang memiliki
pengetahuan, apalagi kesadaran, tentang sejarah itu. Kedua, selain beraneka
ragamnya bahan‐bahan kesejarahan yang harus dipelajari dan diteliti kekuatan‐
kekuatan dinamik di belakangnya, juga terdapat perbendaharaan teoritis yang
kaya raya tentang politik yang hambpir setiap kali muncul bersama dengan
munculnya sebuah peristiwa atau gejala sejarah yang penting.2 Kesulitan dalam
memahami masalah politik dalam Islam, berimplikasi pada belum adanya
kesepakatan pendapat mengenai konsep negara Islam.
2
sebelumnya, dengan tugas tunggal mengajak manusia kembali kepada kehidupan
yang mulia, dan Nabi tidak pernah dimaksudkan untuk mendirikan dan
mengepalai satu negara. Aliran ketiga, menolak pendapat bahwa Islam adalah
suatu agama yang serba lengkap dan bahwa dalam Islam terdapat sistem negara.
Tetapi aliran ini juga menolak anggapan bahwa Islam adalah agama dalam
pengertian Barat yang hanya mengatur hubungan antara manusia dan Tuhannya.
Dalam Islam tidak terdapat sistem ketatanegaraan, tetapi terdapat seperangkat tata
nilai etika bagi kehidupan bernegara.
3
Penelitian ini akan mengerucutkan pemikiran politik Islam Syafii Maarif
secara utuh yang masih berserakan di berbagai makalah dan buku‐bukunya.
Sebagai pembuka wacana pemikirannya tentang politik Islam, pak Syafii
membagi Islam kedalam dua pandangan, yaitu Islam sejarah dan Islam cita‐cita.
Islam sejarah ialah Islam sebagaimana dipahami dan diterjemahkan ke dalam
konteks sejarah oleh umat Islam Indonesia dalam jawaban mereka terhadap
tantangan sosio‐politik dan cultural yang dihadapkan kepada mereka sebelum dan
sesudah kemerdekaan. Sedangkan Islam cita‐cita ialah Islam sebagaimana yang
dikandung dan dilukiskan oleh al‐Qur’an dan al‐Sunnah, tetapi yang belum tentu
senantiasa terefleksi dalam realitas sosio‐historis umat sepanjang abad. Islam cita‐
cita ini menggambarkan suatu totalitas pandangan hidup muslim, sekalipun belum
dirumuskan secara sistematis oleh yuris dalam sejarah Islam.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi latar belakang di atas, penulis merumuskan
penelitian ini sebagai berikut :
b. Manfaat
Adapun manfaatnya adalah:
4
2. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi keperluan dakwah. Khususnya
dalam menyebarkan Islamic Worldview dalam semua konsep kehidupan termasuk
negara Islam. Menyadari akan maraknya 11 pemikiran‐pemikiran liberalisme,
sekularisme, dan pluralism yang dikumandangkan bukan hanya oleh pemikir non
muslim, bahkan oleh pemikir muslim sendiri, penulis tergerak untuk, paling tidak,
memberikan sedikit kontribusi untuk menangkal pemikiran‐pemikiran tersebut
dengan menggunakan sudut pandang Islamic Worldview.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
sekalipunRasullah tidak menetapkannya dan (bahkan) Allah SWT tidak
menentukanya.
Islam menyebut politik dengan istilah Siyasah. Jika yang dimaksud politik
adalah siyasah mengatur segenap urusan umat, maka Islam sangat menekankan
pentingnya siyasah. Bahkan Islam sangat mencela orang-orang yang tidak mau
tahu terhadap urusan umat.
Sifat terbuka Islam dalam masalah politik ini tidak terlepas dari kenyataan
bahwa Islam tidaklah menetapkan konsep politiknya secara amat rinci. Dalam hal
ini, Islam memang harus memiliki corak politik. Akan tetapi, politik bukanlah
satu-satunya corak yang dimiliki oleh Islam. Sebab jika Islam hanya bercorak
politik tanpa ada corak Iain yang seharusnya ada, maka Islam yang demikian ialah
Islam yang parsial.
Munculnya varian-varian Islam dengan corak politik yang amat kuat pada
dasamya didorong oleh kelemahan atau bahkan keterpurukan politik umat Islam
7
saat ini. Karena kondisi sedemikian ini, politik kemudian menjadi salah satu tugas
panting umat Islam, untuk bisa bangkit dari kemunduran agar terhindar dari
komoditas politik pragmatis.
a) Musyawarah (Syuro)
Dalam prinsip politik Islam, konsep ini dapat membantu dalam memilih
sebuah keputusan atau kebijakan pemerintah dalam mengatur sebuah
pemerintahan itu sendiri dengan berdasarkan kesepakatan bersama. Sesuai dengan
firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 159:
فبما رحمة من هللا انت هم ولو كنت ال غليظ القلب النفضوا من حولك فَاِئفُ َع ْنهُ ْم َوا ْستَ ْغفِ ُر هُ ْم
وناويهم في األمر فون فوقت فتوكل على هللا إن هللا لمن المتولدين
8
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya."
َهللا يأمر بالعدل واإلحسان وإبناء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُون
9
َ ْض َع ُد ٌّو فَِإ َّما يَْأتِيَنَّ ُك ْم ِمنِّي هُدًى فَ َم ِن اتَّبَ َع هُدَا
ي ُ ال الهبطا ِم ْنهَا َج ِميعًا بَ ْع
ٍ ض ُك ْم لِبَع َ َق
d) Persamaan (Al-Musaawah)
Dalam ajaran Islam setiap manusia, laki-laki maupun perempuan memiliki hak
yang sama dalam menentukan sebuah pilihan, menyampaikan pendapat, dan tidak
ada pembeda darimana asal usulnya, bahasanya, serta keyakinan yang dianutnya.
Karena pada dasarnya dalam Al-Quran yang membedakan antar manusia adalah
ketaqwaannya. Sebagaimana firman Allah QS. Al-Hujurat ayat 13:
ال َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا خلقناكم من ذكر وأنثى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَاِئ َل لِتَ َعا َرفُوا ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هَّللا ِ الفاكم
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sistem politik Islam, dapat diketahui bahwa Politik Islam itu
adalah suatu upaya pemerintah dalam mengatur suatu pemerintahan dalam hal ini
masyarakat sebagai objeknya sesuai aspek ajaran Islam. Dalam politik Islam ini
juga terdapat prinsip- prinsip dasar yang dapat menjadi sebuah pedoman dalam
kehidupan politik Islam, yaitu musyawarah, prinsip keadilan, prinsip kebebasan
dan persamaan. Sedangkan menurut Ali Anwar (2002:195), prinsip-prinsip politik
luar negeri dalam Islam terdiri dari
11
10. Persamaan dan keadilan untuk para penyerang. Umat Islam juga sangat
berkontribusi besar dalam kepolitikan Nasional. Tak hanya sekali atau dua kali,
menurut sejarah umat Islam berkontribusi dalam era kemerdekan hingga sekarang.
3.2 Saran
Sebagai umat islam kita harus tahu dan ikut berpartisipasi dalam kepolitikan
Islam, agar menjadikan Indonesia yang lebih baik dan maju.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Dantes, Nyoman. 2012. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi
14