Anda di halaman 1dari 11

RESUME MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Sosiologi dan Sistem Politik Indonesia

Dosen Pembina
M. Iqbal Baihaqi, M. Pd

Oleh
Binti Lailatul Faizah NIM. 19108820002

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR


PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JULI 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga Makalah tentang “Resume makalah pada mata kuliah Sosiologi dan
Sistem Politik” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah mendukung dan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Sebagai manusia yang tidak lepas dari kekurangan, kami menyadari  bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Maka dari pada itu, jika dalam penyusunan isinya banyak
dijumpai kesalahan, maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semoga Allah S.W.T senantiasa melimpahkan taufik serta hidayah-Nya
kepada kita semua, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Blitar, 26 Juli 2022


Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perempuan dan Partai Politik.................................................................................2


2.2 Kebijakan Publik.....................................................................................................4
2.3 Hubungan Partai Politik dengan Perubahan Politik…………………………… 6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................8
3.2 Saran........................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu negara terdiri atas beberapa unsur misalnya adalah wilayah, rakyat diakui
negar lain dan kedaulatan. Namun, suatu negara tidak akan berjalan dengan lancar tanpa
adanya suatu system yang mengatur gerak atau langkah negara yang akan mereka
ajukan. Karena negara akan bersifat pasif dan negative jika tidak melakukan gerak gerik
apapun.
Dengan adanya system, maka rakyat dapat menjalankan kehidupan dengan teratur,
system juga dapat mengontrol arah kemajuan sebuah negara. Dengan danya cita-cita
serta tujuan negara maka kerja system akan lebih aktif. System yang digunakan sebuah
negara untuk mengatur gerak langkah perjalanan sebuah negara inilah yang disebut
system pemerintahan. Tidak banyak orang yang mengerti tentang system pemerintahan
dan macam-macamnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Perempuan dan Partai Politik?
2. Apa Kebijakan Publik?
3. Aapa Hubungan Partai Politik dengan Perubahan Politik?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk memahami Perempuan dan Partai Politik.
2. Umtuk memahami Kebijakan Publik
3. Untuk mengetahui Hubungan Partai Politik dengan Perubahan Politik

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PEREMPUAN DAN PARTAI POLITIK


A. Pengertian
Pengertian peran menurut Soekanto (2010:212), yaitu peran merupakan
aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.
Dari hal diatas lebih lanjut kita lihat pendapat lain tentang peran yang telah
ditetapkan sebelumnya disebut sebagai peranan normatif. Sebagai peran normatif
dalam hubungannya dengan tugas dan kewajiban dinas perhubungan dalam
penegakan hukum mempunyai arti penegakan hukum secara total enforcement,
yaitu penegakan hukum secara penuh.
B. Peran Politik Perempuan dalam menentukan Politik di Indonesia
Di Indonesia, gerakan perempuan Indonesia ibarat sebuah perjalanan, sudah
menempuh jarak yang cukup jauh dan panjang. Mengalami masa pasang, dan
terjebak dalam kesurutan.Tenggelam atau ditenggelamkan. Aktor-aktornya, pupus
dan tumbuh lagi. Keberhasilan gerakan demokratik 1998 telah memberikan
sumbangan yang luar biasa bagi meluasnya organisasi perempuan. Namun,
tantangan baru mulai tumbuh, yaitu meluasnya organisasi namun tidak diikuti
dengan meluasnya gerakan (politik) perempuan. Situasi ini berkonsekuensi pada
lemahnya posisi politik perempuan di hadapan negara, sehingga sangat gampang
dikooptasi oleh alat-alat politik (khususnya partai politik) lama yang tidak benar-
benar memperjuangkan pembebasan perempuan. Hanya ”menyajikan” perempuan
di dalam struktur kepengurusannya sebagai sarana penambahan suara saja. Oleh
sebab itulah, pembangunan dan perluasan gerakan perempuan menjadi faktor kunci
dalam melakukan perubahan. Tidak ada perubahan bagi perempuan tanpa suatu
gerakan. Menurut Margaret (Leo, 2007:228) dalam buku yang berjudul Perihal
Ilmu Politik, Gender merupakan konstruksi sosial.

