Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KONTRIBUSI POLITIK ISLAM DI INDONESIA


Dosen Pengampu :
Syahrul Ismet,S.Ag.,M.Pd.

Disusun Oleh :
Nama : Rohman Hidayat
NIM : 19067071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIFERSITAS NEGERI PADANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Agama Islam tentang Sistem Politik Islam
dengan baik meski memiliki halangan dan rintangan.

Tugas ini kami harapkan dapat membantu bagi pembaca. Dan juga diharapkan dapat menambah
nilai yang ada.

Dalam penyusunan tugas ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak
yang telah membantu dalam meyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran sangat diharapkan guna perbaikan di masa mendatang dan semoga manfaatbagi kita semua.

Payakumbuh, 22 april 2020

Rohman Hidayat
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………..


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………….
1.3 Tujuan…………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan Nasional………....

2.2 Kontribusi politik Islam di Indonesia………………………....

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………

3.2 Saran…………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Politik islam memberikan pengurusan atas urusan seluruh umat muslim.
Namun,realitasnya politik berubah menjadi pudar saat terjadi kebiasaan umum masyarakat, baik itu
berupa perkataan maupun perbuatannya yang menyimpang dari kebenaran Islam yang dilakukan oleh
mereka yang beraqidahkan tidak baik, baik itu dari kalangan non muslim ataupun dari kalangan umat
Islam itu sendiri. Oleh karena itu politik yang seharusnya bersifat baik menjadi sifat yang kurang
baik seperti kedustaan, tipu daya, dan penyesatan yang dilakukan oleh para politisi maupun
penguasa.

Penyalahgunaan wewenang dari politisi atau penguasa itu bersebrangan dengan


kebenaran Islam, kezhaliman mereka kepada masyarakat, sikap dan tindakan semberono mereka
dalam mengurusi masyarakat memalingkan makna sebenarnya dari politik itu sendiri. Bahkan,
dengan pandangan seperti itu, para politisi dan penguasa memanfatkan rakyat dengan kepentingan
sendiri, bukan sebagai pemerintah yang shalih dan berbuat baik kepada rakyat. Hal ini dapat memicu
bahwa politik itu harus dijauhkan dari agama ( Islam ). Sebab , orang yang paham akan agama itu
takut kepada Allah SWT sehingga tidak cocok berkecimpung dalam politik yang merupakan dusta,
kezhaliman, penghianatan, dan tipu daya. Cara pandang yang demikian, sadar atau tidak, mereka
mempengaruhi sebagian kaum muslimin yang juga sebenarnya ikhlas dalam memperjuangkan islam.
Untuk mengubah pandangan seperti itu, maka pada babini akan dijelaskan bagaimana politik yang
seharusnya khususnya politik islam.

1.2 Rumusan Masalah


Tujuan dari pada penulisan makalah ini adalah :

a. Kontribusi politik Islam di indonesia


b. Kontribusi umat Islam dalam Perpolitikan Nasional

1.3 Tujuan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khusunya kita
selaku umat Islam, kemudian tujuan lainnya dalam pembuatan makalah ini ialah :
a. Memberikan wawasan ilmu pengetahuan dalam politik Islam
b. Memahami kontribusi umat Islam dalam perpolitikan nasional
c. Memahami kontribusi perpolitikan Islam di Indonesia
d. Memenuhi tugas Matakuliah Pendidikan Agama Islam
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kontribusi Umat Islam dalam Perpolitikan Nasional


Umat Islam dalam kontribusi tak terhitung banyaknya. Setiap era dimasa kpolitikan nasional umat
islam selalu hadir diantaranya.

Pertama, pada orde lama. Umat Islam sangat berperan aktif dalam masa kemerdekaan seperti pada saat
perumusan NKRI. Pada saat itu ayat pertama Piagam Jakarta atau yang sekarang disebut Pancasila, para
pemimpin Islam mengususlkan untuk mendirikan Indonesia dengan didasari dengan Daulah Islamiyah.
Namun keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa akhirnya digantilah dengan “Ketuhanan Yang Maha
Esa”, karena banayak umat agama lain memprotes keputusan tersebut. Tetapi umat islam tetap
menyetujui Pancasila dan UUD 1945. Itu dikarenakan nilai-nilai kebenaran ajaran agama Islam tertuang
didalamnya.

Yang kedua, pada era orde baru hingga era reformasi. Di Era ini pula para pemimpinnya Islam yang
turut berpartisipasi dalam pembangunan Nasional, sebagai contoh KH. Abdurrahman Wahid ( Gus Dur ).
Kemudian ada juga Amin Rais. Mereka adalah diantara berjuta pemimpin Islam yang sangat
diperhitungkan dlam dunia politik.

Lalu munculah berbagai macam partai politik yang berbasis ajaran agama Islam mulai muncul. Seperti
PKB, PKU, PNU, PKS, dan lain-lain.

2.2 Kontribusi Umat Islam terhadap Politik di Indonesia


Dijehidupan masa kini sebut saja beberapa organisasi politik islam yang telah berkontribusi untuk
umat Islam seperti PDI Perjuangan yang mempunyai Baitul Muslimin untuk mengakomodasi umat Islam.
Golkar dan Partai Demokrat yang walaupun tak berasas Islampun juga menjadi Promotor UU Anti
Pornografi dan Antipornoaksi.

Dibeberapa daerah, penerapan peraturan daerah bernuansa Islam juga didukung oleh partai-partai
nasionalis. Partai-partai Islam pun, seperti PKS, sudah berwacana menerima kader nonmuslim untuk di
Indonesia Timur. Hal ini menandakan bahwa umat Islam sejatinya tetap menghargai adanya pluralitas
antaragama di dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sistem politik Islam, dapat diketahui bahwa Politik Islam itu adalah suatu upaya
pemerintah dalam mengatur suatu pemerintahan dalam hal ini masyarakat sebagai objeknya sesuai aspek
ajaran Islam. Dalam politik Islam ini juga terdapat prinsip prinsip dasar yang dapat menjadi sebuah
pedoman dalam kehidupan politik Islam, yaitu musyawarah, prinsip keadilan, prinsip kebebasan dan
persamaan. Sedangkan menurut Ali Anwar ( 2002 : 195 ), prinsip-prinsip politik luar negeri dalam islam
terdiri dari:

a. Saling menghormati fakta-fakta dan traktat-traktat


b. Kehormatan dan Integrasi Nasional
c. Keadilan universal ( internasional )
d. Menjaga perdamaian abadi
e. Menjaga kenetralan terhadap Negara-negara lain
f. Larangan terhadap eksploitasi para imperalis
g. Memberikan perlindungan dan dukungan pada orang-orang Islam yang hidup di Negara lain.
h. Bersahabat dengan kekuasaan-kekuasaan netral.
i. Kehormatan dalam hubungan Internasional
j. Persamaan dan keadilan untuk para penyerang. Umat Islam juga sangat berkontribusi besar
dalam kepolitikan Nasional. Tak hanya sekali atau dua kali, menurut sejarah umat Islam
berkontribusi dalam era kemerdekaan hingga sekarang.

3.2 Saran
Sebagai Umat Islam kita harus mengerti dan ikut berpartisipasi dalam kepolitikan Islam, agar
menjadikan Indonesia yang lebih baik dan maju.

Anda mungkin juga menyukai