Dosen Pengampu
Oleh:
Kelompok 2
Esi Rahmawati
Helmalia
Anisa Fitri
Ayu Nurfila Sari
Anggia Tuzahraputri
Fatya Hasarie H.
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK DALAM NEGERI” ini tepat
pada waktunya. Penulis juga hanturkan salam kepada Nabi Besar Muhammad
SAW, semoga kita bisa mendapat syafaat beliau. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah administrasi pembangunan.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Norsanti, S.Sos., M.AP selaku dosen
pengampu mata kuliah serta pihak terkait yang membantu dalam penulisan
makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan
dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, dengan rendah hati penulis menerima saran dan kritik dari pembaca
agar dapat memperbaiki makalah ini. Penulis berharap semoga makalah yang
disusun ini dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Kontribusi Pembangunan Politik dalam Negeri Terhadap Stabilitas
Politik Indonesia...................................................................................................3
2.2. Peran Lembaga Politik dalam Pembangunan Politik dalam Negeri..........6
2.3. Hambatan dan Tantangan dalam Pembangunan Politik dalam Negeri.....7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
3.1. Kesimpulan................................................................................................9
3.2. Saran..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masalah politik secara umum akan bermuara dari konsep dasar, bahwa
manusia adalah makhluk politik (zoon polition). Dengan demikian politik
merupakan suatu aspek· yang dibangun pada kepribadian setiap individu. Menurut
Spranger, manusia selaku makhluk politik akan cenderung menjunjung tinggi
nilai-nilai politik. Lebih jauh ditegaskan, bahwa individu yang mengutamakan
nilai-nilai politik cenderung memiliki motivasi untuk berkuasa yang tinggi. Dalam
pandangan psikologi, motivasi berkuasa sering dibatlas dalam istilah "need of
power" (McClelland, 1987). Perilaku sok berkuasa adalah contoh sederhana
bahwa manusia adalah makhluk politik yang di dalamnya memiliki "need of
power". Manusia ingin selalu memiliki kekuasaan dan pengaruh. Oleh karenanya
setiap individu selalu memiliki kepentingan politik. Kepentingan itu tercermin
dalam menentukan nasibnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian mereka merasa eksistensinya diakui dan sekaligus sebagai
meningkatkan aktualisasi dirinya.
1
pembangunan politik dalam negeri merupakan faktor yang dinamis dan berubah
seiring waktu. Setiap negara memiliki konteksnya sendiri, dan pembangunan
politik harus memperhitungkan sejarah, budaya, dan kebutuhan masyarakat
setempat untuk mencapai stabilitas politik, pemerintahan yang baik, dan
partisipasi yang inklusif (Muhaimin, 2013). Stabilitas politik dipergunakan
sebagai metode atau kerangka untuk memahami sebagian dari keseluruhan proses
politik di indonesia sebagai suatu sistem. Ukuran bagi keberhasilan kekuatan-
kekuatan politik untuk merealisir peranannya tersebut tidak hanya dilihat dari apa
yang dicapai, akan tetapi sekaligus dipandang pula melalui akibat dari proses
pencapaian atau interaksi antar berbagai kekuatan tersebut (Antoro dkk., 2018).
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Warisan colonial
3
Banyak negara di dunia mengalami masa kolonialisme di mana kekuasaan
asing mengendalikan politik dan ekonomi mereka. Setelah kemerdekaan,
negara-negara ini harus membangun institusi politik dan mengatasi
konsekuensi negatif dari masa kolonial seperti pembagian etnis atau konflik
antaragama. Konflik politik dan perang: Konflik internal atau perang saudara
dapat merusak struktur politik suatu negara. Setelah konflik atau perang
berakhir, proses pembangunan politik dimulai untuk mengembalikan
stabilitas dan membangun sistem politik yang inklusif dan berkelanjutan.
b. Proses demokratisasi
Negara-negara yang telah mengalami transisi dari rezim otoriter ke
demokrasi sering mengalami perubahan besar dalam sistem politik mereka.
