Disusun untuk memenuhi Tugas Teori Politik Dan Demokrasi Pada Jurusan Pendidikan
Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
Disusun Oleh
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunianya,
saya berhasil menyelesaikan laporan Critical Jurnal Review ini sebagai pemenuhan tugas
mata kuliah Teori Politik Dan Demokrasi.
Saya ucapkan terima kasih juga kepada dosen Pengampu Bapak Drs. Halking M.Si
yang telah memberikan dan menjelaskan pedoman dan cara mengerjakan Critical Journal
Review ini.
Dan saya Ucapkan terima kasih juga kepada kedua orang tua saya, yang menjadi orang
terhebat dalam hidup saya, dan selalu memberikan saya motivasi, nasehat, perhatian dan
kasih sayang serta doa yang selalu menyertai saya dalam melakukan kegiatan saya. Saya
juga berterima kasih kepada temen-teman, karena telah mendukung saya dalam
menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review ini.
Semoga laporan ini dapat memenuhi target penilaian yang telah ditentukan dan semoga
laporan ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua bagi siapa saja yang membacanya.
Oleh karena itu, saya sadar bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, masih banyak
kekurangan-kekurangannya. Maka segala macam kritikan dan saran sangat saya harapkan
untuk membangun serta segala petunjuk dalam memperbaiki setiap laporan yang saya buat
agar kedepannya lebih baik lagi. Namun, saya selalu berharap jika laporan ini dapat
bermanfaat untuk kita semua.
Demikian tugas ini saya perbuat, akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Medan , 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB IV PENUTUP............................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran.................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
LAMPIRAN...................................................................................................................17
BAB I
Jurnal Pembanding 2
1. Judul Jurnal :
2. Nama Jurnal : Jurnal
3. EdisiTerbit :-
4. Pengarang :
5. Kota Terbit :-
6. Nomor ISSN :-
B. Penjelasan Singkat
Dalam studi pembangunan politik ada beberapa konsep yang perlu dipahami sebelum
menjelaskan definisi pembangunan politik, yaitu perubahan, pembangunan dan modernisasi
politik. Pembangunan dan modernisasi politik merupakan perubahan politik, bukan
sebaliknya (Ramlan Surbakti, 1992). Perubahan politik dapat diartikan terjadinya perbedaan
karakteristik dari suatu sistem politik pada periode tertentu ke periode lain atau dari sistem
politik yang satu ke sistem politik lain. Misalnya dari sistem politik otoriter parlementer ke
sistem politik demokrasi Pancasila. Persoalannya ialah, apakah perubahan itu bersifat
progresif, yaitu menuju situasi yang lebih baik daripada sebelumnya, ataukah bersifat regresif
yakni menuju situasi yang lebih buruk daripada sebelumnya. Sebagai contoh dapat dilihat
pada masa pemerintahan orde baru yang cenderung otoriter ke pemerintahan era reformasi
yang cenderung lebih demokratis, di mana kedaulatan rakyat dijunjung tinggi. Hal ini
menunjukkan terjadinya perubahan situasi politik yang lebih demokratis daripada
sebelumnya yang dapat menjadi prasyarat jalannya proses pembangunan. Konsep
pembangunan mengandung usaha berencana, mempunyai sasaran yang relatif jelas,
prosesnya bertahap dan tidak terdapat kekerasan. Pembangunan politik dapat dilihat sebagai
implikasi politik dari pembangunan yang sasarannya antara lain mengembangkan kapasitas-
kapasitas sistem politik sehingga mampu memelihara dirinya. Selanjutnya modernisasi bisa
diartikan sebagai proses perubahan untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan
masyarakat dapat hidup sesuai dengan dinamika perkembangan zaman.