2
C. Peran Politik Perempuan dalam menentukan Politik Lokal
Peran identik dengan cara seseorang dalam merumuskan target capaian
untuk tujuan tertentu salah satunya antara lain wujud komitmen dan keseriusan
dalam merumuskan harapan dan kesempatan sehingga apa yang diinginkan bisa
terlaksana dengan baik, bilah dikaitkan dengan konsep Pilkada antara lain adalah
peran suatu kelompok dalam memenangkan salah satu calon dalam proses
demokrasi. Salah satu ketertarikan dalam momentum pelaksanaan pemilihan
umum kepala daerah yang secara fungsional memiliki peran yang sangat signifikan
di masyarakat secara umum hal ini menimbulkan simpatisan dari berbagai pihak
salah satunya inisiatif dari kalangan perempuan untuk memnbentuk Tim Relawan
Perempuan dalam rangka memenangkan pemilihan kepala daerah lokal. Dengan
peran tim Relawan Perempuan dalam menentukan kepemimpinan politik lokal pula
mempengaruhi perilaku dan sikap para calon dan Tim pemenang baik dalam
bertutur maupun dalam bersikap, sebab masyarakat saat ini sudah mulai cerdas dan
teliti, karena terkadang dari mulut pula bisa membuat ektabilitas para pasangan
calon bisa menurun, bahkan sebaliknya perilaku yang baik pula dapat
mempengaruhi konsituen untuk dapat memilih dan bersimpati terhadap para calon.
Keberadaan Tim relawan Perempuan ini yang di dalam keanggotaannya dari
bergbagai profesi sangat bagus adanya karena dengan itu Tim Relawan Perempuan
dapat mempengaruhi masyarakat dan orang-orang disekitar mereka. Perilaku
Pasangan calon dalam masyarakat pula menjadi hal yang strategis karena sangat
mempengaruhi tingkat kemenangan pasangan calon, bahkan harus diakui
keberadaan Tim Relawan Perempuan dalam mengampanyekan selalu
mengutamakan ektabilitas yang berkaitan dengan kapasitas, kualitas dan integritas
para calon yang diusung.

3
2.2 KEBIJAKAN PUBLIK
A. Pengertian
Menurut kamus Cambridge, kebijakan public adalah kebijakan pemerintah yang
memengaruhi setiap orang di suatu negara atau negara bagian atau kebijakan secara
umum.
B. Tujuan
a. Dapat dicapainya kesejahteraan masyarakat melalui peraturan yang dibuat oleh
pemerintah.
b. Dapat diperolehnya nilai-nilai oleh publik baik yang bertalian dengan barang
publik (public goods) maupun jasa publik (public service).
c. Nilai-nilai tersebut sangat dibutuhkan oleh publik untuk meningkatkan kualitas
hidup baik fisik maupun non-fisik.
C. Ciri-ciri
1. Kebijakan adalah suatu tindakan pemerintah yang bertujuan menciptakan
kesejahteraan masyarakat.
2. Kebijakan dibuat melalui tahap-tahap yang sistematis sehingga semua variabel
pokok dari semua permasalahan yang akan dipecahkan tercakup.
3. Kebijakan harus dapat dilaksanakan oleh unit organisasi pelaksana.
D. Tahap-Tahap
Harold F Gortner dalam Public Administration (1984) menjelaskan terdapat lima
tahap dalam proses terjadinya kebijakan publik adalah:
a. Identifikasi masalah yaitu dentifikasi masalah (identification of needs) yaitu
mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam pembangunan
dengan mengikuti beberapa kriteria.
b. Formulasi yaitu usulan kebijakan yang mencakup faktor-faktor strategi, alternatif-
alternatif yang bersifat umum, kemantapan teknologi dan analisis dampak
lingkungan.
c. Adopsi yaitu mencakup analisis kelayakan politik, gabungan beberapa teori politik
dan penggunaan teknik-teknik penganggaran.

4
d. Aplikasi yaitu pelaksanaan program yang mencakup bentuk-bentuk organisasi,
model penjadwalan, penjabaran keputusan-keputusan, keputusan-keputusan
penetapan harga dan skenario pelaksanaan.
e. Evaluasi yaitu mencakup penggunaan metode-metode eksperimental, sistem
informasi, auditing dan evaluasi mendadak. Kebijakan perlu dievaluasi sehingga
diketahui berhasil atau tidaknya dalam menyelesaikan masalah.

5
2.3 HUBUNGAN PARTAI POLITIK DENGAN PERUBAHAN POLITIK
A. Pengertian
Partai poliltik adalah salah satu komponen yang penting dalam dinamika
perpolitikan sebuah bangsa. Partai politik dipandang sebagai salah satu cara
seseorang atau sekelompok individu untuk meraih kekuasaan. Argumen seperti ini
sudah biasa kita dengar di berbagai media massa dan dalam seminar-seminar yang
kita ikuti khususnya yang membahas tentang partai politik.
B. Perubahan Publik
Perubahan politik adalah suatu keharusan yang merupakan esensi untuk
menjadikan perubahan politik agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.perubahan
politik yaitu bagaimana kita harus mengubah kebijakan yang seharusnya kibijakan
yang dahulu harus diganti agar untuk menjadi lebih baik sehingga suatu bangsa
dapat menjadi lebaik dan lepas dari kepurukan yang selama ini kita tahu bahwa
system perubahan di Indonesia ini sangat tidak karuan dan tidak tahu bagaimana
sekarang politiknya sangat-sangat buruk.
C. Konflik Perubahan Politik
Dalam situasi apapun, tindakan kelompok-kelompok sosial yang diarahkan
untuk mewujudkan perubahan kehidupan politik masyarakat mereka merupakan
salah satu bentuk partisipasi politik. Tindakan-tindakan semacam itu menimbulkan
konflik dan perubahan politik:
1. Partisipasi dalam perubahan politik yang rutin
2. Beberapa cara yang khas untuk berpartisipasi sebagai berikut.
3. Partisipasi dalam Perubahan yang Disruptif (Kacau).
4. Sebab Perubahan Politik
5. Tipe perubahan politik
6. Ciri-ciri perubahan yang besar