Ini melibatkan pembentukan undang-undang, konstitusi baru, pemilihan
umum, dan pembentukan institusi demokratis. Kekuasaan dan partisipasi
politik: Pembangunan politik dalam negeri juga melibatkan pemerataan
kekuasaan politik dan partisipasi yang lebih besar dari berbagai kelompok
dalam masyarakat. Hal ini dapat mencakup peningkatan kesadaran politik,
partai politik yang lebih inklusif, dan peningkatan peran perempuan dalam
politik.
c. Pembangunan ekonomi
Pembangunan politik sering kali berhubungan erat dengan pembangunan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif dapat
memperkuat stabilitas politik dan memberikan kesempatan bagi partisipasi
politik yang lebih luas. Sebaliknya, ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan
sosial dapat menciptakan ketegangan politik.
d. Globalisasi dan tuntutan internasional
Interaksi dengan negara-negara lain dan lembaga internasional juga
mempengaruhi pembangunan politik dalam negeri. Negara-negara sering
menghadapi tekanan untuk mengadopsi standar demokrasi, hak asasi
manusia, dan praktik politik lainnya yang sesuai dengan norma internasional.
4
1. Pembangunan politik dalam konotasi geografis berarti terjadi proses
perubahan politik pada negara-negara sedang berkembang dengan
menggunakan konsep-konsep dan metoda yang pernah digunakan oleh
negara-negara maju, seperti konsep mengenai sosialisasi politik, komunikasi
politik dan sebagainya.
2. Pembangunan politik dalam arti derivative dimaksudkan bahwa
pembangunan politik merupakan aspek dan konsekuensi politik dari proses
perubahan yang menyeluruh, yakni modernisasi yang membawa konsekuensi
pada pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, peningkatan pendidikan, media
massa, perubahan status sosial dan aspek-aspek lainnya.
3. Pembangunan politik dalam arti teologis dimaksudkan sebagai proses
perubahan menuju pada suatu atau beberapa tujuan dari sistem politik.
Tujuan-tujuan itu misalnya mengenai stabilitas politik, integrasi politik,
demokrasi, partisipasi, mobilisasi dan sebagainya. Juga termasuk didalamnya
tujuan pembangunan suatu bangsa meliputi pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, pemerataan, demokrasi, stabilitas dan otonomi nasional.
4. Pembangunan politik dalam makna fungsional diartikan sebagai suatu
gerakan perubahan menuju kepada suatu sistem politik ideal yang ingin
dikembangkan oleh suatu negara misa, misalnya Indonesia ingin
mengebangkan sistem politik demokrasi konstitusional atau lebih bersifat
procedural.
5
diterapkan secara konsisten, dan melindungi hak asasi manusia serta kebebasan
individu adalah landasan penting bagi stabilitas politik. Keberadaan sistem hukum
yang kuat dan terpercaya dapat membantu mencegah konflik politik, korupsi, dan
penyalahgunaan kekuasaan (Warassih, 2018).
2. Representasi politik
6
3. Pengawasan pemerintahan
7
kurangnya akses ke keadilan, dan kurangnya perlindungan hak asasi manusia,
juga dapat menghambat kemajuan politik. Tidak kalah pentingnya yakni
partisipasi politik masyarakat. Ketika masyarakat tidak terlibat dalam proses
politik, kebijakan yang dihasilkan mungkin tidak mencerminkan kebutuhan dan
aspirasi mereka. Penting untuk mendorong partisipasi politik yang luas dan
melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Antoro, D., Sari, R.D., dan Anita T. 2018. Peran Pembangunan Politik terhadap
Pembangunan Nasional. Jurnal Global Citizen 5(1): 50-64
Umar, H. 2020. Pembangunan Politik dan Teoritis. Jurnal Ilmu dan Budaya
41(70): 8257-8274