BAB II
A. Jurnal Utama
B. Jurnal Pembanding
Sejak paska reformasi tahun 1999 dinamika kehidupan sosial dan politik di Indonesia
banyak diwarnai dengan berbagai polemik seputar ideologi dan politik tentang arah dan
tujuan negara Indonesia paska orde baru. Ideologi dan politik yang berkembang paska
reformasi telah banyak berpengaruh dalam tatanan kehidupan bernegara khususnya
pembangunan sistem politik dan sosial di Indonesia. Perubahan pembangunan sistem politik
di Indonesia sejak paska reformasi sangat nampak dengan adanya desentralisasi dan distribusi
kewenangan atau kekuasaan yang dulunya terpusat (sentralistik), dianggap oleh kelompok
reformis sebagai bentuk pemerintahan otoritarian. Pemerintah otoritarian merupakan sistem
pemerintah yang dianggap kurang demokratis atau pemerintah yang berpijak pada orientasi
pembangunan politik kekuasaan, kemudian bergeser menjadi sistem pemerintahan yang
memiliki check and balances dalam berbagai aspek.
Dalam aspek ideologi dan politik pembangunan juga menarik untuk dilihat.
Perubahan mendasar yang terjadi terkait wacana ideologi dan politik pembangunan Indonesia
paska reformasi dapat dilihat dari dua aspek yaitu pertama, aspek paradigma pembangunan
sebelum reformasi meletakkan paradigma pembangunan yang sentralistik kemudian sekarang
mengarah pada paradigma pembangunan yang terdesentralisasi. Kedua, aspek ideologi dan
politik, ideologi dan politik pembangunan dapat dilihat dari aspek kebijakan politik
pembangunan mengalami pola pola divergen (jamak). Perubahan ini terjadi karena
diindikasikan terdapat orientasi ideologis dan politik yang berkembang di tingkat kekuasaan
khususnya penguasa yang mengalami perubahan setiap 5 tahun sekali dan 10 tahun sekali
paling lama. Pembatasan kekuasaan presiden hanya untuk satu kali masa jabatan
sebagaimana diatur dalam UUD 1945 pasal 7 bahwa “Presiden dan Wakil Presiden
memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan
yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”. Kondisi ini telah membawa arah dan
orientasi ideologi politik negara mengikuti arah dan orientasi ideologi politik penguasa.
Apabila membahas ideologi negara tentu merujuk pada Pancasila. Pancasila menjadi ideologi
negara. ideologi dan politik pembangunan nasional di Indonesia pada paska reformasi
menarik untuk dilihat kembali karena istilah ideologi juga terjadi perdebatan dan berbagai
kontestasi baik di kalangan masyarakat maupun akademisi. Ideologi sebagai cita-cita,
harapan, pandangan, gagasan, dan tersusun sistematis dalam bentuk tatanan nilai dan
keyakinan. Dalam aspek pembangunan terdapat tiga faktor utama yang mengubah paradigma
pembangunan di suatu negara, yaitu: perubahan ideologi, revolusi dan inovasi teknologi dan
perubahan lingkungan internasional. Berbeda dengan pandangan Warjio yang melihat bahwa
gagasan pembangunan merupakan kebijakan publik yang lahir dengan melibatkan banyak
pihak mulai dari aktor lokal, nasional dan internasional. Keberadaan konsepsi tentang
pembangunan merupakan hasil proses politik dan memiliki kepentingan yang didesain dan
memiliki perencanaan untuk jangka waktu tertentu. Untuk itu, pembangunan selalu berkaitan
dengan aktor, proses politik, dan kepentingan tertentu. Aktor pembangunan yang penting dan
berpengaruh dalam suatu negara adalah penguasa. Siapa penguasa dan memiliki peran apa?
Ia akan menjadi leading sector dalam menggerakkan ideologi dan politik pembangunan pada
suatu negara.
Nawacita merupakan gagasan yang menarik pada masa pemerintah Jokowi. Daya
tarik istilah Nawacita ini telah mengantarkan Jokowi menjadi presiden untuk periode pertama
tahun 2014 melalui pemilihan presiden secara langsung. Nawacita menjadi ideologi politik
yang menarik dalam konteks pembangunan karena selama paska reformasi arah dan orientasi
pembangunan masih mencari format dan bentuk. Namun pada era kepemimpinan Presiden
Joko Widodo, arah dan orientasi pembangunan berpijak pada ideologi Pancasila. Presiden
Joko Widodo menyebutkan bahwa “Konsep Nawa Cita dan prioritas pembangunan nasional
sudah sejalan dengan komitmen tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Yang perlu kita
lakukan adalah menjalankan prioritas nasional secara baik dan efektif.” Pandangan lain
menjelasan tentang ideologi pembangunan melihat bahwa ideologi pembangunan Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggali relasi dan kontekstualisasi
Nawacita, Pancasila dalam ideologi politik pembangunan nasional yang berkeadilan sosial.