6
D. Partai Politik dan Perubahan Politik
Sekarang partai politk ternyata harus hadir dalam kehidupan masyarakat
republik, ketika kelompok bangsawan dianggap tidak ada lagi, bukan berarti bahwa
manfaat partai politik menjadi tidak penting. Partai politik yang kita kenal sekarang
adalah lembaga pengendalian konflik kepentingan yang ada dalam masyarakat
politik nasional. Partai politk adalah lembaga yang harus mengagregasi,
mengartikulasi kepentingan yang terjadi dalam masyarakat, termasuk
mensosialisasikan nilai-nilai politik yang berlaku pada masyarakat yang
bersangkutan. Hal tersebut sejalan dengan fungsi dari partai politik yaitu :
1. Sosialisasi politik; adalah fungsi sebagai proses melalui mana seseorang
memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik yang umumnya
berlaku dalam masyarakat dimana ia berada.
2. Partisipaso politik; adalah fungsi yang dimiliki partai politik untuk mendorong
masyarakat untuk ikut aktif dalam kegiatan politik.
3. Komunikasi politik; adalah fungsi menyalurkan aneka ragam pendapat dan
aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga kesimpangsiuran
pendapat dalam masyarakat berkurang.
4. Artikulasi Kepentingan; adalah fungsi menyatakan atau menyampaikan
(mengartikulasi)kepentingan konstituen (masyarakat) kepada badan-badan
pollitik dan pemerintah melalui melaului kelompok-kelompok yang mereka
bentuk bersama orang lain yang memiliki kepentingan yang sama.
5. Agregasi kepentingan; adalah fungsi partai politik yang memadukan semua
aspirasi yang ada dalam masyarakat yang kemudian dirumuskan sebagai program
politik dan diusulkan kepada badan legislatif dan calon-calon yang diajukan
untuk jabatan-jabatan pemerintahan mengadakan tawar-menawar dengan
kelompok-kelompok kepentingan, dengan menawarkan pemenuhan kepentingan
mereka kalau kelompok kepentingan itu mau mendukung calon tersebut.
6. Pembuatan kebijakan; adalah fungsi yang dimiliki oleh partai poliltik setelah
partai politik meraih dan mempertahankan kembali kekuasaan didalam
pemerintahan secara konstitusional.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Partai poliltik adalah salah satu komponen yang penting dalam dinamika
perpolitikan sebuah bangsa. Partai politik dipandang sebagai salah satu cara seseorang
atau sekelompok individu untuk meraih kekuasaan. Argumen seperti ini sudah biasa
kita dengar di berbagai media massa dan dalam seminar-seminar yang kita ikuti
khususnya yang membahas tentang partai politik.
Perubahan politik adalah suatu keharusan yang merupakan esensi untuk menjadikan
perubahan politik agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.perubahan politik yaitu
bagaimana kita harus mengubah kebijakan yang seharusnya kibijakan yang dahulu
harus diganti agar untuk menjadi lebih baik sehingga suatu bangsa dapat menjadi
lebaik dan lepas dari kepurukan yang selama ini kita tahu bahwa system perubahan di
Indonesia ini sangat tidak karuan dan tidak tahu bagaimana sekarang politiknya sangat-
sangat buruk.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menja
gakekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerint
ahanyang kontiniu dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil 
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang 
bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.

3.2 Saran
Partai politik diharapkan dapat memberikan perubahan yang berarti bagi negara
yaitu parubahan yang bersifat positif. Dengan adanya partai politik, maka negara yang
demokratis yang selama ini diharapkan dapat terwujud. Walaupun sampai sekarang
tidak satu keharusan di muka bumi ini yang mewajibkan setiap negara harus
mempunyai partai politk, tetapi untuk menghilangkan partai politk dari kehidupan
bernegara kita rasanya seperti mundur beberapa abad.

Anda mungkin juga menyukai