Keadilan sosial yang dimaksud ialah bagaimana mengurangi kesenjangan sosial dan
ketidakadilan dalam pembangunan nasional untuk mendapatkan hasil hasil pembangunan
yang merata. Djiwandono menjelaskan keadilan secara umum dapat dipahami sebagai suatu
prinsip, norma, atau sikap, yang menuntut persamaan.
BAB III
PEMBAHASAN
C. Kajian Teori
(Seliger, 1976). Firmansyah (2008). (Afan Gaffar, 1989). (Hungtington dalan Ramlan
Surbakti, 1992). (Siagian : 2005, p. 3). (Kantapriwara 1988)
Jurnal Utama
Kekurangan Jurnal
1. Pada jurnal utama penulis menggunakan diksi kata yang rumit dan akan sulit dipahami
bagi beberapa pembaca.
2. Jurnal utama juga menggunakan istilah-istilah yang tidak biasa digunakan.
3. Jurnal utama hanya berfokus pada satu kajian materi saja.
Kelebihan Jurnal
1. Jurnal utama teoritis dan informative sehingga dapat digunakan sebagai sumber
bacaan.
2. Merangkum gagasan yang jelas dan terperinci sistematis.
3. Bersifat historis dimana merangkum tentang penguatan ideologi politik dalam
pembangunan
Jurnal Pembanding 1
Kekurangan Jurnal
1. Terdapat penggunaan kosa kata asing yang sulit untuk dipahami.
2. Jurnal Pembanding satu terlalu banyak cakupan materi yang dibahas
3. Jurnal pembanding tidak historis dan kurang sistematis.
Kelebihan Jurnal
1. Materi pada jurnal dilengkapi dan didukung oleh pendapat Para ahli.
2. Paragraf pada Jurnal ini sangat berkesinambungan sehingga memudahkan pembaca
dalam memahami kesimpulan jurnal.
3. Jurnal pembanding ini memiliki sumber materi yang lengkap dengan wawasan yang
luas.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ideologi melingkupi semua sistem nilai, keyakinan, simbol, mitos, ritual, dan jargon yang
terdapat dalam suatu struktur sosial masyarakat. Dalam dunia politik, hubungan antara
ideologi dan politik adalah hubungan yang tak terpisahkan. Ideologi digunakan untuk
persaingan politik Ideologi Politik yang jelas juga memudahkan dalam komunikasi politik.
Berkomunikasi melibatkan lebih dari dua pihak. Ada pihak yang mengirimkan pesan dan ada
pula yang menerima pesan itu. Masing-masing pihak berkesempatan untuk memberi sinyal
satu sama lain. Pihak yang mengiri pesan berusaha mengirimkan sinyal mengenai makud dan
isi pesannya, sementara pihak dalam bentuk interpretasi atas pesan-pesan yang diterima.
Pembangunan Politik “Pembangunan” didefinisikan sebagai “suatu usaha atau rangkaian
usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu
bangsa, negara dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa
B. Saran
Ideologi politik pembangunan di Indonesia menunjukkan bahwa selama ini arah ideologi
politik pembangunan sejak paska reformasi masih diwarnai pada dua paradigma utama yaitu
paradigma global dan paradigma ekonomi. Dalam perkembangannya, paradigma
pembangunan dari aspek ideologi dan politik pembangunan pada masa kepemimpinan
Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa ideologi politik pembangunan nasional di
Indonesia berlandaskan pada visi, misi dan program kerja Presiden melalui agenda Nawacita.
DAFTAR PUSTAKA
Pembangunan. CIVICUS
Maxi Egeten. Implementasi budaya politik serta pengaruhnya terhadap pembangunan. Jurnal
politik
LAMPIRAN